Cemburu

Acara masak sudah rampung, semua anggota keluarga juga sudah selesai mandi, Mereka tak ada yang melewatkan sarapan pagi. Karena di keluarga ini anggota keluarga wajib melewati sarapan bersama.

Aditya sesekali mencuri pandang ke arah Alya, sepertinya ada banyak hal yang harus dia katakan. Sedangkan Kinan dia makan sangat lahap. Mungkin orang hamil memang mudah lapar dan makannya memang cenderung banyak. 

Di sela-sela makan Aditya menyempatkan merajam hati satria supaya kehilangan harga dirinya di depan Alya. Aditya menyimpan kebencian yang memuncak untuk adiknya itu, andaikan tak ingat saudara, mungkin Aditya ingin rasanya membuang ke laut saja supaya tak pernah melihat selalu disisi wanita yang dicintai setengah mati itu.

"Cari uang saku untuk kuliah saja belum bisa, sudah sok sok,an menikah, anak orang mau dikasih makan apa." Kalimat bernada pedas itu sengaja dilontarkan Aditya. Bibirnya tersenyum miring menikmati kekesalan Satria. 

Memang selama ini Satria hanya sibuk kuliah saja, Ayah Damar meminta untuk kuliah yang benar dan fokus, supaya kalau sudah lulus bisa seperti Aditya yang berhasil membuka usaha atas namanya sendiri. 

Ayah selama ini sangat bangga dengan hasil kerja keras Aditya yang sudah mampu membeli dua mobil dan beberapa hektar tanah.

Satria yang mendengar penghinaan itu tidak terima, tentu dia tidak mau dipermalukan di depan istrinya.

"Akan aku buktikan pada kalian, kalau aku juga bisa cari uang dan bisa menafkahi istri dan anak-anakku nanti. Mulai hari ini aku akan bekerja untukmu Alya, kamu tenang saja," Satria menatap Alya yang lebih banyak menyembunyikan wajahnya dengan menunduk.

"Kamu tidak usah takut Al. Aku pasti akan mencari nafkah untukmu, aku akan bertanggung jawab penuh atas keberadaan mu disini."

Senyum menghina terlihat kembali di wajah Aditya, Aditya tak percaya Satria yang manja bisa cari uang. Karena setahu Aditya, adik sulungnya selama ini hanya meminta uang, kelayapan dan bersenang-senang dengan teman geng motornya.

"Satria, jangan dengarkan kakakmu, dia hanya bercanda, kamu dan Alya kuliah saja yang serius, nanti Ayah dan bunda yang akan biayai semuanya."

Alya semakin merasa bersalah dengan ucapan Bunda Aisyah. Dia sama sekali tak ingin menjadi beban keluarga seperti yang akan terjadi. Sungguh tidak seperti ini rencana Alya setuju menikah, dia setuju menikah dengan Aditya karena selain saling mencintai, lelaki itu memang sudah cukup usia dan memiliki pekerjaan. 

"Mas Aditya nggak usah takut aku akan memakai uangmu, aku bisa kok kerja sambil kuliah," kata Satria lagi.

"Bagus dong, kalau kamu bisa." jawab Aditya usai mengambil tisu, lelaki itu berdiri lalu meraih tas kerjanya, dia pergi meninggalkan semua anggota keluarga, setelah mencium tangan bunda dan memeluk tubuh dempal Ayah Damar.

Aditya  mengemudikan mobil terbarunya meninggalkan halaman, Kinan mengantar berharap dapat mengambil hati Aditya. Namun lagi-lagi lelaki itu tak pernah menganggap keberadaannya berarti. 

Aditya tak bisa berfikir jernih sejak noda di seprei tadi pagi, dia benar benar murka dengan Satria dan ingin selalu menyakiti hatinya.

Semalam dia sudah meminta agar tak pernah melakukan hubungan badan dengan Alya karena dia akan menceraikan Kinan setelah bayi yang dikandungnya lahir dan kembali menikahi Alya. 

Tapi apa yang dilakukan Satria? Dia malah berkhianat. tak mengindahkan kata-katanya sama sekali.

Aditya juga curiga kalau Satria sebelumnya sudah memiliki rasa dengan Alya. Semua semakin terlihat jelas sejak semalam, Satria kekeuh tak mau melepas Alya yang kini sudah sah menjadi istrinya. 

Karena Satria terus kekeuh dengan pendiriannya Aditya, dia dengan kalap menghajar adik yang selama ini dia sayangi, Aditya tak bisa membayangkan bagaimana hidupnya tanpa Alya ada di sisi. Wanita itu sudah mengambil semua hati dan rasa cinta yang dia miliki hingga tiada sisa. 

Sepanjang hari Aditya hanya urung-uringan tak perduli dengan staf maupun karyawan yang menjadi pelampiasan. Entah sampai kapan dia bisa mengontrol emosinya dan bisa menjadi Aditya yang penuh wibawa dan menyenangkan. 

Di kamar, Satria dan Alya saling diam. Satria berusaha menghibur Alya yang sedih karena membayangkan hidupnya ke depan akan jadi beban orang tua. 

"Satria, ini yang aku takutkan, bagaimana jika aku pulang saja ke rumah umi dan abi saja, kita tinggal disana, aku tidak mau keberadaan ku disini akan menjadi beban untuk ayah dan bunda.

Alya, kamu tidak percaya kalau aku bisa kerja? Al aku seorang suami sekarang, aku akan berusaha bekerja, kalau perlu mulai hari ini aku akan bekerja. Sepulang kuliah nanti aku akan bekerja, jadi maaf jika mungkin aku pulang agak telat. 

Alya mengusap air matanya sendiri bengan punggung tangannya. Namun, disisi lain Alya juga kasihan dengan Satria yang tahunya hanya bersenang-senang, sekarang harus memikirkan beban hidup yang mungkin terlalu mengejutkan untuknya. 

Satria mengambil tas dan berangkat kuliah, Alya mencium tangan suaminya meski agak canggung. Sedangkan Alya berencana untuk istirahat di rumah hingga beberapa hari sesuai keinginan mertuanya yang tak mau Alya kelelahan.

Setelah Satria pergi dengan naik motor besar pemberian ayah Damar. Bunda Aisyah menyusul Alya yang berdiri mematung mengamati kepergian Satria.

"Bunda, aku dan Satria sebenarnya …." Alya ingin menjelaskan sekali lagi. Namun apalah daya, Bunda Aisyah kembali memotong pembicaraan. 

"Sudah, Al. Nggak usah malu. Justru bunda bangga kamu bisa menjaganya sampai kalian menikah, dan menyerahkan hanya untuk suami. Sebelumnya bunda tadinya sempat takut kalian dan Aditya sudah pernah incip-incip."

"Tidak Bunda, Aku dan Mas Aditya tak pernah melakukan sejauh itu," potong Alya cepat. Lalu menggenggam tangan mertuanya.

Obrolan Alya dan bunda terlihat menyinggung perasaan Kinan, wanita itu mematikan TV dan langsung masuk kamar. Sedangkan Alya dan bunda tidak tahu kalau Kinan duduk di depan TV. Dan tidak ada maksud sedikitpun untuk menyalahkan dia yang hamil lebih dulu.

"Bunda, Alya ke kamar, mau siap siap ke rumah Umi dan Abi, untuk mengambil buku-buku dan beberapa baju." Kini Alya teringat kalau semua perlengkapan ke kampus masih di rumah orang tuanya. 

"Nak, apa nggak nunggu Satria pulang kampus, biar dia nanti yang antar kamu." bunda tak rela jika Alya pergi sendiri.

"Nanti biar Satrianya Alya telefon Bun, biar nanti di jemput saja, soalnya banyak yang harus di beresin."

"Baiklah kalau gitu, tapi kamu hati-hati ya, Alya." mertua Alya menggenggam jemari menantunya.

"Iya, Bunda." Bunda Aisyah memang mertua yang sangat baik, bahkan nyeri haid yang setiap bulan mengganggu hari-hari Alya mampu membuatnya panik. Dan lucunya lagi Alya tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan semuanya.

Alya naik angkutan umum yang tinggal menunggu di depan rumah saja. Kebetulan untuk sampai di rumah Umi dan Abi tak perlu pindah angkot lagi, hanya saja kalau turun dari angkot, harua masuk gang kira-kira dua ratus meter.

Tiga puluh menit Alya sudah sampai, Umi dan Abi heran Alya datang sendiri.

"Alya, kok sendiri Nak? apa Satria tidak ikut."

"Tidak Abi" Alya mencium tangan Abi. lalu memeluk Umi. "Umi, Alya kangen."

Alya memeluk Umi lama sekali, ingin rasanya dia menangis sekencang-kencangnya. Namun itu tak mungkin dia lakukan, Alya tak mau kedua orang tuanya berfikir yang bukan bukan.

"Alya, kamu yang kuat Nak, Tuhan sayang sama kamu, makanya Tuhan kirimkan jodoh sebaik Satria. jika Aditya benar-benar mencintaimu, tak mungkin dia akan melakukan hal sejahat itu, andaikan saja kamu tahu setelah semua terlambat, bagaimana? Umi yakin kamu akan makin kecewa," yang dikatakan Umi Salma memang benar. Alya masih beruntung. Tapi apa kabar dengan hati? hati terlanjur mencintai satu nama 'Aditya'.

"Alya, apa lelaki itu mengganggumu?" Akhirnya Abi bertanya juga.

"Semoga tidak, Bi."

"Jawabanmu tidak membuat Abi lega Al."

"Harapan Alya, semoga Mas Aditya bisa melupakan semuanya," ujar Alya lagi. menurut Abi jawaban Alya tidak meyakinkan.

"Kamu jangan dekat-dekat dengan dia Al, dosa. Jaga juga perasaan Satria. Meski kalian berdua tidak saling cinta, tapi kalian sudah diikat dengan sebuah janji yang mengatasnamakan, Tuhan."

"iya Bi." Alya mengangguk patuh.

"Umi, Alya mau beres-beres kamar, Alya akan membawa buku yang dibutuhkan."

Umi mengangguk, melihat putrinya yang harus menelan pil pahit kehidupan, rasanya dia ingin terus memeluk dan tak melepas lagi.

Apalagi Alya sedari tadi terlihat menahan bendungan di matanya agar tak jebol. hingga mata indahnya terus berkaca kaca.

Sampai di kamar, Alya melihat sekeliling, tak ada yang berubah. Alya melihat banyak foto antara dirinya dan Aditya yang sengaja dicetak dan dibuat lebih besar.

'Mas Aditya, apa salahku!!" Pekik Alya sambil melempar handbag di tangannya ke atas ranjang. tubuh Alya merosot, kini bersandar dengan pintu.

"Kenapa kau menyiksaku sesakit ini, aku mencintaimu tulus selama ini, tapi apa yang kau berikan untukku? luka, hanya luka," Alya memeluk lututnya sambil mengamati foto yang dulunya paling disukai. Foto yang diambil ketika mereka liburan, Alya berdiri di tepi danau dan Aditya memeluknya dari belakang.

Airmata terus meleleh membanjiri pipinya yang putih dan bersih mengenang masa itu.

Hadiah dari Aditya saat tunangan juga masih berjajar diatas meja dan nakas dengan rapi, Alya sengaja membiarkan tetap terbungkus, tadinya berharap Aditya akan tahu kalau dia sangat menjaga pemberiannya, kecuali makeup sudah dipakai sejak lama.

*Yuk bantu dukung emak dengan Vote dan kopi buat teman begadang.

Terpopuler

Comments

Rosy

Rosy

menangislah Al..mungkin dg menangis bisa mengurangi kekecewaan kamu tapi setelah itu bangkitlah tunjukkan kepada Aditya kalau kamu bisa move on darinya dan bisa hidup bahagia dg kehidupan kamu yg sekarang,apalagi sepertinya satria adalah pria yg bertanggung jawab aku yakin dia juga bisa membahagiakan kamu

2022-10-04

0

@sulha faqih aysha💞

@sulha faqih aysha💞

Alya sudah pasti sangat terpukul hari yang di nantikan nya akan menjadi hari bahagianya tapi apa boleh buat garis takdir mengatakan lain

Alya kamu harus kuat menghadapi ujian hidup dan jangan menangis karena air matamu terlalu berharga untuk menangasi pria sebere gsek Aditya

2022-09-18

1

Mayya Zaskia

Mayya Zaskia

Melupakan seseorang yang telah lama kita kenal memang sangat sulit.
tp jika berusaha dengan mengiklaskan pasti bisa.
ayolah Aliya berhenti menangis tatap masa depan kamu karna esok atau lusa jika memang bukan jodoh pasti tidak hanya masal ini yg menjadi penghalang.
lanjut thour semangat 💪

2022-08-29

4

lihat semua
Episodes
1 Akad yang terganti
2 Seatap dengan mantan.
3 Noda di seprei
4 Cemburu
5 Barang pemberian mantan.
6 Mantan susah move'on
7 Belum bisa jadi yang terbaik
8 Ancaman Aditya
9 Berjuang demi cinta.
10 Meradang
11 Pingsan
12 Selalu ada dia
13 Disini kita bertemu
14 Terluka
15 Luka luar dan dalam.
16 Dipersalahkan.
17 Percikan cemburu
18 Cemburu tak diakui
19 Resah
20 Menginap dimana?
21 Kenapa tak pulang?
22 Mencari Satria
23 Belajar dari kesalahan.
24 perhatian Alya.
25 Kepergian Satria
26 Alya bertemu Elisa.
27 Usaha yang sia-sia
28 Masuk RS
29 Fitnah
30 Ingin belajar mencintai
31 Pekerjaan baru.
32 Satria mendadak dingin.
33 Gara gara hujan.
34 Semangat Alya.
35 Selalu memaafkan
36 Kebersamaan Satria dan Alya, menyakiti hati Aditya.
37 Cenat-cenut
38 Semakin hangat
39 Malam yang dinanti
40 Miliki aku
41 Puncak amarah.
42 Ingin mandiri
43 Gaji pertama.
44 Mantan tidak untuk dikenang.
45 Hina'an dari Aditya.
46 Semakin gila.
47 Gangguan di malam hari.
48 Pagi hari, hareudang.
49 Semobil dengan mantan.
50 Batu kerikil sebuah hubungan
51 Kecurigaan Alya.
52 Mimpi paling liar.
53 Satria dan Alya meninggalkan rumah besar.
54 Sifat Asli Kinan.
55 Tinggal di kontrakan baru.
56 Alya lucu kalau sedang Cemburu.
57 Suami tampan idaman wanita.
58 Obsesi Naina
59 Berdua Sangat Bahagia.
60 Telepon dari Naina.
61 Suami Orang Lebih menantang.
62 Terperangkap
63 Wanita Seiko.
64 Elisa kabur
65 Derita belum berakhir.
66 Bayi Kinan yang lucu
67 Satria putus asa
68 Membuka mata, melupakan segalanya.
69 Satria yang berubah.
70 Rindu Satria yang hangat.
71 Asal bersama kamu.
72 Agresif
73 Ulat bulu
74 Hari pertama di negara asing
75 Surprise
76 Kepergok Arka.
77 Bekas kuku siapa?
78 Salah sasaran.
79 Naina hancur.
80 Naina berulah.
81 Lamaran Arka.
82 Alya hamil, Naina mual.
83 Berita bahagia.
84 Aku seperti mengenalnya.
85 Wanita masalalu.
86 Pertemuan Aditya dan Rosa.
87 Jodoh untuk Aditya.
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Akad yang terganti
2
Seatap dengan mantan.
3
Noda di seprei
4
Cemburu
5
Barang pemberian mantan.
6
Mantan susah move'on
7
Belum bisa jadi yang terbaik
8
Ancaman Aditya
9
Berjuang demi cinta.
10
Meradang
11
Pingsan
12
Selalu ada dia
13
Disini kita bertemu
14
Terluka
15
Luka luar dan dalam.
16
Dipersalahkan.
17
Percikan cemburu
18
Cemburu tak diakui
19
Resah
20
Menginap dimana?
21
Kenapa tak pulang?
22
Mencari Satria
23
Belajar dari kesalahan.
24
perhatian Alya.
25
Kepergian Satria
26
Alya bertemu Elisa.
27
Usaha yang sia-sia
28
Masuk RS
29
Fitnah
30
Ingin belajar mencintai
31
Pekerjaan baru.
32
Satria mendadak dingin.
33
Gara gara hujan.
34
Semangat Alya.
35
Selalu memaafkan
36
Kebersamaan Satria dan Alya, menyakiti hati Aditya.
37
Cenat-cenut
38
Semakin hangat
39
Malam yang dinanti
40
Miliki aku
41
Puncak amarah.
42
Ingin mandiri
43
Gaji pertama.
44
Mantan tidak untuk dikenang.
45
Hina'an dari Aditya.
46
Semakin gila.
47
Gangguan di malam hari.
48
Pagi hari, hareudang.
49
Semobil dengan mantan.
50
Batu kerikil sebuah hubungan
51
Kecurigaan Alya.
52
Mimpi paling liar.
53
Satria dan Alya meninggalkan rumah besar.
54
Sifat Asli Kinan.
55
Tinggal di kontrakan baru.
56
Alya lucu kalau sedang Cemburu.
57
Suami tampan idaman wanita.
58
Obsesi Naina
59
Berdua Sangat Bahagia.
60
Telepon dari Naina.
61
Suami Orang Lebih menantang.
62
Terperangkap
63
Wanita Seiko.
64
Elisa kabur
65
Derita belum berakhir.
66
Bayi Kinan yang lucu
67
Satria putus asa
68
Membuka mata, melupakan segalanya.
69
Satria yang berubah.
70
Rindu Satria yang hangat.
71
Asal bersama kamu.
72
Agresif
73
Ulat bulu
74
Hari pertama di negara asing
75
Surprise
76
Kepergok Arka.
77
Bekas kuku siapa?
78
Salah sasaran.
79
Naina hancur.
80
Naina berulah.
81
Lamaran Arka.
82
Alya hamil, Naina mual.
83
Berita bahagia.
84
Aku seperti mengenalnya.
85
Wanita masalalu.
86
Pertemuan Aditya dan Rosa.
87
Jodoh untuk Aditya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!