Seatap dengan mantan.

Setelah Aditya dan kinan mengucap ijab dan qobul, kembali terdengar ucapan kata sah dari para saksi. 

Air mata semakin deras luruh dari kedua netra Alya, tak menyangka ternyata lelaki yang amat dicintai dan selalu ada disisinya setiap saat, telah menghamili wanita lain. 

Alya, kekasih Aditya selama empat tahun, ternyata saat ini bukan dia yang duduk bersanding di pelaminan. Waktu yang lama bersama, ternyata tak mampu membuat Alya mengenali siapa calon lelakinya.

Alya menatap kamar yang dihias begitu indah yang keberadaannya tak jauh dari kamar Satria. Seharusnya dia yang akan masuk dan singgah di dalamnya bersama Aditya, menikmati masa indah, memadu kasih sebagai sepasang pengantin yang sedang jatuh cinta. Tapi apa yang terjadi? Justru wanita lain yang melangkah masuk bersama lelaki yang selama ini selalu mendamaikan hatinya. 

Aditya sempat menoleh ke arah Alya dengan tatapan mata yang dipenuhi dengan sorot bersalah. Pandangan mereka bertemu dalam kebisuan. Tetapi Alya segera menghindari pandangan yang dulu begitu dia damba itu. Alya kini membenci tatapan mata itu.

"Nak putuskan sekarang, mumpung penghulu masih ada disini." Tatapan Abi Rashidi terlihat mengiba. Alya tidak tega, dia tidak berhak menghukum lelaki yang sudah membesarkan dan merawat dengan perjuangan berat. 

"Bismillahirrahmanirrahim. Baiklah Abi, aku setuju menikah dengan Satria" Alya mengangguk, sontak membuat semua orang yang ada di kamar itu tersenyum.

Satria, lelaki itu segera berdiri dan mengambil kemeja putih dan celana hitam dari lemari lalu siap di dandani oleh Make'up Artist yang kebetulan belum pulang.

Lelaki berambut cepak itu terlihat sangat tampan dengan tukedo hitam yang dipadu dengan celana hitam dan kemeja putih. tak lupa peci dia kenakan yang kian menambah poin-poin ketampanannya.

Alya kini berjalan keluar lebih dulu dengan gaun panjang yang menyapu lantai, diapit dengan Bunda Aisyah dan Umi Salma. Terlihat aura lega pada kedua wanita yang berusia hampir sama itu.

 Alya duduk seperti semula seperti saat Aditya yang ada di sisinya. Alya menoleh pada laki laki disampingnya. Butir air mata menetes ketika sadar lelaki disampingnya bukanlah Aditya, tetapi lelaki yang seharusnya dia panggil dengan adik ipar.

Satria tersenyum kala melihat wanita disisinya menitikkan airmata, meraih jemari dan menggenggamnya, seolah dia berjanji pada Tuhan dalam hati, akan berusaha semampunya untuk membuat wanita yang pernah menjadi kekasih kakaknya bahagia.

Kali ini kembali terdengar ucapan ijab dan gobul yang ketiga kalinya di rumah ini, tapi yang mengucapkan adalah lelaki yang masih duduk di bangku kuliah semester terakhir.

Kata sah kembali terdengar begitu serempak.

Airmata Alya semakin deras, dia berusaha menutupi dengan menangkupkan kedua telapak tangannya di wajah. 

"Simpan air matamu, jangan menangis untuk sesuatu yang tak pantas kau tangisi, percayalah, skenario Tuhan pasti akan lebih indah daripada rencana manusia."

Satria lalu mendekatkan bibirnya di kening Alya, wanita itu menunduk hingga kecupan mengenai puncak kepalanya. 

Andaikan yang memberikan kecupan itu adalah Aditya, mungkin rasanya akan berbeda, Alya akan merasa sangat  bahagia. Tapi ini Satria, lelaki yang dia kenal sebagai teman biasa, hanya teman satu kampus beda kelas. Bahkan mereka pasti tidak akan saling mengenal kalau bukan perantara hubungannya dengan Aditya. 

Alya semakin tergugu mendengar ucapan bijak suaminya, tak percaya lelaki yang kerap menggodanya dengan canda'an bisa berkata demikian dewasa. 

Satria mengeluarkan saputangan dari kantong celana, lalu memberikan pada Alya. Alya menerima dan menggunakan untuk mengeringkan air mata yang merusak riasan di wajahnya. 

Satria menyematkan cincin ke tangan Alya. Cincin yang dibeli dadakan oleh Ayah Damar dan Bunda Aisyah dengan buru-buru tadi. Ya, Satria  tak mungkin memiliki waktu keluar, sementara dia harus segera bersiap memakai baju pengantin. 

"Alhamdulilah," ujar Umi Salma lega, lalu mengusapkan dua telapak tangan ke wajah. 

Umi Salma lalu menoleh pada Bunda Aisyah yang netranya kini sedang berkaca-kaca karena  terharu dengan si bungsu yang rela menutupi aib keluarga. Mereka lalu berpelukan.

"Akhirnya semua masalah selesai Jeng, semoga Satria wicaksono bisa menjadi imam yang bijaksana, sesuai dengan namanya Wicaksono

"Amin, ya robal alamin," Umi Salma mengangguk sambil tersenyum. Abi Rashidi pun terlihat lega, 

***

Malam telah tiba dengan begitu cepat, rumah Ayah Damar kini bertambah dua anggota keluarga baru.

Alya dan Satria berada di kamar yang sama, kecanggungan mendera dua insan yang tiba-tiba seperti tak saling mengenal itu duduk berjauhan

Alya duduk di tepi ranjang dengan wajah yang selalu menunduk, matanya sembab karena sudah seharian tak berhenti mengeluarkan air mata. Mungkin sekarang stok cairan bening itu sudah habis tiada sisa hingga meninggalkan warna merah di kelopak mata. 

Satria berdiri mengamati keluar jendela dengan tangan terlipat di dada, melihat pemandangan kota Surabaya yang nampak lebih indah ketika malam hari. 

"Mandi dan istirahatlah, aku akan keluar sebentar." Pamit Satria kemudian setelah ponsel di sakunya bergetar. Alya tak bergeming, dia hanya mendongak ketika Satria sudah diambang pintu, mengamati punggung lebar lelaki yang baru beberapa jam menjadi suaminya itu. 

Setelah keluar, Satria membiarkan pintu terbuka. Mungkin dia lupa menutup kembali karena sudah menjadi kebiasaan.

Alya memejamkan mata, mengusap butir air yang kembali menetes membasahi pipi. Hidupnya tiba-tiba kini seperti sebuah lelucon.

Alya melihat lampu kamar seberang masih menyala pertanda pemiliknya belum tidur. Tak lama Alya mendengar suara gelas pecah, buru-buru Alya mengunci pintunya. Dia tidak mau tahu lebih jauh lagi urusan rumah tangga orang lain. Mulai sekarang Aditya adalah orang lain baginya.

Alya segera mengunci pintu. Melepas kebaya putih, kerudung dan hiasan yang melekat di kepala. Setelah semua terlepas dari tubuhnya, dia segera mandi air hangat yang diantar mbok jumi, lalu membaringkan tubuhnya di ranjang. 

Alya gelisah sendiri di dalam kamar yang begitu asing baginya, di sana sini hanya ada foto pembalap motor terkenal favorit pemilik kamar . Alya jadi tahu ternyata Satria suka sekali balap motor. Karena diatas lemari terdapat banyak helm besar dan juga perlengkapan balap lainnya di lemari kaca yang menempel dengan dinding.

Lama menelisik setiap sudut kamar,  akhirnya Alya menguap beberapa kali, entah di jam berapa dia mulai tertidur. 

Tengah malam Alya terkejut dengan seseorang yang mengetuk pintu kamar, meski seseorang diluar sana mengetuk dengan pelan. 

Alya segera membuka pintu, dilihatnya lelaki yang menjadi suaminya kini pulang dalam keadaan terluka lumayan parah di wajah. "Sat, apa yang terjadi? Alya segera membantu Satria berjalan menuju ranjang. "Siapa yang meluakai kamu Sat hingga seperti ini?" cecar Alya. 

Lelaki itu sepertinya enggan bercerita, dia memilih untuk bungkam. Alya mengerti, mungkin belum saatnya dia tahu masalah yang dihadapi oleh suami dadakannya itu. bisa saja Satria sedang memiliki musuh bebuyutan.

-

-

Alya segera turun untuk mengambil air hangat di dapur. Saat ingin kembali, tiba-tiba ada suara derap langkah kaki yang menghampiri. 

Alya buru-buru membawa ember yang berisi air hangat dan meninggalkan sosok yang kini sangat dia benci itu mematung seorang diri.

"Alya, tunggu!! Aku akan jelaskan semuanya. Kamu tidak berhak menghukum ku seperti ini." Merasa diabaikan lelaki itu terlihat kecewa. 

"Maaf Mas, semua yang pernah kita lalui bersama, anggap saja itu mimpi buruk. Dan anggap saja sekarang kita sudah bangun dari mimpi itu."

"Alya, kau harus dengarkan penjelasan ku." Aditya nekat memegang bahu Alya dan mencoba memeluknya.

Mantan kekasihnya itu menepis dengan kasar dan menatapnya dengan tajam. "Jangan pernah ganggu aku lagi, urus saja istrimu yang sedang hamil." 

Alya lalu pergi meninggalkan Aditya yang terpaku sendiri di dekat dapur cantik. Alya mendengar lelaki itu mengucap sumpah serapah "Aku tidak akan pernah merelakan kamu untuk Satria, Alya!!"

Alya pura-pura tak mendengar,

Wanita itu segera menemui suaminya yang sedang duduk di bawah ranjang dan bersandar dengan salah satu sisinya.

"Sat, maaf aku harus panaskan dulu airnya."

"Alya, kenapa kamu ngos-ngosan? Seperti di kejar hantu? Tanya Satria sambil meringis menahan sakit di sudut bibir dan pipinya. Tentu Alya juga bungkam dengan apa yang terjadi dengan dirinya. Takut malah terjadi sebuah salah paham.

Terpopuler

Comments

Rosy

Rosy

mungkin kamu memang tidak berjodoh dg aditya Al..dan sekarang jodoh kamu adalah Satya..semoga pernikahan kalian yg tidak didasari dg cinta bisa langgeng karena cinta akan tumbuh karena terbiasa..

2022-10-04

1

@sulha faqih aysha💞

@sulha faqih aysha💞

semoga Satria jodoh terbaikmu Al cuma butuh waktu saja satria bisa mengambil hati Alya karena patah hati akibat perbuatan kakaknya sendiri 😬😬

semangat satria janga patah semangat tunjukan pada Alya kamu memang pantas untuk nyq

2022-09-18

1

Lady_MerMaD

Lady_MerMaD

aku mampir say, bgs crtanya

2022-08-30

1

lihat semua
Episodes
1 Akad yang terganti
2 Seatap dengan mantan.
3 Noda di seprei
4 Cemburu
5 Barang pemberian mantan.
6 Mantan susah move'on
7 Belum bisa jadi yang terbaik
8 Ancaman Aditya
9 Berjuang demi cinta.
10 Meradang
11 Pingsan
12 Selalu ada dia
13 Disini kita bertemu
14 Terluka
15 Luka luar dan dalam.
16 Dipersalahkan.
17 Percikan cemburu
18 Cemburu tak diakui
19 Resah
20 Menginap dimana?
21 Kenapa tak pulang?
22 Mencari Satria
23 Belajar dari kesalahan.
24 perhatian Alya.
25 Kepergian Satria
26 Alya bertemu Elisa.
27 Usaha yang sia-sia
28 Masuk RS
29 Fitnah
30 Ingin belajar mencintai
31 Pekerjaan baru.
32 Satria mendadak dingin.
33 Gara gara hujan.
34 Semangat Alya.
35 Selalu memaafkan
36 Kebersamaan Satria dan Alya, menyakiti hati Aditya.
37 Cenat-cenut
38 Semakin hangat
39 Malam yang dinanti
40 Miliki aku
41 Puncak amarah.
42 Ingin mandiri
43 Gaji pertama.
44 Mantan tidak untuk dikenang.
45 Hina'an dari Aditya.
46 Semakin gila.
47 Gangguan di malam hari.
48 Pagi hari, hareudang.
49 Semobil dengan mantan.
50 Batu kerikil sebuah hubungan
51 Kecurigaan Alya.
52 Mimpi paling liar.
53 Satria dan Alya meninggalkan rumah besar.
54 Sifat Asli Kinan.
55 Tinggal di kontrakan baru.
56 Alya lucu kalau sedang Cemburu.
57 Suami tampan idaman wanita.
58 Obsesi Naina
59 Berdua Sangat Bahagia.
60 Telepon dari Naina.
61 Suami Orang Lebih menantang.
62 Terperangkap
63 Wanita Seiko.
64 Elisa kabur
65 Derita belum berakhir.
66 Bayi Kinan yang lucu
67 Satria putus asa
68 Membuka mata, melupakan segalanya.
69 Satria yang berubah.
70 Rindu Satria yang hangat.
71 Asal bersama kamu.
72 Agresif
73 Ulat bulu
74 Hari pertama di negara asing
75 Surprise
76 Kepergok Arka.
77 Bekas kuku siapa?
78 Salah sasaran.
79 Naina hancur.
80 Naina berulah.
81 Lamaran Arka.
82 Alya hamil, Naina mual.
83 Berita bahagia.
84 Aku seperti mengenalnya.
85 Wanita masalalu.
86 Pertemuan Aditya dan Rosa.
87 Jodoh untuk Aditya.
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Akad yang terganti
2
Seatap dengan mantan.
3
Noda di seprei
4
Cemburu
5
Barang pemberian mantan.
6
Mantan susah move'on
7
Belum bisa jadi yang terbaik
8
Ancaman Aditya
9
Berjuang demi cinta.
10
Meradang
11
Pingsan
12
Selalu ada dia
13
Disini kita bertemu
14
Terluka
15
Luka luar dan dalam.
16
Dipersalahkan.
17
Percikan cemburu
18
Cemburu tak diakui
19
Resah
20
Menginap dimana?
21
Kenapa tak pulang?
22
Mencari Satria
23
Belajar dari kesalahan.
24
perhatian Alya.
25
Kepergian Satria
26
Alya bertemu Elisa.
27
Usaha yang sia-sia
28
Masuk RS
29
Fitnah
30
Ingin belajar mencintai
31
Pekerjaan baru.
32
Satria mendadak dingin.
33
Gara gara hujan.
34
Semangat Alya.
35
Selalu memaafkan
36
Kebersamaan Satria dan Alya, menyakiti hati Aditya.
37
Cenat-cenut
38
Semakin hangat
39
Malam yang dinanti
40
Miliki aku
41
Puncak amarah.
42
Ingin mandiri
43
Gaji pertama.
44
Mantan tidak untuk dikenang.
45
Hina'an dari Aditya.
46
Semakin gila.
47
Gangguan di malam hari.
48
Pagi hari, hareudang.
49
Semobil dengan mantan.
50
Batu kerikil sebuah hubungan
51
Kecurigaan Alya.
52
Mimpi paling liar.
53
Satria dan Alya meninggalkan rumah besar.
54
Sifat Asli Kinan.
55
Tinggal di kontrakan baru.
56
Alya lucu kalau sedang Cemburu.
57
Suami tampan idaman wanita.
58
Obsesi Naina
59
Berdua Sangat Bahagia.
60
Telepon dari Naina.
61
Suami Orang Lebih menantang.
62
Terperangkap
63
Wanita Seiko.
64
Elisa kabur
65
Derita belum berakhir.
66
Bayi Kinan yang lucu
67
Satria putus asa
68
Membuka mata, melupakan segalanya.
69
Satria yang berubah.
70
Rindu Satria yang hangat.
71
Asal bersama kamu.
72
Agresif
73
Ulat bulu
74
Hari pertama di negara asing
75
Surprise
76
Kepergok Arka.
77
Bekas kuku siapa?
78
Salah sasaran.
79
Naina hancur.
80
Naina berulah.
81
Lamaran Arka.
82
Alya hamil, Naina mual.
83
Berita bahagia.
84
Aku seperti mengenalnya.
85
Wanita masalalu.
86
Pertemuan Aditya dan Rosa.
87
Jodoh untuk Aditya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!