Tak lama berselang Kevin kembali..
"Dania minumlah ini" sembari memberikan minuman hangat pada Dania.
"Terima kasih kak Kevin." ucap Dania pelan.
"Dania.... ini aku ada sedikit uang meski tak banyak aku harap aku bisa meringankan sedikit biaya pengobatan Arya. Maaf hanya ini yang bisa kulakukan untuk membantumu" ucap Kevin tulus. Pria tampan berkulit putih itu memperhatikan wajah Dania yang sedari tadi begitu sendu.
Dania tersenyum hangat membalas ketulusan Kevin. "Terima kasih kak Kevin, maaf aku tidak bisa terima uang ini. aku tau uang ini adalah tabungan kakak yang sudah lama kakak simpan untuk membuka galery lukisan impian kakak. aku tidak bisa menerimanya. Dengan kakak berada disini itu sudah sangat membantuku, Dan lagi aku baru saja bertemu dengan orang yang baik tadi. Ia bersedia membayar biaya operasi Aria. Aria akan dioperasi hari ini kak" ucap Dania tertawa getir mengingat sebentar lagi ia harus melakukan janjinya.
"Apa? Siapa? Maksudku itu bukan uang yang sedikit" tanya Kevin kaget dan juga cemas.
"Seorang teman lama" jawab Dania singkat.
"Siapa Dania? Maksudku, aku sudah mengenalmu belasan tahun, dan aku tau dengan siapa saja kau bergaul Dania, kau takkan berbuat nekatkan Dania?" Tanya Arya kwatir dan juga curiga. "Teman lama kak, kau tak mengenalnya karena sudah lama, dulu aku pernah membantunya dan sekarang ia ingin membantuku, tentu saja itu bukan gratis kak, aku akan kerja dengannya" Dania.
"Benarkah? aku lega mendengarnya, kau tau kan aku akan selalu ada untukmu? ucap Kevin sambil memegang tangan Dania.
"Terima kasih kak" Ucap Dania tulus.
Tak lama operasi Aria berlangsung suster kepala dan yang lain menunggu di depan kamar operasi. Setelah ber jam jam akhirnya dokter keluar.
"Operasinya berjalan lancar kita hanya tinggal menunggu pasien sadar." Dokter.
Seketika hati Dania merasa lega. Ia begitu bersyukur. Tak lama ia duduk menghampiri ibu kepala panti menitipkan Aria dan berkata akan bekerja untuk membayar hutang. Dania menatap pintu kamar Aria. menatapnya dari balik pintu.
"Terima kasih Tuhan kau telah menyelamatkan adikku." gumamnya pelan.
Iya berjalan keluar rumah sakit. tak lama mobil mercy kembali berhenti didepannya.
"Selamat pagi nona Dania silakan masuk." Ucap pria paruh bayah yang wajahnya sudah tak asing untuk Dania.
"selamat pagi pak" balas Dania kembali sembari masuk ke mobil.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Dania merebahkan diri di sandaran kursi.
"Boleh kah saya bertanya pak?"Dania
"Silakan nona, anda tak perlu sungkan?"
"Pak bagaimana cucu nyonya, maksud saya anda sudah lama bekerja dengan mereka dan saya kira mungkin dengan saya mengetahuinya, saya bisa lebih mempersiapkan diri" ucap Dania menjelaskan.
"Panggil saya pak Hans nona, saya adalah asisten dari cucu Nyonya Hermawan. Nyonya Hermawan pemilik perusahaan Aston Grup. Dan seperti nona tau Tuan muda bernama Aditya Hermawan beliau adalah cucu satu satunya Nyonya Hermawan sekaligus penerus dan ahli waris keluarga Hermawan.
"Jika ia adalah cucu satu satunya mengapa nyonya ingin menikahkannya dengan saya. bahkan pendidikan saya tidak tinggi. apalagi bisa dibilang kehidupan saya dan cucunnya bagai bumi dan langit."
Pak hans hanya tersenyum. "Jika itu, saya sendiri tidak tau nona, nona bisa tanya kan langsung pada nyonya nantinya".
Tak lama mobil sudah memasuki pekarangan rumah besar dengan taman bunga yang indah.
"Kita sudah sampai nona, Silakan nona" ucap pak Hans semberi membuka pintu.
"Terima kasih pak Hans."
Pak Hans Hanya menganggukan kepala dan berjalan mengiringi Dania.
Dania terpesona melihat megahnya rumah itu..dengan taman didepan yang dipenuhi aneka mawar.
"Ini seperti istana di negeri dongeng" gumamnya kagum.
"Silakan masuk nona" ucap pak Hans mengagetkan Dania dari lamunannya. "Nyonya sudah menunggu." Ucapnya lagi.
Dania memasuki rumah itu ia merasa sedikit minder dengan pakaiannya t-shirt polos dengan balutan celana jeans dengan rambut diikat ekor kuda. Dania adalah gadis yang masuk katagori gadis cantik dengan tubuh putih langsing dengan tinggi 160cm dengan lesung pipi saat iya tersenyum.
"Selamat sore nyonya" ucap Dania begitu melihat orang yang ia kenali.
"Kau sudah datang, Kemarilah Dania." Ucapnya lembut sambil menepuk sisi sofa disampingnya.
"Kemarilah, bagaimana kabarmu sayang? tanya sambil mengusap lembut rambut Dania.
"Saya baik-baik saja nyonya, nyonya sendiri bagaimana? Balas Dania kaku dan canggung.
"Panggil lah aku omma mulai sekarang. Karena Kau akan menjadi cucuku" ucapnya.
"tapi nyonya..."kata kata Dania terhenti melihat sosok yang baru saja hadir. Aditya Hermawan. Pria tampan dengan tekstur tubuh yang membuat gadis terpikat padanya. Bulu matanya lentik dan alisnya yang tebal membuat kaum hawa takjub padanya.
"Omma ada apa ini katanya omma sakit??" ucap pria itu begitu memasuki ruangan dan menatap Dania yang berada di sebelah oma, dengan tatapan tak bersahabat. Ia menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala, yang membuat gadis itu seketika tak nyaman.
"Kau sudah datang sayang, Adit kemarilah omma ingin bicara, terlebih kenalkan dia adalah Dania." Ucap Omma sambil menatap Dania dengan lembut.
"Da..dania tuan...." sambil mengulurkan tangan.
Adit duduk di sisi beseberangan denga oma dan Dania. "oma baik-baik saja kan? ucap Adit lagi tanpa menghiraukan uluran tangan Dania. Dania dengan kaku menarik tangannya dan tersenyum kaku pada Adit.
"Adit, kenapa kau begitu sayang, maaf Dania adit kadang suka malu-malu" ujar oma menghibur.
"Ada apa ini omma? dan siapa dia?"ucapnya Adit selidik.
"Adit omma ingin kamu menikah dengan Dania."UCap oma dengan nada serius.
"Apa??? menikah? dengan dia?!" menunjuk jarinya pada Dania dan menatap kembali Dania dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Dania tertunduk malu, tangannya mulai gemetar karena takut.
bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Aisyah Azzahra
ceritanya bagus😍tapi menurutku tulisannya kurang rapih 🙏
2020-03-26
5