"Suster... suster... pasien atas nama Aria ada di ruangan mana?" tanyaku pada suster yang sedang bertugas. Dengan ramah ia menunjukan arah.
"Terima kasih" ucapku seraya melangkah pergi. Kakiku terhenti sejenak saat kulihat wajah yang tak asing sedang duduk kwatir sambil memainkan jemarinya.
"Kak Kevin!!!!" teriakku sambil berlari kearahnya.
"Dania!!!" tungkasnya sambil memelukku.
Aku menangis dalam pelukannya... "Aria gimana kak" tanyaku dengan nada kwatir. Kak kevin terdiam sejenak, menatapku haru, tangannya membelai rambutku dengan lembut. "sedang ditangani dokter, semua kan baik-baik saja" ucapnya sembari ia memegang bahuku. Diambilnya map yang ada disampingnya sambil menyerahkannya padaku. Ku ambil map itu sambil menatap kak kevin yang berkaca kaca dan ku buka isi map itu, Aku terdiam kaku menatap isi map itu. Kaki lemas.
"Mahal sekali, dari mana aku mendapat uang sebanyak ini?? gumamku pelan sambil menatap kak kevin.
"Pisau yang menusuk di perut Aria mengenai ginjal Dan lambungnya. Jika kita mau Aria ditangani lebih lanjut kita harus sediakan dana sejumlah itu Dania" jelas kak Kevin padaku.
"Tapi bagaimana bisa aku mendapatkan uang sebanyak itu" Sesal Dania.
"Keluarga Aria.. keluarga aria!!! Siapa keluarga Aria" tanya suster yang baru keluar dari kamar Aria.
"Saya suster" ucapku.
"Begini Bu, keadaan bapak Aria sangat kristis operasi harus sudah dilakukan malam ini juga kalau tidak nyawa pasien dalam bahaya."
"Tolong suster... tolong lakukan apapun untuk menyelamatkan adik saya saya mohon sus..,saya janji saya akan cari uangnyanya tapi saya mohon lakukan operasinya." pintaku memohon pada suster.
"Maaf Bu tapi prosedur rumah sakit harus melakukan pembayaran dulu baru kita tindak lanjuti. semua diluar wewenang saya bu." Sambil berlalu pergi meninggalkan Dania.
Dania rebah ke lantai air matanya tak berhenti mengalir, "aku tak berguna... tak berguna" gumamnya dalam hati. Kevin mendekap Dania erat. "Kita akan cari jalan keluarnya bersama, Dania..., kau tak sendiri, Aku akan membelikan minuman tunggulah disini" pinta Kevin.
Dania hanya mengangguk pelan. Tak lama Kevin beranjak wanita tua yang sedari tadi memperhatikan Dania mendekat padanya.
"Aku turut prihatin atas apa yang menimpamu Dania. Aku tulus mengatakannya" ucapnya sambil memapahku bangun.
"Terima kasih" timpalku.
Ia menepuk bahuku pelan kemudian merogoh tasnya tak lama dikeluarkannya sebuah cek dan bolpoint.
"Aku bisa membantumu Dania jika kau mau, aku sudah memperhatikan sedari tadi, aku bisa memberimu uang untuk operasi adikmu, bahkan aku akan membiayai semua pengobatannya paska operasi "tunggasnya datar.
Dania menatap wanita tua itu dengan perasaan campur aduk, seolah tak percaya apa yang baru saja ia dengar.
"Nyonya bisa membantuku? tapi bagaimana bisa? maksudku kenapa? tak ada alasan anda membantuku" ucap Dania masih dengan perasaan bingung.
"Iyaa aku bisa membantumu. Jika kau mau memenuhi sebuah syaratku Dania".
"Syarat?? apa syaratnya aku akan melakukan apapun agar Aria bisa selamat??? apa itu nyonya, aku bisa bekerja seumur hidupku padamu" ucap Dania cepat.
"Aku tak ingin kau bekerja untukku, yang aku inginkan adalah kau menikah dengan cucuku Dania!" Iya menatapku dalam dan berkata dengan penuh keyakinan.
"Iya , menikahlah dengan cucuku" ucapnya lagi sambil memegang tangan Dania dengan lembut.
"Menikah?? bagaimana bisa nyonya saya bahkan baru 17 tahun nyonya. Saya bahkan belum mendapat pengumuman kelulusan sekolah saya. Bagaimana mungkin anda meminta saya menikah dan lagi bahkan anda juga belum mengenal saya, dan saya juga baru bertemu dengan anda nyonya. " Ucap Dania bingung dengan permintaan wanita tua itu.
"Aku tau kau pasti mengira aku konyol Dania. Tapi tidak Dania aku serius. Dan aku bukan tidak mengenalmu, Aku bahkan sudah memperhatikanmu. Kau gadis yang baik kau cerdas. Aku menyukai kepolosanmu Dania.
Tentu kau masih boleh sekolah, kuliah bertemu teman temanmu melakukan aktivitasmu. kau bisa melakukan semua itu. tapi menikahlah dengan cucuku." Pintanya bukan dengan tatapan memaksa namun seperti mengiba.
"Tapi mengapa saya?? Masih banyak wanita yang luar biasa diluaran sana nyonya, saya hanya anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan. Dania.
Ia tersenyum hangat....
"Kau akan tau nanti Dania. Saat ini keputusan ada di tanganmu Dania. Bahkan nyawa adikmu sekarang ada ditangamu. Aku akan membiayai semua biaya rumah sakit Aria sampai ia sembuh. semua tergantung pada keputusanmu Dania."
Dania merasa lega telah mendapat secerca cahaya untuk adiknya tapi juga Sambaran petir untuk kehidupannya. ia menatap pintu kamar adiknya. Dania menarik nafas dalam.
"Tolong beri saya waktu untuk memikirkannya nyonya" ucap Dania kemudian.
"Aku bisa saja memberimu banyak waktu Dania, tapi adikmu tidak bisa menunggu, ia harus di operasi segera" Ucap Wanita tua itu lagi yang membuat hati Dania seolah sesak.
"Saya akan menikah dengan cucu anda nyonya tapi saya mohon rahasiakan ini dari yang lain saya tidak ingin adik saya merasa bersalah akan hidup saya dan saya mohon beri saya waktu sampai operasi adik saya selesai."ucap Dania menyerah.
"Kau memang anak yang baik Dania..."
senyum merekah menghiasi wajah wanita tua itu. seolah bebannya pudar saat Dania berkata bersedia menikah dengan cucunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Daniel ignatio
lumayanlah wkw
2020-04-05
2
Felivia Tan
wkwk.. bagus ... suka ni cerita.perjodohan gini
2019-12-14
3
SitukangIDe Dota
lumayanlah....
2019-10-05
0