Happy Reading
Jujur aku sudah sangat merindukan nya, rindu suaranya, rindu perhatian dan kasih sayangnya.
Ah diangkat, aku sudah tidak sabar lagi ingin mendengarkan suara beratnya.
"Halo Zicko, aku sangat merindukan mu, bagaimana kabarmu?"
"Halo, ini siapa?"
Deg!
Suara seorang wanita, siapa wanita yang mengangkat telepon milik Zicko.
Jantung ku berdetak semakin kencang merasa ada sesuatu yang aneh dengan kekasih tampanku itu.
"Apa Zicko ada? Aku ingin bicara dengannya." Ucapku sedikit bergetar.
"Zicko sedang berada di kamar mandi, kalau boleh tahu kamu siapa?" Tanya wanita itu.
Aku semakin terkejut.
"Sonia, siapa yang menelepon!"
Deg, deg, deg!
Suara itu?
Ya tidak salah lagi itu adalah suara Zicko.
"Eh Zicko ini dari nomer yang tidak di kenal, katanya dia mencari mu,"
Ya Tuhan apalagi ini? Nomerku tidak di simpan?
Terdengar di sebrang sana Zicko mengumpat kasar. Sepertinya dia sedang memarahi wanita itu.
Apa ada sesuatu yang telah ku lewatkan.
"Halo, sayang?"
Ya Tuhan sebenarnya ada apa ini? Karena merasa tidak nyaman aku langsung mematikan panggilan itu.
Degup di jantungku belum berhenti dari detik ini. Ah sudahlah aku tidak ingin berfikir macam-macam dengan semua ini.
Sebenarnya siapa wanita itu?
Lebih baik ku pejamkan mata ini saja agar semua beban berat yang mengganggu sirna terlebih dahulu.
Berharap besok akan menjadi lebih baik.
***
POV Zicko
Sore itu aku baru saja pulang dari kantor, ya aku memang sudah bekerja di perusahaan Papa, karena aku adalah pewaris satu-satunya dari Grandpa Jeremy, setelah di ketahui bahwa Paman Bryan bukankah Papa kandung Zivanna, akhirnya hanya aku cucu dan pewaris satu-satunya keluarga Ferguson, selama ini semua orang telah di tipu oleh Bibi Jane.
Untung saja sebelum kematian Paman Bryan dua tahun yang lalu Zivanna sempat melakukan tes DNA dan hasilnya adalah 99,9% bukan anak Paman Bryan.
Aku merasa sedikit lega, dengan begitu cinta kami bisa bersatu, aku dan Zizi masih bisa menikah karena tidak ada ikatan darah di antara kita, sungguh hatiku sudah terpaut oleh Zivanna, kakak angkat ku yang sangat kucintai sejak dulu. Hanya dia satu-satunya wanita yang bisa membuat hatiku bergetar, menjadi candu saat bersamanya. Bahkan tidak ada satu wanita pun yang menarik di mataku selama ini.
Hanya Zivanna yang bisa membuat ku luluh akan cinta yang semakin bersemi kian hari, dan semakin subur tumbuh dalam hati. Aku berjanji akan menjadikan Zivilia istriku nanti, aku merasa tidak akan bisa hidup tanpanya.
Zivanna, aku ingin kamulah takdirku, aku tidak menginginkan apa pun dalam hidupku kecuali bersamamu.
Tapi nyatanya takdir berkata lain, Lima bulan setelah kepergian Zizi ke Australia aku mendapatkan musibah terbesar di dalam hidupku.
Malam itu aku menelepon Zizi untuk berpamitan pergi ke acara pesta teman kuliah, awalnya aku menikmati pesta itu, para gadis banyak yang menawariku untuk minum bersama, tapi aku selalu menolak.
Banyak yang menyukaiku karena aku memang pria yang tampan dan berasal dari keluarga kaya raya, tapi tidak ada satu gadis pun yang bisa membuatku tertarik.
Hanya Zivanna yang bisa menggetarkan hatiku dan membuat tubuhku sangat menyukainya. Yah aku telah mengambil keperawanan Zizi di awal aku masuk universitas.
Jiwa lelakiku tidak bisa ku kontrol saat berdekatan dengannya, hanya memegang tangannya saja rasanya sudah seperti terkena sengatan aliran listrik yang mampu membuat hasrat ku naik.
Aku sangat mencintai Zivanna, tapi malam pesta itu aku mungkin telah melukainya sedalam-dalamnya, menyakiti cintaku sama dengan menyakiti hatiku. Tidak pernah terbayangkan dalam hidupku akan terjadi hal seperti ini. Aku sempat tidak percaya dengan apa yang telah terjadi padaku.
Pagi itu aku terbangun di sebuah kamar hotel dengan keadaan polos tanpa sehelai benang, dan yang lebih mengejutkan lagi ada seorang gadis yang tidur di sampingku tanpa busana juga.
Kita sama-sama dalam keadaan polos, dan ya singkat cerita gadis itu pun hamil, aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi malam itu, aku tidak ingat sama sekali. Bahkan aku juga tidak ingat telah melakukan hubungan itu dengan Sonia.
Yah namanya Sonia, salah satu mahasiswi di kampus ku, tapi aku tidak mengenalnya sama sekali, setelah itu aku sempat menyangkal bawah anak yang di kandungnya bukanlah anakku, mungkin aku telah di jebak.
Tapi Sonia menangis di hadapan kedua orang tuaku dan mengatakan sanggup melakukan tes DNA kalau mereka tidak percaya.
Aku pun menyetujui usulannya, kalau janin dalam kandungannya bukan anakku, aku akan membuat perhitungan dengan Sonia tapi kalau itu memang positif anakku, aku akan bertanggung jawab untuk menikahinya.
Setelah usia kehamilan Sonia memasuki 12 minggu, kita langsung melakukan tes DNA itu. Kenapa aku sangat yakin kalau janin itu bukan anakku karena aku sama sekali tidak ingat malam itu pernah menyentuhnya, tapi Sonia mengatakan bahwa aku telah merenggut kesuciannya.
Awalnya aku sangat yakin bahwa janin itu bukankah anakku, tapi setelah 14 hari kemudian hasil tes DNA itu mengatakan bahwa 99,9% adalah positif darah daging ku.
Tubuh ku rasanya lemas seketika, dadaku berasa di sayat pisau yang tajam, aku telah menyakiti Zivanna, ya aku pasti menyakitinya.
Saat itu yang ada di dalam pikiran ku bagaimana caranya aku menceritakan semua ini pada Zizi ku itu, aku pasti tidak akan sanggup melihatnya menangis dan sakit hati.
Aku pasti akan merasa sakit hati melihat Zivanna yang pastinya kecewa padaku, yah kalau dia mau menerima kenyataan ini, tapi nyatanya akulah yang tidak sanggup untuk mengatakan semuanya pada Zizi, aku terlalu pengecut untuk kehilangan dia.
Tidak, Zizi tidak akan pernah pergi tapi yang pasti cintanya untukku akan layu karena sakit hati merasa telah ku khianati, aku tidak akan sanggup kalau sampai hal itu terjadi.
Papa dan Mama terus mendesak ku untuk segera menikah dengan Sonia, aku pun menyetujui nya asalkan mereka menyembunyikan pernikahan ini dari siapapun termasuk Zivanna.
Aku tidak ingin Zizi tahu kalau aku sudah menikah dengan wanita lain, aku akan tetap menjadikan Zivanna permaisuri di hatiku meski aku sudah menikah dan memiliki seorang anak.
Karena aku masih merasa janggal dengan peristiwa itu, yang pasti aku akan tetap memilih Zivanna dalam hidupku, dan Sonia entahlah mungkin kami akan bercerai suatu saat nanti.
Bukan maksudku melukai hati Sonia tapi aku memang sama sekali tidak mencintai-nya, aku menikahi Sonia hanya karena rasa tanggung jawabku saja.
Aku lebih sering mengabaikan gadis itu dan memilih meninggalkan nya di apartemen dengan seorang asisten rumah tangga. Yah, sekarang aku tinggal di apartemen dengan Sonia dan kami tidur di kamar yang terpisah.
Saat ini aku masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badan, Sonia selalu menyambut ku saat pulang bekerja tapi aku masih mengabaikannya.
Setelah selesai membersihkan diri, aku memutuskan keluar dari dalam kamar mandi, mataku sedikit melotot ketika melihat Sonia berada di dalam kamarku dan sedang mengangkat panggilan dari ponselku.
"Sonia, siapa yang menelepon!"
Aku melangkah mendekati Sonia.
"Eh Zicko, ini dari nomer yang tidak di kenal, katanya mencari mu," jawab Sonia gugup.
"Berani sekali kamu Sonia! pergi dari kamarku atau aku tidak akan pernah mau tinggal denganmu lagi!" aku merebut ponselku dari tangan Sonia karena aku merasa geram dengan sikapnya yang semakin berani itu.
Akhirnya setelah sedikit berdebat karena masalah panggilan itu, Sonia mau keluar dari dalam kamarku, mataku tertuju pada nomer yang sedang memanggil itu.
"Ini kan Nomer Zizi!"
Yah nomer Zizi memang tidak ku beri nama setelah menikah dengan Sonia, aku hanya tidak ingin Sonia mengetahui siapa Zivanna itu dan akan memberitahukan segala.
"Halo sayang?"
Hening, dan tiba-tiba panggilannya di matikan oleh Zizi. Rasanya aku seperti pria bodoh yang ketahuan selingkuh, aku pun sangat panik dan takut kalau Zivanna marah padaku.
Sayang, Ku mohon jangan marah! aku bisa menjelaskan semuanya.
AARRGGKK!!! Dia pasti marah!
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Akak Mei
Baru ngeh kalau ini cerita sama tapi pakai sudut pandang tokoh. Keren, Kak. 👍🏻
Bagaimana nanti kalau Zizi pulang dan tahu semuanya? 🥺
2022-09-05
1
Octavia Muliani
😍😍😍😍😍
2022-08-26
1
Lili Lintangraya
lanjut dong,pernah baca tpi lupa😁💪
2022-08-25
0