Happy Reading
"Zicko, hentikan!" ku dorong wajah Zicko yang sedari tadi bermain di area dadaku dan meninggalkan bekas Kiss Mark di sana.
Tapi yang dilakukan pria itu tidak berhenti, dia semakin menggila dengan menciumi bibirku dengan sedikit kasar, syarat akan frustasi di dalamnya.
"Sudah cukup, ayo kita berangkat ke kampus sekarang," aku mendorong tubuh Zicko agar dia tidak semakin gila. Pria muda ini hasratnya benar-benar masih liar, kalau tidak di hentikan pasti dia akan kebablasan. Akhirnya aku melajukan mobilnya yang sempat berhenti hanya karena Zicko ingin mencium ku.
Ah, kenapa aku jadi tidak ingin pergi meninggalkan dia, rasanya aku pasti juga akan sangat merindukannya.
Waktu menunjukkan pukul delapan pagi.
Saat ini aku sudah sampai di kampus di mana Zicko kuliah. Mobil terparkir di depan kampus, saat aku akan keluar tiba-tiba Zicko menahan lenganku dan memelukku erat. Pria itu benar-benar tidak bisa lepas dariku sejak tadi, seperti anak ayam yang akan di tinggal induknya, Zicko sejak semalam benar-benar manja.
"Sayang, jangan lupa mengabari ku ya, aku pasti akan sangat merindukanmu!" Zicko mencium bibir dan keningku. Hanya kecupan karena kita berada di area kampus.
"Iya, kamu juga harus kasih kabar, jangan bolos kuliah, jadi anak yang baik untuk Papa dan Mama, kamu harus bisa menjadi kebanggaan untuk mereka," nasihat ku yang hanya di jawab dengan anggukan oleh Zicko.
"Aku harap kamu cepat kembali, aku pasti gak akan kuat kalau lama-lama harus pisah darimu," aku hanya tersenyum melihat tingkah pria satu ini.
"Doakan aku bisa menyelesaikan masalah di sana dengan cepat," hanya itu yang bisa aku ucapkan, tiba-tiba dadaku terasa sesak, tenggorokan ku
Entah kenapa perpisahan kali ini sangat menyesakkan, air mataku jatuh membasahi pipi, seakan merasa bahwa aku tidak akan pernah bisa memeluk tubuh kekasihku ini.
"Zicko, jangan pernah meninggalkan ku, jangan pernah berpaling dariku, meskipun cinta kita terlarang tapi aku tidak peduli, aku hanya ingin bersamamu," aku menangis tersedu seperti gadis remaja saja.
"Ssttt, tenang saja sayang, Zizi ku, aku berjanji padamu tidak akan pernah meninggalkan mu, cintaku hanya untuk mu, aku akan meyakinkan Daddy dan Mommy bahwa kita saling mencintai dan aku hanya ingin hidup bersama mu, setelah kamu pulang dari Australia aku akan melamar mu dan menjadikan mu pengantin ku, aku sangat mencintaimu sayang," Zicko menyatukan bibirnya pada bibirku, menyapukan lidahnya dan membelit di dalam sana.
Aku benar-benar tahluk dalam pesona pria muda ini. Sudah tidak peduli lagi bahwa ini masih area kampus.
"Zicko, tunggu aku ya, aku pasti akan segera kembali," ucapku memeluk tubuhnya erat.
Meskipun usianya enam tahun lebih muda dariku tapi tubuh Zicko lebih tinggi, dadanya bidang dengan perut kotak kotak, maklum dia menang sangat suka berolah raga.
Akhirnya siang ini tepatnya pukul 10 pagi aku pergi ke Australia dari Florida USA.
Selamat tinggal Zicko, tunggu aku!
###
Canberra, Australia
Akhirnya aku menginjakkan kakiku di Negara kangguru ini, bersiap menghadapi perang di dunia bisnis yang memang sudah sering ku geluti. Daddy Nick memberikan kepercayaan ini sepenuhnya padaku karena aku memang sangat kompeten dalam bekerja.
Tidak sabar rasanya untuk segera menyelesaikan semua masalah di perusahaan milik Mommy Liora.
Yah, kedua orang tua angkat ku itu memang orang-orang hebat, mereka mewarisi kekayaan dan mempunyai perusahaan besar sendiri-sendiri.
Aku pun banyak belajar tentang bisnis dari Mommy dan Daddy, sehingga menjadikan ku wanita karir yang hebat dan cemerlang.
Saat ini aku sudah mulai bekerja, melangkahkan kakiku masuk ke dalam perusahaan yang di pimpin oleh seorang presiden direktur yang masih muda, kata Daddy.
Dengan memakai pakaian formal aku berjalan dengan sangat anggun, semua mata memandang ke arahku tanpa berkedip, entah mereka menilaiku bagaimana, cantik, jelek, atau terlalu modis dan seksi aku tidak peduli.
Yang jelas siang nanti aku mulai mengikuti rapat perusahaan yang akan membahas tentang masalah yang menimpa.
Mudah-mudahan aku bisa segera menangani semua masalah ini.
###
Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, aku masuk ke dalam apartemen dengan wajah yang terlihat letih.
Tapi sesaat kemudian wajahku kembali sumringah karena mendapatkan telepon dari Zicko.
"Halo sayang!" aku duduk di sofa ruang tamu sambil membuka blazer karena gerah sejak tadi.
Dan sore ini aku berbincang dengan Zicko sampai berjam-jam.
"Selalu kabari aku ya Zizi ku, aku akan sangat merindukanmu!"
Ucap Zicko mengakhiri percakapan kami, ya Tuhan aku benar-benar jatuh cinta sedalam-dalamnya dengan pria muda tampan ini.
Lima bulan kemudian.
Hari ini tepat Lima bulan aku kan USA dan kekasih terlarang ku Zicko, kenapa ku sebut dengan kekasih terlarang? Ya karena aku ini adalah kakak tirinya, sungguh hari-hariku di sini terasa berat, karena di tuntut untuk membereskan perusahaan yang hampir bangkrut dan mencari tahu siapa saja dalang di balik anjloknya saham.
Ternyata ada beberapa orang dalam yang membocorkan data perusahaan kepada saingannya, aku harus menemukan beberapa bukti untuk mengungkap semua ini.
Tok, tok, tok!
Ceklek!
Pintu ruangan ku terbuka, sosok pria tinggi dan lumayan tampan masuk ke dalam dengan membawa sejumlah berkas yang harus aku teliti.
Pria itu meletakkan berkas di atas mejaku sambil tersenyum lebar.
"Zivana, sepertinya kamu sangat lelah? Sebaiknya hari ini tidak perlu lembur, lihatlah kantung matamu itu yang semakin terlihat jelas," Ucap pria bernama Stefano.
Dia adalah Presiden Direktur di perusahaan cabang, dan dia yang memegang kendali sebelum aku datang. Sepertinya Stefano juga kocar kacir dalam mengurusi kecurangan di perusahaan ini.
"Baiklah Stefano, kalau begitu aku nanti akan pulang cepat," jawabku sambil tersenyum.
"Jangan terlalu lelah, kita sudah mengantongi dua nama yang akan kita singkirkan, sebenarnya sudah lama aku mencurigai kedua orang itu," Stefano duduk di sofa.
"Sabotase!" Ucapku dan Stefano mengangguk.
"Aku sangat beruntung bisa kedatangan kamu sebagai putri dari pemilik perusahaan yang mau turun tangan agar perusahaan tidak bangkrut."
"Sudah menjadi tugasku," Stefano tersenyum ke arahku.
Pria itu sangat baik dan perhatian, Stefano lebih tua tiga tahun dariku, itu berarti usianya sekarang dua puluh delapan tahun.
Masih sangat muda untuk menjabat sebagai direktur utama, postur tubuh ideal dan juga masih betah menyendiri.
Padahal banyak pengagum pria satu ini bahkan memiliki fans club di antara para karyawan wanita.
Memang Stefano sosok yang sempurna sebagai seorang pria, macho dan cool, terkenal sangat tegas dan dingin.
Tapi banyak kaum hawa yang mengidolakannya, mungkin karena sosok dinginnya yang membuatnya semakin berkarisma itu membuat para wanita menjadi semakin tergila-gila.
Tapi bagiku tetap Zicko yang paling tampan dan sempurna, ah aku jadi semakin merindukan nya.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Akak Mei
Masih tabu nih di bab 2, dengan Zicko atau Stefano ya kira-kira?
Harus lanjut nih🤭 Gas poll ah.
2022-09-05
1
Aisy
ceritanya hampir sama dengan lumpuhkan ingatanku ya kak
2022-08-25
3
Naviah
wah ceritanya seru nih
2022-08-25
1