Bab 3

Happy Reading

Hari-hari di Australia pasti akan sangat sibuk, mengingat bahwa pekerjaan ini membutuhkan waktu dan energi yang pastinya akan terkuras. Tapi aku akan selalu menjaga kesehatan untuk bisa tetap fit agat aku bisa menyelesaikan tugas di sini tepat waktu.

Zicko, ah aku sudah sangat merindukannya, apakah dia sedang sibuk akhir-akhir ini? Aku penasaran dengan apa yang dia lakukan, mungkinkah dia sedang banyak tugas kuliah?

Pria muda tampanku sekarang lagi apa ya? Sudah seminggu ini kita lose contacts, mungkin dia sedang sibuk karena aku juga sangat sibuk. Aku harus selalu berpikir positif.

Terakhir kali dia hanya memberi kabar kalau sedang menghadiri pesta teman sekampusnya. Hanya kata 'Aku merindukan mu' sudah bisa membuat hati ini membuncah bahagia.

Pesan singkat yang sering dia berikan terakhir kali hanya itu, setelah nya Zicko tidak mengirim pesan lagi sampai saat ini.

Ada apa dengannya, Ya Tuhan, rasa apa ini? Aku harus selalu berpikir positif tentangnya, mudah-mudahan dia baik-baik saja di sana.

Sebentar lagi Zicko, aku akan segera pulang, tunggu aku ya. Jaga dirimu di sana, aku sangat merindukanmu.

Ah jadi teringat bagaimana pria itu begitu posesif padaku, bahkan sehari sebelum kepergianku kita bercinta semalaman. Zicko selalu mengumandangkan cinta berkali-kali di setiap desah nafasnya. Sungguh hatiku benar-benar merasa sangat bahagia.

"Zivana, Zi!" Suara Stefano membuyarkan lamunanku tentang Zicko.

"Eh, ada Fan?" sahutku sedikit terkejut.

"Dari tadi aku memanggilmu Zi, kenapa senyum-senyum terus? Apa ada yang kamu pikirkan? Pasti sesuatu yang indah bukan?"

"Enggak kok Fan, aku hanya rindu keluarga ku," Hanya itu yang bisa ku jawab. Entah dia percaya atau tidak, karena sepertinya mimik wajahnya terlihat aneh saat melihat ku.

"Zivana, apa kamu memiliki kekasih?" tiba-tiba Stefano bertanya hal pribadi. Kenapa dia sampai menanyakan hal itu.

Tentu saja aku terkejut mendengar pertanyaan Stefano.

Kekasih, hmmm ... ya aku memilikinya tapi kekasih terlarang, karena hubungan ku ini pasti tidak akan di restui oleh Daddy dan Mommy. Ucapku dalam hati.

"Zivana?"

"Eh, iya Fan, iya aku memiliki seorang kekasih, memangnya kenapa?" tanyaku menyelidik. Rasanya pria itu tidak pantas menanyakan hal pribadi seperti ini.

Kenapa tiba-tiba pria itu bertanya mengenai aku sudah memiliki kekasih, bukankah selama ini gosipnya Tuan Stefano Collins sangat anti dengan wanita dan sudah menjomblo selama bertahun-tahun.

Lalu kenapa tiba-tiba dia membicarakan masalah kekasih denganku? Dan bertanya seperti itu? sangat mencurigakan.

"Pasti wanita secantik kamu memiliki kekasih ya, kamu cerdas, baik, pintar dan...?"

"Dan??" Aku menaikkan sebelah alisku.

"Dan sempurna," Stefano tergelak.

Eh kenapa tiba-tiba dia bersikap aneh? apa rumor yang beredar selama ini tentang dia itu tidak benar?

"Tuan, anda ternyata bisa ngelawak juga, ya?" sindir ku.

Stefano menghentikan tawanya. "Kalau aku melawak, sehari kamu tertawa, lihatlah, kamu tidak tertawa sama sekali, bahkan terlihat kesal," aku hanya tersenyum menghadapi. Entahlah apa maksud dia, aku tidak ingin terlalu menceritakan masalah pribadi dengannya, meskipun sebenarnya saat ini aku benar-benar butuh teman untuk bercerita.

"Baiklah Zi, aku kembali ke ruangan ku dulu, ya, ingat jangan sampai kelelahan," aku mengangguk atas nasihat pria itu.

"Terima kasih atas perhatiannya," jawabku sedikit hormat.

Stefano keluar dari ruangan ku dengan tampang sedikit berbeda, ku lihat gurat di wajahnya seakan dia sedikit kecewa.

Tapi kenapa dia kecewa? Ah sudahlah lebih baik aku segera menyelesaikan pekerjaan ku agar bisa cepat kembali ke USA untuk bertemu dengan Zicko. Ah, kenapa hatiku selalu berdesir ketika menyebut namanya. Zicko, sedang apa kamu sekarang?

Malam harinya.

Aku sedang berada di dalam apartemen, yah selama tinggal di Canberra aku memang membeli sebuah apartemen karena aku tahu pasti akan sangat lama di sini.

Sehabis mandi aku merebahkan tubuhku di atas ranjang favorit ku, ugh, rasanya semua penat ini bisa hilang hanya dengan mengistirahatkan badan ini.

Zicko sedang apa ya?

Aku mengambil ponsel yang ada di nakas kemudian mendial nomer kekasih hatiku.

Tuuut ... Tuuutt.... Tuuutt

Sudah panggilan ke tiga tapi tetap tidak di angkat. Seharusnya di jam segini Zicko sedang berada di kampus, apa dia sedang sibuk?

Ah sebaiknya aku kirim pesan untuknya.

'Sayang, pria muda tampanku, kekasih ku, aku sangat merindukan mu, mudah-mudahan kamu baik-baik saja ya, tunggu aku kembali'

Send

Mudah-mudahan dia cepat membaca pesanku, rasa rinduku ini sudah sangat tidak tertahan, aku benar-benar merindukannya.

Akhirnya aku memutuskan untuk menutup mata ini, pekerjaan esok hari masih datang menanti, aku pun berharap besok Zicko sudah membalas pesanku.

Mudah-mudahan

###

Pagi itu aku terbangun karena alarm di ponsel berbunyi sangat keras. Sepertinya tidur ku malam ini tidak begitu nyenyak. Beberapa kali aku terbangun karena bermimpi buruk, seolah mimpi itu sangat nyata.

Di dalam mimpi aku melihat Zicko memakai tuxedo berwarna putih sedang mengendarai kuda berwarna putih juga. Dia tersenyum ke arahku dan melambaikan tangan.

Senyum itu bukan senyum kebahagiaan melainkan senyum kesedihan, tiba-tiba kuda yang di tunggangi Zicko berlari menjauh dariku, ku coba untuk mengejar sambil memanggil nama kekasih ku itu tapi kuda putih itu semakin berlari kencang.

Ku kerahkan semua tenagaku untuk berlari mengejar Zicko tapi aku tetap tidak bisa mengejarnya, semakin lama bayangan Zicko pun menghilang di telan awan putih.

Apa artinya ini? Dadaku masih bergemuruh karena mimpi itu. Aku melihat ponsel dan mengecek balasan pesan dari Zicko, mudah-mudahan dia sudah membalasnya.

Mataku berbinar kala melihat 1 notif pesan dari Zicko. Ternyata dia tidak melupakan ku.

'Aku sangat mencintaimu Zizi'

Hanya kalimat singkat itu tapi bisa membuatku semakin semangat untuk menjalani hidup. Ucapan Zicko seperti sebuah mood booster

Aku pun langsung membalas pesan itu. Dengan senyum merekah di bibir ini seakan tidak ingin lepas.

'Lagi apa sayang? Aku kangen banget, kapan kita bisa video call?'

Send

Ponsel itu ku remas di dada, merasakan jantung yang berdegup kencang, padahal hanya kata-kata singkat bisa membuatku semangat seperti ini.

Sepuluh menit, lima belas menit sampai menit ke tiga puluh pesan itu tidak kunjung di balas, akhirnya aku memutuskan untuk meletakan ponselku di atas nakas dan aku akan mandi terlebih dahulu.

Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, aku bergegas makan sandwich ku dan pergi ke kantor, hari ini ada rapat pagi dengan para petinggi perusahaan.

Dengan mengendarai mobil dengan kecepatan sedang aku terus-terusan memeriksa ponsel, berharap bahwa Zicko membalas pesanku.

Tapi sepertinya Zikco belum membuka pesan dariku. Mungkin dia masih tidur atau sedang apa aku tidak tahu. Sebaiknya aku fokuskan saja untuk bekerja lebih giat lagi.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ZICKO PSTI DIJEBAK DLM PESTA KAMPUS SAMA TMAN2NYA

2023-07-08

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TU STEFANO PSTI MNYUKAI LOO

2023-07-08

0

Akak Mei

Akak Mei

Bacanya bikin deg-degan ya. Pasti ada sesuatu pada Zikco. 😥

2022-09-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!