Itu memaksa namanya

Assena melangkah memasuki gerbang sekolah, ia nampak melihat-lihat ke semua arah seperti sedang mencari.

Ya, ia mencari Jasmine.

"Oh iya, Jasmine kan tidak masuk." Gumamnya baru ingat akan hal itu.

Tiba-tiba..

"Hey, tunggu!" Suara seorang laki-laki dibelakangnya.

Assena menghentikan langkahnya sedikit menoleh, ia mengernyitkan dahi. Nampak seorang murid laki-laku tampan dan manis dengan seragam yang berantakan, rambutnya acak-acakan dan dasi yang tidak berbentuk.

"Ini! Kau menjatuhkannya saat didepan gerbang." Ucap lelaki itu tersenyum dan menyodorkan lipatan kertas kecil.

Assena semakin bingung, kerutan dikeningnya nampak jelas. "Sepertinya itu bukan milikku." Jawab Assena segera melangkah pergi.

Tapi lelaki itu langsung menghadang. "Aku melihatnya saat kau berjalan, benda ini terjatuh. langsung saja aku mengejarmu, takutnya ini sesuatu yang berharga." Tersenyum lagi.

Assena memutar kedua bola matanya dan langsung mengambil lipatan kertas itu, agar urusan dengan laki-laki ini cepat selesai dan pergi.

laki-laki itu menatap kepergian Assena dan tersenyum penuh arti.

Menuju kelas, seketika Assena ingin membuang lipatan kertas itu. Tapi diurungkan karena penasaran juga dengan lipatan kertas kecil tersebut.

Ia duduk dibangkunya dan melirik ke samping. "Hmm biasanya telingaku sakit mendengar ocehan Jasmine, tapi hari ini dia tidak masuk." Gumam Assena seolah merasa ada yang hilang.

Teringat akan lipatan kertas kecil itu, Assena pun mulai membukanya dan "Hay, namaku Petter, maukah kau menjadi temanku?. (Dengan emoji tersenyum)." Itu isi dalam lipatan kertas tersebut.

Assena mendengus sebal. "Jadi itu sengaja" seketika meremas benda tersebut dan hendak membuangnya. Tapi entah kenapa ia tertahan melempar benda tersebut, malah kembali membukanya lagi. Ada rasa penasaran yang menyeruak akan murid laki-laki itu.

**

Jam istirahat, Assena nampak duduk sendiri di meja kantin. Seseorang menghampirinya dan duduk di sebelahnya.

"Dia? Yang tadi pagi??." Gumam Assena.

"Hay, boleh aku bergabung, siapa namamu? apa kau sudah membacanya? dan apa kau mau menjadi temanku? apa jawaban mu? ayo katakan iya, kita bisa menjadi teman yang baik." Celoteh Petter panjang lebar dengan senyum jenaka.

Assena memutar bola matanya, diam dan tidak menghiraukannya.

"Hey kenapa diam saja? Pendengaranmu tidak bermasalahkan? Ayo jawablah!! Jangan sungakan jangan malu!!." Celoteh Petter lagi dengan senyum lebar memperlihatkan deretan giginya.

"Dia menyebalkan, banyak bicara suka mengoceh seperti Jasmine." Gerutu Assena dalam hati.

Assena berdiri dan ingin pergi, tapi Petter menghadang. "Hey hey hey, kenapa terburu-buru pergi. Jam istirahat masih lama, ayo duduklah lagi!!" Ucap Petter memegang tangan Assena mengajaknya untuk duduk.

"Lepaskan tanganku!!" Bentak Assena menepis tangan petter.

"Wow.. Kau galak sekali. Gadis cantik yang manis setidaknya tersenyumlah sedikit saja!" Ucap Petter tak mau kalah dan terus menarik tangan Assena untuk duduk.

Assena terpaksa kembali duduk, ia terus menggerutu karena kesal.

"Bisakah kau mengambilkan minum untukku!" Titah Assena mencari-cari cara untuk kabur.

"Itu minumanmu masih utuh, kenapa kau mau memesan lagi?" Petter menunjuk segelas es teh yang masih penuh.

"Emm.. Begini a-aku mau jus jeruk, biasakah kau mengambilkannya untukku?" Ucap Assena dengan ragu, takutnya lelaki yang menyebalkan ini tidak mempercayainya.

"Oh baiklah, apapun akan ku lalukan demi dirimu. Tunggu sebentar! Aku akan berusaha secepat mungkin agar tidak membuat teman baruku yang manis ini menunggu lama." Celoteh Petter berdiri dan pergi memesan minuman.

Assena tidak menyia-nyiakan kesempatan dan langsung berlari untuk pergi.

"Akhirnnya." Ucap Assena dengan lega.

**

Jam pelajaran sudah selesai, waktunya pulang. Assena berjalan sendiri menuju gerbang sekolah.

Langkahnya terhenti tatkala seseorang menarik tangannya dari belakang, sontak ia menoleh.

"Kau lagi?" ucap Assena.

Nampaklah di depannya Petter tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya.

"Lepaskan tanganku, apa maumu?" Assena menarik mencoba melepaskan tangannya.

"Kau bertanya apa mauku? Aku hanya ingin berteman denganmu itu saja".

"Terserah, berhentilah menggangguku!"

"Hey bukan itu jawaban yang ku inginkan, aku hanya ingin berteman denganmu. Kau tidak menjawab mau atau tidak."

"Tidak!"

"Hey aku juga tidak menginginkan jawaban itu, aku mau kau katakan IYA."

"Itu memaksa namanya." Assena sudah sangat kesal.

"Memang aku memaksa, tidak ada kata TIDAK, kau harus mau jadi temanku." Petter masih menghadang menghalangi jalan.

"Aku tidak akan melepaskanmu, jika kau belum mengatakan IYA." Sambungnya lagi.

Assena terdiam, nampak berfikir. "Baiklah, baiklah. Sekarang biarkan aku pergi."

"Tidak jelas sekali, ucapkan sekali lagi!" Ucap Petter menggelengkan kepalanya.

Ya, dia benar-benar sudah sangat menjengkelkan.

Assena mengepalkan kedua tangannya, ia merasa benar-benar kesal. Lalu menarik napas panjang. "Baiklah aku mau jadi temanmu".

"Baiklah, kita sudah menjadi teman ya!"

Assena memutar kedua bola matanya. "Iya," jawabnya singkat. "Sekarang biarkan aku pergi." dengan senyum yang dipaksakan.

"Baiklah silahkan tuan putri." Ucap Petter menggeser tubuhnya memberi jalan pada Assena.

Dengan cepat Assena melangkah pergi. Petter hanya memandangi tubuh Assena yang sudah menjauh itu.

"Ternyata benar, bukan hal mudah mendekati dia. Tapi aku akan terus berusaha." Lirih Petter mengulas senyum.

Terpopuler

Comments

Yhu Nitha

Yhu Nitha

like2

2020-08-28

1

Priska Anita

Priska Anita

Terus dukung author! Semangat 💪💜

2020-08-14

1

𝑵𝒂𝒂𝑬𝒓𝒏𝒂𝒂02

𝑵𝒂𝒂𝑬𝒓𝒏𝒂𝒂02

like like👍 Semangat thor💪💪

2020-08-13

1

lihat semua
Episodes
1 Masa lalu buruk
2 Disekolah
3 Setiap Malam
4 Itu memaksa namanya
5 Kabar baik
6 Pembuat Onar??
7 Mengunjungi makam ibu
8 Sedekat ini
9 Undangan untuk orang istimewa
10 Taman sekolah
11 Jauhi dia!
12 Paman Rey
13 Membahas masa lalu
14 Merahasiakan
15 Menguntit gadis
16 Meminta izin
17 Cantik sekali
18 Lama sekali
19 Menghangatkan
20 Menyelamatkan Assena
21 Demam
22 Menjenguk
23 Teman lelaki?
24 Bukan penggemar
25 Permintaan ayah
26 Ternyata
27 Pergi bersama
28 Calon menantu?
29 Ciuman pertama
30 Telah Pergi
31 Siapa dia?
32 Pengawal pribadi
33 Alasan sebenarnya
34 Teman masa kecil
35 Dihadang senior
36 Dijodohkan?
37 Ceritakan saja!
38 Tentang sebuah janji
39 Kebenaran tentang ayah
40 Penyesalan
41 Sudah membaik
42 Manis sekali
43 Merasa iri
44 Mengagetkan saja
45 Menangislah!
46 Kegelisahan dan keraguan
47 Maafkan aku
48 Memandikan burung
49 Apa yang lucu?
50 Apa bedanya?
51 Dilarang parkir!
52 Pagi termanis
53 Ini salahku
54 Melenceng
55 Kecewa
56 Apa kau gila?
57 Tidak mudah percaya lagi
58 Pengumuman
59 Banyak bicara
60 Hari yang aneh
61 SELAMAT ULANG TAHUN
62 Setitik kabar
63 Hutang penjelasan
64 Mencintainya
65 Berhalusinasi
66 Terlihat bodoh
67 Penolakan
68 Makan bakso
69 Mengkhawatirkan
70 Kucing Pussy
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Masa lalu buruk
2
Disekolah
3
Setiap Malam
4
Itu memaksa namanya
5
Kabar baik
6
Pembuat Onar??
7
Mengunjungi makam ibu
8
Sedekat ini
9
Undangan untuk orang istimewa
10
Taman sekolah
11
Jauhi dia!
12
Paman Rey
13
Membahas masa lalu
14
Merahasiakan
15
Menguntit gadis
16
Meminta izin
17
Cantik sekali
18
Lama sekali
19
Menghangatkan
20
Menyelamatkan Assena
21
Demam
22
Menjenguk
23
Teman lelaki?
24
Bukan penggemar
25
Permintaan ayah
26
Ternyata
27
Pergi bersama
28
Calon menantu?
29
Ciuman pertama
30
Telah Pergi
31
Siapa dia?
32
Pengawal pribadi
33
Alasan sebenarnya
34
Teman masa kecil
35
Dihadang senior
36
Dijodohkan?
37
Ceritakan saja!
38
Tentang sebuah janji
39
Kebenaran tentang ayah
40
Penyesalan
41
Sudah membaik
42
Manis sekali
43
Merasa iri
44
Mengagetkan saja
45
Menangislah!
46
Kegelisahan dan keraguan
47
Maafkan aku
48
Memandikan burung
49
Apa yang lucu?
50
Apa bedanya?
51
Dilarang parkir!
52
Pagi termanis
53
Ini salahku
54
Melenceng
55
Kecewa
56
Apa kau gila?
57
Tidak mudah percaya lagi
58
Pengumuman
59
Banyak bicara
60
Hari yang aneh
61
SELAMAT ULANG TAHUN
62
Setitik kabar
63
Hutang penjelasan
64
Mencintainya
65
Berhalusinasi
66
Terlihat bodoh
67
Penolakan
68
Makan bakso
69
Mengkhawatirkan
70
Kucing Pussy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!