**
"Hati-hati nona!" Ucap pak Sur sambil membukakan pintu mobil, ia sopir yang mengantar jemput Assena ke sekolah.
Assena hanya mengangguk, lalu berjalan menuju gerbang sekolah.
"Sena.." Teriak Jasmine dari belakang yang langsung menggandeng tangan Assena.
Assena hanya tersenyum kecil. Dan mereka pergi ke kelas bersama.
Di sekolah Assena tak memiliki banyak teman, karena sikapnya yang pendiam.
Hanya Jasmine teman dekat satu-satunya, yang bisa menerima sikap dingin dan cueknya Assena.
Jasmine sudah terbiasa dengan sikap Assena yang pendiam, jika mengobrol pun Assena hanya mengeluarkan kata-kata pendek dan seperlunya, berbeda dengan Jasmine yang banyak bicara dan suka mengoceh.
Assena dan jasmine duduk sebangku. Dibawah meja Assena melihat ada beberapa batang coklat dihiasi pita, setangkai bunga, dan banyaknya surat-surat cinta dari para penggemarnya.
Ya, Assena memang gadis yang cantik,, hingga tak jarang murid lelaki banyak yang menyukainya.
Tapi ada juga yang tidak menyukainya, mereka yang iri dan merasa tersaingi.
"Nih untukmu saja!" Assena menyodorkan coklat, bunga dan surat-surat cinta yang seolah Assena jengah dengan semua itu.
"Wah.. Coklat!" Seru Jasmine kegirangan dan langsung menyambar coklat karena memang ia sangat menyukai coklat.
"Assena sesekali suratnya dibaca, kasihan penggemarmu." Ledek Jasmine terkekeh
sambil memakan coklat.
Assena hanya memutar bola matanya.
Ia hanya diam dan di sampingnya Jasmine sibuk memakan coklat. Tiba-tiba diluar kelas terdengar murid perempuan menjerit-jerit menyebut nama Alvin.
Ya, begitulah jika Alvin sudah datang ke sekolah murid perempuan bersorak memanggil nama Alvin dengan penuh puja dan beramai-ramai mengerumuninya. Alvin bak pangeran tampan yang di puja-puja. ia salah satu murid tertampan, terpopuler di sekolah dan juga anak dari keluarga kaya. Maka tak heran banyak yang mengejarnya.
Tapi tidak bagi Assena ia tidak tertarik sama sekali. Bahkan saat terdengar sorakan para gadis, Assena hanya memutar bola matanya seolah ia begitu bosan dengan kelakuan murid bar-bar dan pangeran jadian-jadian itu.
Begitulah keseharian yang terjadi disekolahnya.
Saat Assena sibuk membaca, tiba-tiba Alvin dan para pengikutnya menghampiri Assena.
"Hey, kau ku undang makan bersamaku saat jam istirahat nanti." Ucap Alvin dengan tegas tak terbantahkan.
Assena mendongkak menatap wajah Alvin dengan jengah, seolah tak perduli dengan ucapaan Alvin, Assena kembali menunduk membaca buku.
Berbeda dengan Jasmine yang melongo menatap Alvin menyangga dagu dengan kedua tangannya sambil tersenyum imut yang dibuat-buat.
"Kau tentu tidak akan menolak bukan? tidak banyak gadis beruntung yang mendapat tawaranku." Ucap Alvin dengan tersenyum mengejek dan pergi.
"Kau akan pergi atau tidak? ajaklah aku ya! aku mohon!." Rengek Jasmin dengan mata berbinar berharap Assena mengiyakan. Tapi Assena tak mengiraukannya.
**
Jam pelajaran selesai, waktu istirahat tiba.
Assena berjalan ke kantin bergandengan dengan Jasmine.
Di salah satu meja kantin Alvin sudah duduk menunggu dan tersenyum menatap kedatangan Assena.
Tetapi Assena berlalu tanpa menghiraukan dan memilih duduk dimeja yang berjauhan.
Atas penolakan itu, Alvin marah merasa harga dirinya jatuh, karena sebelumnya tak penah ada penolakan dari gadis manapun. Ia menatap Assena penuh murka lalu tesenyum sinis "itu tidak akan lama, akan ku buat dia menyesal karena menolakku" ucap Alvin penuh ancaman.
**
Bell berbunyi tanda pelajaran hari ini sudah berakhir.
Dan pak sur sudah menunggu di depan sekolah, lalu terburu membuka pintu mobil tatkala Assena sudah berjalan mendekat.
"Silahkan nona." Ucap pak Sur dengan sopan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Yhu Nitha
like n rate5
2020-08-24
1
𝑵𝒂𝒂𝑬𝒓𝒏𝒂𝒂02
hadir lagi
2020-08-13
1
Priska Anita
Nyicil lagi ya thor 💜
2020-08-10
1