Orang Terkaya di Ibukota

Suasana saat ini di vila Keluarga Bai.

Bukkkk

Syuuuut

Bugggggggh

Bai Lin ingin melerai mereka , tetapi terdiam ketika melihat mereka bertiga adu pukul.

Jun yang mempunyai postur badan yang lebih kecil dari dua penjaga keluarga Bai itu bisa bertahan selama ini.

Menurut Bai Lin ketika melihat Jun saat ini dia pun berkata dan mengerutkan kening nya.

" Mungkinkah dia mempelajari seni beladiri ? , tetapi di usia yang sama dengan ku kekuatan nya sudah sekuat ini ?!! " sambil melanjutkan tontonan yang ada di depan nya itu.

Selama beberapa menit mereka saling beradu pukulan dan tendangan.

Jun dan kedua penjaga akhirnya mundur beberapa saat karena pertarungan sengit nya.

" Tuan , mohon sudahi dahulu " Ucap Jun sambil tersenyum karena menikmati pertarungan barusan.

" mengapa ? , padahal kita sedang serius sekarang hufftt " sahut kedua keluarga Bai itu sambil kebingungan.

Tiba tiba setelah mereka berdua bertanya terdengar

Kruuuuk

Kruuuuuk

Suara itu yang tak lain dari perut Jun yang lapar , karena sehabis dari rumah sakit setelah dirawat dia belum makan apa apa.

" MA ...., maaf aku sedang lapar sepertinya hehehe " Jun menjawab nya sambil menggaruk kan kepala.

" WAHAHAHA " Sambutan dengan tawa dari kedua penjaga itu saat mendengar suara perut dan kata kata Jun.

Bai Lin pun tiba tiba ikut tertawa juga sambil menutup mulutnya.

Kedua penjaga keluarga Bai yang saat ini sedang tertawa langsung melihat satu sama lain dan mengangguk sambil melihat Bai Lin.

" Nona Bai , apakah boleh aku mengajak bocah ini makan bersama di vila nona ? " Kata salah satu penjaga yang berwajah seram dengan sopan.

" Yaa nona , tetapi aku masih bingung mengapa kau mencium tangan nona ? " Ujar penjaga satunya yang berada di samping berwajah seram sambil menatap tajam ke arah Jun.

Setelah mendengar celotehan kedua penjaga nya Bai Lin berpikir sejenak.

" [ Aku juga penasaran apa maksudnya dengan mencium tanganku ? " Ucap Bai Lin dalam hati sambil melirik tajam ke arah Jun.

Jun pun langsung gugup dan tersenyum kecil.

" Hee..heehee , a .., aku minta maaf nona Bai " Ucap Jun sambil sedikit membungkuk setelah ditatap mereka semua.

" Ya sudah lupakan , tetapi kau berhutang denganku karena sudah mencium tanganku ! " Jawab Bai Lin sedikit kesal dan mengancamnya.

" Feng , Tang ..., bawa dia ke dalam . ayahku juga sedikit lagi pulang " Kata Bai Lin menyuruh mereka berdua mengajak Jun.

Feng adalah penjaga yang berusia 29 tahun , periang , jujur , berwajah seram dan memiliki bekas luka di mata kanan , kepala nya juga botak , dia juga spesialis tinju/pukulan.

dan Tang adalah penjaga satu nya berumur 23 tahun , pendiam , wajah nya sedikit muda dari Feng dan juga sedikit tampan , rambut nya panjang sebahu saat ini sedang di kuncir kebelakang , dia juga spesialis tendangan.

" Terima kasih nona...." Ucap Jun sambil berjalan dengan Feng dan Tang yang berada di belakang Bai Lin.

Kedua nya pun tersenyum.

Mereka juga senang karena ada bocah seumuran Bai Lin yang bisa menandingi nya.

Apalagi Jun seorang diri melawan mereka berdua , itu juga salah satu faktor utamanya.

dan yang paling mereka ingin tahu adalah teknik dan jurus yang Jun pelajari.

Karena gerakan Jun sangat lembut dan halus , walaupun saat di awal sedikit kasar.

Bai Lin , Feng , Tang dan Jun berbincang sebentar di dekat gerbang karena penasaran dengan Jun.

Setelah lima belas menit menghabiskan waktu dengan berbincang Bai Lin berbicara.

" Ayo masuk " Ucap Bai Lin.

" Oh iya , siapa namamu ? , aku lupa menanyakan nya tadi... " sambung Bai Lin sambil menanyakan pertanyaan ke arah Jun.

" Panggil saja Jun nona Bai " Jawab Jun yang sedang mengikuti Bai Lin bersama Feng dan Tang dari belakang.

" Okay baiklah , panggil aku jangan nona. Kita kan juga seumuran " Ucap Bai Lin sambil melirik Jun.

Mendengar ucapan Bai Lin barusan Jun pun bingung mau memanggil dia seperti apa.

" Em....ba...,bagaimana kalau Lin er ? " Ucap Jun setelah berpikir sejenak.

Bai Lin yang mendengar panggilan itu wajah nya langsung memerah , Jun yang memiliki wajah tampan memang sangat mudah membuat Bai Lin seperti itu.

Namun Jun dipandang rendah di sekolahnya karena ekonomi dan kondisi nya yang miskin itu.

" Li ..., Lin er ? " Feng dan Tang langsung kaget ketika Jun berbicara tadi.

" Terserah kau !! , tetapi ..., boleh saja ! " Ucap Bai Lin sambil tersipu malu dan mengiyakan nya.

" Sepertinya akan ada hal yang bagus kedepan hihihi " bisik Feng dan Tang yang membelakangi Bai Lin dan Jun.

Tak

Tak

Tak

Suara langkah kaki mereka ber empat terdengar saat baru masuk dari pintu.

" Nona , makan malam sudah di siapkan. Tuan sedikit lagi sampai " Ucap seorang wanita paruh baya yang berumur 45 tahun dengan sopan.

" Ah iya Bibi Yun , aku membawa tamu panggil saja dia Jun " Ucap Bai Lin sambil menunjuk ke arah Jun.

" Nak Jun , Bibi liat kamu lumayan tampan hihihi , dan sepertinya kamu juga pria yang bekerja keras " Ucap Bibi Yun sambil tertawa tipis.

" Hei bocah , aku akui kau memang tampan haha " Ucap Feng sambil merangkul pundak Jun dan menggoyang-goyangkan nya.

" Bibi bisa saja " sahut Jun sambil menggaruk kepala nya.

" Oh iya kakak Yun , apa kau tahu si Jun ini memanggil nona muda kita ? " Ucap Feng yang tiba tiba berbicara.

" Diamlah Feng... " Ucap Bai Lin dengan wajah nya yang memerah sambil tersipu malu dan menatap tajam ke arah Feng.

" Memangnya kau memanggil nona apa nak ? " sahut Bibi Yun karena merasa penasaran.

" Dia memanggil Lin er HAHAHAHA " Jawab Feng dengan lantang membuat sunyi keadaan.

Bibi Yun langsung tertawa tipis saat Feng menjawab pertanyaan tersebut.

" KALIAN !!!.....Hemmm " Ucap Bai Lin sambil membalikkan badan dan menuju ruang makan.

Bai Lin berjalan cepat menuju ke ruang makan keluarga sambil menahan kesal di hatinya.

" Benarkah kau memanggil nona kami seperti itu nak ? " Ucap Bibi Yun sambil tersenyum.

" Saksi nya juga Tang kak HAHAHA " Jawab Feng yang menikmati pembicaraan ini.

" Diam lah kak Feng atau kau akan menumbuhkan rambut mu " Ucap Tang yang sedari tadi diam saja.

" Hehehe iya bi , Lin er sendiri yang mempersilahkan nya " Ucap Jun.

" Ya sudah , kalian bertiga cepat ke ruang makan. Aku akan menyusul " Ucap Bibi Yun sambil menuju ke dapur untuk membereskan alat masak.

" Baik kak Yun " sahut Feng dan Tang sambil memimpin jalan Jun.

Akhirnya mereka bertiga berjalan ke ruang makan.

Setelah mereka duduk di bangku masing masih tiba tiba ....

PONG

PONG

...MISSION COMPLETED !!!...

...SELAMAT ANDA MENDAPATKAN 20 POIN SETELAH MENYELESAIKAN MISI INI...

Suara notifikasi terdengar di benak nya , Jun langsung melihat status dan profil nya di jendela sistem.

 

[ Profile Host ]

[ Nama ] : Jun

[ Poin ] : 95

[ Skill ] : -

[ Beladiri ] : Macan Putih ( Tingkat 1 ) + 20 Point

[ Item ] : -

 

Wajah Jun langsung bersemangat ketika tahu poin di super sistem nya itu naik , dia juga ingin membeli seni beladiri atau skill skill yang ada di shop sistem tersebut.

" Hei pengantar makanan mesum , apa yang sedang kau pikirkan " Ucap Bai Lin mengagetkan Jun ketika sedang bersemangat.

" A...aku hanya lapar hahaha " Jun menjawab nya dengan santai sambil menggaruk kepalanya.

Bibi Yun pun datang membawa makanan tambahan ketika Bai Lin , Jun , Feng dan Tang berbincang.

seperti yang dilihat , keluarga Bai menganggap para pekerja di keluarga nya seperti keluarga sendiri.

Terlihat dari kedekatan dan cara mereka bercanda satu sama lain.

" Kita hanya menunggu Tuan sekarang " Ucap Bibi Yun sambil menyiapkan piring , garpu dan lain lain.

Setelah lima menitan bel pun berbunyi pertanda ada orang datang.

Feng dan Tang langsung berdiri dan menuju ke pintu.

" Selamat datang Tuan Bai " Ucap Feng dan Tang bersamaan sambil membungkuk.

" Ah ya , ayo ..., sudah waktunya makan malam " Jawab Tuan Bai yang langsung merangkul mereka berdua.

Karena sifat nya yang sangat humoris Feng dan Tang jadi mudah dekat dengan nya.

Tak

Tak

Tak

Mereka pun sampai ke ruang makan.

" Tuan akhirnya pulang " Ucap Bibi Yun sambil mempersilahkan duduk.

" Sepertinya ada yang berbeda malam ini " Ucap Tuan Bai sambil memegang dagu nya dan melirik ke arah Jun.

" Ah ..... perkenalkan aku Jun tamu mendadak rumah ini " Ucap Jun ketika ditatap oleh Tuan Bai.

" Hmmm , pasti kau teman nya Lin er " sahut Tuan Bai lagi.

" Bukan ayah , aku hanya mengajak nya makan malam. Tadi dia kelaparan sampai perut nya berbunyi. " Jawab Bai Lin membantah ayahnya sambil menggembungkan pipinya.

" Iya Tuan Bai , aku hanya pengantar makanan yang beruntung diajak makan di sini " Ucap Jun membenarkan jawaban Bai Lin.

" Ya , ya , ya ...., aku tidak peduli teman atau bukan , kedepan nya juga akan berteman atau berpacaran hahaha. Kau juga sangat tampan nak. " Ucap Tuan Bai yang asal berbicara itu.

" Ayah....." Ucap Bai Lin yang wajah nya memerah lagi

Bibi Yun , Feng dan Tang juga ikut tertawa mendengar omongan Tuan Bai itu.

" Nah , sekarang ayo makan ...hahaha..." Ucap Tuan Bai.

Mereka pun makan dengan lahap sambil berbincang.

Feng dan Tang tidak lupa memperkenal kan dan menceritakan tentang Tuan Bai ke Jun , Bibi Yun juga ikut serta.

dan untuk Bai Lin hanya mendengarkan saja.

Hampir setengah jam mereka berbincang dan selesai menghabiskan hidangan yang ada di meja.

Feng dan Tang juga melaporkan kejadian tadi yang tak lain pertarungan nya dengan Jun.

Tuan Bai pun tidak menyangka Jun bisa seimbang melawan Feng dan Tang.

" Sepertinya aku butuh kemampuan mu nak di keluarga Bai , apakah kau mau menjadi pengawal anak ku ? " Ucap Tuan Bai ke arah Jun.

" Maaf , sepertinya aku ingin menjadi pengantar makanan dahulu walaupun cuma paruh waktu Tuan Bai. Karena aku juga masih sekolah tetapi , setelah lulus aku akan membicarakan nya dengan anda " Jawab Jun yang menolak ajakan Tuan Bai.

" Ahhh , baiklah kalau itu mau mu " sahut Tuan Bai yang pasrah saat ini mendengar jawaban dari Jun.

dan langsung obrolan tersebut dilanjutkan dengan topik yang menceritakan Tuan Bai dari dahulu sampai menjadi sekarang.

Alangkah terkejut nya Jun ketika mengetahui Tuan Bai adalah Bai Guang , orang terkaya di Ibukota Feng ini.

Dia juga sudah menebak dari awal saat dia ingin mengantar makanan , tetapi karena suasana yang tiba tiba berubah ubah tadi dia jadi lupa.

" Jangan panggil aku dengan sebutan Tuan lagi nak , panggil saja paman Bai " Ucap Bai Guang sambil tersenyum ke arah Jun.

" Ba ..., baik paman bai " sahut Jun dengan ragu sambil melihat ke Bai Guang dan yang lainnya.

Setelah dia menyapa dengan panggilan paman Bai ke Bai Guang , dia permisi ke toilet untuk buang air sambil diantar Feng.

Saat dalam toilet Jun langsung menghidupkan sistem yang ada di pikiran nya dan muncul lah layar monitor seperti biasa yang hanya bisa dilihat oleh nya.

***

Di Ruang Tamu vila Keluarga Bai.

Bai Lin dan ayahnya yaitu Bai Guang sedang membicarakan tentan Jun.

Saat ini Feng dan Tang sudah berjaga lagi di depan gerbang , dan Bibi Yun juga sudah istirahat di kamarnya yang berada di vila ini.

" Ayah , aku juga penasaran dengan postur nya yang kurus itu dia bisa melawan Feng dan Tang. mengapa si Jun itu sangat kuat ? " Tanya Bai Lin ke ayahnya dengan tatapan bingung.

" Lin er ...., di dunia ini ada yang harus kau tahu dan juga ada yang tidak perlu kau tahu. Itulah yang dari dahulu ayah katakan kan ? " Jawab Bai Guang sambil mengelus kepala Bai Lin.

" Baiklah yah.... " Ucap Bai Lin dengan wajah pasrah nya.

" tetapi , sebagai ucapan perkenalan aku akan memberikan sebuah motor nanti kepada nya hahaha... " Ujar Bai Guang yang mengetahui cerita Jun tentang kehidupan nya yang diceritakan saat di ruang makan tadi.

" Ayah jangan terlalu memanjakan nya ! " Ucap Bai Lin yang cemburu sedikit dengan tingkah laku ayahnya itu.

" HAHAHAHA , kau bisa cemburu juga ternyata " sahut Bai Guang sambil tertawa.

Ayah dan anak ini pun masih membicarakan tentang Jun , karena mereka juga kasihan dengan keadaan dan kondisi Jun di sekolah nya.

tetapi , ketika Bai Guang ingin membantu membalas kejahatan teman nya yang suka membully nya Jun menolaknya langsung saat itu.

***

Di Toilet.

Jun sedang melihat-lihat seni beladiri , skill , dan item yang ada di shop sistem nya.

Dia pun kebingungan , karena harga-harga nya lumayan tinggi.

Langsung saja dia berpindah kembali ke Profile Host yang mencakup semua rincian kelebihan nya saat ini.

" Sepertinya aku akan upgrade saja seni beladiri Macan Putih ini menjadi tingkat kedua. Aku juga ingin menabung , siapa tahu poin ini dibutuhkan saat darurat " Ucap Jun dalam hati sambil mengklik tanda + di sebelah bacaan seni beladiri nya.

Clinggggg

*Bersambung

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

nice

2023-12-05

0

Xian

Xian

keren Thor

2023-11-11

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjuuutt Thor 😛😀💪👍🙏

2023-10-21

1

lihat semua
Episodes
1 Datang Ke Sekolah
2 Permulaan
3 Orang Terkaya di Ibukota
4 Menjadi Kejam
5 Hutan Líng shòu
6 4 Roh Penjaga Mata Angin
7 Kembali Ke Dunia Manusia
8 Membalas Zhang Feng dan Cao Yun
9 Takdir Baru
10 Tingakatan Kultivasi
11 Xu Peng
12 Jun Melawan Xu Peng
13 Ancaman
14 Liao Hua
15 Menguasai Gerakan Pertama
16 Rasa Kagum Yu Xue dan Ye Huang
17 Tidak Ada Belas Kasih
18 Yui
19 Skill Unik
20 Ujian Kelulusan dan Special Item
21 Isi Kitab Akupuntur Chuanqi De
22 Akhirnya Sempurna
23 Peringkat Pertama
24 Panggilan Masuk
25 Peringkat Sepuluh Besar Kota Huo
26 Peringkat Sepuluh Besar Kota Shaoxing
27 Peringkat Sepuluh Besar Di Ibukota Feng dan Seni Beladiri Baru
28 Festival Pertengahan Musim Gugur
29 Acara Pelelangan Musim Gugur
30 Item Keberuntungan Sekali Pakai
31 Cincin Tujuh Perubahan
32 Tragedi Malam Festival Musim Gugur
33 Terungkap
34 Berbincang
35 Terkepung di Kuil Kuno
36 Menciptakan dan Mendapatkan Hadiah Besar
37 Delapan Pukulan Penakluk Naga
38 Keadaan Yang Sangat Genting
39 Alam Bawah Sadar
40 Hembusan Nafas Dewa Naga
41 Menembus Ranah Golden Core
42 Inti Jiwa
43 Kitab Seni Beladiri Bangau Penghancur
44 Waktunya Pulang dari Hutan Belantara
45 Desa Yonglue
46 Dewa Kuno dan Hyperions
47 Sampai Di Kota Shaoxing
48 Distrik Longhu
49 Mata Surgawi
50 Kostum Kesatria Kegelapan
51 Agile Shoes
52 Menuju Jembatan Naga Air, Distrik Guoren
53 Lisensi Khusus
54 Mencari Kediaman Keluarga Xiao
55 Pertaruhan
56 Pedang Surgawi Tanpa Batas
57 Pertarungan Dua Bocah Jenius
58 Menapaki Jalan Kultivator Sejati
59 Season 1 Tamat
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Datang Ke Sekolah
2
Permulaan
3
Orang Terkaya di Ibukota
4
Menjadi Kejam
5
Hutan Líng shòu
6
4 Roh Penjaga Mata Angin
7
Kembali Ke Dunia Manusia
8
Membalas Zhang Feng dan Cao Yun
9
Takdir Baru
10
Tingakatan Kultivasi
11
Xu Peng
12
Jun Melawan Xu Peng
13
Ancaman
14
Liao Hua
15
Menguasai Gerakan Pertama
16
Rasa Kagum Yu Xue dan Ye Huang
17
Tidak Ada Belas Kasih
18
Yui
19
Skill Unik
20
Ujian Kelulusan dan Special Item
21
Isi Kitab Akupuntur Chuanqi De
22
Akhirnya Sempurna
23
Peringkat Pertama
24
Panggilan Masuk
25
Peringkat Sepuluh Besar Kota Huo
26
Peringkat Sepuluh Besar Kota Shaoxing
27
Peringkat Sepuluh Besar Di Ibukota Feng dan Seni Beladiri Baru
28
Festival Pertengahan Musim Gugur
29
Acara Pelelangan Musim Gugur
30
Item Keberuntungan Sekali Pakai
31
Cincin Tujuh Perubahan
32
Tragedi Malam Festival Musim Gugur
33
Terungkap
34
Berbincang
35
Terkepung di Kuil Kuno
36
Menciptakan dan Mendapatkan Hadiah Besar
37
Delapan Pukulan Penakluk Naga
38
Keadaan Yang Sangat Genting
39
Alam Bawah Sadar
40
Hembusan Nafas Dewa Naga
41
Menembus Ranah Golden Core
42
Inti Jiwa
43
Kitab Seni Beladiri Bangau Penghancur
44
Waktunya Pulang dari Hutan Belantara
45
Desa Yonglue
46
Dewa Kuno dan Hyperions
47
Sampai Di Kota Shaoxing
48
Distrik Longhu
49
Mata Surgawi
50
Kostum Kesatria Kegelapan
51
Agile Shoes
52
Menuju Jembatan Naga Air, Distrik Guoren
53
Lisensi Khusus
54
Mencari Kediaman Keluarga Xiao
55
Pertaruhan
56
Pedang Surgawi Tanpa Batas
57
Pertarungan Dua Bocah Jenius
58
Menapaki Jalan Kultivator Sejati
59
Season 1 Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!