Waktu berlalu begitu saja, sudah terhitung satu bulan Amira atau yang saat ini biasa di sebut permaisuri Huang (Huang yin) berada di kekaisaran ini, setiap harinya ia hanya menghabiskan hari hari dengan makan, bermain di sekitar kediaman dan membaca buku, tak ada kegiatan yang bisa ia lakukan, ia masih memulihkan tenaganya yang menghilang sejak awal terjaga, setelah terjaga bahkan ia menjadi mahluk yang sangat tak berguna, bahkan sangat sulit menggerakkan tubuhnya, setelah melakukan banyak hal akhirnya tubuhnya kembali bugar, ia kembali bersemangat untuk menjalani hari yang Melelahkan ini,
"Sudah sangat lama aku terkurung di sangkar emas ini, aku bosan" Ucapnya tersenyum miring, ia sudah cukup lama berdiam diri di tempat ini, dan sudah waktunya ia bergerak dan melakukan hal yang ingin ia lakukan, sejak kecil ia adalah mahluk bebas Tampa kekangan, perpindahan alam jelas tak akan bisa menghentikannya untuk melakukan apapun yang ia inginkan
"Apakah kita memiliki banyak uang?, Aku ingin menghambur kan uang, sudah sangat lama aku menjadi mahluk penurut, ternyata sangat membosankan dan melelahkan" Ucap Huang yin, ia merasa bosan di istana, dan akan lebih baik ia melihat dunia luar, ia juga merasa sedikit penasaran dengan gaya kehidupan mahluk kuno ini, udah waktunya ia bergerak bukan?, Ia hanya permaisuri yang terabaikan tak perlu repot mengejar cinta dari orang yang jelas jelas tak pantas untuk di cintai, ia berkali kali di kecewakan oleh cinta, dan sampai saat ini ia tak akan pernah ingin berharap
"Ini adalah semua hasil tabungan saya selama satu tahun ini yang mulia" Ucap Xi Ling menyerahkan satu kantong koin yang di gunakan pada masa ini, aku meraihnya dan membuka kantong itu dengan pelan
"Bukankah seharusnya emas atau perak, mengapa hanya tembaga?, apakah kita sangat miskin?" Ucap Huang yin pelan, bagai mana mungkin cukup, terlebih itu adalah uang tabungan Xi Ling, bagai mana mungkin ia tega menghabiskannya, beberapa kali ia pernah menonton beberapa drama kolosal cina, namun?, Bukankah biasanya menggunakan perak atau emas, mengapa kali ini tembaga, apakah drama itu menipunya?
"Apakah kaisar bodoh itu tak memberikan ku uang?" Ucap Huang yin dengan nada datar, ia jelas tak suka akan hal ini, tak masalah jika mengabaikannya, namun uang bulanan?, jelas itu adalah tanggung jawabnya sebagai seorang suami
"Sejak anda masuk ke istana bahkan kaisar tak pernah datang mengunjungi anda yang mulia, dan sejak saat itu pula tak ada yang memberikan kita uang' Jawab Xi Ling dengan kepala yang tertunduk, Huang yin menggembungkan pipinya kesal, berani memanfaatkanya namun tak mau memberinya uang, laki laki ini harus segera di beri faham
"Dasar suami kampret, laki laki kurang ajar, berani beraninya dia menikahi ku Tampa memberi ku uang, jika tak cinta, tak cinta saja, jangan lupain kewajiban dong, idup ini perlu uang, gue Benar benar bisa mati muda kalo ngak di kasih uang gini" Ucap Huang yin dengan nada kesal, siapa yang tidak membutuhkan uang?, Ia sudah terabaikan demi uang, tapi masa ini?, Ia bahkan di abaikan dan tidak di beri uang, mana bisa begitu lalu kemana keadilan itu?
"Baiklah Xi Ling, bantu aku berkemas, aku akan ke paviliun kaisar bodoh itu, aku akan mengambil apa yang seharusnya milik ku, enak saja setelah memanfaatkan ku malah memperlakukan ku seperti ini" Ucap Huang yin menggebu, ia harus memberi pelajaran pada kaisar pelit itu, bagai mana mungkin, selama 1 tahun?, Tak pernah di beri uang, lalu bagai mana Huang yin bisa hidup?, ia harus mengganti segala kerugian moral dan materi yang ia rasakan selama ini
"Apa yang anda lakukan di sana yang mulia" Ucap Xi Ling dengan tanya, selama ini sang junjungan hanya berdiam diri di kediaman, tak berani untuk menemui kaisar, lalu?, Bagai mana jika sang kaisar mempersulit mereka?, bagai mana jika kaisar itu menggertak Huang yin?
"Tentu saja mengambil uang, dia menikahi ku karena tahta kan?, Dan tentu saja ia harus membayar ku karena menjadi anak tangganya untuk sampai ke kursi penguasa itu, kau tak sendiri kan apa yang akan terjadi jika tidak ada aku, ia harus membayar kompensasi atas segala pengorbanan ku selama ini, jika bukan karena aku ia tak akan mungkin berada di tempat itu" Ucap Huang yin mendudukkan dirinya di depan meja hias, ia akan menghias sedikit wajahnya agar terlihat cantik, dan tentu saja ia harus menunjukan kuasanya, dan akan membalas segala perlakukan buruk yang ia dapatkan selama ini, bagai manapun ia adalah seorang permaisuri, mana mungkin bisa ditindas oleh para putri yang hanya terlahir dari rahim seorang selir rendahan, ia adalah sang ibu negara, ia harus terlihat agung dan angkuh secara bersamaan,
"Ada apa dengan mu?, Kenapa menangis?" Ucap Huang yin saat melihat Xi Ling yang terisak dalam diam, apa yang terjadi dengan gadis di belakanganya?, Ia tak melakukan apapun yang berpotensi membuat Xi Ling menangis, lalu?, Apa yang di tangisi oleh si gadis pelayan ini?
"Hamba, hamba merasa terharu yang mulia, dulu yang mulia tak pernah mau mengatakan hal buruk tentang yang mulia kaisar, bahkan ia tak mengizinkan ayahnya untuk menegur kaisar karena sikap dinginnya, di masa lalu yang mulia sangat mencintai sang kaisar, bahkan rela tetap tinggal meskipun di abaikan dan ditindas" Ucap Xi Ling terisak, ia merasa terharu, sejak terbangun dari insiden tenggelam waktu lalu sang permaisuri berubah menjadi lebih riang seperti sebelum masuk ke istana, Huang yin adalah putri jendral terkuat tentu saja ia juga kuat, ia memiliki kehidupan yang bebas, hanya karena cinta sepihak ia rela mengorbankan kebebasannya demi pria yang bahkan tak mencintainya, sebagai orang yang berada di sisi sang junjungan sejak muda ia jelas senang dengan perubahan ini
"Di masa lalu aku begitu bodoh ya ternyata" Ucap Huang yin terkekeh pelan, ia sudah mendengar banyak hal tentang dirinya, dirinya yang dahulu, dan dirinya yang saat ini, benar benar menyedihkan, rela memberikan apapun, bahkan mengorbankan kebahagiaan hanya untuk pria tak tau diri itu, pria yang gila kuasa dan gila pekerjaan, huh, untung saat ini ia sudah berada di sini, jiwa seorang Amira dari masa moderen, jiwa seorang gadis realistis dan mahluk yang hanya memiliki rasa yang begitu tipis, bahkan ia tak tau apakah ia sayang atau tidak pada kedua orang tuanya, selama ini ia merasa semua baik baik saja, ia tak memerlukan mereka, ia bukanlah orang yang haus akan kasih sayang, asal ada uang maka ia bisa melakukan apapun yang ia inginkan,
"Sudah lah, ayo" Ucapnya dengan langkah ringan meninggalkan kamar, sepanjang jalan mereka hanya mendengar bisik bisikan dari para pelayan yang kurang pekerjaan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Hasan
nah waktunya si permaisuri jalanan beraksi🤣🤣
2022-10-02
2