Bab 5 - Desa Paliyan

Setelah pelarian yang terjadi membuat Temuo dan Silvanna kelelahan, mereka sekarang berada di dalam hutan. Satu kuda ditunggangi oleh dua orang, menyisir hutan mengikuti jalan setapak menuju desa Paliyan. Butuh waktu sehari perjalanan untuk sampai di desa.

Temuo tampak cemas, berharap dapat sampai tujuan sebelum malam, tetapi ia lebih mencemaskan kondisi Silvanna. Dari belakang memegang tangan kiri Silvanna, pikirannya berkecamuk, berpikir jika memilih menjadi penyihir atau seseorang yang memiliki sayap mungkin dirinya dapat terbang dan mengurangi kerusakan.

Dari belakang Temuo melihat wajah Silvanna tampak merah, mengira gadis berzirah itu pasti kesakitan menahan bahunya yang terkilir. Selama perjalanan mereka saling diam, ia merasa bersalah. Dirinya hanyut dalam lamunan, muncul sebuah ingatan saat membuat karakter sebelum terjun ke dunia ini, mengingat pertanyaan dari Dewi.

‘Petualang apa kau yakin?’

Di sisi lain Silvanna merasakan jantungnya berdegup sangat kencang, wajahnya memerah ketika tangan kirinya yang terkilir dipegang oleh Temuo. Meskipun hanya sebatas sentuhan, baginya ini pertama kali berkuda bersama seorang pria yang bukan siapa-siapanya dan dipeluk dari belakang. Dirinya berusaha mengendalikan diri agar tidak salah tingkah, tetapi malah membuatnya terlihat seperti menahan sakit.

Beruntung sebelum langit menjadi gelap, Temuo dan Silvanna bertemu dengan dua warga desa Paliyan yang sedang berpatroli tidak jauh dari desa. Temuo turun dan meminta pada dua pria itu untuk menuntun ke tempat desa Paliyan dan bersedia menolongnya. Mereka berempat akhirnya tiba ke desa dengan selamat. Sebuah desa kecil yang berisi 25 keluarga dengan total kurang dari 100 orang, yang berada di antara hutan dan di bawah kaki gunung Le Neral.

Dua pria tadi menuntun Temuo ke kediaman kepala desa. Sebelum menuju ke sana, Temuo meminta para penduduk untuk mengobati bahu Silvanna. Salah satu pria kurus mengajak Silvanna menuju ke tempat mantri untuk diobati.

Silvanna menolak halus tawaran dari si pria. “Bahuku sudah tidak terasa sakit lagi, terima kasih.”

“Apa kau yakin sudah baikan?” tanya Temuo melihat Silvanna yang mengangguk dengan senyum.

Sampai di depan pintu rumah kayu yang sedikit lebih besar dari lainnya, pria itu mengetuk pintu rumah kepala desa. Keluar seorang pria tua dengan perut buncit, beberapa rambutnya sudah memutih. Ia memerhatikan Temuo dan Silvanna lalu menatap pria tadi. Sebelum kembali berpatroli, si pria menjelaskan maksud kedatangan mereka, kepala desa mempersilakan masuk ke dalam rumahnya. Kepala desa memanggil istrinya dan menyuruh untuk mengambil minuman.

“Silakan duduk,” ucap kepala desa sambil melihat istrinya menaruh empat cangkir berisi teh hangat dan duduk di sampingnya. ”Namaku Taneo, kepala desa Paliyan. Dan sampingku ialah istriku, Pona.”

Temuo dan Silvanna memperkenalkan diri juga, kemudian menjelaskan secara rinci apa yang telah terjadi. Mereka juga menceritakan tujuan untuk mempersatukan seluruh ras, tetapi dihalangi oleh raja dan dikejar oleh para prajurit kerajaan.

Taneo dan istrinya saling memandang sejenak dan bertanya pada Temuo. “Apa kau tidak tau ada rumor tentang kalian berdua?”

Saat ini Temuo dan Silvanna saling bertukar pandang penuh keheranan. “Rumor tentang apa?”

“Pihak istana memberikan peringatan ke seluruh penjuru bahwa ada seorang ras hantu sedang mengumpulkan banyak ras untuk menjadi pengikut raja iblis. Orang itu bernama Ghost Temuo dan pengikutnya, kesatria cengeng yang tidak berguna, Silvanna Aroncollis.” Taneo menunjukkan poster buronan yang isinya jelas tertulis nama serta dengan julukan.

Ekspresi keterkejutan terlihat jelas di wajah Temuo, terutama Silvanna yang tidak terima dengan julukan yang ia dapat. Gadis itu menatap Temuo dengan mata berkaca-kaca. “Kenapa aku mendapat julukan aneh, aku tidak cengeng!”

Temuo tersenyum kecil dan membatin, “Aku tidak bisa menyanggah tentang sifat cengengnya.”

“Aku juga bisa berguna kok,” imbuh gadis itu yang terlihat akan menangis.

Temuo tidak menyahut perkataan Silvanna, takut akan terjadi kesalahpahaman, ia memutuskan mengalihkan pembicaraan ke pertanyaan kepada kepala desa. ”Maaf pak, jika kami buronan, apa kalian tidak takut dengan kami atau tidak akan menangkap kami?”

“Tenang saja nak, terlepas rumor itu benar atau tidak, kami percaya kalian orang baik,” jawab Pona tersenyum hangat, “Meskipun kami sedikit percaya tentang kesatria cengeng yang tidak berguna.”

Mendengar perkataan Pona yang lembut tapi menusuk, membuat Silvanna menangis keras dan lari menuju pintu terdekat. Semua orang yang ada di ruangan itu terheran-heran melihat Silvanna lari masuk ke dalam kamar Pona, beberapa saat kemudian Silvanna keluar dari kamar, berkata ‘maaf’ dan kembali duduk sambil menahan malu di samping Temuo.

Temuo berpikir ada yang tidak beres dengan gadis ini. Lalu Taneo menjelaskan alasan mengapa dirinya bersama istri, bahkan seluruh warga desa Paliyan tidak terpengaruh pada rumor dari sang raja.

Semua berawal sebelum Temuo tiba ke dunia Choisa, datang seorang pendeta wanita dari ras Naga di desa Paliyan, memberi kabar kelak akan ada seseorang utusan dewa yang akan mempersatukan seluruh umat. Ia juga memberitahu untuk tidak percaya berita buruk terhadap utusan tersebut. Dirinya juga mengaku sebagai pengguna Cap Dewa bernama White Dragon.

Kekhawatiran Temuo mereda setelah mendengar penjelasan dari Taneo. Ia juga mendapat tawaran dari pria tua itu untuk beristirahat di desa karena sudah larut malam. Melihat situasi saat ini dan kondisi Silvanna, Temuo menerima dan beristirahat sampai suasana membaik.

Berada di lantai dua milik kepala desa, Temuo duduk bersandar di jendela. Matanya memandang jauh keluar, mengamati beberapa rumah yang dihuni penduduk desa. Tak ada bangunan tinggi yang menghalangi rembulan, tidak seperti di dunianya dulu. Sebuah suasana yang menenangkan untuk beristirahat dari kejadian seharian.

Namun, pikirannya tidak dapat tenang, setelah mengetahui sang raja memberi fitnah tentang dirinya, menjadi buronan, melibatkan Silvanna yang tidak bersalah dan masih ada pertanyaan yang mengganjal dalam hatinya, akan jadi apa setelah mengumpulkan seluruh ras? Mendengar cerita dari Taneo, ia mendapat petunjuk bahwa di dunia ini ada pengguna Cap Dewa yang dihormati.

“Mungkin di sini pengguna Cap Dewa bisa disebut sebagai seorang pahlawan,” gumamnya lalu menatap Silvanna yang sudah terlelap di atas ranjang.

Temuo kembali menatap rembulan, tertegun beberapa saat lalu teringat tentang buku pemberian Dewi. Ia membuka portal berwarna putih, mengambil sebuah buku dan membukanya. Laki-laki itu terkejut, perhatiannya tertuju pada banyak tulisan yang sebelumnya belum ada saat pertama kali dibaca. Ia membaca secara seksama tulisan itu satu persatu yang hampir satu halaman penuh.

‘Mendapat 200 berlian.’

‘Mendapat senjata Pistol Revolver.’

‘Selamat! Terbuka senjata baru.’

‘Mendapat senjata Titania Bowgun.’

‘dst….’

Temuo berpikir ini adalah semacam sebuah pesan pemberitahuan seperti pada video gim, ia bertanya sendiri, “Tunggu, aku punya pistol? Bagaimana menggunakannya?”

Ia melanjutkan membaca halaman berikutnya, di bagian ini berisi berbagai informasi, petunjuk dan cara menggunakan senjata dan kemampuan. Pria koboi itu menyeringai kesenangan setelah melihat isi buku.

Terpopuler

Comments

~Rui_Algard~

~Rui_Algard~

Lanjut besok

2022-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Temuo si Koboi Hantu
2 Bab 2 - Kesatria Wanita Perak
3 Bab 3 - Sudut Pandang Raja Elgard
4 Bab 4 - Melarikan Diri
5 Bab 5 - Desa Paliyan
6 Bab 6 - Gadis Pembawa Barang, Inka
7 Bab 7 - Pengejaran Buronan
8 Bab 8 - Anggota Baru
9 Bab 9 - Hari Panen
10 Bab 10 - Manusia Kera
11 Bab 11 - Manusia Ular
12 Bab 12 - Musyawarah
13 Bab 13 - Beberapa Senjata
14 Bab 14 - Pembaruan Sistem
15 Bab 15 - Meningkatkan STAT
16 Bab 16 - The Five Fingers Deathly
17 Bab 17 - The Five Fingers Deathly part. 2
18 Bab 18 - The Five Fingers Deathly part. 3
19 Bab 19 - The Five Fingers Deathly (Final)
20 Bab 20 - Bala Bantuan
21 Bab 21 - Perpisahan adalah Awal Perjalanan Baru
22 Bab 22 - Kenangan Kecil Velmir
23 Bab 23 - Menentukan Tugas
24 Bab 24 - Nemora Penyihir Pengkhayal
25 Bab 25 - Sebuah Ramalan
26 Bab 26 - Keputusan Salah
27 Bab 27 - Memilih Skill Baru
28 Bab 28 - Perubahan
29 Bab 29 - Menuju Gunung Sonja
30 Bab 30 - Desa Gemstone
31 Bab 31 - Perbuatan Salah
32 Bab 32 - Menghapus Kesalahan
33 Bab 33 - Perjuangan Nemora
34 Bab 34 - Velmir Melawan Monster
35 Bab 35 - Mata, Telinga, dan Mulut Velmir
36 Bab 36 - Mata, Telinga, dan Mulut Velmir part. 2
37 Bab 37 - Luka di Masa Lalu
38 Bab 38 - Melawan Monster Oscar
39 Bab 39 - Melawan Monster Oscar part. 2
40 Bab 40 - Melawan Monster Oscar (Final)
41 Bab 41 - Hadiah dan Bonus
42 Bab 42 - Berkumpulnya Keluarga
43 Bab 43 - Sebuah Pembicaraan
44 Bab 44 - Kejadian Tak Terduga
45 Bab 45 - Muslihat
46 HIATUS
47 Bab 46 - Sosok Hitam Misterius
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1 - Temuo si Koboi Hantu
2
Bab 2 - Kesatria Wanita Perak
3
Bab 3 - Sudut Pandang Raja Elgard
4
Bab 4 - Melarikan Diri
5
Bab 5 - Desa Paliyan
6
Bab 6 - Gadis Pembawa Barang, Inka
7
Bab 7 - Pengejaran Buronan
8
Bab 8 - Anggota Baru
9
Bab 9 - Hari Panen
10
Bab 10 - Manusia Kera
11
Bab 11 - Manusia Ular
12
Bab 12 - Musyawarah
13
Bab 13 - Beberapa Senjata
14
Bab 14 - Pembaruan Sistem
15
Bab 15 - Meningkatkan STAT
16
Bab 16 - The Five Fingers Deathly
17
Bab 17 - The Five Fingers Deathly part. 2
18
Bab 18 - The Five Fingers Deathly part. 3
19
Bab 19 - The Five Fingers Deathly (Final)
20
Bab 20 - Bala Bantuan
21
Bab 21 - Perpisahan adalah Awal Perjalanan Baru
22
Bab 22 - Kenangan Kecil Velmir
23
Bab 23 - Menentukan Tugas
24
Bab 24 - Nemora Penyihir Pengkhayal
25
Bab 25 - Sebuah Ramalan
26
Bab 26 - Keputusan Salah
27
Bab 27 - Memilih Skill Baru
28
Bab 28 - Perubahan
29
Bab 29 - Menuju Gunung Sonja
30
Bab 30 - Desa Gemstone
31
Bab 31 - Perbuatan Salah
32
Bab 32 - Menghapus Kesalahan
33
Bab 33 - Perjuangan Nemora
34
Bab 34 - Velmir Melawan Monster
35
Bab 35 - Mata, Telinga, dan Mulut Velmir
36
Bab 36 - Mata, Telinga, dan Mulut Velmir part. 2
37
Bab 37 - Luka di Masa Lalu
38
Bab 38 - Melawan Monster Oscar
39
Bab 39 - Melawan Monster Oscar part. 2
40
Bab 40 - Melawan Monster Oscar (Final)
41
Bab 41 - Hadiah dan Bonus
42
Bab 42 - Berkumpulnya Keluarga
43
Bab 43 - Sebuah Pembicaraan
44
Bab 44 - Kejadian Tak Terduga
45
Bab 45 - Muslihat
46
HIATUS
47
Bab 46 - Sosok Hitam Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!