Part 5

"Shiit, ternyata selama ini mereka mengikutiku". Umpat Maya ketika menyadari ada yang selalu mngikuti dirinya dari jarak jauh. Layaknya bangkai yang disimpan lama kelamaan pasti tercium juga bau busuknya, begitu pula dengan orang suruhan yang ditugaskan darmadi untuk mengawasi gerak gerik Maya selama ini akhirnya diketahui juga olehnya.

Entah mengapa sifat Maya yang sekarang berubah seratus depalan puluh derajat, dia sangat benci situasi seperti ini dan bahkan membenci sikap sang ayah yang menurut sangat kekanak-kanakan karena selalu mengawasi gerak geriknya secara diam-diam. Tanpa dia sadari sebenarnya sang ayah sedang melindunginya dari ancaman yang sangat mengerikan yang sedang menantikannya di depan sana.

"Baiklah, akan ku buat kalian kewalahan malam ini". Ucap Maya dengan seringai liciknya. Maya berencana akan membuat orang suruhan sang ayah kewalahan mencari keberadaan dirinya.

Malam itu Maya kembali melakukan aktivitas malamnya seperti biasa. Dari kejauhan tampak beberapa orang pria seumuran dengannya sedang berpesta, kebetulan Maya mengenali atau lebih tepat pernah melihat salah satu diantara mereka karena wajah dan namanya cukup familiar dikalangan kelas atas seperti mereka dan ide gilanya pun muncul begitu saja di otaknya.

Dalam keadaan setengah mabuk Maya melangkah kemeja mereka karena sebelumnya Maya memang sudah minum minuman sendirian sampai akhirnya gerombolan pria itu masuk kedalam klub tersebut lalu dengan santai dan penuh rasa percaya diri Maya kemudian meminta agar dia bisa bergabung dimeja tersebut. Tentu saja dengan senang hati para pria muda itu menyambut Maya dengan sangat baik selain karena parasnya yang sangat cantik malam itu Maya juga tampak sangat menggoda dengan pakaian minimnya, ya, selain dunia malam pakaian yang di gunakan Maya akhir-akhir ini juga sangat berrubah dari sebelumnya.

Ide jahat tentu saja datang begitu saja dari para pria yang berjumlah empat orang tersebut, salah satu dari mereka tanpa sepengetahuan Maya dengan sengaja mencampurkan sesuatu ke dalam minumannya.

Sialnya Maya malah lebih mempercayai mereka dibandingkan dengan ayahnya sendiri. Maya dengan polosnya Maya malah menceritakan tentang orang-orang suruhan ayahnya yang terus mengikutinya kemanapun dia melangkah dan meminta bantuan para pria itu untuk melepaskan diri dari mereka. Tentu saja itu menjadi angin segar bagi para pria yang memang sudah memiliki pikiran jahat terhadap Maya.

"Ayo bantulah aku, aku benci mereka dan papaku karena memperlakukanku seperti anak kecil". Rengek Maya dengan nada manja, hal itu dilakukan memang diluar kendali Maya yang sudah sangat mabuk.

"Tentu saja kami akan membantumu, sekarang minumlah dulu agar kita punya tenaga untuk melarikan diri dari mereka". Jawab salah satu dari mereka dengan wajah licik penuh tipu muslihat itu.

Maya terus disuguhkan dengan minuman oleh mereka sehingga sudah tidak bisa lagi untuk mengendalikan dirinya. Jika ada yang bertanya kemana orang-orang suruhan tuan Darmadi maka jawabannya adalah mereka juga sudah tidak sadarkan diri dibuat oleh salah satu dari mereka, dan jangan tanya bagaimana caranya karena salah satu dari mereka ternyata bukanlah orang sembarangan dia memiliki anak buah yang bisa di perintahnya kapan saja.

"Gadis bodoh, dia bahkan tidak tahu sedang melakukan apa". Ujar pria muda tersebut.

"Hahaha, benar sekali, dia lari dari pengawalan ayahnya dan menyerahkan dirinya kepada kita, lihatlah tubuh ini bukankah dia sangat menggoda?". Pria lainnya menatap tubuh Maya dengan hasrat membara.

"Diam, jangan coba sentuh dia seujung kukupun jika aku belum menikmatinya".

"Baiklah, kamu yang pertama kita tidak masalah walaupun hanya kebagian sisanya". Kelakar pria lain lagi.

"Sudah jangan buang waktu lagi, kita bawa kemana dia?".

"Tentu saja ke hotel, aku bawa dia secepatnya". Titah sang pria yang memang sangat tampan dan sangat disegani di antara mereka semua.

Mereka pun membawa tubuh Maya yang sudah tidak berdaya itu menuju mobil yang mengantarkan mereka menuju sebuah hotel mewah sesuai dengan perintah sang pria yang memiliki pengaruh penting di kota ini.

Nino, harusnya dialah yang menjadi pengharapan terakhir bagi Maya agar bisa lolos dari malapetaka malam itu namun pria itu juga tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali, bukan tanpa alasan ternyata Nino saat ini sedang berada diluar negeri dalam rangka mengurus perusahaannya bersama sang ayah.

Jika Nino berada disana tentu saja para pria muda itu sudah habis ditangannya, Nino tidak peduli apapun yang terjadi pada dirinya karena byang terpenting baginya adalah melindungi sang wanitanya agar tetap aman.

Sebelum berangkat keluar negeri sebenarnya Nino berencana menambahkan orang suruhannya untuk menjaga Maya namun karena banyak hal yang harus dipikirkan dan disiapkan olehnya rencana tersebut dia lupakan begitu saja hingga malam itu dia merasa ada yang tidak enak dengan perasaannya.

"Maya, ya tuhan aku bahkan melupakannya, sedang apa dia sekarang apa mereka menjagabya dengan baik?". Nino baru mengingat Maya disela aktivitasnya yang padat, rasanya ingin sekali segera pulang ke Indonesia dan menyusul Maya namun hal itu mustahil terjadi.

"Kenapa perasaanku tidak enak, apa dia baik-baik saja". Batin Nino, raut wajah gusarnya tidak dapat dia sembunyikan rasa khawatir yang begitu hebat menyeruak didalam hatinya.

Perubahan sikap dan wajah Nino itu tentu saja menarik perhatian sang ayah. "Apa ada masalah No?". Tanya ayah Nino namun Nino sama sekali tidak menggubrisnya.

Melihat tidak ada respon ayah Nino kemudian menepuk bahu Nino sehingga membuat Nino terkejut. "Ya, ada apa pa?". Tanya Nino kaget.

"Kamu ini kenapa, papa perhatikan dari dari sepertinya kamu sedang memikirkan sesuatu?".

"Ah, tidak ada pa, aku baik-baik saja".

"No, fokus ini proyek besar sekaligus pacuan penting untuk karirmu kedepannya". UlTitah ayah Nino dengan penuh penekanan.

"Baik pa. Nino akan melakukan yang terbaik". Nino kembali fokus pada pekerjaannya dan sejenak melupakan masalah Maya. Bahkan melupakan rencana untuk mengutus orang-orang suruhan untuk mencari tahu keadaan Maya karena memang sangat pantang baginya mengecewakan sang ayah yang selalu membanggakan dirinya itu.

Entah apa yang terjadi selanjutnya jika tidak ada yang menyelamatkan Maya karena sesuatu yang buruk sudah pasti menantikannya didepan sana. Hal yang mungkin akan disesalinya seumur hidupnya dan penyesalan tiada akhir karena telah mengabaikan peringatan dari sang ayah.

Mobil yang membawa Maya dan rombongan pria yang tak dikenalnya itu membelah jalanan menuju hotel di gelap dan sunyinya suasana malam ini. Jam sudah menunjukkan pukul dini hari ketika mereka disebuah hotel bintang lima yang sangat mewah.

Antara sadar dan tidak Maya terus mengeluarkan kata-kata yang tidak jelas dari mulutnya. Sesekali dia mengumpat kesal jika mengingat Anin namun terkadang juga menangis ketika mengingat sang pujaan hati Haikal. Hal itu menjadi hiburan tersendiri bagi para pri itu sehingga menjadikannya sebagai lelucon yang menggelikan.

Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Pengumuman
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!