Maya (Ayah Dari Anankku)
AMAYA WIJAYA, gadis cantik jelita nan anggun yang digilai banyak pria namun tidak pernah satupun direspon olehnya. Bukan hanya fisik namun nyatanya kebaikan dan ketulusan hatinya pun membuat dirinya semakin terlihat sempurna didepan mata lawan jenisnya padahal hidupnya sangatlah berkecukupan dalam segala hal tapi tidak membuat dirinya sombong apalagi angkuh.
Gadis itu hidup berdua saja dengan sang ayah karena ibunya telah meninggalkan dirinya sejak hari pertama dia dilahirkan didunia ini karena terjadi komplikasi saat melahirkannya. Meskipun begitu Maya hidup dengan penuh cinta dari sang ayah dia tidak pernah merasa kesepian atau kehilangan sosok ibu karena kelembutan dan limpahan kasih sayang dari ayahnya.
Maka dari itu maya juga tidak pernah menjadi anak yang mengecewakan dan tidak pernah membangkang apapun yang dikatakan oleh sang ayah. Keharmonisan ayah dan anak itu juga dapat membuat iri semua mata yang memandang.
Darmadi, ayah Maya selalu memperlakukan anaknya layaknya putri raja namun dia tidak lupa pula menanamkan pesan-pesan moral untuk Maya, sehingga Maya tidak pernah melakukan hal yang membuatnya kecewa apalagi malu.
Hal itu juga membuat dirinya sangat berbeda dengan gadis dari kalangan atas biasanya yang terlihat Angkuh dan juga sombong seperti musuh bebuyutan Maya yaitu Anin. Salah satu yang membuat Maya tidak menyukai rivalnya itu adalah kesombongannya itu karena dia berpikir jika dia saja yang sama-sama memiliki segala kemewahan saja bisa rendah hati kenapa Anin justru sebaliknya.
Perseteruan demi perseteruan terus terjadi diantara meraka meskipun tidak ada satu orangpun yang tahu pasti alasan apa yang mendominasi perseteruan tersebut, mungkin karena selain umur mereka yang sebaya, mereka juga selalu disatukan oleh takdir berada dalam satu sekolah yang sama dari mulai sekolah menengah pertama bahkan sampai bangku kuliah.
Maya mengenal Anin yang dulu memang sangat berbeda dengan Anin yang sekarang jika dulu Anin tidak memiliki sifat angkuh namun belakangan dia sudah sangat berubah Maya dapat memahaminya mungkin akibat dari kehilangan kedua orang tuanya diwaktu yang hampir bersamaan namun apapun alasannya bagi Maya sangatlah tidak wajar jika seseorang melampiaskan amarah atau kesedihan kepada orang lain tanpa alasan yang jelas.
Puncak dari perseteruan itu semua adalah ketika mereka jatuh cinta kepada seorang pria yang sama juga. Haikal, sang pujaan hati yang membuatnya sangat terpuruk dan patah hati karena memilih untuk menikahi Anin sang rival sejatinya. Maka disitulah awal mula kehancuran hidup dan masa depannya, semua berawal dari cintanya yang bertepuk sebelah tangan kepada seorang pria yang mengisi seluruh relung hatinya.
•••••
Hari pertama masuk kekampus Maya merasa sangat bahagia, selain menandakan jika dia semakin dewasa dia juga merasakan indahnya jatuh cinta untuk pertama kalinya pada sosok pria tampan yang menjadi salah satu mentornya diacara OSPEK dikampusnya.
Bagai indahnya bunga-bunga yang sedang tumbuh bermekaran, begitulah saat ini yang dirasakan gadis cantik itu. Gayung bersambut Haikal juga menyambutnya dengan ramah ketika dia menawarkan pertemanan, angin segar baginya karena bisa mendekati pujaan hati dengan mudahnya.
Haikal yang terkenal ramah dan mudah bergaul dengan siapapun menjadi salah satu alasan mengapa dia menjadi idola dikampus yang dikagumi banyak wanita selain wajah tampannya juga sangat mendominasi, belum lagi otaknya yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata hal itu diakui bahkan oleh dosen sehingga dia ditunjuk menjadi salah satu asisten dosen.
Hidup Haikal yang jauh dari kata mewah karena memang dia berasal dari keluarga sederhana pun tidak menjadi halangan bagi para gadis untuk menyukainya termasuk Maya, bahkan Maya sangat mengagumi sikapnya yang rendah hati dan apa adanya.
Namun bagai luka yang sama sengaja disiram dengan air garam begitulah kiasan rasa sakit yang dialami Maya ketika rivalnya Anin justru mencoba mendekati Haikal dengan siasat liciknya. Maya tahu jika Anin sama sengaja melakukan hal tersebut karena tidak ingin kalah saing dengan dirinya.
"Jadi dia target baru loe". Suara seseorang di belakang Anin membuatnya menoleh kebelakang.
"Diam loe, gue lagi nggak mau berdebat sama loe". Jawabnya ketus.
"Gue tau siapa loe Anin, dari dulu kita selalu satu sekolah, loe bukan orang yang percaya cinta apalagi jatuh cinta jadi gue tau loe cuma mau main-main sama kak Haikal kan".
"Bukan urusan loe". Jawabnya ketus.
"Tentu urusan gue karena gue nggak mau loe cuma manfaatin kak Haikal cuma buat bahan kesenangan loe aja". Ucap seorang gadis yang ternyata adalah Maya.
"May, stop ngurusin hidup gue ya, gue muak tau nggak". Ucap Anin dengan kesal.
"Gue juga nggak mau ngurusin hidup loe asal loe jauhi kak Haikal".
"Emang loe siapanya dia? Pacarnya?". Tanya Anin ketus.
"Gue orang yang care sama dia. Jadi stop semua obsesi gila loe itu karena kak Haikal orang baik dan dia mahasiswa yang pintar kalau loe nargetin cowok brengsek gue sih nggak masalah". Ucap Maya lantang.
"Nggak usah sok ceramahin gue ya, siapapun yang gue mau harus gue dapat dan loe bisa gue usir dari kampus ini sekarang juga, jadi jangan ikut campur". Ucap Maya ketus dan meninggalkan Maya.
Maya tahu jika Anin sudah beraksi maka nasib cintanya sedang tidak baik-baik saja, terbukti jika aku awalnya hubungan dirinya dan Haikal lumayan dekat namun sekarang Haikal sudah mulai menghindarinya. Padahal selama ini Maya dan Haikal sering menghabiskan waktu bersama dikampus dan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat bersama.
"Kenapa kakak mau melakukan semua ini, ancaman apa yang Anin lakukan?". Tanya Maya pada Haikal yang saat ini berdiri dihadapannya.
"May, jangan berpikir yang tidak-tidak, aku dan Anin saling mencintai kami, jadi tolong jaga jarak denganku". Ucap Haikal datar lalu meninggalkan Maya sendirian dikoridor kampus.
Aku akan pastikan kali ini rencana loe gagal Aninda. Gumam Maya dalam hati.
Seketika hati Maya hancur berkeping-keping ketika kalimat paling menyakitkan itu keluar dari mulut cinta pertamanya. Namun bukan Maya namanya jika dia menyerah begitu saja dia bahkan tetap mendekati Haikal tanpa peduli peringatan Anin ataupun Haikal.
Anin dan Haikal setiap hari memamerkan kemesraan mereka dihadapan semua orang, spontan semua mahasiswa menjadi iri melihatnya begitu juga dengan Maya. Maya tidak sanggup melihat kemesraan mereka terlebih Haikal selalu menghindarinya.
Bukanlah Maya namanya jika dia memperlihatkan keterpurukannya karena dihadapan orang banyak Maya tetaplah wanita anggun dan baik terlebih dihadapan Darmadi sang ayah. Padahal dalam kesendiriannya Maya selalu menangis membayangkan bagaimana dirinya yang baru pertama kali jatuh cinta harus merasakan patah hati yang begitu dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments