Keterpurukan Maya dimulai pada saat itu ketika Haikal mengakui tentang perasaannya terhadap Anin. Maya ingin menghibur diri dengan menganggap jika yang dikatakan Haikal adalah kebohongan belaka namun saat melihat jauh kedalam mata Haikal sama sekali tidak ditemukan olehnya kebohongan tersebut.
Dunia malam, klub dan minuman terlarang sekarang menjadi dunianya. Setiap malam dihabiskan olehnya dengan aktifitas yang sama pulang tengah malam dalam keadaan mabuk. Maya hancur berantakan sampai berkeping-keping sehingga sang ayah, Darmadi sendiri tidak lagi mengenali dirinya.
Darmadi twntu saja menjadi orang yang paling mengkhawatirkan keadaan Maya. Putrinya yang dulu sangat anggun dan tidak pernah membantah perkataannya nyatanya sekarang tidak pernah menggubris segala larangannya untuk tidak lagi berhubungan dengan dunia malam itu, selain karena sama sekali tidak baik untuk kesehatan putrinya tentu saja juga dunia malam adalah musuh utama bagi gadis cantik seperti Maya yang bisa menyerangnya kapan saja tanpa ampun.
"Sayang kamu mabuk lagi?". Tanya Darmadi ketika tengah malam Maya baru pulang klub malam. Maya tidak menggubris pertanyaan Darmadi dan langsung melangkah menuju kamarnya. Darmadi dengan sigap membantu putrinya untuk menuju kamar karena langkah Maya yang gontai akibat terlalu mabuk itu.
"Kenapa kamu bisa seperti ini nak?, sudah beberapa hari ini papa lihat kamu pulang tengah malam dalam keadaan mabuk seperti". Tanya Darmadi lagi yang bingung dengan sikap putri kesayangannya itu karena Maya adalah anak yang baik dan tidak pernah menyentuh minuman keras atau pulang larut malam.
"Papa tau apa hah?, aku sakit pa, hati aku sakit ketika orang yang aku cintai ternyata tidak pernah mencintaiku". Teriak Maya, tidak pernah sebelumnya Maya berteriak kepada sang ayah namun akhir-akhir ini dia sering melakukannya hingga Darmadi hampir terbiasa mendengarkannya.
"Apa ini ada hubungannya dengan Haikal? dengarkan papa nak, Haikal itu suami orang jadi lupakan dia masih banyak lelaki lain yang lebih baik dari Haikal di luaran sana".
"Aku hanya menginginkan Haikal pa, bukan yang lain. Papa tidak akan pernah mengerti perasaanku ini, tidak ada seorangpun yang akan mengerti aku, bahkan Haikal juga dengan mudahnya menyuruh aku melupakannya begitu saja". Ujar Maya dengan khas bicara orang yang sedang mabuk.
"Ya Tuhan, kenapa harus seperti ini?, Putriku selalu tersiksa dengan perasaannya sendiri. Apa yang harus aku perbuat sekarang?. Papa akan melakukan apapun asalkan kamu kembali menjadi putri Papa yang ceria seperti dulu nak". Batin Darmadi yang iba melihat keadaan putrinya.
Dicecar dengan berbagai pertanyaan yang sama di setiap malamnya oleh sang ayah lama kelamaan membuat Maya muak dengan sendirinya, sehingga dia memutuskan untuk pindah dari rumah dan tinggal di apartemen miliknya.
Darmadi memang tidak bisa melarangnya sama sekali namun demi menjaga sang putti tercinta Darmadi tudak kehabisan akal, dia menyewa orang-orang khusus dan terlatih yang ditugaskan khusus untuk menjaga dan memantau setiap gerak gerik Maya.
Hal itu memang sudah dilakukan jauh-jauh hari sejak Maya mulai kenal dengan dunia malamnya namun sekarang penjagaan untuk Maya semakin diperketat oleh Darmadi. Jadi jangan heran meskipun Maya sering menghabiskan waktu di tempat terlarang itu sampai tidak sadarkan diri dia tidak dapat tersentuh oleh siapapun terutama para pria yang menatapnya seperti singa yang sedang kelaparan.
Sementara itu seorang pria juga yang tidak asing dengan dunia malam bersama para wanitanya diam-diam juga sering memantau keselamatan Maya dari jauh siapa lagi jika bukan Nino Fernando. Bagaimana tidak diktakan diam-diam karena nyatanya tidak ada satu orang pun yang mengetahui tentang hal tersebut termasuk Maya sendiri. Namun Darmadi pasti mengetahuinya tentu saja dari informasi yang diperoleh dari orang suruhannya.
Nino juga beberapa kali sempat mengantarkan Maya pulang ke apartemennya, Bahkan Nino tega membiarkan wanita yang menjadi teman kencannya pulang sendirian ditengah malam demi melindungi Maya.
"Dasar pria brengseek, jangan pernah mencariku lagi jika kamu sedang membutuhkan ku". Itulah umpatan yang sering kali didapatkan oleh Nino dari para wanita-wanita itu ketika lebih memilih pulang bersama Maya dibandingkan dengan mereka.
Tidak ada arti apa-apa segala umpatan dan ungkapan kekesalan mereka bagi Nino sang players sejati itu karena pada dasarnya Maya jauh lebih penting baginya. Jika ditanya apa yang mendasari dirinya melakukan hal tersebut mungkin Nino sendiri tudak dapat memberikan jawabannya karena untuk menyebutnya dengan sebutan cinta sungguh sangat menggelikan ketika ungkapan itu keluar dari mulut pria playboy kelas kakap sepertinya.
"Apa sesakit itu rasanya May?, hingga kamu rela mengorbankan masa mudamu dan juga keselamatanmu hanya untuk seorang Haikal yang bahkan sama sekali tidak memperdulikan keadaanmu". Batin Nino ketika berada di mobil bersama Maya sambil mengelus-elus pipi Maya. Saat seperti inilah Nino punya kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya terhadap Maya ketika tidak ada satu orang pun yang melihat mereka.
Jangan tanya apa dua sahabatnya Haikal dan Rian mengetahui kelakuan pria perlente tersebut karena jawabannya juga tentu tidak, dia sama sekali tidak pernah membahas tentang Maya kepada kedua sahabatnya itu. Entah apa yang ada dipikirkan olehnya namun kata hatinya terus menuntun dirinya agar selalu melindungi Maya meskipun logikanya terkadang menolak dan ingin acuhkan wanita cantik itu.
Ada rasa sakit yang sulit dijelaskan oleh Nino ketika menerima kenyataan jika Maya hancur seperti saat ini karena seorang pria yang tidak lain adalah sahabat baiknya sendiri. Namun Nino tidak pernah sekalipun menyalahkan Haikal dengan apa yang terjadi pada Maya karena dia sadar jika perasaan memang tidak bisa dipaksakan dan perasaan cinta Haikal hanya untuk Anin seorang.
Jika Nino punya banyak kesempatan untuk mendapatkan dan menjadikan Maya miliknya secara utuh pada saat seperti sekarang ini tapi tetap tidak dia lakukan maka pasti semua orang dapat menilai tingkat ketulusan seperti apa yang Nino miliki terhadap Maya. Padahal secara kasat mata memandang tidak mungkin seorang Nino yang memang sering melakukannya dengan banyak gadis tidak tergoda dengan tubuh molek Maya apalagi dalam keadaan tidak berdaya seperti itu.
Orang suruhan Darmadi juga tentu tidak dapat melakukan apapun jika hal itu terjadi karena Nino cukup licik untuk bisa lepas dari pengawasan mereka. Ya, Nino mengetahui perihal orang-orang yang di perintahkan oleh Darmadi itu namun dia tidak bisa sepenuhnya percaya kepada mereka karena dirinya saja bisa beberapa kali lolos membawa Maya bersamanya.
"Biarkan saja mereka kalian tidak usah mengikutinya lagi". Seperti itulah titah Darmadi bila putrinya sudah berada ditangan Nino, baginya Nino cukup bisa dipercaya meskipun secara langsung dia dan Nino belum pernah bertatap muka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments