Happy reading♡
Ashel berjalan sendirian menuju ke ruang osis. Sepanjang koridor tidak ada satu pun siswa yang berada di luar kelas. Kebanyakan dari mereka sedang fokus mengerjakan soal ujian remedialnya. Namun dari arah lapangan outdor, ada beberapa anak osis yang sedang mempersiapkan tempat untuk acara kampanye lusa.
"Woi, bu ketos," teriak seorang siswa.
"Kenapa?" Tanya Ashel.
"Ini kita cuma kerjain ini doang? Apa gak ada kerjaan lain?" Tanyanya.
"Ya kalo udah beres, mending pulang aja. Besok kita bakalan full day buat persiapannya. Sekalian gue kasih kalian waktu istirahat dikit," ucap Ashel.
"Baik banget sih, oke kalo gitu gue sama yang lain beresin sisanya. Abis itu kita semua bakalan balik," ucapnya.
"Oke, hati hati di jalan baliknya. Gue tahu lo semua suka pada balapan dulu." ucapan Ashel mampu membuat mereka semua terkejut.
"Ashel cenayang ya? Kok dia bisa tahu," ucap salah satu temannya.
"Apa sih yang gak di ketahui sama ketos kita. Cuma ya untungnya dia gak ember mulutnya. Kalo aja ember, udah pasti kita bakalan sering dipanggil BK," ucapnya.
"Udah, gak usah gibahin Ashel. Mending beresin sisanya biar bisa cepet balik. Gue udah ngantuk pengen ngebo," ucapnya yang diangguki semua temannya.
Ashel mengetuk pintu ruang osis. Sebenarnya ia bisa langsung masuk, tapi lebih baik mengetuknya sebelum masuk.
"Gue masuk."
"Syukur lo kesini kak, ada beberapa hal yang mau kita bahas sama lo," ucap Ajeng penanggung jawab seksi acara.
"Serius amat lo, emang apaan?" Tanya Ashel kemudian duduk di kursi kosong di depan Ajeng dan yang lainnya.
"Begini, kan lusa kampanye mau diadain kan? Nah ada perubahan jadwal, jadi pemilihan ketos sama waketos nya diadain besok aja, soalnya lusa mau ada rapat guru," ucap Ajeng.
"Ko gue baru dikasih tahu sih? Kenapa gak dari awal pas kita rapat!" sungut Ashel kesal.
"Selalu dadakan, untung udah biasa."
"Gue sama yang lain juga kaget kak, ya gimana lagi rapat para guru gak bisa diganggu gugat" ucap Ajeng.
"Terus kandidat osis gak bakalan ada kampanye?" Tanya Ashel.
"Iya Ashel, ibu sudah berbicara dengan kepala sekolah, katanya tidak perlu ada kampanye. Langsung ke pemilihan saja. Waktunya bentrok dengan rapat bulanan guru," ucap bu Wiwi kesiswaan Sma Bumi.
"Kenapa dadakan sih bu? kasian loh anak anak panitia," keluh Ashel.
"Ibu tahu, tapi mau bagaimana lagi. Ibu yakin kamu bisa mengatasi semuanya. Kamu sudah cukup berpengalaman dibidang ini," ucap yakin.
"Kalo gitu, ibu pamit dulu."
Ashel duduk lemas di tempatnya. Bisa bisanya acaranya berubah begitu saja. Padahal dia dan panitia lain sudah memiliki plan.
"Jadi gimana?" Tanya Ashel pada panitia acara yang ada di ruang osis.
"Ya itu, makanya kita disini lagi rundingin semuanya. Keknya kita bakalan sampe malem lagi. Mana udah mepet banget," ucap Ajeng.
"Yaudah kalo gitu, kasih tau anak anak di grup chat, suruh kumpul sekarang. Sisanya kalo ada yang masih ujian, kita tunggu mereka. Gue keluar dulu bentar," ucap Ashel.
Ashel berjalan menuju ke parkiran. Tentunya ia tidak melupakan janjinya dengan Ayu. Namun karena ada acara dadakan yang tidak bisa ia tinggalkan otomatis, ia harus membatalkan acaranya dengan Ayu.
Ashel celingukan mencari keberadaan Ayu. Ia lupa mobil milik Ayu yang mana. Pasalnya, anak itu sering bergonta ganti mobil seenaknya.
"Woi Shel, gue disini!" teriak Ayu. Ashel pun berjalan menuju ke arah tempat Ayu berdiam diri.
"Baru lagi mobil lo?" Tanya Ashel.
"Hehe, minjem punya abang gue," ucap Ayu.
"Kok lama banget sih lo, ada acara apaan?" Tanya Ayu.
"Kayaknya gue harus batalin acara kita hang out Yu, pemilihan osis diadain besok bukan lusa," ucap Ashel.
"Gila, kok selalu dadakan sih?" Tanya Ayu.
"Bukan SMA Bumi kalo gak ada istilah dadakan," sungut Ashel sedikit kesal.
"Yaelah batal dong," ucap Ayu.
"Ya gimana lagi, yakali gue jalan jalan di mall sedangkan anggota gue sibuk buat persiapan. Gak sepadan dong," ucap Ashel.
"Yaudah, kalo gitu nanti aja kita perginya. Oh iya... "Nih," ucap Ayu menyerahkan sebuah paper bag.
"Apaan nih?" Tanya Ashel.
"Kantin kalo udah sore suka tutup. Ini makanan buat lo, gue tahu, lo kalo udah kerja sama anak anak suka lupa makan. Jadi gue bekelin ini," ucap Ayu.
"Terbaik memang mbak Ayu," ucap Ashel memeluk Ayu.
"Yaudah, sono lu balik ke sekolah. Gue mau balik udah ngantuk," ucap Ayu.
"Dasar kebo. Yaudah gue duluan bye," ucap Ashel.
"Bye," ucap Ayu.
***
Disebuah ruangan bernuansa gelap, seorang pria tengah duduk. Dipangkuannya ada laptop yang sedang menyala.
Hari ini, Kavin seharusnya menghadiri meeting. Namun, tiba tiba dirinya diserang sakit kepala. Pandangannya kabur tiba tiba sehingga ia hampir saja terjatuh.
"Anda tidak apa apa tuan?" Tanya Josh.
"Tidak," ucap Kavin.
"Tapi wajah anda sangat pucat," ucap Josh.
Kavin berdiam sebentar. Kepalanya sangat sakit. Kenapa tiba tiba seperti ini? Padahal tadi pagi dia sehat sehat saja.
"Tuan, lebih baik anda saya antar ke rumah sakit," ucap Josh.
"Tidak perlu, aku akan ruangan ku saja. Tolong handle meeting nya," ucap Kavin.
"Baik tuan," ucap Josh.
Kavin berjalan pelan menuju kembali ke dalam ruangan pribadinya. Ia memilih tidak pulang ke rumah karena malas.
***
Ashel tengah duduk di kursi miliknya. Diruang osis hampir semua sudah berkumpul untuk rapat dadakan.
Ashel menatap jam di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukan pukul tiga sore. Ia memejamkan matanya. Lelah sudah pasti, namun bagaimana lagi, ini adalah tanggung jawabnya.
"Gue mulai aja ya rapatnya? Kebetulan hampir semuanya udah kumpul tinggal sisanya aja," ucap Ashel membuka rapat.
"Sebelumnya gue minta maaf karena ngumpulin kalian disini dadakan. Ya, lo pada tahu kan setiap ada acara pasti ada aja hal dadakan kayak gini. Gue harap kalian udah maklum dan biasa aja."
"Disini, gue yakin lo pada udah tahu tugas lo pada masing masing. Jadi gue harap, kalian kerjain semuanya sesuai posisi kalian saat ini. Karna gak mungkin gue kerja sendirian," ucap Ashel menjelaskan.
"Dari sekarang, kita harus mulai kerjain semuanya. Tempat buat pemilihan, kesiapan para kandidat, konsumsi, sama sisa sisanya."
"Dim, gue kasih lo amanah buat bantuin kandidatnya supaya nanti gak kaget pas di depan semua anak anak. Lo dibantu anak acara buat persiapin kandidatnya aja. Sisanya biar gue sama yang lain buat atur," ucap Ashel.
"Oke kalo gitu gue cabut dulu buat kasih tahu anak kandidatnya," ucap Dimas.
tbc.
baca ga komen? guna? ya enggakkkkkkkkk
double uppp
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 374 Episodes
Comments
Nurma sari Sari
lanjut
2023-03-30
1
ADE YAHYA
aku baca lagi😅😅
2023-03-13
1
Ismi Aza
bagus ceritanya
2023-01-08
1