Laras dan Lidia sedang berada di sebuah butik teman Lidia yang seorang perancang busana, mereka bersama kesana ingin melihat-lihat kebaya dan gaun pernikahan.
Kedua wanita itu duduk di sofa sambil menikmati secangkir teh dan melihat katalog kebaya dan gaun yang diberikan oleh pelayan butik tersebut, "Stevano" nama designer yang juga teman Lidia itu masih terlihat sibuk membantu fitting gaun seorang gadis, Laras dan Lidia melihat sekilas gadis yang memakai gaun berbentuk ball gown itu lewat.
Laras meletakkan cangkir teh yang dia pegang, berbicara ke arah Lidia.
"Rea pasti terlihat cantik memakai gaun seperti itu" menunjuk dengan matanya
"Dia punya gaun impian sendiri, coba liat nanti, Steve pasti akan kerepotan dengan permintaan aneh-aneh dari calon menantumu itu"
Laras tersenyum mendengar jawaban sahabat yang akan menjadi besannya.
"Eh.. Bukankah itu Bu Gubernur, jangan-jangan gadis tadi putrinya, aku pernah lihat Pak Gubernur tapi tidak pernah melihat istrinya" ucap Lidia sambil menatap ke arah orang yang dituju.
"Iya benar itu dia, aku pernah bertemu disatu acara amal bersama suamiku," jawab Laras
Pintu ruang tunggu terbuka, Rea sudah berdiri disana kemudian segera menghampiri mama dan calon mertuanya.
"Aku ga bisa lama-lama di sini, hanya bisa sampai selesai jam makan siang"
"iya gapapa"
Bu Gubernur dan anaknya terlihat sudah akan beranjak pergi dari butik, Rea melihat Bu Gubernur kemudian berdiri dan membungkukkan badan, tanpa dia duga wanita itu mendekat ke arahnya, sontak Lidia dan Laras ikut berdiri. Bu Gubernur ternyata mengenali mereka berdua, bagaimana tidak satu orang mantan artis dan satu lagi istri dari pengusaha dikota yang suaminya pimpin.
Setelah bersalaman satu sama lain, wanita paruh baya itu membuka percakapan karena melihat Rea yang sedang memegang sebuah katalog gaun pernikahan
"Bu Andrea, apa anda mau menikah?"
"Iya, saya akan menikah kurang lebih 8 bulan lagi," jawab Rea
Bu Gubernur tersenyum, kemudian memperkenalkan putrinya "Ini Selena anak saya yang akan menikah seminggu lagi"
Rea mengulurkan tangan disambut dengan balasan uluran tangan oleh Selena, tak lama kemudian mereka pamit pergi.
Steve sudah duduk dari tadi kemudian Lidia memperkenalkan anak dan calon besannya.
"Steve, ini calon besanku Laras, dan ini anakku calon penggantinya, Rea"
Steve tersenyum kemudian menjabat tangan kedua wanita itu. Steve dan Rea membicarakan bagaimana kebaya yang ingin gadis itu kenakan saat akad dan gaun seperti apa yang ingin dia pakai saat acara resepsi.
Benar saja gadis itu ingin gaun model A-line dengan bukaan punggung lebar berbentuk lambang cinta, sementara untuk kebaya akad dia setuju dengan design yang dibuat Steve, Rea juga terlihat memilih kebaya untuk acara lamaran nya dua bulan lagi.
"Bagaimana dengan pengantin pria nya?"
"Besok aku akan ajak dia kesini Steve, karena hari ini dia sibuk," jawab Laras
Rea masih melanjutkan diskusinya dengan Steve, gadis itu masih ragu apakah pilihan gaunnya tadi benar-benar bagus, bahkan ia sampai meminta saran Steve dengan gaun seperti itu apakah sesuai dengan tatanan rambut yang dia inginkan.
"Kamu sangat excited dengan pernikahan ini, kamu pasti sangat mencintai calon suamimu"
"Aku sudah banyak bertemu calon pengantin, kamu tau beberapa dari mereka seperti tidak tertarik dengan pernikahan mereka sendiri," lanjut Steve
"Putri pak Gubernur salah satunya."
Merasa keceplosan Steve langsung menutup mulutnya, Rea hanya membelalakkan matanya terkejut, tapi tidak begitu menanggapi omongan Steve karena dia lebih tertarik dengan model-model kebaya yang sedang dia lihat.
Tiba-tiba HP Rea berbunyi, dia permisi kepada Steve untuk mengangkat telpon, laki-laki yang terlihat gemulai itu menganggukan kepalanya, kemudian berdiri mendekati Lidia dan Laras untuk gantian berdiskusi tentang model kebaya dan gaun yang akan mereka gunakan dipernikahan putra putri mereka
Rea : "halo, gimana Ar?"
Arkan : "apa kamu jadi kebutik untuk memilih kebaya dan gaun pengantin?"
Rea : "Iya jadi, ini aku masih dibutik"
Arkan : "maaf tidak bisa menemani, hari ini aku sibuk ada rapat dan beberapa urusan kantor"
Rea :"Iya gapapa"
Arkan :"oh ya untuk pembayaran besok biar aku aja yang urus oke, dan Re.., nanti malam kita keluar yuk, kamu kira-kira capek ga?"
Rea : "hem.. jam berapa?"
Arkan : "sekitar jam 8 aku jemput ya"
Rea : "oke"
Arkan :"I love you"
Tut... Tut... telpon terputus.
Arkan menyandarkan kepalanya dikursi kerjanya, selang lima belas menit kekasihnya mengirim sebuah pesan.
Arkan maaf, HP ku kehabisan batre tadi, Ini aku udah mau balik ke hotel lagi, sampai ketemu nanti malam (emoji love)
Arkan tau pasti perasaan kekasihnya ke dia seperti apa, tapi aneh gadis itu sepertinya tidak pernah mengucapkan kata mencintainya.
*******
Jam 7 malam Rea baru selesai mandi, tiba-tiba bel apartemen berbunyi, dia heran siapa yang bertemu karena Arkan berkata akan menjemputnya jam 8 malam, Rea mengintip dari lubang pintu, ternyata laki-laki itu sudah berdiri dibalik pintu.
"Hei katanya jam 8," ucap Rea sambil membukakan pintu, Arkan sudah menerobos masuk.
"Aku baru aja selesai mandi"
Arkan melihat rambut Rea yang masih sedikit basah karena belum selesai dia keringkan tadi. Tiba-tiba menarik pinggang Rea. Mendekatkan wajahnya ke wajah Gadis itu.
"Re.., apa kamu mencintaiku?"
"Tentu, untuk apa bertanya? sebentar lagi kita akan menikah."
"Tapi kenapa tidak pernah sekalipun kamu mengucapkan kalimat aku mencintaimu" sambil menyibakkan rambut yang menghalangi sedikit wajah Rea.
"Kamu mau aku jawab apa?," tanya Rea
"Katakan aku mencintaimu"
Gadis yang hanya memakai jubah mandi itu malah mencium bibir Arkan, bak mendapat jackpot Arkan meladeni ciuman Rea, mereka berhenti setelah merasa sama-sama kehabisan nafas, bibir Arkan terlihat tersenyum.
"Cinta tak perlu diucapkan, yang penting bisa dirasakan satu sama lain di sini" sambil menujuk dada Arkan. This
Arkan tertawa kemudian melepaskan pelukannya dari gadis itu.
"Aku tidak sabar untuk segera menikahimu dan membawamu pergi bulan madu"
Rea melepaskan tangannya dari Arkan, masuk ke kamar tanpa berkata apa-apa hanya tersenyum menggoda menutup pintu untuk berganti baju dan berdandan.
*******
Arkan ternyata mengajak Rea kesebuah kafe untuk bertemu teman-teman kuliahnya sewaktu di Inggris, yang sekarang sedang atau sudah pulang ke Indonesia, terlihat beberapa laki-laki dan perempuan, kemungkinan teman Arkan atau kekasih teman Arkan.
Mereka mendekat, Arkan memperkenalkan Rea sebagai calon istrinya. Mereka lalu berbincang sambil minum dan makan, sampai salah seorang teman Arkan bertanya.
"Apakah kalian dapat undangan Selena? Acara pernikahannya minggu depan di hotel XX"
"Bukankah itu hotel tempatmu bekerja," bisik Arkan kepada Rea
"Selena? Apa yang kamu maksud Putri Gubernur?" tanya Rea
"Iya benar, denger-denger calon suaminya seorang konglomerat"
"Aku yakin pasti Arkan tidak dapat undangan, hahahaha" temannya tertawa
"Kenapa?" Rea bertanya kearah Arkan sambil memasukkan cemilan kedalam mulutnya, Arkan hanya terdiam
"Setauku Selena dulu mengejar-ngejar Arkan saat kuliah di Inggris"
"Ooohhhhh...." jawab Rea sambil masih memakan camilannya.
Semua teman Arkan yang ada disitu langsung terdiam mendengar jawaban Rea, mereka mengganggap Rea sedang cemburu dan merasa bersalah sudah membocorkan rahasia Arkan.
"Kenapa kamu tidak pernah cerita ada gadis yang menyukaimu?" tanya Rea kepada Arkan, sontak teman Arkan tadi menjadi benar-benar merasa bersalah.
Arkan merasa hal seperti itu tidak penting untuk diceritakan, tapi sekarang dia menjadi sangat merasa bersalah merahasiakan hal itu dari calon istrinya.
"Aku..." Arkan baru membuka mulut, tapi Rea sudah memasukkan kentang goreng kedalam mulut kekasihnya, mau tidak mau ia diam dan mengunyah makanan itu.
"Ayo ceritakan lagi soal Arkan padaku, kalau sampai ada yang membuat aku marah akan aku habisi dia malam ini," ucap Rea sambil tertawa.
Teman Arkan ikut tertawa, merasa kalau calon istri temannya sangat menarik, pantas Arkan tergila-gila.
Mereka nongkrong di kafe sampai jam 12 malam, Arkan mengantar Rea kembali ke apartemen nya. Sepanjang perjalanan gadis itu hanya terdiam.
"Apa kau marah soal Selena?" tanya Arkan
"Hem..."
"Aku minta maaf karena tidak jujur, tapi percayalah aku ga punya perasaan apa-apa ke dia"
"Hem..."
"Berapa gadis yang mendekatimu saat di Inggris tanpa aku tau?" tanya Rea
"Hanya Selena" jawab Arkan
"Kalau begitu berikan aku nomor HP temanmu tadi, aku ingin memastikan ucapanmu"
"Ya ampun Re, seperti ini saja kamu sudah tidak percaya padaku, apalagi nanti saat kita sudah menikah"
Arkan menghentikan mobilnya karena sudah sampai didepan gedung apartemen Rea. Gadis itu keluar mobil tanpa membalas omongan Arkan.
"Tidak usah mengantarku masuk, aku bisa sendiri, pulanglah, hati-hati di jalan" Rea berlalu sambil membanting pintu mobil Arkan.
Lelaki itu benar-benar tidak mengikuti kekasihnya masuk kedalam, karena dia tau bagaimana dinginnya gadis itu kalau sedang marah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Abie Mas
selena yg kabur mau mau nikah sama elang kah
2023-01-26
0
eMakPetiR
dulu pas mereka masih teenagers,, oemji tingkahnya..
yang satu cuek kayak bebek
n satunya bucin kayak ulet keket.. pengennya nemplok g mo pisah 😂
mereka udah dewasa aja..
2022-04-02
0
eMakPetiR
thor,, katamu suruh ngoreksi 🤭🤗😘
"pengantinnya"... bukan "penggantinya".
saranghaeyo othor 🥰
2022-04-02
0