Ketemu!

Selamat membaca ...

...****************...

Klekk!

Rissa memasuki ruangan tersebut, dengan perasaan yang sulit di jelaskan. 15 menit telah berlalu tapi yang di dalam sana tak kunjung menunjukan batang hidungnya.

30 menit kemudian ...

Klekk!

“Yes, akhirnya aku di terima kerja di sini. ini akan menjadi awal yang baik untuk kehidupan ku selanjutnya. Aku harus segera pulang sebelum makan siang. Ah! Aku lupa jika harus belanja kebutuhan dapur. Baiklah, kita belanja sekarang,” ucap Rissa meloncat-loncat kegirangan tanpa mempedulikan orang sekitar yang berlalu lalang.

Tanpa Rissa sadari, ada seorang pria bertubuh tegap sedang memperhatikannya dari kejauhan.

“Ren, kau lihat gadis gila yang ada di sana? Siapa dia, berani-beraninya bertingkah di kantor perusahaan ku,” tanya pria bertubuh tegap yang tak lain adalah CEO ADS Company, Aidan Smith.

“Saya melihatnya Bos, apa perlu saya selidiki?” tanya Sekertaris sekaligus tangan kanannya Aidan, yang biasa di panggil Ren.

“Tidak! Aku hanya bertanya,” berlalu meninggalkan Sekretarisnya dengan raut wajah yang sulit di artikan.

‘Biasanya Bos tidak pernah menghiraukan siapa pun, apa yang telah terjadi,’ batin Sekertaris Ren yang heran mendengar pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut sang Bos.

Brukk!

“Aww! Maaf tuan, maafkan saya.” seorang wanita meminta maaf, sambil membungkukkan tubuhnya secara berulang.

“Apa Bos baik-baik saja?” tanya seorang Pria, yang berada di belakang sang Bos. Pria itu segera melihat dengan teliti keadaan sang Tuan, takut jika terjadi sesuatu pada pria itu. Sedangkan, Aidan hanya diam saja dengan menampilkan wajah tanpa dosa karena sudah menabrak seorang wanita yang ada di hadapannya.

“What! Bukannya meminta maaf, malah acuh tak acuh. Hei! Anda ini tidak punya rasa perikemanusiaan ya?,” Rissa masih bersungut-sungut karena orang-orang yang ada di hadapannya bersikap arogan.

Justru ia meminta maaf bukan karena salah, tapi hanya untuk formalitas saja dan menghargai orang lain. Sedangkan, Aidan hanya memperhatikan wanita yang begitu berani padanya.

“Apa kau sudah selesai mengoceh?” tanya Aidan dengan menaikan salah satu alisnya.

“Hah?” Rissa hanya melongo. Dia sudah mengeluarkan kekesalannya, tapi hanya di respon seperti itu. Menyebalkan!

“Ren, kau urus dia! Aku tidak punya banyak waktu untuk wanita gila sepertinya,” titah Aidan pada Sekertaris Ren.

“Baik Bos, akan segera saya laksanakan,” ucap Ren sang asisten menyanggupi.

“Nona, sebaiknya anda segera keluar dari kantor ini, daripada harus membuat keributan,” titah Ren dengan nada mengusir. Sedangkan, Aidan sudah pergi entah ke mana.

“Hei! Memangnya siapa kau? Berani sekali mengusir ku. Kau ini karyawan yang Bossy ya? ck! Kita ini sama-sama karyawan, jadi tidak perlu berlagak seperti asisten CEO di hadapan ku,” decak Rissa sambil menatap kesal ke arah sosok pria yang ada di hadapannya tersebut. Namun, pria yang di tatap itu hanya diam tak bergeming, sambil menampilkan raut wajah yang datar.

“Ini kartu nama saya. Apakah nona karyawan baru di sini?” tanya Ren sembari menyodorkan kartu nama miliknya.

“Hm, iya. Aku karyawan baru di sini,” jawab Rissa dengan santai. Tak berselang lama, ia terkejut hingga membulatkan matanya dengan sempurna, saat melihat kartu nama yang ada di tangannya.

‘What! Ternyata dia memang asisten CEO? Gila! Apa yang tadi itu CEO perusahaan ini? Mampus lah aku,' jerit Rissa dalam hati tatkala melihat status orang yang ia maki, ternyata adalah seorang asisten CEO dan tentu saja CEO-nya juga. Kali ini ia benar-benar merutuki kebodohannya.

“Apakah anda sudah melihat kartu nama itu?” tanya Ren tanpa merubah raut wajahnya yang sejak tadi hanya datar saja.

“Untuk masalah ini ....” ucap Rissa sambil meringis menampilkan deretan giginya yang rapih.

“Saya mengerti. Jika anda sudah tahu, mohon ke depannya untuk menjaga sikap. Kalau begitu saya permisi,” ucap Ren dengan datar, tapi terdengar seperti sebuah ancaman di telinga Rissa.

Wanita cantik itu hanya diam sambil menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Bahkan, wanita itu sampai menelan Saliva nya kasar.

“Ck! Merepotkan,” gerutu Ren dengan pelan tapi masih bisa terdengar oleh Rissa. Pria itu langsung meninggalkan Rissa di sana seorang diri.

“Hah! Apa aku akan mendapatkan masalah setelah ini. Bodoh! Bodoh! Bodoh! Kenapa aku bisa melakukan kecerobohan di awal pertemuan dengan CEO di sini sih!” gerutu Rissa sambil melangkahkan kakinya keluar dari kantor perusahaan tersebut, dengan menghentakkan kakinya dengan kasar karena merasa sangat kesal.

“Dan, tadi apa?! Sekretaris Ren tadi bilang merepotkan? Ck! Justru mereka yang merepotkan aku,” sambungnya lagi karena kesal, dan tak akan ada habisnya kekesalan itu jika mengingat dua orang yang ia temui begitu menyebalkan.

...----------------...

Tak ingin membuang waktu lebih banyak lagi, akhirnya wanita itu segera memesan taksi online untuk pergi ke sebuah pusat perbelanjaan yang dekat dengan apartemen miliknya. Wanita itu memesan beberapa kebutuhan dapurnya untuk selama beberapa hari.

***

Sore hari, Rissa baru sampai di apartemen setelah berbelanja dan mengelilingi pusat perbelanjaan tersebut. Rasanya sungguh sangat melelahkan, hingga membuat wanita itu langsung mendudukkan tubuhnya sambil bersandar pada sofa yang ada di ruang tengah apartemennya.

“Rencana selanjutnya adalah, mencari seseorang yang aku tuju, hingga membuat ku datang ke Negara ini. Sebenarnya jika aku tidak bekerja pun, aku tidak akan jatuh miskin, tapi ini sangat penting untuk menunjang status ku di Negara ini. Ah! Rasanya sangat melelahkan bekerja dan memiliki Bos yang sangat arogan,” keluh Rissa hingga beberapa kali menghela napasnya kasar.

“Jika Aku bekerja di tempat itu, akan lebih sulit bagiku untuk mencari dia. Aaahh! Rasanya sangat menyebalkan jika aku mengingat wajah datar pria yang menjadi Bos ku itu, tapi dia sangat tampan. Sadar Rissa! Sekarang bukan saatnya memikirkan pria arogan itu. Namun, aku harus memikirkan cara, agar cepat bertemu dengan pria brengsekk itu,” sambung Rissa yang kini sudah merubah raut wajahnya menjadi suram.

Setelah merasa cukup tenang, Rissa pun segera bangkit untuk memasak makan malamnya. Tak ada yang istimewa, hanya makanan sederhana, karena suasana hatinya yang tidak terlalu baik, membuat wanita itu tidak bersemangat saat memasak.

***

Keesokan hari, pukul 5 sore ...

Hari pertama Rissa bekerja, tidak ada yang begitu sulit, hingga membuat ia merasa jauh lebih mudah dala tugasnya. Kebetulan ia diterima sebagai seorang sekretaris kedua sang CEO, yang tak lain adalah Aidan.

Namun, hari ini ia merasa sangat lelah untuk memasak. Jadi, wanita itu memutuskan untuk makan di luar seorang diri. Sesampainya di sebuah Restoran besar di dekat perusahaan, ia mulai memicingkan matanya seperti menemukan orang yang ia cari selama ini.

“Ketemu!” gumam Rissa sambil menampilkan senyum smirk nya.

...****************...

Jangan lupa tinggalkan jejak ya ...

Terpopuler

Comments

Rovi Arvian

Rovi Arvian

wah mulai seru ini ceritanya bau bau kebucinan mulai

2022-11-09

1

yumna

yumna

kira"spa yg rissa cari

2022-08-30

0

Perempuan Terindah

Perempuan Terindah

Bunga mawar untukmu, Thor

2022-08-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!