Married With Possesive Boss
Dea Khairunnisa umurnya 20 tahun Dea wanita biasa tidak memiliki cita cita yang tinggi cukup bekerja dipabrik dan hidup bersama keluarga di desa dengan bahagia sudah cukup untuknya.
Dea wanita yang mempunyai kecantikan yang bisa dibilang sempurna hidung mancung, kulit putih, bibir mungil, mata yang indah dan rambut hitam dan lurus tapi sayang Dea tidak terlalu tinggi tapi itu yang membuat Dea imut seperti masih anak-anak.
Biarpun Dea cantik tapi Dea tidak suka menggoda seorang lelaki agar bisa dekat dengannya karena Dea orangnya bodo amat, cuek dan bisa dibilang sombong menurut orang yang tidak mengenalnya.
"Bu aku berangkat kerja dulu ya" terburu-buru karena sudah hampir terlambat untuk masuk kerja.
"Sarapan dulu" ibu menjawab Dea dengan keadaan masih menata makanan di meja makan.
"Tidak usah bu, aku sudah telat nih" berusaha menolak karena tidak ingin terlambat masuk kerja
"Makan dan duduk atau tidak usah bekerja heem".
Dengan wajah sinisnya ibu memelototi Dea seakan siap untuk melahapnya jika Dea tidak sarapan.
"Baiklah aku akan makan" terpaksa duduk dan sarapan karena malas berdebat dengan ibunya.
Setelah ritual sarapannya selesai Dea segera berangkat bekerja.
"Bu pak aku berangkat dulu ya" mendekati ibu dan bapaknya dan mencium kedua tangan mereka.
"Hem hati hati, jangan ngebut"ucap kedua orang tuanya.
"Oke pak bu, tapi aku tidak janji ya karena ini sudah siang daaa.
"Dasar anak itu" ucap ibu.
"Sudahlah bu anak kita itu jago naik motor jadi dia tidak mungkin jatuh" bapak berusaha membela anak kesayangannya.
"Ya bela terus anakmu itu kalo dia menaiki motor dengan kecepatan tinggi dan kecelakaan siapa yang akan susah kan kita sebagai orang tuanya" ucap ibu tidak ingin kalah.
Bapak sudah pasrah dan tidak menjawab ucapan ibu Dea, karena berdebat dengan istrinya tidak akan pernah ada habisnya menurutnya.
Dea meninggalkan orang tuanya yang terus saja bertengkar, dan menaiki motornya saat masih di area kampung biasa saja karena jalanan di kampung Dea banyak anak kecil. Tapi saat sudah diluar kampung Dea mengegas motornya dengan kecepatan diatas 60 km/j.
*Di pabrik*
"Akhirnya sampai tepat waktu juga, untung saja aku mempunyai bakat menjadi seorang pembalap" ucapnya merasa bangga karena bisa sampai pabrik tepat waktu.
Tiba-tiba datang sesorang wanita yang menghampiri Dea.
"Kamu ya kalo berangkat kerja suka
mepet-mepet jam masuk, kalo telat gimana mau kamu dipecat haa" berbicara dengan keras kepada Dea.
"Oke lain kali aku akan berangkat lebih pagi deh agar bisa sampai pabrik lebih pagi juga. Tapi.. kalo aku bangun pagi dan juga kalo aku ingat haha" tertawa dengan cukup keras.
"Dasar kamu ya, awas saja kalo kamu besok telat akuu..."
Belum sempat ida selesai bicara Dea memotong pembicaraanya.
"Yasudah ayo kita masuk, jangan marah-marah terus aku bosan tau dengarnya dirumah dimarahi ibuku dan disini kau memarahiku, kau ini memang jelmaannya ibuku tapi versi mudanya atau gimana sih"
Ah dia Ida teman sepabriknya Dea dia orangnya cantik jadi banyak cowok yang sama dia tapi sayang dia cerewet seperti ibunya Dea.
Ida juga suka berganti-ganti pasangan bisa dibilang playgirl lah tapi ida tetap menjaga keprawanannya.
Saat pacaran Ida hanya pegangan tangan paling mentok c*u*an.
Jadi saat ada pria yang mengajak Ida hubungan s**s Ida akan langsung memutuskannya dan mencari yang lain tentunya.
Sudah sore dan waktunya para pekerja semua pulang, tapi tidak dengan Dea dia lembur karena dia adalah tulang punggung keluarganya.
Semua kakaknya sudah menikah dan tinggal dirumahnya masing-masing dan di rumah Orang tua Dea tinggal Dea dan orang tuanya saja.
"Akhirnya jam 8 juga aku bisa pulang, aku sudah rindu dengan kasurku. Ohh kasur tunggu aku datang" bukanya rindu dengan kedua orang tuanya malah rindu dengan kasurnya.
Dalam perjalanan tanpa sengaja Dea mendengar suara seseorang meminta tolong, Dea mencoba mencari sumber dimana asalnya suara tersebut.
Dan sumbernya berasal dari rumah kosong yang menakutkan, Dea mencoba mengintip di balik pintu rumah tersebut.
Dan betapa terkejutnya Dea melihat seseorang menyiksa seorang pria paruh baya dengan kejam.
"Aduh bagaimana ini ingin aku tolong tapi nanti kalo aku yang dibunuh bagaimana. Ah atau aku telpon polisi saja, ah kalo telpon polisi terlalu lama" bertanya-tanya dengan dirinya sendiri.
Akhirnya Dea memilih pergi karena dia masih sayang nyawanya,
tapi Dea merasa kasihan dengan pria paruh baya itu tiba-tiba saat Dea akan pergi Dea menginjak botol.
Kreekk...
"Siapa disana, keluar dan kemari atau ku bunuh kau" perintahnya dengan seenak jidatnya.
"Sial aku ketahuan bagaimana ini, ah yasudah lah kabur mati tidak kabur pun nyawaku terancam. Datang saja lah" Dea pasrah akan apa yang nanti bakal pria misterius itu lakukan nanti kepadanya.
Dea berjalan mendekat ke pria misterius yang menggunakan masker.
"Siapa kau beraninya kau datang kemari" tanyanya dengan nada tingginya.
"Hai, namaku Dea Khairunnisa panggil saja Dea. Hehehe maaf tuan, tadi aku mendengar seseorang minta tolong jadi aku kemari.
Tapi saat aku kemari ingin menolongnya, orangnya sudah meninggal karena tuan bunuh jadi aku tidak jadi menolong deh.
Ya sudah aku pergi dulu ya tuan orang tuaku sedang menungguku babay" dengan senyum sok imutnya Dea berjalan menuju pintu keluar tapi tiba-tiba...
"Hei jangan kau beberkan hal yang kau lihat tadi, kalau sampai rahasia ku terbongkar aku akan langsung mencarimu dan akan ku buat kau dan juga keluargamu mati sepertinya" perintah pria misterius.
Glekk...
Dea menelan salivanya dengan kasar.
"Tidak akan aku beberkan rahasiamu tuan, tapi jangan kau apa-apakan orang tuaku ya tuan" pinta Dea penuh harap.
"Siapa kau beraninya memerintahkan aku ha"
Dea melihat mendongak dan melihat wajah pria misterius itu.
Oh ya ampun bahkan sorot matanya itu lebih mengerikan dibandingkan dengan film horor yang sering aku tonton. Gumam Dea
"Dan sekarang beraninya kau menatapku seperti itu dengan mata jelekmu itu"
Seketika Dea langsung menundukkan wajahnya.
"Baru kali ini ada yang bilang mataku ini jelek, dasar pria kejam. Memangnya kau ini tampan apa sok-sokan bilang mataku jelek" gumam Dea.
"Maaf tuan, kan aku tadi sudah bilang nama saya Dea tuan kenapa tanya lagi. Dan sekali lagi maaf tuan kalo saya tidak sopan karena telah memerintah anda, tuan apakah aku boleh pergi sekarang orang tuaku pasti menghawatirkan aku tuan" ucap Dea dengan sedikit ketakutan.
" Pergilah" ucapnya acuh.
"Terima kasih banyak tuan kau memang baik" sambil tersenyum sok manis kepada pria itu.
baik dari Hongkong cihh. gumam Dea.
Dea langsung bergegas menaiki motornya dengan kecepatan tinggi dan pergi dari tempat menyeramkan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Manggu Manggu
suka ceritanya author💪
2023-01-13
0
Sawiru
baru mulai baca thor
2021-07-14
0
Naomi Afriliani
baru mamfir thor
2021-06-25
0