NovelToon NovelToon

Married With Possesive Boss

1. BEKERJA

Dea Khairunnisa umurnya 20 tahun Dea wanita biasa tidak memiliki cita cita yang tinggi cukup bekerja dipabrik dan hidup bersama keluarga di desa dengan bahagia sudah cukup untuknya.

Dea wanita yang mempunyai kecantikan yang bisa dibilang sempurna hidung mancung, kulit putih, bibir mungil, mata yang indah dan rambut hitam dan lurus tapi sayang Dea tidak terlalu tinggi tapi itu yang membuat Dea imut seperti masih anak-anak.

Biarpun Dea cantik tapi Dea tidak suka menggoda seorang lelaki agar bisa dekat dengannya karena Dea orangnya bodo amat, cuek dan bisa dibilang sombong menurut orang yang tidak mengenalnya.

"Bu aku berangkat kerja dulu ya" terburu-buru karena sudah hampir terlambat untuk masuk kerja.

"Sarapan dulu" ibu menjawab Dea dengan keadaan masih menata makanan di meja makan.

"Tidak usah bu, aku sudah telat nih" berusaha menolak karena tidak ingin terlambat masuk kerja

"Makan dan duduk atau tidak usah bekerja heem".

Dengan wajah sinisnya ibu memelototi Dea seakan siap untuk melahapnya jika Dea tidak sarapan.

"Baiklah aku akan makan" terpaksa duduk dan sarapan karena malas berdebat dengan ibunya.

Setelah ritual sarapannya selesai Dea segera berangkat bekerja.

"Bu pak aku berangkat dulu ya" mendekati ibu dan bapaknya dan mencium kedua tangan mereka.

"Hem hati hati, jangan ngebut"ucap kedua orang tuanya.

"Oke pak bu, tapi aku tidak janji ya karena ini sudah siang daaa.

"Dasar anak itu" ucap ibu.

"Sudahlah bu anak kita itu jago naik motor jadi dia tidak mungkin jatuh" bapak berusaha membela anak kesayangannya.

"Ya bela terus anakmu itu kalo dia menaiki motor dengan kecepatan tinggi dan kecelakaan siapa yang akan susah kan kita sebagai orang tuanya" ucap ibu tidak ingin kalah.

Bapak sudah pasrah dan tidak menjawab ucapan ibu Dea, karena berdebat dengan istrinya tidak akan pernah ada habisnya menurutnya.

Dea meninggalkan orang tuanya yang terus saja bertengkar, dan menaiki motornya saat masih di area kampung biasa saja karena jalanan di kampung Dea banyak anak kecil. Tapi saat sudah diluar kampung Dea mengegas motornya dengan kecepatan diatas 60 km/j.

*Di pabrik*

"Akhirnya sampai tepat waktu juga, untung saja aku mempunyai bakat menjadi seorang pembalap" ucapnya merasa bangga karena bisa sampai pabrik tepat waktu.

Tiba-tiba datang sesorang wanita yang menghampiri Dea.

"Kamu ya kalo berangkat kerja suka

mepet-mepet jam masuk, kalo telat gimana mau kamu dipecat haa" berbicara dengan keras kepada Dea.

"Oke lain kali aku akan berangkat lebih pagi deh agar bisa sampai pabrik lebih pagi juga. Tapi.. kalo aku bangun pagi dan juga kalo aku ingat haha" tertawa dengan cukup keras.

"Dasar kamu ya, awas saja kalo kamu besok telat akuu..."

Belum sempat ida selesai bicara Dea memotong pembicaraanya.

"Yasudah ayo kita masuk, jangan marah-marah terus aku bosan tau dengarnya dirumah dimarahi ibuku dan disini kau memarahiku, kau ini memang jelmaannya ibuku tapi versi mudanya atau gimana sih"

Ah dia Ida teman sepabriknya Dea dia orangnya cantik jadi banyak cowok yang sama dia tapi sayang dia cerewet seperti ibunya Dea.

Ida juga suka berganti-ganti pasangan bisa dibilang playgirl lah tapi ida tetap menjaga keprawanannya.

Saat pacaran Ida hanya pegangan tangan paling mentok c*u*an.

Jadi saat ada pria yang mengajak Ida hubungan s**s Ida akan langsung memutuskannya dan mencari yang lain tentunya.

Sudah sore dan waktunya para pekerja semua pulang, tapi tidak dengan Dea dia lembur karena dia adalah tulang punggung keluarganya.

Semua kakaknya sudah menikah dan tinggal dirumahnya masing-masing dan di rumah Orang tua Dea tinggal Dea dan orang tuanya saja.

"Akhirnya jam 8 juga aku bisa pulang, aku sudah rindu dengan kasurku. Ohh kasur tunggu aku datang" bukanya rindu dengan kedua orang tuanya malah rindu dengan kasurnya.

Dalam perjalanan tanpa sengaja Dea mendengar suara seseorang meminta tolong, Dea mencoba mencari sumber dimana asalnya suara tersebut.

Dan sumbernya berasal dari rumah kosong yang menakutkan, Dea mencoba mengintip di balik pintu rumah tersebut.

Dan betapa terkejutnya Dea melihat seseorang menyiksa seorang pria paruh baya dengan kejam.

"Aduh bagaimana ini ingin aku tolong tapi nanti kalo aku yang dibunuh bagaimana. Ah atau aku telpon polisi saja, ah kalo telpon polisi terlalu lama" bertanya-tanya dengan dirinya sendiri.

Akhirnya Dea memilih pergi karena dia masih sayang nyawanya,

tapi Dea merasa kasihan dengan pria paruh baya itu tiba-tiba saat Dea akan pergi Dea menginjak botol.

Kreekk...

"Siapa disana, keluar dan kemari atau ku bunuh kau" perintahnya dengan seenak jidatnya.

"Sial aku ketahuan bagaimana ini, ah yasudah lah kabur mati tidak kabur pun nyawaku terancam. Datang saja lah" Dea pasrah akan apa yang nanti bakal pria misterius itu lakukan nanti kepadanya.

Dea berjalan mendekat ke pria misterius yang menggunakan masker.

"Siapa kau beraninya kau datang kemari" tanyanya dengan nada tingginya.

"Hai, namaku Dea Khairunnisa panggil saja Dea. Hehehe maaf tuan, tadi aku mendengar seseorang minta tolong jadi aku kemari.

Tapi saat aku kemari ingin menolongnya, orangnya sudah meninggal karena tuan bunuh jadi aku tidak jadi menolong deh.

Ya sudah aku pergi dulu ya tuan orang tuaku sedang menungguku babay" dengan senyum sok imutnya Dea berjalan menuju pintu keluar tapi tiba-tiba...

"Hei jangan kau beberkan hal yang kau lihat tadi, kalau sampai rahasia ku terbongkar aku akan langsung mencarimu dan akan ku buat kau dan juga keluargamu mati sepertinya" perintah pria misterius.

Glekk...

Dea menelan salivanya dengan kasar.

"Tidak akan aku beberkan rahasiamu tuan, tapi jangan kau apa-apakan orang tuaku ya tuan" pinta Dea penuh harap.

"Siapa kau beraninya memerintahkan aku ha"

Dea melihat mendongak dan melihat wajah pria misterius itu.

Oh ya ampun bahkan sorot matanya itu lebih mengerikan dibandingkan dengan film horor yang sering aku tonton. Gumam Dea

"Dan sekarang beraninya kau menatapku seperti itu dengan mata jelekmu itu"

Seketika Dea langsung menundukkan wajahnya.

"Baru kali ini ada yang bilang mataku ini jelek, dasar pria kejam. Memangnya kau ini tampan apa sok-sokan bilang mataku jelek" gumam Dea.

"Maaf tuan, kan aku tadi sudah bilang nama saya Dea tuan kenapa tanya lagi. Dan sekali lagi maaf tuan kalo saya tidak sopan karena telah memerintah anda, tuan apakah aku boleh pergi sekarang orang tuaku pasti menghawatirkan aku tuan" ucap Dea dengan sedikit ketakutan.

" Pergilah" ucapnya acuh.

"Terima kasih banyak tuan kau memang baik" sambil tersenyum sok manis kepada pria itu.

baik dari Hongkong cihh. gumam Dea.

Dea langsung bergegas menaiki motornya dengan kecepatan tinggi dan pergi dari tempat menyeramkan tersebut.

2. MAKAN MALAM DRAMATIS

Sesampainya Dea dirumah dia segera pergi ke kamarnya dan merabahkan dirinya dikasur kesayangannya.

"Huh untung tadi aku selamat, bagaimana ada orang sekejam itu membunuh orang tanpa belas kasihan. Semoga aku tidak pernah bertemu dengannya lagi" harapnya, sambil merebahkan tubuh mungilnya di ranjang minimalisnya.

Saat Dea ingin menutup mata hendak tidur tiba-tiba pintunya di ketuk oleh seseorang dengan keras seperti mau ngajak bertempur.

"kenapa setiap aku ingin tidur menyelam ke alam mimpi selalu ada saja gangguannya" gerutunya yang berjalan ke arah pintu.

Dengan malas Dea bangun dan membuka pintunya. Ternyata oh ternyata, ibu kandung rasa ibu tirinya lah yang sudah mengetuk pintunya.

"Ada apa bu, aku ngantuk, capek mau tidur, ibuu" ucapnya sambil sesekali menguap.

"Hei anak perawan kau ini belum mandi sudah mau tidur! Ayo keluar ibu sudah siapkan makan malam" ucapnya tidak mau dibantah.

"Aku sudah mandi tadi pagi bu, saat mau berangkat kerja jadi ngapain mandi lagi, buang-buang air saja. Di luar sana masih banyak yang kekurangan air bersih, lah di sini Dea malah buang-buang air.

Dah ya bu, aku mau tidur. Mataku sudah minta di nyanyikan lagu Dea Bobok. Dahh ibu sayang" sambil memegang gagang pintu dan hampir menutupnya, tapi..

Saat Dea hendak menutup pintu kamarnya ibu Dea tiba-tiba menjewer telinganya sambil menariknya keluar dari kamar.

Ngantuk Dea hilang seketika dan berganti dengan rasa sakit ditelinganya."Aw aw bu hentikan! Ibu bisa membuat telingaku putus, ibu ingin anak ibu cacat?"

Ibu Dea masih menarik telinga Dea, tak menggubris ampunan yang terucap dari mulut Dea. Akhirnya Dena melepaskan tangannya saat sampai di meja makan.

"Suruh siapa tidak menurut perkataan ibu" bentaknya sambil melepaskan telinga Dea.

Sesampainya di meja makan, Dea melihat makanan sudah tersaji memanggil untuk segera di giling di perut karetnua dan tentu saja ada bapaknya tercinta juga disitu.

Dea langsung mengadukan kelakuan ibunya pada bapaknya, padahal bapaknya sudah melihat sendiri drama tersebut.

"Bapak lihat ulah ibu telingaku jadi merah begini, kenapa bapak tidak mengajari ibu cara bersikap manis kepada anaknya. Slalu saja dengan kekerasan" adu Dea pada bapaknya. Dea memperlihatkan telinganya yang merah seperti rona malu di pipi orang yang sedang malu-malu Kucing.

"Hei anak nakal kalo kamu mau menuruti perkataanku aku tidak akan menjewermu. Lagian cuma menarik telinga sampai merah saja kau bilang kekerasan, mana ada kekerasan seperti itu, menarik telinga itu namanya hukuman bagi anak yang durhaka seperti kamu! Cepat duduk dan habiskan makananmu" ucap ibu, persis seperti ibu tiri Cinderella cuma beda nama saja.

"Bapak lihatlah ibu menarik telingaku sampai merah begini dan ibu bilang tidak kekerasan, bapak marahi ibu" Dea masih saja berusaha mengadu agar bapaknya menasehati ibunya agar tidak menyiksanya lagi.

"Hais sudah-sudah sekarang Dea duduk dan makan agar ibumu tidak memarahimu lagi ya" tapi harapan tak sesuai ekspetasinya, ternyata bapaknya takut juga dengan ibunya.

"Hah bapak juga membela ibu, oh sungguh bapak tidak adil. Tuhan kenapa dirumah ini tidak ada yang sayang denganku. Bu dengar ya, aku akan adukan tindakan ibu ke KPAI kalo ibu menganiaya aku lagi" mencoba menakuti ibunya dengan cara mengancamnya.

"Adukan saja tapi sebelum kamu mengadukan tindakan ibu ke KPAI, ibu pastikan dulu kamu mati di tangan ibu. Kamu akan ibu potong-potong seperti daging Qurban. Lalu setelah itu, ibu buang potongan tubuhmu ke sungai belakang rumah. Bagaimana, masih mau mengadukan ibu tidak? hahaha" katanya sambil tertawa seperti tawa ibu tiri di serial tv.

Dea menelan salivanya dengan kasar setelah mendengar penuturan ibunya.

Dia ini ibuku atau ibunya cinderella sih kenapa lebih mirip ibunya Cinderella. Atau jangan-jangan ibuku tertukar dengan ibunya cinderella, kaya serial yang di tv yang judulnya Ibuku ternyata bukan ibuku

Dan brakk... Dena memukul meja makan dengan keras hingga membuat Dea tersadar dalam lamunannya.

"Sedang memikirkan apa kau haa?!" tanyanya penuh selidik sambil melotot.

"Tidak memikirkan apa-ap pa kok bu" jawab Dea dengan gugup.

" Kau pasti sedang menghina ibu di dalam pikiranmu kan? Jawab jujur!"

" Tidak ibu, suwer tak kewer-kewer dah" Dea mengacungkan dua jarinya tapi bukan untuk mendukung Jokowi-Amin ya, Dea mencoba menyakinkan Dena.

"Awas saja kalo kau benar menghina ibu di dalam pikiranmu. Ibu sumpahkan kamu supaya tambah kecil biar kaya anak-anak hahaha"

"Ibu pasti kakaknya paranormal yang kaya di tv itu, buktinya saja dia selalu saja apa yang aku pikirkan" pikir Dea.

"Dea tidak akan seberani itu pada ibu, sampai-sampai menyumpahi ibu di dalampikiranku" sambil menunjukkan senyuman penuh dusta kepada ibunya.

Tiba-tiba bapak berdiri dari kursinya dan hendak pergi ke dalam kamarnya, Rifa'i merasa jengah sendiri melihat drama yang tiada hentinya.

"Mau kemana pak? tidak makan malam dulu?" tanya Dea.

"Tidak usah bapak sudah kenyang mendengar perdebatanmu dan ibumu" jawab bapak kepada Dea, Rifa'i mulai berjalan hendak pergi setelah menjawab pertanyaan putrinya.

"Pak apa bapak mau ibu tarik teling bapak atau bapak ingin tidur diluar, hemm?" pertanyaan yang penuh dengan ancaman keluar dari mulut Dena.

Seketika Rifa'i kembali ke meja makan dan mulai makan bersama dengan anak dan istrinya.

Dea hanya menggelengkan kepalanya , dan berkata pelan" Dasar suami takut istri"

Setelah selesai dengan makan malam yang dramatis tadi, Dea mencuci piring dan membereskan meja makan bersama ibunya. Walaupun Dea kadang benci kepada ibunya karena ibunya sering memarahi dan menganiayanya, tapi Dea tidak tega melihat ibunya terlalu capek. Karena bagaimanapun ibunya adalah orang yang melahirkannya dan membesarkannya meski sampai sekarang Dea gak besar-besar.

"Akhirnya selesai, bu aku kekamar ya" kata Dea sambil mencuci tangannya di wastafel.

"Heem. Ingat langsung tidur jangan menonton tv karena itu bisa membuat listrik ku cepat habis!" Dengan nada sok kuasanya.

"Iya-iya ibuku sayang" Dea mengiyakan perkataan Dena karena Dea sendiri sudah merasa capek, ingin langsung tidur saja.

Dea berjalan menuju kamarnya dan merebahkan tubuhnya dikasur, melihat keatas genteng. Seketika Dea teringat seseorang misterius tadi yang menyiksa pria paruh baya dengan begitu kejam.

Kok bisa ada orang yang lebih kejam dari ibu, menyiksa, memukul, mencabuk berulang-ulang kali. Padahal pria tua tadi sudah minta ampun tapi dianggap angin lalu olehnya.

Dasar pria kejam! Ah sudahlah lebih baik aku tidur. Pasti pria itu bibirnya tergigit oleh giginya sendiri karena sedang aku pikirkan, syukurin!

Setelah melamunkan pria misterius tadi cukup lama, Dea mulai menguap dan mulai ke menjelajah ke alam mimpinya.

Bersambung...

3. KEANO ATMAJA

Keano Atmaja seorang pengusaha berusia 30 tahun diusianya yang masih terbilang muda Keano sudah menjadi terkaya di indonesia, Keano adalah CEO KA Group.

Perusahaan KA Group bergerak diberbagai bidang, bidang kuliner, tambang, elektronik,fashion, garment,dan club malam tentunya dan masih banyak lagi.

Keano tinggal bersama ibu dan adik laki-lakinya yang bernama Reno Atmaja di mansionnya dan ayahnya sudah meninggal 15 tahun yang lalu saat Keano masih berusia 15 tahun, dan diumur yang masih remaja Keano harus menafkahi ibu dan adiknya.

Tidak ada yang tahu bagaimana Keano merasakan kerasnya kehidupan bahkan ibunya sendiri.

Karena ibunya sibuk menangisi ayahnya yang meninggal tanpa memikirkan Keano dan Reno yang masih membutuhkan kasih sayang dan kehidupan dari ibunya.

Dan adiknya Reno yang masih kecil pun diurus Keano, Keano tidak bisa mengandalkan siapapun untuk meghidupi dan mencukupi kebutuhan mereka. Jadi Keano bekerja keras agar dia bisa memberikan kehidupan untuk adiknya dengan layak.

Dari semua masa lalu Keano dan juga kerasnya kehidupan yang membuat Keano menjadi orang yang dingin, otoriter dan juga sombong.

Tapi saat Keano mulai mengenal seorang wanita yang bisa meluluhkan sikap Keano yang dingin, otoriter dan juga sombong, sedikit demi sedikit Keano mulai bersikap ramah kepada semua orang.

Tetapi tiba-tiba Keano mengetahui bahwa kekasihnya berhianat kepadanya dan berselingkuh dengan lelaki lain.

Mulai saat itu sikap dingin Keano kembali dan bertambah lagi suka membunuh tapi Keano membunuh orang yang berhianat kepadanya saja.

Pagi hari di mansion Keano semua pelayan sudah bangun dan memulai pekerjaan mereka, begitu juga dengan Keano yang sudah siap bekerja dengan jasnya yang pas ditubuhnya yang menambah ketampanannya.

Keano langsung berangkat ke perusahaan tanpa sarapan di meja makan yang disana sudah ada ibu dan adiknya.

"Apa jadwalku hari ini" tanya Keano kepada sekretarisnya.

"Jadwal anda nanti jam 12.00 wib meeting dengan perusahaan X dan setelah itu anda harus ke salah satu salah satu pabrik Garment anda karena ada sedikit masalah disana" ujar Ken menjawab pertanyaan tuanya.

"Ada masalah apa disana?".

"Penjualan produk menurun tuan"

"Ke pabrik Garment sekarang" Keano langsung ke pabrik Garment setelah dari mansionnya.

Kenan adalah sekretaris sekaligus tangan kanan Keano, Kenan sudah bekerja dengan Keano selama 10 tahun, jadi jabatannya di Keano Group sudah tidak diragukan lagi.

Kenan memiliki wajah tampan dan sikap hampir sama seperti Keano yakni dingin, otoriter dan sombong.

 

Ditempat lain Dea baru bangun dari kasurnya dan saat melihat jam, betapa terkejutnya dia sudah jam 7 padahal pabriknya masuk jam 7.30 dan jarak rumah Dea dengan pabrik cukup jauh perlu waktu 20 menit itupun jika dia ngebut.

Dea langsung bangun, mandi dan memakai pakaian kerjanya sambil melirik jam.

 

"Hah kurang 22 menit lagi, bagaimana ini kalo aku lewat pintu depan ibu pasti akan menyuruhku sarapan dan kalo aku sarapan aku bisa terlambat" panik dan mulai memutar otak gimana cara lolos dari ibunya.

Sebuah ide muncul begitu saja di otak Dea.

"Ahaa i good idea srikintil" ucap Dea dengan senangnya karena ada juga ide untuk bisa kabur dari ibunya.

Dea membuka jendela dan melompat dari jendela dengan pelan, Dea mengambil motornya yang berada diteras rumahnya secara diam-diam.

Setelah berhasil membawa motornya ke jalan Dea berteriak dengan kencang kepada ibunya yang berada di dalam rumah.

"Bu, pak aku berangkat kerja" berteriak kepada ibunya yang berada di dalam.

Seketika ibu Dea membuka pintu dan melihat tingkah anaknya.

"Hei , awas saja nanti kalo kamu pulang ibu hukum kamu" dengan nada kesal.

Ibu berteriak tidak kalah kencang dengan Dea, dan Dea tidak menghiraukan apa yang di ucapan ibunya dan tetap fokus mengemudi motornya.

Saat ditengah perjalanan menuju pabrik Dea akan belok kanan tiba-tiba dibelakang Dea ada sebuah mobil yang menyalip Dea dan mobil itu belok kanan sama seperti Dea sehingga membuat Dea kesrempet dan terjatuh.

"Hei tuan kalo tidak bisa pakai mobil tidak usah beli mobil" teriak Dea dengan nada kesal.

Sambil melemparkan salah satu sepatunya ke mobil tersebut, sebelum sepatu Dea mendarat mobil itu masih tetap berjalan tapi saat sepatu Dea mengenai mobil tersebut tiba-tiba mobilnya berhenti.

"Hentikan, dan mundur"ucap keano dengan dingin.

"Baik tuan" balas ken

Dea masih sibuk membersihkan dirinya dan Dea tidak menyangka ternyata mobilnya menghampiri dia.

"Bagaimana ini kenapa mobilnya kemari, ah hadapi saja lah sekalian aku minta ganti rugi" pikir Dea, takut tapi harus ia hadapi.

Keano turun sendiri dari mobilnya, padahal biasanya Keano tidak pernah ambil pusing soal masalah sepele dan menyerahkan masalahnya kepada kenan.

"Hei tuan, kalo anda tidak bisa pakai mobil dengan benar jual saja mobilmu dan berjalan kaki saja.

Tidak bisa pakai mobil sok-sokan pakai mobil.

Sini ganti rugi karena anda saya tangan dan kaki saya lecet, ini, ini dan ini. Dan karena anda juga saya jadi terlambat masuk kerja kalo saya dipecat bagaimana?.

Sini berikan saya 6 juta" sambil merentangkan tangannya ke depan sambil menggerak-gerakkan jarinya.

"Kau ingin merampokku? atau minta ganti rugi?" tanya nya.

"Kau ini orang kaya asli tidak si, masa ganti rugi 6 juta saja tidak mampu cih.

Mobilmu saja bagus tapi dompet isinya KTP doang.

Atau jangan-jangan mobil itu anda sewa untuk usaha nipu ya? supaya konsumen anda percaya kalo anda itu holkay padahal anda itu Orang Kaya Gadungan" tanya nya penuh selidik dan itu membuat pria di depannya itu murka.

"Hei jaga ucapanmu itu nona" sambil menunjuk wajah Dea.

"Kau yang seharusnya ganti rugi, kau sudah melempar sepatu jelekmu itu ke mobilku dan itu membuat mobilku lecet dan juga kotor.

Kau tahu harga mobilku itu lebih mahal dibandingkan dengan dirimu" mengucapkan dengan penuh keangkuhannya.

Dea sudah berapi-api beraninya pria ini menghinanya.

"Dia bilang apa tadi sepatuku jelek, tapi memang jelek sih tapikan ini aku membeli dari hasil kerja kerasku dan dia bilang aku lebih murah dibandingkan dengan mobilnya itu. Mobil nyewa saja bangga dasar penipu "batin Dea

"Tuan penipu yang terhormat sekarang kau mau ganti rugi atau tidak? saya berbaik hati kepada tuan menawarkan lagi penawaran saya yang tadi.

Saya sarankan anda menerima tawaran saya atau anda akan menyesal" ucapnya sambil menahan amarahnya.

"Tidak akan" masih kokoh dengan pendiriannya tidak mau ganti rugi.

"Oh jadi tidak mau ganti rugi ya?

kalo begitu rasakan ini" bugg bugg hasil suara dari pukulan yang Dea lakukan.

Dea memukul masa depan Keano menggunakan kakinya dan saat Keano membungkuk Dea memukul punggungnya dengan tangannya.

"Hei kau beraninya kau" sambil merasakan kesakitan dibagian bawah tapi dia tahan.

"Tadi sudah saya kasih penawaran tapi tuan tidak mau ya sudah rasakan akibatnya"

Dea mengambil motornya dan melanjutkan perjalanannya, sambil bicara " hei tuan semoga masa depanmu tidak hancur" sambil tertawa puas.

Keano masih ditempat dan Kenan datang menghampiri tuannya.

"Anda tidak apa-apa tuan?" tanya ken penuh khawatir.

"Cari tau perempuan tadi dan berikan informasinya kepadaku hari ini juga".

"Baik tuan"

Keano mengambil sepatu Dea.

"Tuan untuk apa sepatu wanita tadi tuan bawa?"

"Banyak bicara kamu mau saya pecat?" dengan nada mengancam.

"Tidak tuan"

"Kau tidak akan hidup dengan tenang nona, berani sekali wanita tadi memukul tuan muda dan meneriakinya, biasanya semua wanita akan terpikat melihat ketampanan tuan muda"

batin kenan

Lain halnya dengan Dea dia terus saja merutuki kesialannya karena bertemu dengan pria menyebalkan pagi ini.

Tapi dia juga senang dan puas karena bisa merusak masa depan pria OKG(Orang Kaya Gadungan) itu.

"Pak tolong bukakan pintunya pak" pinta Dea penuh harap.

"Tidak bisa kamu itu selalu saja terlambat" balas pak satpam.

"Ah bapak biasanya aku kan selalu tepat waktu tidak terlambat, lagian aku terlambat karena tadi habis kecelakaan pak. lihat ini, ini dan ini pak" dengan wajah memelasnya sambil menunjukkan luka-luka yang ia dapatkan saat kecelakaan tadi.

"Baiklah, masuklah dan ikut berbaris disana. Karena nanti pemilik pabrik ini akan datang untuk mengecek pabrik karena penjualannya yang menurun" jelas pak satpam.

"Oke pak makasih ya pak, nanti kalo aku gajian aku bakal traktir bapak bakso sama es teh deh" tawar Dea pada pak satpam.

"Sudah sana sana"

Dea ikut berbaris mengelompok dengan teman-teman yang lainnya.

Jangan lupa like, komen, votenya dan jangan lupa tambahkan di favorit kalian yup.

makasih semua readers karena sudah mau mampir dan membaca novelku.

Semoga sehat selalu kita semua.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!