4. PERTEMUAN TAK TERDUGA

Setelah berhasil membujuk pak satpam agar membiarkan Dea masuk, Dea segera ikut berbaris di belakang karena ia datang terlambat jadi dapat baris belakang.

Di tempat Dea berdiri beberapa teman Dea bertanya kepada Dea, tentang Dea alasannya memakai sepatu sebelah saja dan juga pakaian Dea yang kotor dan tubuhnya yang terluka.

"De kenapa dengan pakaianmu?"

"De kenapa bisa kau terluka?"

"De kemana sepatumu yang satunya, kenapa hanya pakai satu sepatu?"

"De kamu telat kok dibolehin masuk si?" ucap teman-teman Dea yang melihat Dea baru datang.

Dea bingung mesti jawab yang mana dulu, tapi yang jelas yang membuat ini semua terjadi padaku adalah OKG tadi.

"Ahh kalian semua membuatku tambah pusing, bisa diam tidak!" sentak Dea karena hari ini suasana hati Dea sedang tidak mood dan rasanya ingin marah-marah saja.

Tiba-tiba saja gerbang pintu pabrik terbuka, dan mobil mewah Rolls-Royce Cullinan berwarna hitam masuk ke dalam area pabrik, dan seketika semua pegawai menatap mobil yang masuk tadi dan mengaguminya.

Tapi saat mobil berhenti dan keluar dua orang pemuda yang sangat tampan, para pegawai wanita menatap tanpa berkedip sampai ada yang menganga mulutnya tanpa sadar keluar omongan dari mulutnya.

Ya dua orang yang datang ke pabrik tempat Dea bekerja adalah Keano dan Kenan sekretaris Keano.



Gambar mobil Rolls-Royce Cullinan

"Mobilku dan masa depanku" ceplos salah satu ucapan karyawan wanita yang berada di dekat Dea.

Dea yang awalnya terus bermain dalam pikiran dan menyumpah serapahi pria OKG tadi setelah mendengar temannya berkata seperti itu Dea melirik temannya dan berkata di dalam pikirannya. "ada apa sih kenapa pada lebai semua"

Dea yang penasaran mencoba mengintip dengan meloncat-loncat ke atas, karena dia pendek dan dia tidak dapat melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Sudah berusaha tapi tetap tidak bisa melihat apa yang terjadi, akhirnya Dea pasrah dan diam ditempatnya.

Keano turun dari mobilnya dan naik ke podium di ikuti Ken di belakangnya.

"Selamat pagi" sapa Keano

"pa... "jawab semua pegawai yang terpotong karena Keano tidak memberikan waktu untuk menjawabnya.

Di tempat Dea berbicara sendiri" dasar sombong orang salamnya mau dijawab malah langsung dipotong dengan suaranya yang jelek itu"

"Tidak usah berbasa basi langsung to the poin saja, saya Keano Atmaja pemilik pabrik ini. Saya datang kesini karena pabrik ini penjualannya mengalami penurunan, menurut para pembeli jahitan kalian tidak baik dan tidak rapi. Apa itu benar?" tanya Keano sambil menatap para pegawai dengan sorot mata tajamnya.

Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan Keano, semua pegawai diam dan menundukkan kepala mereka, karena memang benar akhir-akhir ini para pegawai bekerja seperti tidak niat, sehingga hasilnya tidak rapi karena memang gajinya yang tiba-tiba menurun.

Keano mengulangi pertanyaannya yang tadi dengan suara yang lantang dan keras"Benar atau tidak!"

Dea yang kaget sontak tiba-tiba menjawab pertanyaan yang diberikan pemilik pabrik yang tidak lain adalah Keano, dan Dea belum tahu akan hal itu "Tidakk".

"Siapa yang menjawabnya tadi? suruh dia kemari" perintah Keano yang merasa penasaran dengan seorang yang berani menjawabnya.

Di tempatnya Dea gemetar dan memukul-mukul bibirnya yang tidak bisa dikendalikan.

"kenapa kau ceroboh sekali Dea" gumam Dea.

"Cepat kemari atau semua pegawai disini aku pecat semua tanpa pesangon" ucapnya penuh dengan sifat otoriternya dan seperti yang paling berkuasa.

"Dan sekarang aku harus bagaimana kalo aku kesana bagaimana dengan nasibku, tapi jika aku tidak kesana semua pegawai akan dipecat. Ah Dea kau harus mempertanggung jawabkan perkataanku" batin Dea.

Dea berjalan ke depan dengan sepatu sebelah pakaian yang agak kotor dan beberapa luka di tangan dan kakinya, untuk menemui pemilik pabrik.

Dan betapa terkejutnya Keano dan juga Ken karena ternyata yang berani menjawabnya dengan lantang adalah wanita yang sudah memukulnya tadi, tapi mereka berdua mencoba bersikap tenang seolah tidak pernah terjadi apa-apa.

Dea masih saja menunduk saat sudah sampai di depan karena merasa ketakutan.

"Kau ini pemulung yang biasa memulung dipabrik ini atau pegawai pabrik ini?" tanyanya dengan penuh ejekan.

Dea masih terus menunduk dan menjawab pertanyaan dari pemilik pabrik tempat ia bekerja." Maaf tuan tadi saya habis terkena musibah kecelakaan, jadi seperti ini jadinya keaadaan saya".

"Bukan urusan saya kamu kecelakaan atau mati dalam kecelakaan, pokoknya saya tidak mau ada pegawai saya berpakaian seperti seorang PEMULUNG"

"Sekali lagi maaf tuan" masih dengan menundukkan kepalanya.

"Siapa satpam yang membiarkan wanita ini masuk, suruh dia kemari!"perintahnya.

"Jangan bilang kalau dia ingin memecat pak satpam. ohh tidak" batin Dea.

Pak satpam datang menghadap Keano.

"Apa benar kamu yang sudah membukakan pintu untuk dia, padahal tadi dia sudah terlambat?" sambil menunjuk ke arah Dea.

Dea kaget" ehh bagaimana dia tahu kalo aku tadi terlambat " batin Dea.

Dea mulai menatap siapa sebenarnya pemilik pabrik karena dia penasaran, bagaimana dia tahu kalau aku terlambat.

Dan betapa kagetnya Dea saat menatapnya, ternyata dia adalah pria OKG yang menyerempetnya tadi. "Ahh sial tamatlah riwayatku"

"Maaf tuan saya hanya merasa kasihan kepada Dea karena dia tadi terkena musibah, biasanya juga Dea berangkat awal tuan" ucap pak satpam dengan berbohong sedikit tentang Dea yang selalu berangkat pagi.

"Disini tugasmu mengasihi orang atau menjaga keamanan haa"

"Maaf tuan, lain kali tidak akan saya ulangi" katanya penuh penyesalan.

" Sekarang kamu keluar, karena detik ini kami saya pecat" ucapnya pada satpam.

degg...

"Jangan tuan tolong jangan pecat pak satpam ini semua salah saya, saya yang memaksa pak satpam untuk membuka gerbangnya" pinta Dea dengan penuh harap.

"Baik saya tidak akan memecatnya, tapi ada syaratnya" sambil tersenyum pelit karena hanya diujung bibirnya.

"Apapun syaratnya akan saya lakukan tuan" ucapnya yakin walau tidak sepenuhnya yakin.

"Nanti akan saya beritahu setelah selesai drama ini"

"Baik tuan" Dea pasrah apapun nati syaratnya.

"Dan ya kenapa tadi kamu menjawab Tidak saat saya tanya tentang jahitan kalian semua yang tidak rapi, padahal sudah jelas hasil jahitan kalian itu tidak rapi"

"Sebenarnya tadi saya hanya kaget dan tidak sadar jika saya ternyata menjawab pertanyaan tuan.

Tapi memang benar tuan kata para pembeli kalau hasil jahitan kami memang tidak rapi, tapi itu semua karena tuan memberi kami gaji yang tidak setara dengan usaha kami" ucapnya mulai mengegas.

"Saya memberi kalian semua gaji UMR kota ini, bukankah itu sudah cukup?"

"cihh gaji UMR dari mana orang gaji kami selalu dipotong-potong dengan alasan beli mesin jahit beli kain dan berbagai alasan lainnya, bukannya beli macam-macam seperti itu sudah ada uang perusahaan tapi malah gaji kami yang dipotong" ceritanya panjang lebar.

Keano memberikan isyarat kepada Ken dan Ken sudah tahu apa maksud tuannya.

"Oke. Gaji kalian akan kembali ke semula yakni UMR kota ini" ucap Keano dan membuat para pegawai senang bukan main dan semuanya bersorak dan melompat keatas.

"Yeee"

Ucap semua pegawai termasuk Dea.

Diam-diam Keano tersenyum melihat Dea yang melompat dan bersorak.

wow apakah seorang Keano Atmaja yang dingin sudah jatuh cinta kepada gadis yang sudah hampir membuat masa depannya hancur??

Ikuti terus ceritanya...

jangan lupa like, komen, vote dan masukkan novel ini ke favorit kalian yup...

Mohon jika ada kata-kata yang kurang pas atau kurang sopan mohon koreksinya author sayang kalian emmuah...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***