Setelah mengikuti begitu jauh. Akhirnya, para perampok itu berhenti disebuah goa besar dan ada banyak penjaga. Setelah ryuji sampai didalam goa dan mengecek goa itu, ternyata benar bahwa para perampok tersebut menculik para penduduk dikota nozu. Namun, ternyata yang mereka tangkap hanyalah para wanita yang berkisar dari 13 - 30 tahun.
"Apa sebenarnya rencana para perampok tersebut dengan wanita - wanita ini? apa ketua kelompok mata elang itu ingin membuat kerajaan harem? atau ia ingin.......," ujar ryuji sambil berpikir jauh.
Setelah ryuji tahu bahwa memang benar para penduduk itu diculik, ia pun pergi dan kembali ketubuh aslinya.
Setelah sampai, ia langsung memasukkan rohnya kembali kedalam tubuhnya. Namun, bau busuk dari ramuan buatan mo ling belum juga hilang.
"Aduuhhh... ramuan apa ini? kenapa baunya tetap ada? masa aku harus tampil begini untuk menyelamatkan para penduduk?" ucap ryuji mengeluh.
Ryuji yang kesal, langsubg menelepati mo ling dan bertanya tentang ramuan yang ia tuangkan keseluruh tubuh ryuji.
"Mo ling! apa yang kau tuangkan ini? kenapa sudah berjam - jam tidak hilang? apa ini caramu menyelamatkan tubuhku dari musuh?" ucap ryuji kesal.
"Hahaha..... intinnya kau tidak dipotong-potongkan? lagi pula kau tidak meminta cara untuk melindungi tubuhmu, jadi aku inisiatif sendiri saja," jawab mo ling.
"Tapi tidak begini juga caranya, lihat! aku bau, berdarah - darah. Aku terlihat seperti pengemis dijalanan daripada pendekar," ujar ryuji mengeluh.
"Hahaha..... tenang saja ryuji. Bau itu akan hilang jika sudah 3 jam. Ramuan itu sudah aku kurangkan khasiatnya. Biasanya bisa tahan 5 hari baunya, tapi karena untuk kau aku kurangkan jadi 3 jam," ucap mo ling.
"Tiga jam juga lamaa..," ujar ryuji teriak.
"Hahaha.... sudah pergi sana! nanti kami yang disini ketularan bau lagi," ucap zee ling.
"Dasar naga tua tidak sopan kau. Oh ya? kapan kau akan mengajarkan ilmu ahli obat padaku mo ling?" tanya ryuji penasaran.
"Nanti saja! kau kan lagi membawa seorang wanita jadi akan sulit kau untuk fokus belajar membuat obat," ucap mo ling menjelaskan.
"Baiklah. Tapi sebenarnya, aku berencana membawa ia ke perguruan pedang suci untuk menjadi murid disana," ujar ryuji.
"Itu terserah kau saja," jawab mo ling.
"Baiklah aku pergi dulu," ucap ryuji.
Setelah itu, ryuji pun pergi ketempat mei ying bersembunyi. Saat sampai, ryuji melihat mei ying sedang tidur.
"Dasar anak - anak, disaat seperti ini masih ada waktu tidur," ucap ryuji menggerutu.
Saat ryuji mau mendekatinya. Tiba - tiba mei ying terbangun.
"Arrgghhhh........ bau sekaliiii.... makhluk jelek dan menjijikan darimana yang baunya seperti ini?" ucap mei ying dengan keras.
Setelah mei ying berhenti berteriak, ia melihat ryuji yang hanya diam didepan goa.
"Ryuji! kenapa kau disitu? sini kau! apa kau melihat makhluk jelek dengan bau menjijikkan lewat sini?" tanya mei ying.
Ryuji yang mendengar kata - kata dari mei ying, merasa harga dirinya sudah jatuh didasar jurang yang begitu dalam.
"Kenapa kau diam saja? apa kau menahan buang air? oh ya, kenapa bajumu penuh darah? apa kau terluka?" tanya mei ying khawatir.
"Tii...daakkkk apa - apa, tenang saja! oh ya aku sudah menemukan markas mereka dan aku akan pergi kesana sendirian ya. Kau disini saja! jika aku tidak kembali kau pergilah ketempat ini ( melemparkan sebuah peta )!" ucap ryuji.
"Peta apa ini? dan apa kau tidak punya cara yang lebih sopan memberikan sesuatu keorang? dan kenapa aku tidak boleh ikut?" tanya mei ying.
"Tempat itu sangat berbahaya dan banyak sekali orang disana, akan bahaya jika kau ikut. Dan peta itu adalah jalur menuju perguruan pedang suci, jika saat aku tidak kembali kesini sampai besok pagi, kau pergi saja kesana. Jika sudah sampai disana cari saja tetua hong dan bilang kau teman ryuji yang ingin jadi murid," ucap ryuji menjelaskan.
"Heiii... sejak kapan aku mau jadi murid? dan kau bicara seperti itu seolah - olah kau tidak akan kembali lagi," ujar mei ying kesal.
"Sudahlah, ini yang terbaik untukmu! jika kau disana, kau pasti aman. Dan ini aku bawakan buah - buahan ya untukmu! buah ini cukup untuk sampai 3 hari dan perjalanan ke perguruan pedang suci sekitar 5 hari. Jadi, kau sisanya harus bisa bertahan hidup sendiri ya," ucap ryuji.
"Kau pasti kembalikan? kita pasti akan ke perguruan sama - samakan? dan jugaa... apa kau bisa memberi sesuatu yang sopan? kenapa semua dilempar - lempar?" ucap mei ying sedih bercampur marah.
"Sudah ya, takdir yang akan menentukan. Apakah masih bisa bersama atau tidak," ucap ryuji sambil pergi.
Mei ying hanya pasrah melihat ryuji pergi. Ryuji yang berangkat kemarkas musuh dengan jurus gerakan kilat petir, hanya butuh waktu beberapa menit saja untuk sampai.
Saat sudah sampai, ryuji melihat penjaga yang sangat banyak, sekitar 30 orang.
"Ini penjaga markas perampok apa penjaga konser bkt 48? banyak sekali," ucap ryuji.
Karena ryuji butuh 3 jam untuk menghilangkan bau dari ramuan milik mo ling, ia pun pergi kesungai untuk membersihkan diri dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang ada dikota nozu. Setelah selesai membersihkan diri, ia pergi kembali ketempat markas kelompok mata elang berada. Namun, penjagaan disana tetap tidak berkurang sedikitpun.
Ryuji yakin, jika ia langsung menyerang pasti yang didalam langsung keluar. Jadi, karena ia tidak ingin membuat masalah seperti yang sebelumnya, ia sekarang mengeluarkan laba -laba petir ungu untuk mengelabui mereka.
"Laba - laba petir ungu, tolong kau jaring mereka ya dalam satu serangan," ucap ryuji.
"Bukannya kau juga punya jurus ombak es & air? kenapa tidak kau gunakan?" tanya laba - laba petir ungu.
"Jurusku belum sempurna dan kalau aku menyerang menggunakan jurus itu, maka tenagaku akan menurun dan kau kan hewan gaib. Pasti orang yang didalam tidak akan tahu karena ilmumu tidak bisa dideteksi seorang pendekar," ucap ryuji.
"Baiklah," ujar laba - laba petir ungu menurut.
Laba - laba petir ungu langsung menyemburkan jaringnya ke para penjaga tersebut dan membuat mereka semua terjerat dan pingsan karena petir yang ada pada jaring tersebut.
Setelah para penjaga telah dilumpuhkan, ryuji keluar dari semak - semak dan lari menuju pintu goa. Namun, perhitungan ia salah kali ini. Ada seorang pria keluar.
"Hahaha.... jadi ini bocah yang mau mencoba masuk tanpa izin? kau memiliki hewan gaib ya rupanya, hebat.... hebat," ucap orang itu.
"Siapa kau? kenapa didalam goa saat aku menyelinap kau tidak ada?" tanya ryuji tanpa sadar sudah membongkar bahwa ia telah menyelinap sebelumnya.
"Aku sudah tahu bocah, kau pikir aku bodoh seperti anak buahku itu? aku tahu kau bukan orang yang tiba - tiba mati hanya karena seorang wanita. Dan saat kau datang ke markasku, mungkin aku sedang tidak ada dimarkas. Bisa jadi aku sedang main petak umpet hahaha.....," ucap orang itu menjelaskan.
Ryuji merasa tiap hari ia selalu bertemu dengan orang - orang konyol. Tapi ia juga tidak menduga bahwa ia sudah ketahuan oleh orang itu.
"Siapa kau? kenapa kau bisa tahu? apa kau semacam dukun? apa kau bisa membaca masa depanku tuan?" tanya ryuji penasaran.
"Hahahaha.... aku ini ketua dari kelompok mata elang, namaku wo tong. Aku orang yang terhebat didaerah sini," ucap wo tong.
"Ppffftt.... apa wo tong? hahaha... apa kau tidak salah mengeja namamu? hahaha... jadi ini ketua dari mata elang? hanya tampang yang garang, tapi nama macam orang mesum," ucap ryuji sambil tertawa.
Karena kesal, wo tong langsung menyerang ryuji dan membuatnya terpental sampai menabrak pohon besar.
"Aduuhh.... kau curang sekali aku belum siap," ucap ryuji kesakitan.
Tanpa sepatah kata, wo tong melaju lagi dan memukul ryuji dengan membabi buta. Ryuji pun kewalahan karena kecepatan pukulannya sangat mengerikan. Akhirnya, ryuji menggunakan perisai api membara walau jurus itu sedikit memakan tenaga.
"Wah. Jurus apa itu? hebat, tanganku sampai kepanasan memukulnya. Kalau begitu bagaimana jika yang memukul kau bukan aku?" ucap wo tong.
Wo tong pun seketika mengeluarkan seekor hewan gaib dalam bentuk sempurna. Hewan gaib milik wo tong adalah gorilla tinju tanah.
"Baiklah ini menarik, kau punya aku juga punya. Ayo laba - laba petir ungu!" ucap ryuji.
Pertarungan sengitpun terjadi. Para anak buah dan tangan kanannya wo tong hanya terdiam melihat pertarungan yang sengit tersebut.
Ryuji yang melawan hewan gaib wo tong sedikit kewalahan. Walau sudah menggunakan perisai api membara, ternyata pukulan dari gorrila tinju tanah sedikit sakit jika terus terkena pukulan. Selain cepat, gorilla ini juga dapat mengelak dari serangan jarak dekat milik ryuji.
"(Hebat juga, jurus pedang api dan tinjuan api sukar mengenainya. Jika terus begini aku akan kehabisan tenaga)," ucap ryuji dalam hati.
Sedangkan, laba - laba petir ungu melawan wo tong. Tangan milik wo tong seolah - olah seperti senjata. Semua jaring yang dilontarkan, dapat dia hancurkan oleh tangannya.
Ryuji yang bingung dengan kondisi ini, mau tidak mau nekat menggunakan jurus ombak es untuk membekukan gorrila tersebut dan meninjunya dengan tinjuan api.
"Baiklah ayo gorrila, kita mulai. jurus ombak es," ujar ryuji.
Gorilla yang tidak tahu jurus itu, akhirnya terkena jurus ombak es dan membeku. Ryuji langsung mengambil kesempatan itu untuk meninjunya dengan tinjuan api. Namun, karena jurus ombak es belum sempurna. Gorrila itu bisa melepaskan salah satu tangannya untuk keluar dari jebakan ombak es dan menahan pukulan ryuji.
Sedangkan, antara wo tong dan laba - laba petir ungu masih saling menjual - beli serangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 265 Episodes
Comments
Jack Storm
Mantaaaap!
2021-05-22
1
Sendtot Haryanto Gawi
lanjut thor mantap
2021-04-13
0
Abdi Narada
lanjut thor
2020-05-30
2