Bab 3

" Terus kalau nggak berangkat, ngapain ntar di rumah ?"

" Ya beres-beres rumah lah hahaha !" Angga tertawa lepas Ara pun spontan menatap nya

" Nggak lucu tau ! " Kembali menatap hujan

" Hmmm ! " Suasana kembali hening.

Hujan yang turun semakin deras suasana semakin dingin. Ara berdiri untuk masuk

" Mau kemana ? " Tanya aga menoleh melihat Ara yang sudah berjalan masuk " Tidur kaki gue sakit !" Jawabnya sambil berjalan pincang

" Mau gue bantu nggak ?" Berdiri di samping Ara " nggak usah gue bisa sendiri " masih berjalan dengan kaki sedikit di seret.

Angga tidak meninggalkan Ara sendiri, dia masih bejalan dibelakang Ara sambil terus mengawasi.

Tiba-tiba Ara berhenti kakinya terasa nyeri. Dia memegang kakinya sambil meringis kesakitan.

" Kenapa ? " Aga panik " kaki gue sakit !"

" Sombong si sok-sokan nolak bantuan gue.! " Angga langsung membopong Ara menuju kamarnya.

" Aga gue bisa jalan sendiri kok ! " Angga tak menjawab dia membuka pintu kamar langsung membaringkan Ara di kasur.

Selesai mengantarkan Ara. Angga langsung keluar, namun belum sempat keluar Ara memegang tangan nya.

" Ada apa ? " Menoleh menatap Ara

" Pengen minum ! " Ucap nya memelas

" Tunggu. gue ambilkan ! " Langsung pergi mengambil minum untuk ara

Angga datang membawa satu gelas berisi air putih penuh. " Malam ini mau makan apa ?" Tanyanya sambil memberikan minum.

" Apa aja lah ga. Tolong dong ambilkan selimut itu ! " Menunjuk ke arah lemari tempat menyimpan selimut. Angga pun berjalan mengambil selimut

" Yaudah tidur ! ntar kalau udah mateng gue bangunin ! " Ucapnya sambil menyelimuti tubuh ara

" Makasih " balas nya.

Ara benar-benar tidur, badannya serasa remuk dan sakit.

Angga sudah fokus bermain dengan alat dapur. Membuat masakan sederhana untuk mengganjal perut.

Di bukanya kulkas ada banyak bahan masakan tapi dia bingung harus membuat apa.

Setelah lama berfikir ahirnya sudah diputuskan dia akan membuat dadar gulung pake sosis dan udang.

10 menit makanan pun jadi dia menyimpan 1 piring untuknya dan satu piring lagi di siapkan untuk Ara.

Tanpa mengetuk Angga langsung masuk. Karena Ara masih tertidur Jadi dia harus membangunkan nya lebih dulu.

merasa ada yang menepuk pundak nya Ara bangun. Ternyata Angga yang membangunkan dirinya dengan setumpuk makanan di piring.

" Ini udah adzan Maghrib ya ?" Tanyanya

Dan mencoba duduk dengan di bantu Angga.

" Iya. Badan kamu panas ! Kita kerumah sakit ya !"

" Nggak usah ga, nggak apa-apa gue ! " Ara memang sedikit lemas dan pusing namun dia tak ingin kerumah sakit, karena tadi siang dokter Maya sudah mengatakan jika dia akan meriang setelah ini.

" Yaudah makan dulu ni !" Menyuapkan makanan ke mulut Ara, tak ada bantahan Ara hanya menerima perlakuan Angga karena tubuhnya terasa sangat lemas.

" Besok nggak usah sekolah biar gue bilang ntar sama guru Lu !" Ara mengangguk mengerti.

" Tumben lu baik banget sama gue !" Ucapnya menyelidik " kenapa ? Lu baper ? " Tanya Angga mengejek

" idihhh nggak lah, baper kok sama lu. Nggak akan !" Jawabnya mantap

" Ok kita buktikan nanti !" Ucap Angga kembali menyuapi Ara.

Sebenarnya jantung Ara mulai berdetak tak beraturan saat ini. Namun dia diam dan tak banyak menatap Angga, Karena dia takut jika ucapan angga benar dia sedang baper.

" Habis ini tidur jangan main hp ! Gue mau keluar bentar.! " Lagi-lagi Ara menggangguk

Selesai menyuapi Ara. Angga keluar menggunakan mobilnya, memecah jalanan Jakarta yang sedang dilanda hujan deras sejak sore tadi.

Angga mendatangi Aris wali kelas Ara, untuk mengijinkan jika Ara tidak bisa berangkat besok pagi karena sakit.

Aris adalah sahabat Angga dan Sekarang mengajar di sekolah SMA negeri jaya sebagai wali kelas Ara.

Pulang dari rumah Aris dia langsung pulang tanpa pergi kemana-mana lagi, dia khawatir dengan keadaan Ara.

Keadaan jalan disekitar kompleks nya saat itu sedang mati lampu, karena ada pohon besar, yang tumbang mengenai kabel listrik besar.

Sampai di rumah Angga langsung memarkirkan mobilnya dan masuk, baru sampai di depan pintu dia mendengar suara orang nangis.

Dia mendengar suara nya semakin dekat, Angga terus berjalan mencari sumber suara.

Semakin dekat dan ternyata suara berasal dari kamar Ara, dia langsung berlari menuju kamar Ara membuka pintu dan mencari keberadaan Ara.

*FLASHBACK ON*

Ara sedang tertidur, dia bangun karena pengen pipis saat dia membuka mata dia kaget karena lampu sudah mati.

Dia berteriak memanggil Angga tapi Angga tak ada datang menghampiri nya, Ara benar-benar takut dengan gelap. dia menangis memanggil nama Angga, tapi Angga tetap tidak datang menemuinya.

Dia mulai menyerah, dia duduk dipojok tempat tidur sambil menyilang kan kedua kakinya di tekuk, dan memegang lututnya. dia menangis sesenggukan, dengan terus memanggil nama Angga berharap Angga datang.

*FLASHBACK OFF*

Angga menemukan Ara menangis sesenggukan dengan terus memanggil namanya.

Dia datang lalu mendekati Ara " aku disini ! Kamu kenapa ?" Tanyanya mulai khawatir

Mendengar suara Angga Ara langsung mendongak menatap Angga ternyata Angga ada tepat di depan nya, tanpa berpikir panjang dia langsung memeluk tubuh Angga karena takut.

Badannya sudah gemetaran dia benar-benar takut kali ini.

" Tenang ya ! " Ucap Angga mengelus punggung Ara

Ara masih terus menangis lalu diangkat tubuh Ara ke atas kasur oleh Angga.

" Kemana aja si aga. Aku takut lampunya tiba-tiba mati dan aku pengen pipis!" Ucapnya tanpa jeda membuat Angga sedikit mengembang kan senyuman

" Kamu punya ponsel kan ? Kenapa tidak kamu gunakan lampunya ! Mari ku antar ke kamar mandi" bujuknya

" Tapi aku takut " jawab Ara memelas

" Lalu gimana, mau aku temenin sampai dalam kamar mandi ? Hmm ? " Ara langsung melepas pelukan nya dan mencari ponselnya.

Di dalam gelap Angga kembali tersenyum melihat tingkah lucu istri kecilnya ini.

" Tunggu aku di depan pintu kamar mandi ! " Perintah Ara

" Siap bos " jawab Angga lalu ikut berdiri mengikuti Ara

Malam ini Angga tidur di sofa kamar Ara, dia harus menemani Ara Karana listrik belum juga menyala.

Sedangkan Ara sudah tidur tengkurap di atas kasur empuk nya dengan mendengarkan musik yang di sambungkan kan dengan kabel handset dan ponsel masih menyal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!