Sekertaris Ren pun mengantarkan Jessica dan Rose menuju lift, ketika sampai didepan lift Sekertaris Ren pun tidak terlupa menekan tombol lift tersebut tidak seberapa lama pintu lift terbuka dengan Jessi dan Rose yang seketika memasukinya.
Ketika pintu lift hendak tertutup Sekertaris Ren menundukkan sedikit tubuhnya sebagai tanda memberi hormat kepada kedua wanita itu yang juga dibalas Jessica dengan menundukkan tubuhnya juga, tidak terlalu Jessica memberikan sentuhan terakhir yaitu senyuman kepada Sekertaris Ren sebagai tanda ucapan terima kasih lewat bahasa isyarat tubuh.
Senyuman itu tidak dibalas Sekertaris Ren sedikitpun hingga pintu lift itu benar-benar tertutup membuat Jessica sepertinya kecewa akan sikap dingin dari Sekertaris Ren itu.
Sekertaris Ren melangkahkan kakinya meninggalkan tempat lift tadi dengan senyuman yang nyari tidak terlihat di wajah dinginnya. "Senyuman yang manis" ucap Sekertaris Ren dalam hati sembari berjalan pergi.
Sedangkan kondisi di dalam lift dalam keadaan sepi setelah tadi Jessica mendapatkan sebuah kekecewaan karena sifat dingin dari seorang laki-laki.
"Huhh.. Pria itu dingin sekali" Jessica membuang nafasnya kasar.
Jessica pun menatap kearah Rose yang sedari tadi ia rasa hanya diam saja tanpa ada berbicara sedikit pun.
"Hei, kamu kenapa??" tanya Jessica cemas karena pasalnya sejak tadi Rose tidak ada membuka suara sedikitpun.
Rose pun seperti tersadar dari lamunannya dengan wajah kebingungan ia masih berusaha menjawab pertanyaan dari Jessica barusan.
"Aku tidak apa-apa" jawab Rose singkat.
"Benarkah, kamu sedang tidak berbohong kan. Karena aku sedari tadi merasa setelah penandatanganan kontrak kamu menjadi seperti orang yang aneh" tutur Jessica merasa ada yang tidak beres dengan Rose.
Rose menggelengkan kepalanya. "Tidak Kak, Rose baik-baik saja, Kakak ngga usah cemas" jawab Rose berusaha menenangkan Jessica dengan kata-katanya.
* * *
Ditempat lain Aurelie Sarah atau lebih akrab di sebut sebagai Aurel sedang berada diruang make up dengan penata rias yang sedang menata rambutnya. Beberapa penata rias maupun busana berada di dalam satu ruangan bersama Aurel, hingga entah mengapa tiba-tiba mereka membicarakan sesuatu yang tidak disukai oleh Aurel.
"Kamu udah dengar belum, kalau Artis Rose Veronica sudah menandatangani kontrak dan mulai saat ini dia bergabung dengan kita" kata penata busana yang berada agak jauh dari Aurel dan penata rias yang sedang menata rambut Aurel.
Penata rias itu terlihat menganggukkan kepalanya, Aurel dapat melihat gerak-gerik mereka berdua lewat kaca besar yang berada tepat didepan dirinya.
"Iya aku juga sudah mendengar beritanya, betapa hebatnya Agensi kita dapat membuat mereka mau menandatangani kontrak itu" sahut penata rias.
"Aku juga salut dengan Agensi kita, pasti Agensi kita ini akan tambah sukses lagi secara kan Rose Veronica itu Artis nomor 1 di negara kita"
"Iya kamu benar banget"
Kedua penata rias dan busana itu pun berbicara dengan diselingi tawa tanpa menghiraukan jika di ruangan itu tidak hanya ada mereka namun juga masih ada orang lain.
Dan benar saja Aurel langsung mengusir kedua wanita tersebut dengan kasar.
"Kalian berdua mending keluar deh dari ruangan ini, gue males lihat muka kalian bikin pengen muntah. Sana cepat pergi" usir Aurel dengan suara kerasnya yang langsung saja mengagetkan kedua wanita tersebut.
"Tapi mba, rambutnya belum selesai saya tata" ucap penata rias itu sebelum pergi.
"Udah ngga perlu. Mending kalian cepat pergi aja dari sini sebelum gue bikin kalian kehilangan pekerjaan kalian saat ini juga" cecar Aurel lagi.
Kedua wanita itu pun dengan cepat meninggalkan ruangan tersebut sebelum mereka benar-benar akan kehilangan pekerjaannya.
Sepeninggal kedua penata rias dan busana tadi, Aurel pun mengamuk didepan cermin tersebut dengan melempar apa saja yang berada dalam jangkauan tangannya.
"Aarrgghhh..... Gue ngga akan biarkan si Rose itu merasa berkuasa di Agensi ini apalagi sampai dia berani-berani mendekati David, gue akan buat hidupnya seperti di neraka. Lihat aja nanti" Aurel berbicara sendiri dengan wajah yang menahan amarah.
Semua orang juga tau kalau Aurel dan Rose itu saingan berat dalam hal apapun karena Aurel tipe perempuan yang tidak mau kalah dengan siapapun dalam hal ketenaran.
Apalagi dirinya yang memang terlahir dari keluarga yang terpandang dan kaya raya membuat Aurel tidak akan pernah mau kalah sedikitpun apalagi dengan Rose yang menjadi Artis dengan tidak tau asal usulnya.
Aurel juga sering menghina Rose dengan menyebutnya Artis tanpa asal usul yang tidak pernah Rose hiraukan sedikitpun karena ia memang sudah mengenal watak Aurel yang tidak mau kalah itu.
* * *
Sore harinya ketika pekerjaan sudah selesai David memutuskan untuk pulang begitupun dengan Sekertaris Ren yang juga bersiap untuk pulang. Mereka berdua memasuki mobil dengan Sekertaris Ren yang mengemudikan mobil menuju kediaman Keluarga Brawijaya.
Sesampainya dikediaman megah keluarga Brawijaya, Sekertaris Ren pun undur diri dan mengemudikan mobilnya meninggalkan rumah atasannya itu.
David tidak seperti kebanyakan pengusaha lainnya yang jika sudah merasa dewasa akan pergi meninggalkan rumah dan tinggal di apartemen. Dirinya tidak main meninggalkan ayah dan ibunya dirumah sebesar ini karena ia juga sangat paham kalau yang mereka miliki sekarang hanyalah dirinya karena memang David adalah anak tunggal dari keluarga Brawijaya.
Itulah sebabnya David selalu berusaha memberikan banyak waktunya untuk keluarga, David juga tidak mau pulang bekerja larut malam yang akan menyita waktu makan malam dan berkumpul bersama dengan keluarganya.
Seperti sekarang ini baru jam 7 malam namun David sudah berada dirumah seperti biasanya, kedua orang tua tercintanya juga sudah menunggu dirinya diruang makan. David pun dengan segera melajukan dirinya ke lantai dua rumah mereka untuk menuju ke kamarnya.
Setelah David selesai membersihkan diri dan memakai pakaian santai di dalam rumah, dirinya pun kembali kelantai dasar menuju ruang makan bersama kedua orang tua tercintanya.
Dengan pakaian yang simpel namun tidak mengurangi sedikitpun ketampanan dari seorang Steven David Brawijaya.
"Kamu mau kemana lagi sayang dengan berpenampilan seperti itu" tanya ibu David yang bernama Sinta Ayu Ningrum atau yang lebih akrab di sapa Sinta.
David pun menarik kursi makannya yang berada didepan sang ibu dengan ayah mereka yang berapa ditengah-tengah mereka berdua, ke ih tepatnya ayah David berada diujung meja yang mengartikan jika dirinya adalah kepala keluarga disini.
"Engga kok bu, setelah ini David cuman pengen jalan-jalan aja nyari angin, buat refreshing otak" sahut David dengan mendudukkan tubuhnya di kursi makan.
"Bilang aja kamu lagi bosan dirumah gara-gara ngga ada temennya" cela sang ayah yang bernama Dimas Brawijaya.
David hanya menampakkan senyumannya saja ketika mendengar ledekan sang ayah. Dan kembali melanjutkan mengambil makanannya.
"Kan udah ibu bilang dari kemarin cepetan cari istri biar ada temennya, kan enak tidur juga ada temennya. Iya ngga yah??" tanya sang istri kepada suami untuk meminta dukungan.
Dimas menganggukkan kepalanya membenarkan apa yang barusan istrinya sampaikan itu.
"Ibu kamu benar David, ayah dan ibu udah ngga sabaran punya menantu apalagi cucu. Teman-teman ayah juga sudah pada punya cucu semua" ucap ayah David.
"Iya, ini David juga lagi usahakan buat nyari pasangan hidup. Tapi kalau misalnya nanti istri David dari kalangan bawah apakah ayah sama ibu mau menerimanya??" David bertanya.
David bukan tanpa sebab mempertanyakan pertanyaan tersebut kepada kedua orangtuanya karena David belum mengetahui apapun mengenai Vero, David takut jika dikemudian hari dirinya telah menemukan pujaan hatinya itu namun ternyata hanya dari keluarga biasa, ia takut jika orang tuanya nanti tidak bisa menerima orang yang ia cintai tersebut.
Karena memang bukan rahasia lagi kalau Brawijaya Group yang merupakan perusahaan raksasa nomor satu di negara ini menguasai hampir semua sektor bisnis. Oleh karena itu ia takut jika orang tuanya nanti akan menuntut untuk dirinya mencari seorang wanita yang sepadan juga dengan keluarga mereka yang terpandang ini.
Setelah David mengajukan pertanyaan tadi, ayah dan ibunya terdiam sebentar saling memandang satu sama lain hingga tiba-tiba muncullah senyuman di bibir kedua orangtuanya itu.
"Sayang, ayah dan ibu tidak pernah memandang seseorang dari materi ataupun kastanya, karena kita semua tau kalau makhluk didunia ini sama di mata Allah. Kekayaan yang kita miliki sekarang hanya titipan yang sewaktu-waktu bisa hilang dalam sekejap. Jadi mau bagaimanapun kehidupan istrimu kelak meskipun ia seorang yatim piatu sekalipun kami tidak akan pernah mempermasalahkannya selama kamu dengan dia dapat membina rumah tangga yang selalu menuju ke jalan Allah" tutur sang ibu panjang lebar.
"Ibu kamu benar nak, kami sebagai orang tua hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu dan keluarga yang kamu bina kelak" sambung sang ayah.
"Terimakasih untuk ayah, ibu. David sangat bangga memiliki kalian berdua" ucap David.
Suasana diruang makan itupun menjadi semakin terasa kekeluargaannya, bahkan bi inem yang menyaksikan dari jarak yang tidak jauh pun merasa terharu mendengarnya.
Selama bekerja di keluarga Brawijaya bi inem selalu diperlukan dengan sangat baik sehingga membuatnya betah dan mengabdikan diri selama puluhan tahun di keluarga ini.
Apalagi keluarga Brawijaya memang keluarga yang taat akan agama, mereka tidak mendidik semua orang yang berada dirumah mereka untuk tidak pernah kehilangan waktu dalam mengerjakan kewajiban mereka yaitu sholat.
Bahkan ada ruang khusus yang sangat luas untuk para pekerja yang ingin melaksanakan sholat secara berjamaah.
Setelah makan malam, David pun mengambil mobilnya yang terparkir di garasi untuk menemaninya menikmati angin malam. David tidak tau kemana tujuannya namun yang dipikirkannya sekarang hanyalah jalan-jalan santai.
* * *
Ditempat lain Rose yang sedang berada didalam satu satu cafe terkenal di ibukota sedang menikmati malam seorang diri tanpa Kakaknya Jessica, karena ketika ijin tadi dirinya berkata ingin menikmati waktu sendiri dan diperbolehkan dengan Jessica asal pulangnya tidak terlalu malam.
Entah apa yang sedang dilamunkan Rose saat ini namun dirinya sangat menyukai ketika sendiri seperti ini seakan memberinya ruang kebebasan untuk melakukan apapun tanpa ada kamera yang menyoroti dirinya.
Roda mobil mewah David berhenti didepan sebuah cafe yang berada dipinggir jalan dipusat kota, cafe yang terkenal akan design nya itu. Namun David memberhentikan mobilnya bukan karena melihat keindahan dari design cafe tersebut namun karena sosok seorang perempuan yang ia lihat sedang duduk sendirian menatap jalanan. Terlihat dari pandangan matanya itu hanya ada kekosongan disana.
Dengan mengambil langkah yang berani, David pun memarkirkan mobil mewahnya dan turun untuk melangkah menuju cafe tersebut. Ia ingin menjumpai lagi perempuan yang sempat membuat dirinya merasakan sesuatu yang berbeda.
"Permisi" sapa David sopan.
Rose langsung saja sadar dari lamunannya ketika mendengar suara seseorang yang sangat dekat dengan dirinya. Rose pun menolehkan pandangannya ke sumber suara tersebut dan mendapati seorang laki-laki tampan sedang berdiri didepannya.
Tapi tunggu dulu, sepertinya Rose mengenali laki-laki ini. Hingga beberapa saat Rose baru mengingat jika laki-laki ini ialah CEO Brawijaya Entertainment Group pemilik Agensinya.
"Ah iya, ada apa?" tanya Rose tidak kalah sopan dengan suara yang lemah lembut.
"Bolehkah saya bergabung disini, kelihatannya anda sedang sendirian juga sama seperti saya" jelas David maksud kedatangannya.
Rose bingung ingin mempersilahkan David duduk bersamanya atau menolaknya secara halus, karena jujur saja laki-laki ini bisa membuat dirinya sempat kehilangan akal seperti tadi siang. Rose tidak ingin jika dirinya ketahuan gugup saat bersamanya, entah perasaan apa itu Rose pun tidak mengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
🌀∂яᷞєͣαᷤмͭѕ🌀
syukurlah, orang tuanya baik. jadi mungkin, penghalangnya nanti cuma si aurel🤐
2022-10-09
1
CebReT SeMeDi
Cie cie getar getar cinta semakin dalam terasa 🎶🎶🎶
2022-10-09
2
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️
dah thor Sekretris Ren jadiin dengan Jessika. David dgn Rose..
biar pd panas Rival"a Rose 🤣🤣
2022-10-09
1