berawal dari mimpi eps 3

Lama berlalu,kekuasaan Alfin semakin dikenal luas,dan adiknya Fadli berhenti melakukan kegiatan jual beli barang haram.

Dia sekarang lebih fokus untuk membangun sebuah perusahaan, mengajak semua anak buahnya menjadi kariawan di perusahaan yang dia bangun.

Menjadi pengusaha yang jujur ternyata lebih bagus dan tidak menjadi beban,menolong banyak orang dengan uang halal sungguh menyenagkan.

Sedangkan Alfin sudah pendekatan dengan Nadin sudah cukup lama, terlihat Alfin sudah yakin untuk merencanakan untuk Taaruff.

"De...!Aku sayang sama ade, Abang ada rencana untuk datang kerumah ade untuk bicara sama kedua orang tua ade, kalau ade izinkan saya ingin melamar ade," saut Alfin kepada Nadin.

"Iyah bang,! Aku juga sayang sama abang, kalau memang serius dengan niat baik abang, dan betul-betul sayang Nadin,Abang lansung datang saja kerumah untuk ketemu dan bicara kepada ibu dan bapa,"balas Nadin.

•Sin berlanjut.....

Dua hari setelah berbicara dengan Nadin, Alfin mengajak Fadli untuk bertamu kerumah Nadin, dengan perlu untuk menayakan keseriusanya dengan Nadin.

Sesampainya dirumah Nadin, Alfin dan Fadli disambut dengan wajah yang gembira oleh keluarga Nadin.

"Assalamualaikum," saut Alfin kepada keluarga Nadin dari luar.

"Walaikumsalam,! Eh...Nak Alfin, silahkan masuk," balas Bapa Nadin.

"Marih nak Alfin,! Silahkan duduk," sambung Ibu Nadin.

Setelah itu Alfin dan Fadli duduk di kursih ruang tamu setelah di persilahkan oleh keluarga Nadin.

Setelahnya Alfin tampa rasa grogih lansung membahas keperluannya datang untuk bertamu.

Disisih lain Nadin sedang membuat teh di dapur.

"Ibu...Bapa.! Aku datang kemari dengan niat baik, untuk melamar anak bapa Nadin, mohon doa dan restu dari bapa dan ibu," ucap Alfin.

"Sebenarnya keseriusan Nak Alfin itu sangat baik, namun kami sebagai orang tua Nadin perlu mempertanyakan tentang ke matangan Niat baik nak Alfin,Apakah Nak Alfin serius lahir dan batil untuk merencanakan niat baik ini," saut ayah Nadin.

"Ia Ibu..bapa,! Saya dan Nadin sudah merencanakan secara matang-matang,"balas Alfin.

"Saya melihat Abang Alfin serius dengan ucapannya, dia bertanggung jawab pak.. ibu, mohon restunya,"balas Fadli adik Alfin.

Tiba-tiba Nadin datang dengan membawa minuman panas yang sengaja di sajikan untuk menyambut Alfin dan Fadli.

Belum duduk Nadin pun lansung di tanya oleh Ayahnya perihal rencana mereka berdua.

"Bagai mana Nadin,apakah kamu sudah siap menjadi Istrih dari Alfin," ucap Ayah Nadin.

"Saya dan Alfin sudah sepakat dengan serius melanjutkan ke jenjang yang lebih baik hubungan kami Ayah," saut Nadin.

Setelah orang tua Nadin memikirkan, dan melihat keseriusan dan keberanian Alfin, keluarga Nadin pun merestui hubungan mereka dan menyuruh untuk segerah mencari waktu yang baik.

Alfin yang mendengar perkataan ayah Nadin sangat bahagia karna niat baiknya di terima oleh keluarga Nadin dengan baik.

•Sin berlanjut.....

Pembicaraan pun sudah selesai, dan Alfin bersama Fadli cukup lama berbicara kepada keluarga Nadin.

Karna harapanya yang mendapatkan restu dari orang tua Nadin.

Maka dia mohon izin untuk pulang karna sudah agak larut malam.

"Baiklah kalau begitu, Alfin ingin pamit pulang,terima kasih atas restu bapak dan ibu.," saut Alfin.

"Kami pamit pulang, untuk waktu melansungkan pernikahannya nanti kami kabari,"ucap Alfin.

"Baiklah Nak, hati-hati di jalan,"ucap ayah Nadin.

•Sin berlanjut....

Setelah itu Alfin dan Fadli lansung pulang. Sesampainya dirumah Alfin lansung menelpon Nadin

"Tring...tring" Bunyi telepon....

Nadin pun mengangkat telpon,"Assalamualaikum Bang,!Abang sudah sampai dirumah belum," ucap Nadin.

"Ia abang sudah sampai, abang sangat senang sudah dapat restu dari orang tua ade,semogah dilancarkan sampai hari ha nya,? amin,"ucap Alfin.

"Ia bang, Nadin pun sangatlah senang,tidak bisa diucapkan dengan kata-kata lagi," balas Nadin.

Karena Alfin sangat kelelahan,dia meminta kepada Nadin untuk istrahat.

"Udah duluh yah, abang mau istrah cape betul abang rasa sekarang," ucap Alfin.

Mengucapkan salam lalu menutup telpon.

•Sin berlanjut....

Jam berputar sampai waktu pagi kembali, Alfin lansung segera kekantornya, mencari kariawan yang bisa dipercaya untuk mengurus kantor dalam beberapa hari, dikarenakan dia akan pulang kekampung untuk bertemu sama kedua orang tuanya.

Untuk meminta restu, dan menayakan hari yang baik melansungkan pernikahannya.

"Memanggil kariawan...

" Tok...tok bunyi ketukan pintu,? Bapa memanggil saya,"ucap kariawan itu.

"Ia, besok saya akan pulang kampung dan saya ingin kamu mengurus kantor, jika ada yang mencariku bilang saja saya ada urusan keluar kota,"jawab Alfin

"Baik pak...! Saya akan melaksanakan perintah bapak, percayakan saja semuanya kepada saya,"balas Kariawan.

"Baiklah...silahkan kembali kerja,"ucap Alfin,

Setelah itu.! Alfin menghubungi adiknya Fadli untuk mengawasi kantornya sementara waktu.

•Sin berlanjut....

Waktu esok pun telah tiba, dan Alfin berangkat sendiri kekampung halamanya untuk bertemu kedua orang tuanaya.

Lama perjalanan Alfin pun sudah sampai dirumah orang tuanya,Ibu dan Ayah Alfin sangat senang melihat kedatangannya.

"Pipppppppppp,,,,! Bunyi kelekson....

Bunyi suarah klakson mobil Alfin yang dia sengaja untuk kejutan kepada orang tuanya.

Terlihat kedua orang tuanya heran dengan kedatangan mobil mewah yang parkir di halaman kecil rumahnya.

"Lah,,,,! Itu yang datang siapa yah,"ucap Ibu Alfin.

"Mobilnya sangat mewah,"sambung Ibu Alfin.

Saat Alfin sudah memarkirkan mobilnya diapun pelan-pelan menurunkan kaca mobilnya.

Saat ibunya melihat Alfin yang ada di dalam mobil itu, membuatnya kegirangan anaknya datang.

"Alfin,,,Nak.! Kamu datang," teriak Ibu Alfin.

"Iya bu,,,,Ayah,! Alfin datang, karna Alfin ingin memberikan kabar yang gembira," Ucap Alfin.

"Lahhhhh....! Itu mobil Alfin yah," saut ibunya.

"Iya Ibu,Alhamdulillah anakmu sudah dapat rezeki yang lebih,jadi bisa belih mobil," ucap Alfin.

"Iya toh ndo,! Bukannya Anaknya di ajak masuk kedalam malah di ajak ngobrol di luar,"ucap Ayah Alfin.

Alfin pun bersalaman kepada ibu dan bapanya serta memeluknya dengan penuh rasa rindunya.

Ayah Alfin pun menggandeng Alfin untuk masuk kedalam rumah, sambil berbincang-bincang sedikit di perjalanan.

Saat ini cuman ada ayah dan ibu di rumah,Sementara adiknya belum pulang dari sekolah.

"Fadli mana kenapa tidak ikut dengan kamu, ibu sangat rindu sama kalian berdua",ucap ibuku.

"Ia bu..aku datang sendiri, Fadli aku suruh mengawasi kantor aku,"balas ucapan ibu.

Ditengah perbincangan antara Alfin dengan orang tuanya di dalam ruang tamu Tiba-tiba adiknya datang dari sekolah.

Melihatku mereka berdua sangat gembira,"yeeeeee,,,,Abang Alfin pulang," teriak Ike.

"Bang..!Abang Fadli mana bang kok tidak ikut pulang.?,"ucap Jamal.

"Ia...? Fadli tidak ikut,Abang suruh awasi kantor,Abang datang untuk jemput kalian," ucap Alfin.

"Jemput.?," saut Jamal.

"Ia...jemput,! Abang tuh..mau menikah, jadi Abang jemput bapa... ibu dan adik-adik Abang,"saut Alfin.

"Yang serius Alfin...! Kamu mau menikah," acap Ayah.

"Ia ayah, kita ke Jakarta yah.?,"balas ucapan ayah.

Ibu dan bapanya sangat senang mendengar kabar baik dari Alfin.

"Jadi...! Semuanya harus siap-siap karna malam ini kita lansung ke kota," sambung Alfin..

Mereka lansung mengemas pakaian mereka, dengan wajah senang mereka semua semangat mengemas pakaiannya.

Setelah sudah selesai berkemas semuanya pun berangkat.

diperjalanan tidak jauh dari kampung Alfin, adiknya mengingat ternyata mereka belum izin sekolah.

Jadi Alfin kembali memutar balik mobilnya untuk menuju kerumah kepala sekolah adik-adiknya, untuk minta izin terlebih dahulu.

Setelah selesai semua urusan merekapun melanjutkan perjalanan menuju kejakarta.

"Sin berlanjut.....

Akhirnya Alfin dan keluarganya sudah sampai dengan selamat di kediaman Alfin.

Melihat rumah Alfin yang sangat megah, membuat ayah dan ibunya sangat senang, bersyukur atas pencapaian Alfin.

"lni rumah kamu Alfin,! Kaya rumah gedongan besar sekali,"ucap ibu.

"la bu,! Alhamdulillah ini rumah Alfin. nanti ibu dan bapa tinggal disini yah," balas ucapan ibu.

"IA bu,,,! Kita tinggal sama Abang Alfin ajah yah bu,disini enak," ucap adikku yang perempuan.

"Mari masuk Ibu,,,, bapa. tasnya biar disitu, entar pembantu yang kasih masuk kedalam,"ucap Alfin.

Keluarga Alfin sangat senang masuk bersama-sama kedalam rumah Alfin yang bak seperti istanah,mereka kembali melogo melihat kemewahan aksesoris yang ada didalam isi rumahku.

"Kak Alfin,! Rumah kaka kaya istanah. lndah sekali,"ucap Ike.

Sambil berjalan masuk kedalam ruang tengah, pembantu pun datang dan mengarahkan mereka kedalam kamarnya masing-masing.

"Mba,,,,! Tolong yah antar mereka ke kamarnya. Siapkan semua keperluan ibu dan bapakku serta adik-adikku," ucapku kepada pembantu.

"Ia Mas, silahkan aku antarkan kekamarnya,"jawab pembantu.

Setelah mereka melihat disekitaran ruangan rumah Alfin, mereka pun semuanya lansung kedalam kamarnya untuk tidur, karna sudah kecapean.

Pagi-pagi adikku Fadli datang, semantara orang tuaku masih tertidur. Fadili pun menunggu diruang tamu, tidak lama menunggu mereka sudah pada bangun.

Semtara pembatu sedang menyiapkan sarapan pagi.

Melihat Fadli sudah datang ibu dan bapa pun sangat senang.

"Fadli kamu ada disini," ucap ibuku.

"Hahahahha...ia ibu, kan Fadli kangen sama kalian semua,jadi Fadli datang pagi-pagi temui ibu sama bapa dan bocil-bocil ini," ucap Fadli Sambil cubitin pipih adikya.

"Mari kita makan, mbo sudah siapin makanan,"ucap Alfin.

Mbo pun mengarahkan orang tua Alfin kearah meja makan, disana terjadi keseruan. Makan sambil curhat bercerita tentang segalah hal.

"Sekarang kita berkumpul kembali setelah lama berpisah, ibu sangat senag," ucap ibu.

"IA bu,! kita semua sangat senang, hari-hari seperti ini yang kami dambakan.semogah kita bisa berkumpul terus," ucap Fadli.

Melanjutkan makan sampai selesai, setelah itu Semua duduk diruang tamu membahas tentang waktu yang bagus untuk melansungkan pernikahan.

"lbu,,,,bapak.! Untuk hari yang baik melansungkan pernikahan semuanya diserahkan kepada saya dari orang tua Nadin calonku. jadi kalau menurut ibu dan bapa bulan berapa dan tanggal berapa yang pas.?," ucap Alfin.

"Kalau menurut Bapa,! Lusa hari jum'at itu sangat bangus, segerah lah kabari calonmu,beri tahu bahwa hari jumat bagus," ucap Ayah Alfin.

Setelah memberi kabar Nadin,orang tuanya pun menyetujui hari yang sudah ditentukan. Samapai pada waktunya hari bahagia itu dan kami sekarang sudah halal.

Episodes
1 berawal dari mimpi eps 1
2 berawal dari mimpi eps 2
3 berawal dari mimpi eps 3
4 berawal dari mimpi eps 4
5 berawal dari mimpi eps 5
6 berawal dari mimpi eps 6
7 berawal dari mimpi eps 7
8 berawal dari mimpi eps 8
9 berawal dari mimpi eps 9
10 berawal dari mimpi eps 10
11 berawal dari mimpi eps 11
12 berawal dari mimpi eps 12
13 berawal dari mimpi eps 13
14 berawal dari mimpi eps 14
15 berawal dari mimpi eps 15
16 berawal dari mimpi eps 16
17 berawal dari mimpi eps 17
18 berawal dari mimpi eps 18
19 berawal dari mimpi eps 19
20 berawal dari mimpi eps 20
21 Berawal Dari Mimpi eps 21
22 Berawal dari mimpi eps 22
23 berawal dari mimpi eps 23
24 Berawal dari mimpi eps 24
25 berawal dari mimpi eps 25
26 Berawal Dari Mimpi eps 26
27 Berawal dari mimpi eps 27
28 Berawal dari mimpi eps 28
29 Berawal dari mimpi eps 29
30 Berawal dari mimpi eps 30
31 Berawal dari mimpi eps 31
32 Berawal dari mimpi eps 32
33 Berawal dari mimpi eps 33
34 Berawal dari mimpi eps 34
35 Berawal dari mimpi eps 35
36 Berawal dari mimpi eps 36
37 Berawal dari mimpi eps 37
38 Berawal dari mimpi eps 38
39 Berawal dari mimpi eps 39
40 Berawal dari mimpi eps 40
41 Berawal dari mimpi eps 41
42 Berawal dari mimpi eps 42
43 Berawal dari mimpi eps 43
44 berawal dari mimpi eps 44
45 Hari penampilan Dian 45
46 Kunjugan Boby keruamah orang tua Jellin eps 46
47 Penyesalan Jennar eps 47
48 Malam pernikahan Fadli. eps 48
49 Pertemuan Boby dan Jennar eps 49
50 pernikahan Fadli 50
51 Kemeriahan acara Fadli 51
52 Berawal dari mimpi eps 52
Episodes

Updated 52 Episodes

1
berawal dari mimpi eps 1
2
berawal dari mimpi eps 2
3
berawal dari mimpi eps 3
4
berawal dari mimpi eps 4
5
berawal dari mimpi eps 5
6
berawal dari mimpi eps 6
7
berawal dari mimpi eps 7
8
berawal dari mimpi eps 8
9
berawal dari mimpi eps 9
10
berawal dari mimpi eps 10
11
berawal dari mimpi eps 11
12
berawal dari mimpi eps 12
13
berawal dari mimpi eps 13
14
berawal dari mimpi eps 14
15
berawal dari mimpi eps 15
16
berawal dari mimpi eps 16
17
berawal dari mimpi eps 17
18
berawal dari mimpi eps 18
19
berawal dari mimpi eps 19
20
berawal dari mimpi eps 20
21
Berawal Dari Mimpi eps 21
22
Berawal dari mimpi eps 22
23
berawal dari mimpi eps 23
24
Berawal dari mimpi eps 24
25
berawal dari mimpi eps 25
26
Berawal Dari Mimpi eps 26
27
Berawal dari mimpi eps 27
28
Berawal dari mimpi eps 28
29
Berawal dari mimpi eps 29
30
Berawal dari mimpi eps 30
31
Berawal dari mimpi eps 31
32
Berawal dari mimpi eps 32
33
Berawal dari mimpi eps 33
34
Berawal dari mimpi eps 34
35
Berawal dari mimpi eps 35
36
Berawal dari mimpi eps 36
37
Berawal dari mimpi eps 37
38
Berawal dari mimpi eps 38
39
Berawal dari mimpi eps 39
40
Berawal dari mimpi eps 40
41
Berawal dari mimpi eps 41
42
Berawal dari mimpi eps 42
43
Berawal dari mimpi eps 43
44
berawal dari mimpi eps 44
45
Hari penampilan Dian 45
46
Kunjugan Boby keruamah orang tua Jellin eps 46
47
Penyesalan Jennar eps 47
48
Malam pernikahan Fadli. eps 48
49
Pertemuan Boby dan Jennar eps 49
50
pernikahan Fadli 50
51
Kemeriahan acara Fadli 51
52
Berawal dari mimpi eps 52

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!