4. Tentang Amira dan Ariel

Ariel membawa Amira ke taman dan berkata, "apa kau ingat kita bertemu di sini."

"Aku tidak ingat." Balas Amira kepada Ariel dan berjalan keluar dari dalam mobil.

Ariel menarik Amira dari belakang dan berkata, "karena sudah melupakan ku, kau akan dihukum."

Amira menelan ludah dan mendorong Ariel menjauh.

"Apa... apa maksudmu? Kau mesum." Ucap Amira.

Ariel menyeringai dan berjalan mendekat kearah Amira.

"Kau menjauh lah dariku." Ucap Amira berjalan mundur.

Sementara Ariel terus berjalan maju mendekat ke arahnya dan dengan senyuman di wajahnya.

"Aku akan memukulmu. Kau tahu, aku ini bisa berkelahi dengan hebat." Ucap Amira kepada Ariel.

"Benarkah? Kalau begitu coba pukul aku." Ucap Ariel dengan tertawa kecil.

Tepat dibelakang Amira, ada sebuah pohon. Amira jadi tidak bisa mundur ke mana pun lagi. Dia menyandarkan tangannya di pohon dan dia mencoba untuk kabur. Tapi dari sisi lain Ariel sudah memegang kedua tangannya.

Ariel mendekatkan wajahnya ke arah Amira. Amira terus berucap, "aku akan membunuhmu."

Ariel lalu mencium kening Amira. Amira pun menjadi terkejut.

"Apa? Apa kau berpikir bahwa aku akan mencium bibir mu?" Ucap Ariel dengan tertawa kecil.

"Kau bajingand, jangan berpikir dirimu terlalu tinggi." Ucap Amira kepada Ariel.

'Aku memang menyukaimu saat di masa lalu, tapi itu sudah sangat lama sekarang.' ucap Amira dalam hati.

Amira meminta Ariel untuk mengantar nya pulang ke rumah atau dia bisa pulang dengan berjalan kaki.

Ariel pun mengantar Amira ke rumahnya dan berkata, "dalam kehidupan ini, kau tidak bisa berlari menjauh dariku dan sampai ketemu nanti."

Amira menghempaskan pintu mobil Ariel dan berjalan masuk ke dalam rumah.

"Nona, apa anda baik-baik saja?" Tanya pelayan yang sudah menjaga Amira sejak kecil itu.

Amira memeluk pelayan itu dan berkata bahwa dia baik-baik saja.

"Tuan Dafa menelpon, dia bilang kepada Nona untuk segera bersiap siap." Ucap pelayan itu.

"Bersiap untuk apa?" Tanya Amira.

"Hari ini akan ada sebuah pesta dan Nona harus pergi ke sana." Balas pelayan.

Amira menghela napas dan kemudian pergi ke ruangan gantinya.

'Ini adalah ruang ganti dan papa yang membelikan semua ini. Aku sangat merindukan mereka, kapan mereka akan pulang? Sekarang gaun jenis apa yang harus aku kenakan?' ucap Amira dalam hati.

Amira tengah bersiap pergi ke pesta. Di sisi lain Dafa baru tiba dan mengganti pakaiannya. Setelah selesai, Amira turun ke lantai bawah. Pelayan dan Dafa menatapnya dengan melongo.

"Apa aku terlihat aneh?" Tanya Amira kepada mereka berdua.

"Tidak, kau sangat cantik." Ucap Dafa dan menarik tangan Amira.

"Pesta jenis apa yang harus kita hadiri ini?" Tanya Amira kepada Dafa.

"Emmm... Kau akan tahu nanti." Balas Dafa.

Amira melihat kearah Dafa dengan penuh tanda tanya.

"Ayo cepat." Ucap Dafa.

Pesta itu dihadiri semua selebriti ternama dan Amira pun kembali bertanya kepada kakaknya lagi.

"Kak, apakah ini adalah pesta ulang tahun seorang selebritis?" Tanya Amira.

Dafa menggelengkan kepalanya dan berkata kepada Amira untuk memegang tangannya.

Mereka masuk ke dalam ruangan pesta. Banyak orang datang dan semua mereka berasal dari keluarga kaya. Saat Amira masuk, semua orang mulai melihat ke arahnya.

Seorang selebriti terkenal mendekat kearah Amira dan berkata, "bisakah aku berdansa dengan mu Nona cantik?"

'Bukankah dia itu aktor yang sangat terkenal, David Shawn. Aku baru saja tiba dan sekarang harus berdansa! Itulah kenapa aku tidak suka pesta.' ucap Amira dalam hati.

"Apakah anda merasa tidak nyaman Nona?" Tanya David.

"Emmm tidak." Balas Amira kepada David dan hendak memberikan tangannya.

Tapi kemudian Ariel datang dan langsung menarik tangan Amira dari David.

"Dia adalah pasangan ku." Ucap Ariel kepada David dan menarik Amira dari sana.

"Hei, apa yang kau lakukan?" Ucap Amira kepada Ariel.

"Apa kau bodoh? Bagaimana mungkin kau berdansa dengan seorang pria asing." Ariel berteriak kepada Amira.

Amira menjadi sedikit takut dan berkata, "lalu apakah aku harus berdansa dengan seorang gadis, dan kau itu bodoh."

'Jadi Tuan Muda Ariel menyukainya? Hmmm.... Tapi dia adalah tipe ku.' ucap David dalam hati.

"Apa yang pria ini pikirkan tentang adikku?" Ucap Dafa bertanya kepada David.

"Hanya memikirkan bahwa dia sangat cantik." Balas David.

'Pria ini sangat bahaya, tapi terlebih dahulu kemana pemuda nakal itu membawa adikku pergi?' pikir Dafa dalam hati.

"Setidaknya lepaskan tanganku." Ucap Amira kepada Ariel.

'Bahkan jika dia tengah cemburu, bukankah ini terlalu berlebihan. Bahkan aku tidak pernah setuju untuk menjadi kekasihnya. Aku tidak bisa berteriak kepadanya. Aarrgg... Aku berharap bahwa kami akan keluar, maka aku bisa memukulinya. Tapi dia akan terluka, arrgghh terserah.' Amira terus aja mengumpan dalam hatinya.

"Apakah kau tengah berpikir untuk memukuli ku?" Bisik Ariel di telinga Amira.

Amira menjadi merona dan diapun mendorong Ariel.

"Nak, siapa gadis cantik ini?"

Dari arah belakang, Mama Ariel mendekat dan bertanya kepadanya.

"Dia adalah gadis yang selama ini aku bicarakan dengan Mama." Ucap Ariel. "Amira, ini adalah mamaku." Ucap Ariel kepada Amira.

Amira menyapa Mama Ariel dengan sopan. Mama Ariel tersenyum kepada Amira dan berkata, "terima kasih karena sudah menemani putra ku."

'Dia sangat sopan, berbeda dengan mamaku. Tapi mama tetap menyayangiku bahkan walaupun kadang-kadang dia marah kepadaku. Tapi apa maksudnya dengan menemani Ariel? Apakah dia sudah salah paham tentang sesuatu?' pikir Amira.

Ariel berkata, "maukah kau berdansa denganku?"

Amira melihat kearah sekeliling di mana orang-orang tengah melihat ke arah mereka.

'Aku tidak mau berdansa dengan nya, tapi jika mama mengetahui bahwa aku menolak, maka mama akan mengurungku sepanjang hari. Pada akhirnya aku tidak punya pilihan lain selain berdansa dengan iblis ini.' umpat Amira dalam hati.

"Kau berdansa dengan baik." Ucap Ariel.

"Ya tentu saja, aku harus berdansa dengan baik." Balas amira kepada Ariel.

"Aku senang kalau tidak menolak ku." Ucap Ariel.

"Terserah kau saja." Ucap Amira.

"Kau terlihat begitu menggemaskan saat kau marah." Ucap Ariel lagi.

Amira lantas menatapnya dengan tatapan mematikan.

"Tersenyumlah." Ucap Ariel.

Amira memberikan senyuman singkat. Kemudian menginjak kaki Ariel. Ariel berusaha mengontrol kemarahan nya dan berkata, " kau mulai ceroboh dalam berdansa."

"Uppsss... Salahku." Ucap Amira dengan tersenyum kepada Ariel.

David tertawa kecil melihat ke arah mereka berdua.

'Menggemaskan sekali.' gumam David dalam hati.

Dafa melihat kearah David dengan penuh pertanyaan. David lalu melihat kearah lainnya.

'Apakah kita belum juga selesai berdansa? Apakah dia mengambil kesempatan dengan berdansa denganku. Tapi aku bukan gadis lemah, aku juga bisa menunjukkan talenta yang aku punya dengan menginjak kakinya. Hahaha... kapan dia akan kesal. Itu membuatku semakin ingin membuatnya marah.' pikir Amira.

"Kenapa kau tersenyum seperti itu?" Ucap Ariel bertanya kepada Amira.

"Bukan urusanmu." Balas Amira.

Ariel menatap kearah DJ dan memberikan isyarat. DJ itu kemudian membuat musik mengalun dengan dengan cepat.

"Tunjukkan padaku, apa yang kau bisa." Ucap Ariel menantang Amira.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!