Siblings Love Story
Amira tumbuh menjadi seorang gadis yang hebat. Dia menjadi gadis yang pemberani yang membuat tidak ada orang lain yang bisa mengganggu dirinya. Dia sering membantu orang lain yang meminta bantuan kepadanya. Dan seperti yang sudah diketahui bahwa dia punya seorang kakak yaitu Dafa Wijaya, calon dari CEO perusahaan Wijaya.
Dafa sendiri sangat mencintai adiknya bahkan dia menjadi kakak yang sangat protektif terhadap adiknya yang tidak membiarkan adiknya itu berada di dekat laki-laki manapun.
Mereka hidup dengan begitu penuh kekeluargaan. Namun sejak kepergian Oma dan Opa mereka, Izzah dan Reyhan, seringkali orang tua mereka yaitu Arka dan Alia pergi keluar negeri untuk waktu yang lama dengan tujuan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Sudah dua bulan berlalu sejak Amira mulai menjadi mahasiswa di tahun pertamanya di kampus ternama. Sejak saat itu juga dia langsung menjadi primadona di kampus, sama seperti Dafa yang sudah lebih dulu populer di kampusnya.
Saat keduanya tiba, para mahasiswa mulai melihat ke arah mereka. Meski ini adalah tahun pertama bagi Amira, tapi dia sudah begitu terkenal dikalangan para mahasiswa lainnya karena sang kakak yaitu Dafa.
Mereka berdua keluar dari dalam mobil seperti seorang selebritis dan menyapa para mahasiswa lainnya.
Para mahasiswa lainnya pun menyapa Dafa dan juga Amira, bahkan para dosen bangga kepada mereka berdua. Tapi terkadang mereka juga marah kepada mereka karena kelakuan mereka yang sedikit nakal.
Dafa mengantar Amira ke kelasnya kemudian berkata bahwa mereka akan bertemu saat makan siang nanti.
Amira masuk ke dalam kelas dan hendak duduk di kursi yang memang sudah disediakan khusus untuk nya oleh teman-temannya itu.
Teman sekelasnya mulai menggoda Amira.
"Sepertinya seseorang akan mengakui perasaannya pagi ini."
Amira menggelengkan kepalanya dan berjalan keluar untuk melihat siapa yang ingin menemuinya itu. Dan ternyata itu adalah kakak tingkat yang sudah menyukainya sejak hari dimana dia masuk ke kampus itu.
"Amira, ini sudah satu bulan lebih. Aku rasa aku sudah harus mengatakan semuanya kepada mu sekarang." Ucap Jody kepada Amira.
Jody adalah mahasiswa tingkat atas, bahkan dia adalah ketua BEM dari kampus.
Semua mahasiswa menghormati dirinya.
"Dengar ketua BEM, aku tidak punya rencana untuk berkencan atau memacari siapapun dan aku berterima kasih kepadamu, karena sudah menyukai aku. Tapi aku tidak bisa menerima perasaanmu itu. Jadi aku minta maaf, dan sebagai kompensasi nya, aku akan mentraktir mu makan malam nanti." Ucap Amira dengan tersenyum dan kembali kedalam kelasnya.
"Kau... dasar gadis bodoh. Dia itu adalah pria yang paling tampan dan berpengaruh di kampus kita ini." Ucap Cindy sahabat dari Amira.
"Jika kau menyukai dia, maka kau katakan sendiri kepadanya." Balas Amira yang membuat Cindy kembali duduk di kursinya.
"Selamat pagi semuanya." Ucap seorang dosen masuk ke dalam kelas mereka. "Oh ya, hari ini akan ada mahasiswa baru yang baru saja terdaftar sebagai mahasiswa di kelas kita ini."
Para mahasiswa yang duduk di dalam kelas itu tampak begitu kegirangan. Mereka berpikir seperti apa mahasiswa baru yang akan masuk ke dalam kelas mereka. Mengingat sangat aneh bagi seorang mahasiswa yang baru masuk setelah satu bulan tahun ajaran di mulai. Apakah mahasiswa itu baru mendaftar atau memang dia pindahan dari kampus lainnya.
Saat mahasiswa itu baru masuk ke dalam kelas, semua mahasiswa yang di dalam kelas itu mulai berteriak. Terutama para gadis mulai berkata bahwa dia sangat tampan dan menggemaskan.
Amira begitu terkejut melihat mahasiswa baru itu. Dia melihat ke arahnya dan mata mereka bertemu, mahasiswa itu tersenyum kearah Amira.
"Hai semuanya, namaku Ariel. Senang bertemu dengan kalian semua terutama dengan sahabat masa kecilku, Amira."
Semua orang di dalam kelas langsung menatap Amira. Amira sendiri langsung menatap mereka semua dengan tajam dan merekapun mengalihkan pandangan mereka dan menjadi diam.
"Aku ingin duduk di dekat Amira Pak." Ucap Ariel.
Mereka berdua lalu duduk berdampingan. Ariel tersenyum kearah Amira dan berkata, "lama tidak berjumpa."
Amira sendiri langsung mengalihkan perhatiannya dan tidak menatap kearah Ariel sedikitpun.
Setelah kelas akhirnya selesai, para mahasiswa berkumpul mengelilingi Ariel dan mulai bertanya kepadanya bagaimana dia dan Amira bisa saling mengenal.
Ariel tersenyum kearah Amira, hal itu membuat Amira menjadi kesal.
"Kami adalah sahabat sejak masih kecil." Ucap Ariel.
Amira tiba-tiba datang dan langsing menutup mulut Ariel dengan tangannya, lalu menatap semua orang yang ada di sana. Mereka semua pun kembali ke kursi mereka masing-masing.
Ariel lalu memegang tangan Amira dan berkata, "apakah kau tidak merindukan aku?"
Amira menarik tangannya menjauh dari Ariel dan berkata, "temui aku nanti di depan ruang multimedia saat makan siang."
Cindy kemudian mendekat kearah Amira dan berkata, "jadi katakan kepadaku tentang dia."
"Apa yang harus aku katakan?" Tanya Amira.
Cindy lalu melihat kearah Ariel dan dia berkata, "Oh ya Tuhan. Amira... dia baru saja melihat kearah mu." Ucap Cindy.
**********
Saat makan siang, Amira pergi ke depan ruangan multimedia dan menunggu kedatangan Ariel.
"Cuacanya sangat sejuk ya." Ucap Ariel dari belakang Amira.
Amira langsung memegang kerah leher baju yang dikenakan Ariel dan berkata, "apa yang kau inginkan dariku?"
Ariel memegang tangan Amira dan berkata, "tidak ada, yang aku inginkan hanya dirimu."
Amira lantas melepas pegangan tangannya pada kerah baju Ariel.
"Jangan menguji kesabaran ku." Ucap Amira.
Ariel tersenyum kepada Amira dan menyentuh rambut Amira.
"Kau masih sangat cantik, sama seperti dulu." Ucap Ariel.
Amira menepis tangan Ariel dan berkata, "apa yang sebenarnya kau inginkan dariku, kenapa kau melakukan semua ini?"
"Kau menghilang tanpa memberikan kabar apapun kepadaku. Apakah kau tahu, bagaimana sulitnya bagiku semua itu. Kita saling menyukai." Ucap Ariel.
"Tunggu dulu, aku tidak menyukaimu jangan berpikir seperti itu dan kenapa aku menghilang, itu semua bukan urusanmu." Ucap Amira kepada Ariel. "mulai sekarang menjauh lah dariku." Lanjut Amira dan pergi meninggalkan Ariel disana berdiri sendirian.
Ariel menghela napas, "bagaimana aku bisa menjauh darimu. Aku sudah menyukaimu sejak hari pertama kali kita bertemu."
Ariel berdiam diri lalu berjalan ke arah kantin dan diam beberapa saat hingga kemudian dia kembali ke kelas dia mendapati Amira tengah tertidur dengan kepalanya di atas meja dan juga tangannya. Rambut Amira menutupi wajahnya karena tertiup angin. Ariel pun mendekat kearah Amira dan menyeka rambut Amira dari wajahnya.
Ariel menatap Amira beberapa saat kemudian tersenyum.
"Kau juga menyukai aku dan aku tahu itu." Ucap Ariel.
"Hey.... apa yang kau lakukan dengan kesayanganku." Ucap Cindy yang masuk ke dalam kelas.
Amira bangun dan melihat bahwa Ariel berada di sisinya.
"Hey, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Amira.
"Aku adalah partner mu." Balas Ariel.
Cindy tertawa dan berkata, "partner... Hahaha dasar laki-laki. Asal kau tahu, banyak laki-laki yang mengejar dirinya, namun tidak ada yang bisa membuatnya terpesona, tidak dalam mimpi sekalipun."
Ariel hanya menggelengkan kepalanya.
"Duduklah partner." Ucap Ariel pada Cindy.
Amira tertawa kecil, Cindy menjadi malu dan duduk di dekat Amira.
"Apakah kau sudah makan siang?" Tanya Amira kepada Cindy.
Cindy menganggukkan kepalanya dan berkata, "ini adalah coklat favoritmu." Dia memberikan coklat itu kepada Amira.
Ariel langsung menggigit coklat itu dan berkata, " enak juga."
Amira menjadi marah dan memberikan seluruh coklat itu kepada Ariel.
************
Sudah waktunya pulang, Amira tengah menunggu kedatangan Dafa kakaknya.
Ariel datang dengan mobilnya dan berkata, "ayo, aku akan mengantar mu."
"Tidak perlu." Balas Amira.
Dafa akhirnya datang dan keluar dari dalam mobilnya. Dia mendekat kearah Amira dan berkata, "apa yang terjadi?"
Dafa kemudian melihat kearah Ariel dan berkata, "kau.... bukankah kau Ariel?"
Ariel keluar dari dalam mobilnya dan berkata, "iya kak. Aku Ariel."
"Siapa yang kau panggil kakak?" Ucap Dafa.
Amira lalu berjalan masuk ke dalam mobil dan duduk. Dia kemudian berkata, "ayo kita pergi Kak, ini sudah terlambat."
Mereka akhirnya pulang meninggalkan Ariel yang masih berdiri di samping mobilnya.
"Kau tidak bisa menghindar dariku Amira." ucap Ariel.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-11-03
0