Eps. 2: Istana Lain

Feng Shang baru mengetahui nama dunia yang membuatnya kebingungan. Ternyata, dunia yang serba aneh ini disebut bumi, sebuah planet ketiga dalam sistem tata surya dengan galaksi Bima Sakti. Planet ini berputar mengelilingi sebuah bintang yang disebut matahari, sehingga menyebabkan adanya siang dan malam dan berlangsung selama 24 jam.

Hewan spiritual bersuara berisik yang dia tumpangi tadi bernama helicopter, merupakan sebuah kendaraan jalur udara di bumi. Kota tempat dia berada benama Kota Cheng, sebuah kota maju yang penduduknya lumayan sejahtera.

Bangunan-bangunan tinggi yang menjulang disebut gedung, sementara ruangan yang tadi ditempati Feng Shang sembari menunggu Shen Yi adalah kantor.

Feng Shang mengetahuinya setelah bertanya pada Zhang Bi. Zhang Bi adalah asisten Shen Yi, sekaligus sekretarisnya. Zhang Bi tahu banyak tentang dunia ini, juga tahu banyak tentang Shen Yi. Asisten itu berkata bahwa dia diminta Shen Yi untuk membawanya pulang ke rumah.

Di depan sebuah bangunan yang megah dengan arsitektur yang khas, Feng Shang berdiri tegap menghadap pintu utama. Tampilan depan bangunan ini mengingatkan dia pada Istana Fengyun miliknya di Langit Kesembilan.

Meskipun tidak semewah dan seajaib Istana Fengyun, bangunan ini tetap memiliki ciri khasnya sendiri yang membuat Feng Shang betah hanya dengan menatapnya saja.

“Nona, silakan masuk,” ucap Zhang Bi.

Pintu pagarnya terbuka otomatis. Itu membuat Feng Shang sedikit terkejut hingga hampir melompat. Zhang Bi yang melihatnya menahan tawa, lalu kembali berjalan menuju bagian dalam bangunan yang sangat megah tersebut. Feng Shang melihat ke sekeliling, menikmati pemandangan indah dari taman bunga dan pelataran yang dihiasi berbagai bebatuan cantik.

“Ini adalah rumah Tuan Shen. Karena Nona tidak tahu jalan pulang dan di mana rumah Nona, silakan tinggal di sini untuk sementara.”

“Tinggal di sini? Bersama Shen Yi?” tanya Feng Shang.

“Meskipun kalian tinggal serumah, Tuan Shen dan Nona tidur di kamar terpisah. Saya harus kembali ke kantor, jika Nona membutuhkan sesuatu, silakan tekan tombol di sana dan hubungi saya,” ucap Zhang Bi sembari menunjuk ke sebuah benda yang tertempel di dinding, bentuknya bulat, mungkin sebuah bel atau alat penghubung suara.

Di rumah seluas dan semegah ini, tidak ada pelayan atau pembantu. Itu membuat Feng Shang kesulitan menanyakan sesuatu karena tidak ada orang yang bisa diajak bicara. Padahal, di Istana Fengyun, dia adalah seorang Maharani Langit yang dilayani banyak orang. Apapun yang dia butuhkan selalu disiapkan dan disediakan pelayan.

Feng Shang tiba-tiba merasakan sakit di dadanya. Dia membuka bajunya dan mendapati tanda feniks api biru mengeluarkan cahaya. Feng Shang seperti ditarik seluruh tulang rusuknya, meringis kesakitan hingga langkahnya terhunyung-hunyung. Dia menabrak segala objek yang ada di dekatnya. Wajahnya dipenuhi keringat dan tubuhnya terasa panas.

Tangan Feng Shang menunjuk ke segala arah, menghempaskan energi yang cukup besar. Benda-benda yang terkena hempasan hancur berkeping-keping dan dalam sekejap, isi rumah Shen Yi yang serba mewah langsung berantakan.

“Mengapa kekuatan sihirku tiba-tiba pulih?”

Feng Shang berjalan ke segala arah, mencari sesuatu yang bisa mengurangi rasa panas dan sakitnya. Terakhir kali, dia melompat ke Kolam Tianhui yang terletak empat ribu mil dari Istana Langit karena kekuatan sihirnya meningkat sehingga tubuhnya seperti terbakar. Butuh waktu selama beberapa jam hingga tubuhnya benar-benar bisa dipulihkan.

Tidak lama kemudian, dia melihat sebuah air mancur. Feng Shang segera belari, namun tubuhnya menabrak sesuatu yang keras yang tidak terlihat. Rupanya, dia menabrak dinding kaca yang memisahkan bagian dalam rumah dengan sebuah kolam air mancur.

Karena marah dan sudah tidak tahan panas, Feng Shang langsung menghancurkan dinding kaca tersebut hingga berbunyi sangat keras.

Tanpa pikir panjang, dia langsung melompat ke dalam kolam air mancur. Meskipun airnya tidak sesegar air kehidupan di Kolam Tianhui, setidaknya rasa panas yang membakar tubuhnya berkurang sedikit demi sedikit. Feng Shang menyembulkan kepalanya di permukaan, lalu berenang ke tengah, ke tempat air mancur berada.

Kepalanya dibasuh air yang dingin, terasa nyaman dan sejuk.

...***...

Shen Yi sangat terkejut ketika dia melihat isi rumah mewahnya hancur berantakan. Saat dia membuka pintu dan menyalakan lampu, pemandangan tak sedap langsung menusuk matanya. Guci-guci antik, lukisan-lukisan mahal, patung-patung mewah, lemari-lemari kaca berisi perabotan mahal, meja, kursi, semuanya hancur.

“Sial! Siapa yang menghancurkan isi rumahku?” umpat Shen Yi.

Dia marah, tetapi tidak tahu harus marah pada siapa. Mungkinkah perampok datang? Tetapi, dengan sistem keamanan yang sangat tinggi dan canggih, mengapa mereka tidak terdeteksi?

Rumah ini dilengkapi sensor dan kamera pengawas versi tercanggih. Jika ada orang asing yang masuk, maka akan langsung otomatis terdeteksi dan langsung terhubung dengan jaringan kantornya.

Shen Yi melihat seonggok pakaian yang tidak asing tergeletak di tengah pecahan benda. Tiba-tiba, dia teringat bahwa tadi siang dia menyuruh Zhang Bi membawa Feng Shang pulang ke rumah. Shen Yi sedikit panik, mungkinkah Feng Shang dibawa kabur oleh perampok itu?

“Feng Shang? Feng Shang?” panggilnya. Shen Yi berjalan menuju kolam air mancur, lalu kakinya tanpa sengaja menyenggol pecahan dinding kaca. “Feng Shang?”

Feng Shang yang tengah memejamkan mata seketika membuka matanya, lalu melihat sosok Shen Yi tengah berdiri di tepi kolam. Terkejut, Feng Shang menggunakkan sedikit kekuatannya, memanggil angin dari dalam air. Seketika datang angin yang menerbangkan debu hingga Shen Yi kesulitan melihat objek di sekitarnya.

Pada kesempatan itu, Feng Shang menenggelamkan dirinya ke kolam dan  hanya menyembulkan kepalanya saja. Setelah angin berhenti, Shen Yi lantas bertanya, “Apa yang kau lakukan di dalam sana?”

“Berendam,” Feng Shang menjawab singkat. Jika itu di Istana Langit, orang yang mengintip Maharani Langit mandi akan langsung dilemparkan ke Sungai Reinkarnasi. Tetapi di sini, situasinya berbeda.

Celaka, pikir Feng Shang. Shen Yi pasti ingin bertanya mengapa isi rumahnya hancur seperti itu. Feng Shang tidak mungkin mengaku kalau dia yang sudah menghancurkannya karena kekuatan sihirnya pulih dan tidak terkendali. Di sini, di dunia ini, dia pasti dianggap sudah gila dan ditertawakan.

“Kau tahu mengapa rumahku bisa hancur?” tanya Shen Yi.

“Mungkin ada pencuri yang masuk,” jawab Feng Shang.

Shen Yi justru berpikir ini aneh. Perempuan itu begitu tenang seolah kejadian janggal ini bukan apa-apa. Sudahlah, mungkin sistem di rumahnya memang perlu diperbaiki lagi.

Tidak heran jika Feng Shang memiliki sikap seperti itu. Jangankan pencuri atau perampok, ketika dia terdampar di pulau terpencil sendirian pun wajahnya masih tetap datar.

Shen Yi lantas menghubungi Zhang Bi untuk segera memanggil orang agar isi rumahnya bisa dibersihkan dan perabotannya diganti dengan yang baru. Shen Yi juga meminta asistennya itu untuk membeli beberapa potong pakaian wanita, karena di rumah ini, tidak ada pakaian wanita yang dia punya. Tentu saja, untuk apa dia mengoleksi benda-benda seperti itu?

Shen Yi menatap Feng Shang yang hanya menyembulkan kepala, memandangnya dengan aneh.

“Mengapa kau menatapku?”

Shen Yi seperti tersadar dari mimpi. Dia berdehem kecil, menahan keinginan untuk tertawa.

“Kolam air mancur bukan untuk berendam,” pria itu tiba-tiba berucap.

Masa bodoh, pikir Feng Shang. Jika bukan karena terpaksa, dia juga tidak akan masuk ke dalam kolam yang bahkan airnya tidak memiliki aura spiritual. Shen Yi menggelengkan kepala meski tidak mendapat respon dari Feng Shang.

Perempuan itu memang aneh. Padahal hari sudah malam, namun dia malah berendam di kolam air mancur yang suhunya lebih rendah dari kolam renang yang ada di halaman belakang.

“Naiklah ke lantai dua. Kamarmu ada di sana,” ucap Shen Yi sebelum dia berbalik dan pergi.

...***...

Terpopuler

Comments

DHIwa diaryNT

DHIwa diaryNT

untung ini kisahnya seorg penyeimbang alam,coba kalau org pribumi & tinggalnya kampung adat beda LGI 😬😬😬😬😬 syuka2

2024-01-26

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusberkarya

2024-01-23

0

Nini Antéh

Nini Antéh

Shen Yi, kamu berhadapan dengan Maharani Langit🥺😂

2022-08-19

5

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Eps. 1: Pulau Yonghe
3 Eps. 2: Istana Lain
4 Eps. 3: Mengambil Ingatan
5 Eps. 4: Feng Shang di Taman Ajaib
6 Eps. 5: RIP Laptop
7 Eps. 6: Tanda-Tanda Identitas
8 Eps. 7: Tanda Identitas Bagian II
9 Eps. 8: Keluarga Ternama
10 Eps. 9: Shangyue dari Keluarga Feng
11 Eps. 10: Di Dua Sisi
12 Eps. 11: Perempuan Bodoh Itu Ada di Rumahku!
13 Eps. 12: Kesepakatan
14 Eps. 13: Direktur Baru Feng
15 Eps. 14: Kembali Berulah
16 Eps. 15: Asmara Xiang Sun dan Nona Feng
17 Eps. 16: Berpikir Terlalu Banyak
18 Eps. 17: Ketertarikan Xiang Sun
19 Eps. 18: Mandi
20 Eps. 19: Formasi Pembuka Jiwa
21 Eps. 20: Rumah Sakit
22 Eps. 21: Tabir Hidup Xiang Sun
23 Eps. 22: Realita Menjadi Manusia
24 Eps. 23: Semut Tidak Tahu Diri
25 Eps. 24: Kemalangan
26 Eps. 25: Kemunculan Sayap Feniks Biru
27 Eps. 26: Antara Nyata atau Tidak
28 Eps. 27: Salah Merapal Mantra
29 Eps. 28: Tidak Akan Menyerah
30 Eps. 29: Peliharaan Kantor
31 Eps. 30: Bumbu Provokasi Feng Ling
32 Eps. 31: Penculikan
33 Eps. 32: Aksi Penyelamatan
34 Eps. 33: Alam Ketiadaan
35 Eps. 34: Feniks yang Hilang
36 Eps. 35: Mencabut Tulang Belulang
37 Eps. 36: Serangan Balik
38 Eps. 37: Misteri Mayat
39 Eps. 38: Tidak Boleh Mati
40 Eps. 39: Tidak Yakin
41 Eps. 40: Diberi Amanah
42 Eps. 41: Cara Kerja Maharani Langit
43 Eps. 42: Yang Tidak Pernah Ada
44 Eps. 43: Balapan
45 Eps. 44: Trik
46 Eps. 45: Luka Dalam
47 Eps. 46: Balasan Pertama
48 Eps. 47: Mengambil Kembali Milik Sendiri
49 Eps. 48: Menjelajah Mimpi
50 Eps. 49: Membakar Jejak
51 Eps. 50: TKP
52 Eps. 51: Wilayah Musuh
53 Eps. 52: Dia Milikku!
54 Eps. 53: Menangislah!
55 Eps. 54: Memaknai Alam Mimpi
56 Eps. 55: Menghindar
57 Eps. 56: Nyonya Yin
58 Eps. 57: Tidak Beres
59 Eps. 58: Membias
60 Eps. 59: Keanehan
61 Eps. 60: Mengirim Kembali
62 Eps. 61: Kisah Sang Dewa
63 Eps. 62: Dewa Agung Yongheng
64 Eps. 63: Bernostalgia
65 Eps. 64: Menyadari Sesuatu
66 Sebentar, Sebentar!
67 Eps. 65: Tipu Daya
68 Eps. 66: Musuh Lama
69 Eps. 67: Menemui Roh Langit
70 Eps. 68: Saling Berjanji
71 Eps. 69: Misi Penyelamatan Dunia
72 Eps. 70: Bukan Akhir
73 Eps. 71: Terbangun
74 Eps. 72: Gosip Hangat Para Dewi
75 Eps. 73: Pertarungan Pembuka
76 Eps. 74: Ingatan Samar
77 Eps. 75: Berebut Tempat
78 Eps. 76: Jamuan Langit
79 Eps. 77: Binatang Iblis dan Cermin Langit
80 Eps. 78: Terjebak Bersama
81 Eps. 79: Dia Tidak Seburuk Itu
82 Eps. 80: Mencari Suasana
83 Eps. 81: Gerbang Perpisahan
84 Eps. 82: Raja Laut Timur
85 Eps. 83: Setelah Lima Ratus Tahun
86 Eps. 84: Berani Menyakiti
87 Eps. 85: Dunia Ini Milik Manusia
88 Eps. 86: Tidak Sengaja Melihatnya
89 Eps. 87: Mengenali Seseorang
90 Eps. 88: Takdir Lampau Maharani Langit
91 Eps. 89: Tidak Ada Jalan Kembali
92 Eps. 90: Masih Belum Cukup
93 Eps. 91: Kaisar Manusia
94 Eps. 92: Tidak Mengizinkan
95 Eps. 93: Memohon Terus Terang
96 Eps. 94: Pertarungan dan Pertemuan Kembali
97 Eps. 95: Tentang Pohon Perasaan
98 Eps. 96: Untuk Separuh Nyawa
99 Eps. 97: Ungkapan
100 Eps. 98: Kencan Sekali Seumur Hidup
101 Eps. 99: Pesta Darah
102 Eps. 100: Tanda Kekacauan
103 Eps. 101: Misteri Takdir yang Terungkap
104 Eps. 102: Reuni Akbar
105 Eps. 103: Mencari Akhir
106 Eps. 104: Ketiadaan Abadi
107 Epilog
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Prolog
2
Eps. 1: Pulau Yonghe
3
Eps. 2: Istana Lain
4
Eps. 3: Mengambil Ingatan
5
Eps. 4: Feng Shang di Taman Ajaib
6
Eps. 5: RIP Laptop
7
Eps. 6: Tanda-Tanda Identitas
8
Eps. 7: Tanda Identitas Bagian II
9
Eps. 8: Keluarga Ternama
10
Eps. 9: Shangyue dari Keluarga Feng
11
Eps. 10: Di Dua Sisi
12
Eps. 11: Perempuan Bodoh Itu Ada di Rumahku!
13
Eps. 12: Kesepakatan
14
Eps. 13: Direktur Baru Feng
15
Eps. 14: Kembali Berulah
16
Eps. 15: Asmara Xiang Sun dan Nona Feng
17
Eps. 16: Berpikir Terlalu Banyak
18
Eps. 17: Ketertarikan Xiang Sun
19
Eps. 18: Mandi
20
Eps. 19: Formasi Pembuka Jiwa
21
Eps. 20: Rumah Sakit
22
Eps. 21: Tabir Hidup Xiang Sun
23
Eps. 22: Realita Menjadi Manusia
24
Eps. 23: Semut Tidak Tahu Diri
25
Eps. 24: Kemalangan
26
Eps. 25: Kemunculan Sayap Feniks Biru
27
Eps. 26: Antara Nyata atau Tidak
28
Eps. 27: Salah Merapal Mantra
29
Eps. 28: Tidak Akan Menyerah
30
Eps. 29: Peliharaan Kantor
31
Eps. 30: Bumbu Provokasi Feng Ling
32
Eps. 31: Penculikan
33
Eps. 32: Aksi Penyelamatan
34
Eps. 33: Alam Ketiadaan
35
Eps. 34: Feniks yang Hilang
36
Eps. 35: Mencabut Tulang Belulang
37
Eps. 36: Serangan Balik
38
Eps. 37: Misteri Mayat
39
Eps. 38: Tidak Boleh Mati
40
Eps. 39: Tidak Yakin
41
Eps. 40: Diberi Amanah
42
Eps. 41: Cara Kerja Maharani Langit
43
Eps. 42: Yang Tidak Pernah Ada
44
Eps. 43: Balapan
45
Eps. 44: Trik
46
Eps. 45: Luka Dalam
47
Eps. 46: Balasan Pertama
48
Eps. 47: Mengambil Kembali Milik Sendiri
49
Eps. 48: Menjelajah Mimpi
50
Eps. 49: Membakar Jejak
51
Eps. 50: TKP
52
Eps. 51: Wilayah Musuh
53
Eps. 52: Dia Milikku!
54
Eps. 53: Menangislah!
55
Eps. 54: Memaknai Alam Mimpi
56
Eps. 55: Menghindar
57
Eps. 56: Nyonya Yin
58
Eps. 57: Tidak Beres
59
Eps. 58: Membias
60
Eps. 59: Keanehan
61
Eps. 60: Mengirim Kembali
62
Eps. 61: Kisah Sang Dewa
63
Eps. 62: Dewa Agung Yongheng
64
Eps. 63: Bernostalgia
65
Eps. 64: Menyadari Sesuatu
66
Sebentar, Sebentar!
67
Eps. 65: Tipu Daya
68
Eps. 66: Musuh Lama
69
Eps. 67: Menemui Roh Langit
70
Eps. 68: Saling Berjanji
71
Eps. 69: Misi Penyelamatan Dunia
72
Eps. 70: Bukan Akhir
73
Eps. 71: Terbangun
74
Eps. 72: Gosip Hangat Para Dewi
75
Eps. 73: Pertarungan Pembuka
76
Eps. 74: Ingatan Samar
77
Eps. 75: Berebut Tempat
78
Eps. 76: Jamuan Langit
79
Eps. 77: Binatang Iblis dan Cermin Langit
80
Eps. 78: Terjebak Bersama
81
Eps. 79: Dia Tidak Seburuk Itu
82
Eps. 80: Mencari Suasana
83
Eps. 81: Gerbang Perpisahan
84
Eps. 82: Raja Laut Timur
85
Eps. 83: Setelah Lima Ratus Tahun
86
Eps. 84: Berani Menyakiti
87
Eps. 85: Dunia Ini Milik Manusia
88
Eps. 86: Tidak Sengaja Melihatnya
89
Eps. 87: Mengenali Seseorang
90
Eps. 88: Takdir Lampau Maharani Langit
91
Eps. 89: Tidak Ada Jalan Kembali
92
Eps. 90: Masih Belum Cukup
93
Eps. 91: Kaisar Manusia
94
Eps. 92: Tidak Mengizinkan
95
Eps. 93: Memohon Terus Terang
96
Eps. 94: Pertarungan dan Pertemuan Kembali
97
Eps. 95: Tentang Pohon Perasaan
98
Eps. 96: Untuk Separuh Nyawa
99
Eps. 97: Ungkapan
100
Eps. 98: Kencan Sekali Seumur Hidup
101
Eps. 99: Pesta Darah
102
Eps. 100: Tanda Kekacauan
103
Eps. 101: Misteri Takdir yang Terungkap
104
Eps. 102: Reuni Akbar
105
Eps. 103: Mencari Akhir
106
Eps. 104: Ketiadaan Abadi
107
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!