Feng Shang baru mengetahui nama dunia yang membuatnya kebingungan. Ternyata, dunia yang serba aneh ini disebut bumi, sebuah planet ketiga dalam sistem tata surya dengan galaksi Bima Sakti. Planet ini berputar mengelilingi sebuah bintang yang disebut matahari, sehingga menyebabkan adanya siang dan malam dan berlangsung selama 24 jam.
Hewan spiritual bersuara berisik yang dia tumpangi tadi bernama helicopter, merupakan sebuah kendaraan jalur udara di bumi. Kota tempat dia berada benama Kota Cheng, sebuah kota maju yang penduduknya lumayan sejahtera.
Bangunan-bangunan tinggi yang menjulang disebut gedung, sementara ruangan yang tadi ditempati Feng Shang sembari menunggu Shen Yi adalah kantor.
Feng Shang mengetahuinya setelah bertanya pada Zhang Bi. Zhang Bi adalah asisten Shen Yi, sekaligus sekretarisnya. Zhang Bi tahu banyak tentang dunia ini, juga tahu banyak tentang Shen Yi. Asisten itu berkata bahwa dia diminta Shen Yi untuk membawanya pulang ke rumah.
Di depan sebuah bangunan yang megah dengan arsitektur yang khas, Feng Shang berdiri tegap menghadap pintu utama. Tampilan depan bangunan ini mengingatkan dia pada Istana Fengyun miliknya di Langit Kesembilan.
Meskipun tidak semewah dan seajaib Istana Fengyun, bangunan ini tetap memiliki ciri khasnya sendiri yang membuat Feng Shang betah hanya dengan menatapnya saja.
“Nona, silakan masuk,” ucap Zhang Bi.
Pintu pagarnya terbuka otomatis. Itu membuat Feng Shang sedikit terkejut hingga hampir melompat. Zhang Bi yang melihatnya menahan tawa, lalu kembali berjalan menuju bagian dalam bangunan yang sangat megah tersebut. Feng Shang melihat ke sekeliling, menikmati pemandangan indah dari taman bunga dan pelataran yang dihiasi berbagai bebatuan cantik.
“Ini adalah rumah Tuan Shen. Karena Nona tidak tahu jalan pulang dan di mana rumah Nona, silakan tinggal di sini untuk sementara.”
“Tinggal di sini? Bersama Shen Yi?” tanya Feng Shang.
“Meskipun kalian tinggal serumah, Tuan Shen dan Nona tidur di kamar terpisah. Saya harus kembali ke kantor, jika Nona membutuhkan sesuatu, silakan tekan tombol di sana dan hubungi saya,” ucap Zhang Bi sembari menunjuk ke sebuah benda yang tertempel di dinding, bentuknya bulat, mungkin sebuah bel atau alat penghubung suara.
Di rumah seluas dan semegah ini, tidak ada pelayan atau pembantu. Itu membuat Feng Shang kesulitan menanyakan sesuatu karena tidak ada orang yang bisa diajak bicara. Padahal, di Istana Fengyun, dia adalah seorang Maharani Langit yang dilayani banyak orang. Apapun yang dia butuhkan selalu disiapkan dan disediakan pelayan.
Feng Shang tiba-tiba merasakan sakit di dadanya. Dia membuka bajunya dan mendapati tanda feniks api biru mengeluarkan cahaya. Feng Shang seperti ditarik seluruh tulang rusuknya, meringis kesakitan hingga langkahnya terhunyung-hunyung. Dia menabrak segala objek yang ada di dekatnya. Wajahnya dipenuhi keringat dan tubuhnya terasa panas.
Tangan Feng Shang menunjuk ke segala arah, menghempaskan energi yang cukup besar. Benda-benda yang terkena hempasan hancur berkeping-keping dan dalam sekejap, isi rumah Shen Yi yang serba mewah langsung berantakan.
“Mengapa kekuatan sihirku tiba-tiba pulih?”
Feng Shang berjalan ke segala arah, mencari sesuatu yang bisa mengurangi rasa panas dan sakitnya. Terakhir kali, dia melompat ke Kolam Tianhui yang terletak empat ribu mil dari Istana Langit karena kekuatan sihirnya meningkat sehingga tubuhnya seperti terbakar. Butuh waktu selama beberapa jam hingga tubuhnya benar-benar bisa dipulihkan.
Tidak lama kemudian, dia melihat sebuah air mancur. Feng Shang segera belari, namun tubuhnya menabrak sesuatu yang keras yang tidak terlihat. Rupanya, dia menabrak dinding kaca yang memisahkan bagian dalam rumah dengan sebuah kolam air mancur.
Karena marah dan sudah tidak tahan panas, Feng Shang langsung menghancurkan dinding kaca tersebut hingga berbunyi sangat keras.
Tanpa pikir panjang, dia langsung melompat ke dalam kolam air mancur. Meskipun airnya tidak sesegar air kehidupan di Kolam Tianhui, setidaknya rasa panas yang membakar tubuhnya berkurang sedikit demi sedikit. Feng Shang menyembulkan kepalanya di permukaan, lalu berenang ke tengah, ke tempat air mancur berada.
Kepalanya dibasuh air yang dingin, terasa nyaman dan sejuk.
...***...
Shen Yi sangat terkejut ketika dia melihat isi rumah mewahnya hancur berantakan. Saat dia membuka pintu dan menyalakan lampu, pemandangan tak sedap langsung menusuk matanya. Guci-guci antik, lukisan-lukisan mahal, patung-patung mewah, lemari-lemari kaca berisi perabotan mahal, meja, kursi, semuanya hancur.
“Sial! Siapa yang menghancurkan isi rumahku?” umpat Shen Yi.
Dia marah, tetapi tidak tahu harus marah pada siapa. Mungkinkah perampok datang? Tetapi, dengan sistem keamanan yang sangat tinggi dan canggih, mengapa mereka tidak terdeteksi?
Rumah ini dilengkapi sensor dan kamera pengawas versi tercanggih. Jika ada orang asing yang masuk, maka akan langsung otomatis terdeteksi dan langsung terhubung dengan jaringan kantornya.
Shen Yi melihat seonggok pakaian yang tidak asing tergeletak di tengah pecahan benda. Tiba-tiba, dia teringat bahwa tadi siang dia menyuruh Zhang Bi membawa Feng Shang pulang ke rumah. Shen Yi sedikit panik, mungkinkah Feng Shang dibawa kabur oleh perampok itu?
“Feng Shang? Feng Shang?” panggilnya. Shen Yi berjalan menuju kolam air mancur, lalu kakinya tanpa sengaja menyenggol pecahan dinding kaca. “Feng Shang?”
Feng Shang yang tengah memejamkan mata seketika membuka matanya, lalu melihat sosok Shen Yi tengah berdiri di tepi kolam. Terkejut, Feng Shang menggunakkan sedikit kekuatannya, memanggil angin dari dalam air. Seketika datang angin yang menerbangkan debu hingga Shen Yi kesulitan melihat objek di sekitarnya.
Pada kesempatan itu, Feng Shang menenggelamkan dirinya ke kolam dan hanya menyembulkan kepalanya saja. Setelah angin berhenti, Shen Yi lantas bertanya, “Apa yang kau lakukan di dalam sana?”
“Berendam,” Feng Shang menjawab singkat. Jika itu di Istana Langit, orang yang mengintip Maharani Langit mandi akan langsung dilemparkan ke Sungai Reinkarnasi. Tetapi di sini, situasinya berbeda.
Celaka, pikir Feng Shang. Shen Yi pasti ingin bertanya mengapa isi rumahnya hancur seperti itu. Feng Shang tidak mungkin mengaku kalau dia yang sudah menghancurkannya karena kekuatan sihirnya pulih dan tidak terkendali. Di sini, di dunia ini, dia pasti dianggap sudah gila dan ditertawakan.
“Kau tahu mengapa rumahku bisa hancur?” tanya Shen Yi.
“Mungkin ada pencuri yang masuk,” jawab Feng Shang.
Shen Yi justru berpikir ini aneh. Perempuan itu begitu tenang seolah kejadian janggal ini bukan apa-apa. Sudahlah, mungkin sistem di rumahnya memang perlu diperbaiki lagi.
Tidak heran jika Feng Shang memiliki sikap seperti itu. Jangankan pencuri atau perampok, ketika dia terdampar di pulau terpencil sendirian pun wajahnya masih tetap datar.
Shen Yi lantas menghubungi Zhang Bi untuk segera memanggil orang agar isi rumahnya bisa dibersihkan dan perabotannya diganti dengan yang baru. Shen Yi juga meminta asistennya itu untuk membeli beberapa potong pakaian wanita, karena di rumah ini, tidak ada pakaian wanita yang dia punya. Tentu saja, untuk apa dia mengoleksi benda-benda seperti itu?
Shen Yi menatap Feng Shang yang hanya menyembulkan kepala, memandangnya dengan aneh.
“Mengapa kau menatapku?”
Shen Yi seperti tersadar dari mimpi. Dia berdehem kecil, menahan keinginan untuk tertawa.
“Kolam air mancur bukan untuk berendam,” pria itu tiba-tiba berucap.
Masa bodoh, pikir Feng Shang. Jika bukan karena terpaksa, dia juga tidak akan masuk ke dalam kolam yang bahkan airnya tidak memiliki aura spiritual. Shen Yi menggelengkan kepala meski tidak mendapat respon dari Feng Shang.
Perempuan itu memang aneh. Padahal hari sudah malam, namun dia malah berendam di kolam air mancur yang suhunya lebih rendah dari kolam renang yang ada di halaman belakang.
“Naiklah ke lantai dua. Kamarmu ada di sana,” ucap Shen Yi sebelum dia berbalik dan pergi.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
DHIwa diaryNT
untung ini kisahnya seorg penyeimbang alam,coba kalau org pribumi & tinggalnya kampung adat beda LGI 😬😬😬😬😬 syuka2
2024-01-26
0
Fifid Dwi Ariyani
trusberkarya
2024-01-23
0
Nini Antéh
Shen Yi, kamu berhadapan dengan Maharani Langit🥺😂
2022-08-19
5