Aira tidak langsung mengejarnya, Song Hanyu pasti akan menghindar bahkan marah jika ia langsung meminta foto dan tanda tangannya, lagi pula sekarang rambutnya berantakan dan tidak mengenakan make up, Aihara tentu tidak percaya diri berfoto dengan pria tampan bak dewa yunani itu.
Namun Aihara tak membuang kesempatan ini, ia segera mengambil gambar mobil itu beserta plat nomernya agar mempermudah ia menghapal.
Sebenaranya Aihara cukup gugup melakukan pengintaianp seperti ini, namun tetap saja ia perlahan mengendap endap mengikutinya, mengawasi setiap gerak geringnya sambil duduk di tepi kolam bepura pura sedang membaca tabloid yang memang salalu sengaja ia bawa di tas gendongnya.
Jantungnya berdetak kencang setiap melihat gerak gerik Song Hanyu, apalagi Hanyu beberapa kali melintas di depannya, ia semakin gugup tidak menentu, bahkan Song Hanyu juga duduk di kursi tak jauh dari tempat Aihara duduk, 'benar benar tampan' batin Aihara berulan ulang.
Ini bukanlah yang pertama kali ia melihat secara langsung wajah Hanyu, tahun sebelumnya ia juga melihat secara langsung di acara meet and greet setelah lounching filmnya di sebuah restoran di Shanghai. Namun kali ini sensasinya jauh berbeda, jantungnya berdegup kencang setiap Hanyu begitu dekat dengannya.
Setelah puas melihat dan mengawasi Hanyuakhirnya Aihara memilih kembali ke apartemen yang telah ia sewa, ia hanya menyewa 1 minggu, ia tidak menyewa 1 bulan penuh karena takut ia akan mendapatkan targetnya dalam 1 minggu ini.
Ini adalah hari ke 6 ia mengikuti Hanyu kemanapun ia pergi, Aihara bahkan menyewa sebuah mobil di Shanghai untuk mempermudah pergerakannya, ia benar benar menjadi penguntit. Hari ini Hanyu akan menjadi bintang tamu untuk variety show di sebuah stasiun tv, ia memarkir mobilnya tepat di sebelah mobil Hanyu, Ia berencana mencegatnya meminta foto kemudian kabur, lagi pula besok batas terakhir sewa apartemen dan mobilnya jadi hari ini semuanya harus beres jika tidak ia akan manambah 1 minggu lagi untuk tinggal di Shanghai.
Song Hanyu telah 2 jam berada di dalam gedung stasiun tv itu, Aihara benar benar mulai jenuh mengunggu di mobilnya, ia kemudian keluar untuk menghirup udara, ia telah mengunyah banyak permen karet agar ia tidak mengantuk hingga merasakan rahangnya sakit.
Ia mengitari mobil Hanyu beberapa kali sambil berguman
“lama banget sih.. aaahhhh aku mulai bosen nunggu” keluhnya pelan
“nona? Apa yang kau lakukan?” suara itu mengejutkan Aihara, Aihara ketakutan bukan karena apa apa tapi karena itu suara asisten Song Hanyu
“tidak...” kata Aihara dengan bahasa inggris
“apa kau berniat mencuri sesuatu di mobil kami?” selidiknya
“tidak aku hanya melihat lihat karena aku..... ingin melihat” jawab Aihara acak
“kau pasti memiliki tujuan lain, apa kau membuntuti kami?”
“aku tidak pernah membuntutimu” jawab Aihara gugup
“katakan apa maumu atau aku laporkan pada polisi”
“tidak aku tidak membuntutimu” elak Aihara
“kalau begitu aku kan melaporkanmu karena tindakanmu mencurigakan” asisten itu terus saja menuduh Aihara
“kau tidak memiliki bukti” jawab Aihara membela diri
“kau sepertinya bukan warga...” belum selesai asisten itu mengucapkkan kata katanya seseorang datang dan memotong kalimatnya
“Xiao yan biarkan dia” itu suara Song Hanyu!
Aihara sangat gugup hingga gemetar, ia tidak menyangka pengejarannya membuahkan hasil kini idolanya berdiri tepat di hadapannya. Tinggal minta foto berdua kemudian ia berterima kasih lalu pergi dengan damai.
“nona kau mengikuti kami beberapa hari ini, apa maumu?” tanya Song Hanyu lembut. ‘double shit!!!! ternyata aku ketahuan’ batinnya
“aaaa aaakkuu....” Aihara tergagap jantungnya berdetak kencang “aku hamil anakmu, kau harus bertanggung jawab...!” entah bagaimana kata kata itu melompat dari mulutnya tanpa ia pikir lebuh dulu
Xiao Yan tertawa “setiap hari ada gadis yang mengaku di hamili oleh Song Hanyu, kau harusnya mencari alasan lain yang lebih baik”
Song Hanyu memberikan kode pada asistenya untuk diam kemudian memajukan wajahnya mengamati gadis di depannya, gadis yang cantik, matanya indah dan tidak sipit, kulitnya juga putih kekuningan,
“kau bisa bahasa mandarin?” tanya Song Hanyu
Aihara hanya mengangguk
“kau berasal dari mana?”
“Indonesia” jawab Aihara masih dengan tatapan waspada
Hanyu mengerutkan kening, dengan wajah seperti ini dari Indonesia?
Matanya.... ya matanya 'berbeda dengan....'
“masuklah kedalam mobilku, di sini berbahaya” kata Song Hanyu sambil membukakan pintu mobilnya untuk Hanyu, Hanyu dengan linglung masuk dan duduk di bangku belakang mobil, kemudian Song Hanyu duduk di sampingnya.
Xiao Yan mengemudikan mobil itu dengan mulus, Hanyu tidak tau harus berkata apa, jantungnya melompat lompat tidak terkira.
Ia kini duduk berdampingan dengan idolanya, hanya berjarak beberapa centimeter. Oh tuhan.... Aihara merasa sepertinya jika mati saat ini juga ia telah rela, ia benar benar ingin menjerit bahagia.
Mereka sampai depan pintu sebuah apartemen mewah, dan Song Hanyu memerintahkan asistennya meninggalkan mereka.
Aihara sangat ketakutan, ia hanya diam mengunci mulutnya, ia tak tau harus berkata apa,
mungkin harus berkata ‘Song Hanyu aku ingin berfoto denganmu’ kemudian berfoto dan segera kembali.
“Song Hanyu” panggilnya pelan
“mmmmmmm” jawab pria itu santai sambil melangkah memasuki tempat tinggalnya
Aihara mengikutinya setengah berlari karena langkah kaki Song Hanyu jelas berbeda denganya yang hanya memiliki tinggi badan 160cm sedang Song Hanyu 188 cm
“jadi siapa namamu?” tanya Song Hanyu lembut sambil duduk di sofa dengan anggun
“Ai... Ai Aihara ” jawab Aihara sangat gugup hingga menyebutkan namanya terbata bata
“Ai? Cinta?” tanya Song Hanyu “jadi aku harus memanggilmu cinta?” tanya Song Hanyu
dengan nada geli
Aihara hanya diam, ia merasa lucu sendiri dengan panggilan cinta itu adalah kesalahannya dalam menyebutkan kata Aihara, ia menyebutkannya terpisah sehingga bermakna ai \= cinta dalam bahasa mandarin
“baiklah cinta berapa umurmu?”
“23” jawabnya singkat
“duduklah” kata Song Hanyu menyuruh Aihara duduk
“aku harus pulang, mobilku masih ada di tempat parkir tadi” jawab Hanyu dan hendak berbalik pergi
“aku tidak mengizinkanmu pulang” jawab Song Hanyu tegas
“tapi...”
“kubilang aku tidak mengizinkanmu pulang, kau tetap tinggal bersamaku disini malam ini” titah Song Hanyu
“tapi bagaimana jika sesuatu terjadi pada mobil itu? Aku menyewannya itu bukan mobilku”
“asistenku akan mengurusnya, berikan kuncinya padaku” titahnya tegas
Aihara menyerahkan kunci itu dengan ragu ragu
Song Hanyu mengajak Aihara ke dalam kamar yang sangat besar bernuansa abu abu, Aihara menduga itu kamar Song Hanyu.
“mandilah” kata Song hanyu ia juga mengambilkan sebuah kemeja miliknya dan menyuruh Aihara mengenakan kemeja itu setelah mandi
Setelah selesai mandi Aihara tidak segera keluar, ia memeras otaknya untuk kabur dari tempat itu.
Sedangkan saat Aihara mandi Song Hanyu memeriksa tas Aihara, ia mendapati paspor visa dan tanda pengenal lain, mengambil beberapa foto dan mengirimkan pada asistennya untuk menyelidiki gadis itu.
Sudah setengah jam gadis itu tidak juga keluar dari kamar mandi, Song Hanyu mulai khawatir dan mengetuk pintu kamar mandi
“cinta...” panggilnya
Aihara keluar dari kamar mandi mengenakan kemeja kebesaran milik Song Hanyu, kepalanya masih di gulung handuk.
Song Hanyu tersenyum melihat gadis itu tampak sangat imut “kenapa lama sekali? Apa kau sakit perut?” tanya Song Hanyu
“tidak” jawab Aihara gugup
Song Hanyu menuntun Aihara seperti menuntun anak kecil ke meja makan, rupanya saat Aihara mandi pria itu memesan beberapa makanan.
“makanlah” kata Song Hanyu
“aku tidak lapar” bohong Aihara
“kau mengikutiku sejak pagi, benar kah kau tidak lapar?” tanya Song Hanyu
Aihara akhirnya mengambil beberapa makanan dengan sumpitnya, untungnya ia biasa makan di restoran jepang selama di Jakarta jadinya tidak kesulitan menggunakan sumpit.
Aihara makan dengan pelan dan anggun, ia masih menatap Song Hanyu dengan tatapan waspada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Syakila Syakila
kurang suka sama foto aihara....terlalu tua.....tapi ya apa yang pasti q suka critamu toir
2020-12-20
1
Ga_Nang
turumu miring tah thor...
2020-12-17
0
Fifit Likhan
kurang ajar,aq pasti uadah gila.senyun senyum sendiri baca novel ini,bagaimana ini...
2020-09-15
1