Selepas lulus dari sekolah menengah atas ia menyusul kakaknya yang kuliah di Jakarta, mereka tinggal berdua di sebuah apartemen, kakaknya hanya pergi kuliah dan selebihnya waktunya di habiskan untuk bersenang senang bersama teman dan pacar pacar tajirnya, berbeda dengan Aihara, gadis itu memilih mencari pekerjaan kemudian setelah satu tahun ia meniti kariernya ia melanjutkan studynya ia memilih kuliah dengan jalur ektensi di hari sabtu dan minggu, Selebihnya waktunya ia gunakan untuk bekerja, ia bekerja sebagai marketing executive di sebuah dealer mobil yang cukup di gemari masyarakkat Indonesia, bahkan aira menjadi salah satu marketing excecutive yang paling banyak menjual unit mobil seindonesia sepanjang 5 tahun ia bekerja, ia banyak mendapatkan penghargaan dan kadang ia jadi motivator seminar seminar yang berkaitan dengan penjualan unit kendaraan.
Aihara mendapatkan perlakuan khusus mendapatkan liburnya di hari sabtu dan minggu untuk melanjutkan studynya tidak seperti marketing excecutive lain yang harus bergantian shift, 3 tahun ia berhasil mendapatkan gelar sarjana di fakultas hubungan international di sebuah universitas bergengsi di Jakarta, namun itu belum berhenti di situ saja, ia masih melanjutkan dengan kursus bahasa mandarinnya satu tahun kemudian.
Aihara mengecek saldo rekeningnya, sudah cukup banyak, biaya kuliah dan apartemen selama di jakarta di tanggung oleh kedua orang tuanya karena ia berasal dari keluarga yang sangat mampu dan mementingkan pendidikan, ibunya berprofesi sebagai guru, tentu saja pendidikkan sangat di kedepankan, saedangkan ayahnya adalah seorang pengusaha textile dan lahan perkebunan.
Uang hasil Aihara bekerja benar benar terkumpul, ia bahkan bisa membeli sebuah mobil walaupun itu hanya mobil sederhana yang berharga kurang dari 200 juta rupiah dalam satu tahun ia menjadi seorang marketing excecutive, Aihara juga tidak boros seperti teman temannya yang pergi hang out dan cek in di sana sini untuk pamer di media sosial.
“tunggu aku sayangku yang paling tampan, aku bakal dapetin kamu, kita foto berdua, terus aku posting di media sosial aku” kata Aihara sambil kembali menciumi bibir Song Hanyu. selalu begitu!!!
“kak, aku mau ke Shanghai, titip mobil sama apartemen ya” Aihara berbicara melalui sambungan telfon kepada kakaknya, karena kakaknya kini telah menikah dan tinggal bersama suaminya
“berapa hari kamu di Shanghai?” tanya Cahaya Stevanny Zaitsev kakaknya
“belum tau” jawab Aihara, jelas ia belum tau bagaimana ia di Sanghai nanti apakah cepat atau lambat ia akan mendapatkan targetnya.
“kok belum tau? Kerjaan apa jalan jalan sih ara?”
“jalan jalan lah, kerja apaan di sana”
“kali aja kamu mau nawarin mobil sampe ke sana” cahaya tertawa mengejek
“pokoknya nanti lihat aja berapa lama”
“udah bilang sama mama papa belum?” tanya cahaya
“udah beres”
“pokoknya oleh olehnya jangan lupa, kalau bisa kamu pulang bawa gè-gè yang cakep” kata cahaya
(gè-gè baca koko \= kakak laki laki)
“pokoknya doain aja kak” jawab Aihara antusias
“jadi bener kamu ke sana nyamperin pacar kamu?” tanya cahaya curiga, setahu cahaya adiknya bahkan belum pernah berpacaran
“gak lah kak aku belum punya pacar”
“lah tadi minta doa, kirain doa restu biar di lamar pacar” keluh cahaya
“emangnya kamu kak, pacaran aja terus yang di pikirin” gerutu aihara
“ya tuhan ini anak, kamu mending pacaran deh sama orang tajir salah satu customer kamu tuh, terus minta dia jamin hidup kamu gak usah susah susah kerja lagi”
“bosen sama kata kata itu ka, udah ah, aku tutup yah telfonnya, aku berangkat besok pagi, dadaaah” jawab Aihara, ia memang bosan dengan wejangan kakaknya, kakaknya adalah gadis yang serba praktis, ia bahkan sekarang menikah dengan pria berusia lebih tua 15 tahun, pengusaha sekaligus pejabat yang tentu kaya raya.
Aihra telah mengepak seluruh barangnya, ia merebahkan tubuhnya dan memandang Hanyu di layar ponselnya.
“tunggu aku datang sayang” gumannya sambil mengecup bibir Hanyu yang tampak merah cherry.
Karena di Shanghai sedang musim panas Aihara tidak membawa baju telalu banyak, namun walaupun di Shanghai musim panas suhu berkisar 24 derajat, tergolong sejuk dibanding Indonesia jadi Aihara tetap membawa beberapa potong jaket dan sweeter yang tidak terlalu tebal.
Aihara selalu tampil modis dan feminim dan sedikit sexy setiap kali dalam urusan bekerja, badannya yang ramping, kulitnya yang halus menjadi daya tarik setiap kali ia mendekati calon customer yang datang ke dealer tersebut. Banyak marketing excecutive lain yang iri padanya namun itu di anggap wajar oleh Aihara sebagai persaingan, asalkan tidak merugikan Aihara semuanya di hadapi dengan santai.
Pagi itu aira pergi ke airport jam 4 pagi, walaupun sebenarnya ia tidak akan terjebak macet namun ia memilih datang lebih awal.
Mengenakan sepatu runing berwarna putih dan celana olah raga berwana navy yang cukup modis dan mengenakan hoodi berwarna biru muda ia memilih pakaian santai dan longgar karena akan berada di pesawat selama 4 jam dan transit di bangkok 7 jam ia harus mengenakan sesuatu yang nyaman.
Setelah sampai di pudong international airport di Shanghai dan melewati pemeriksaan imigrasi yang memakan waktu hampir 2 jam, itu telah menunjukkan jam 1 malam ia segera menuju pintu kedatangan untuk mendapatkan taxi menuju apartemen yang telah di pesannya. Ini adalah entah keberapa kali ia datang ke Shanghai sendirian, sebelumnya pertama kali ia datang ke Shanghai dengan menggunakan jasa tour hanya untuk menghafal arah dan mengenali medan yang akan menjadi targetnya.
Sebenarnya Song Hanyu adalah artis lama, umurnya kini 33 tahun, ia juga di kabarkan seorang gay karena sampai saat ini ia tidak memiliki kekasih maupun skandal bersama wanita. Satu satunya wanita yang pernah dekat dengannya adalah Liu Feifei dan itu telah berlalu 5 tahun yang lalu, Liu Feifei juga sekarang telah bertunangan dengan pria lain yang tak di ketahui identitasnya, ia menyimpan rapat identitas pria yang akan menjadi suaminya.
Aihara tidak memperdulikan itu walaupun banyak artis pendatang baru yang lebih muda dan tampan baginya Song Hanyu adalah dewa pujaannya, dewa yang ia puja ketampanannya hingga menjadikannya sebuah ambisi dan target, menjadikannya motifasi dalam hidupnya hingga ia sangat bersemangat dalam bekerja.
Hari pertama di Shanghai ia mencari tempat tempat dimana biasanya asisten Song Hanyu beraktifitas, mulai dari tempat kebugaran, hingga tempat biasa mereka makan, Aihara mencatatnya, ia bahkan berpura pura berenang di tempat kebugaran itu selama beberapa jam hingga menggigil namun Song Hanyu ternyata tak menampakkan batang hidungnya.
Hari ke dua ia mendatangi kembali pusat kebugaran, karena setahu Aihara pria itu hampir setiap hari melakukan olah raga. Namun sama saja idolanya tidak memunculkan batang hidungnya, Aihara memutuskan akan kembali besok jadi ia mengganti pakaian renangnya dan saat ia akan keluar dari kebugaran itu ia melihat asisten Song Hanyu keluar dari sebuah mobil mewah kemudian disusul seorang pria bertubuh tinggi 185 cm mengenakan kaos santai dengan kacamata hitam bertengger di atas hidung mancungnya. ‘aaahaaaaaa itu dia targetku’ batinnya, Itu Song Hanyu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
RAHMAWATI SUDARMADJI
bucin parah ya
2021-04-01
0
Fifit Likhan
sepertinya malam ini aq bakalan mimpi indah ni...
2020-09-15
1
Siti pandu
ya ampun ara halunya tingkat dewa 😂😂😂😂😂😂😂
2020-07-20
0