Sehari sebelum bekerja. Nania sudah mendatangi lokasi restoran yang akan menjadi tempatnya bekerja. Kedatangan bukan untuk mensurvei restoran tersebut. Namun kedatangan Nania untuk mencari apartemen yang bisa dia sewa selama bekerja disana.
Satu persatu apartemen dia datangi. Namun mahalnya harga sewa, membuat Nania harus membatalkan ditengah kesepakatan. Dia pun terus mencari apartemen yang bisa ia sewa dengan harga yang murah. Mengingat gajinya tidak cukup untuk menyewa apartemen dengan biaya sewa yang mahal.
Entah sebuah keberuntungan atau berkat dari Tuhan. Ditengah kesedihan yang dihadapi oleh Nania dalam mendapatkan apartemen untuk tempatnya tinggal. Dia bertemu dengan rekan kerjanya dulu. Dia bertemu dengan temannya ketika jam makan siang tiba.
Baru akan menyuap satu sendok Clafoutis lembut yang dia pesan. Nania dikejutkan dengan kedatangan Aurille yang merupakan teman kerjanya dulu. Aurille langsung menyapa Nania, kemudian memeluk Nania yang masih memegang sendok dessert. Kemudian dia duduk di samping Nania
"Oh my God Nania. Kita ketemu lagi setelah sekian lama tidak bertemu." Aurille Antusias.
"Iya, gimana kabar loe?" Nania langsung menanyakan kabar.
"Gue baik-baik aja sih. Cuman kadang gue kesepian." Ucap Aurille sambil menyendok desert Nania.
"Kesepian kenapa?" Nania penasaran.
"Iya gue seperti gak ada teman gitu. Apalagi di sini orang-orangnya cukup tertutup. Gue seperti sendirian." Jawab Nania yang kembali menyendok desert Nania.
Nania terdiam.
Tiba-tiba dengan suara yang cukup keras. Aurille mengejutkan Nania yang tiba-tiba terdiam. Nania yang terkejut, seketika salah tingkah. Dia nampak bingung. Kemudian pura-pura menawarkan traktiran pada Aurille.
Bukannya menerima traktiran dari Nania. Aurille justru malah meledek Nania. Dia tidak yakin Nania punya banyak uang untuk mentraktir Aurille. Nania sedikit kesal, namun Aurille yang langsung memohon maaf atas ucapannya. Seketika rasa kesal Nania hilang. Aurille dengan tangan terbuka menerima traktiran dari Nania.
Menunggu pesanan dari Aurille datang. Nania mulai membuka pembicaraan dengan menanyakan apartemen dengan biaya murah yang ada di daerah sekitar ini. Mengingat Aurille yang sudah hampir 3 tahun lebih tinggal di daerah tersebut.
Pertanyaan dari Nania seakan menjadi angin segar untuk Aurille. Dia yang mencari teman untuk tinggal di apartemennya, meminta Nania untuk tinggal bersamanya. Mengingat dia begitu kesepian di apartemennya. Nania menyetujui tawaran dari Aurille. Dia dengan senang hati menerima tawaran tersebut.
Habis menyantap makanan masing-masing. Aurille langsung mengajak Nania untuk mengunjungi apartemennya. Tak jauh dari restoran tempat Nania akan bekerja. Apartemen Aurille menjadi tempat yang strategis untuk Nania tinggal.
Berantakan! satu kata yang tepat untuk menggambarkan apartemen milik Aurille. Apartemen yang cukup luas itu terlihat kecil dengan banyaknya barang-barang yang tidak pada tempatnya. Membuat ruangan yang luas itu terasa sempit. Nania pun hanya menggelengkan kepalanya begitu masuk kedalam apartemen milik Aurille.
Tak ingin sekedar menumpang. Nania pun bertanya perihal biaya sewa apartemen dari Aurille. Dia meminta untuk membayar setengah dari biaya sewa. Sehingga dia tidak menumpang disana.
Terserah, Aurille menyerahkan urusan itu pada Nania. Bahkan Aurille tidak mempermasalahkan jika Nania tidak membayar biaya sewa. Sebab Aurille hanya butuh teman untuk menemaninya. Namun jika Nania ingin membayar setengah dari biaya sewa. Aurille juga tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Permasalah tempat tinggal Nania sudah mendapatkan solusi. Dia pun bersyukur telah mendapatkan tempat tinggal. Sehingga tidak harus pulang pergi dari tempat kerja ke rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 352 Episodes
Comments
Rifki Djulhijar
kasihan Nania tidak dapat tempat tinggal
2022-11-24
0