[DING] 'Tuan tinggal sebutkan perintah buka kotak misteri'
'Baiklah sistem buka kotak misteri'
Noted : disini kotak hadiah dibagi menjadi 4 tingkatan yang paling rendah tingkat BESI kemudian PERAK,EMAS sampai yang tertinggi tingkat MISTERI
[DING] [Kotak misteri terbuka]
- Selamat Mendapatkan Apartemen Sky Walk Bandung tipe president suit seharga 20 Miliyar [surat beserta kunci apartemen telah dikirim kedalam inventory sistem]
- Selamat Mendapatkan 1 Mobil Pajero Sport tipe ultimate 4x4 AT seharga 712,5 Juta mobil sudah berada Di parkiran apartemen [surat,kunci mobil, serta sim A telah dikirim kedalam inventory sistem]
- Selamat mendapatkan uang Rp 100.000.000 [uang sudah ditransfer ke rekening]
- Selamat mendapatkan skill bela diri kuno [non aktif]
- Selamat mendapatkan skill Atletik [non aktif]
- Selamat mendapatkan skill pialang [non aktif]
- Selamat mendapatkan 2 Asisten Robot [non aktif]
Melihat hadiah pemberian dari sistem membuat Ghali syok, 'A... Apakah ini nyata atau hanya sekedar mimpi' gumam gali sambil terduduk di trotoar
[DING] 'Betul Tuan ini adalah kenyataan sama halnya dengan keberadaan sistem ini sendiri adalah nyata'
Jawaban sistem seketika membuat Ghali menampar pipinya sendiri, tentu saja hal tersebut membuat sakit dipipinya.
Awwwww
Ringis Ghali sambil memegang pipi kanannya. perlakuan Ghali yang tengah duduk diatas trotoar tidak luput dari pandangan seseorang dari dalam mobilnya yang tengah melaju pelan kemudian menepikan mobilnya kedekat Ghali.
Langsung saja Anisa keluar dari mobil sambil memegang pundak Ghali "Li.... Kamu kenapa ?" tanya Anisa dengan cemas.
Ghali disadarkan oleh suara gadis yang dikenalinya itu "Ahh.... Aku tidak apa-apa kok" menjawab sambil menampilkan senyum yang dipaksakan, "Ya sudah Ghali Aku antar Kamu kerumah ya" ujar Anisa berkata sambil mengajak Ghali bangkit dari tempatnya dan mengajaknya masuk mobilnya.
Pada saat didalam mobil Ghali membuka suara "Apakah tidak apa-apa merepotkan mu Nisa"
Sambil melajukan mobilnya pun Anisa menjawab "Sudahlah tidak apa-apa kok bahkan kedepannya kalau kau perlu banTuanku, Aku dengan senang hati kok akan membantumu.. Oh ya ngomong-ngomong rumahmu dimana Ghali bisa Kau tunjukan jalannya ?".
"Ahh.... Itu nanti Aku tunjukan kita berjalan lurus aja dulu" jawab Ghali sambil menggarukan kepalanya yang tidak gatal, baru saja dirinya teringat bahwa Dirinya tinggal di panti, meskipun sudah lama kenal dengan Anisa akan tetapi Ghali belum pernah sekalipun jalan bersama dengan dirinya itu.
Jangankan untuk jalan-jalan bersama selayaknya yang dilakukakan sepasang anak muda masa kini. Bahkan untuk makanpun terkadang Ghali harus berhemat, sebab uang jajan yang dikasihkan Ibu Ratna selalu saja pas-pasan bahkan, tidak setiap harinya pun Ghali selalu mendapat uang jajan, terlepas dari apapun kondisi yang dialaminya itu.
Tidak menyurutkan semangat Ghali untuk bersekolah demi mencapai cita-citanya menjadi tentara yang dari dulu sampai sekarang masih saja itu menjadi tujuannya, bahkan saat ini pun Ghali tengah mempersiapkan dirinya untuk masuk tentara demi merubah nasib hidupnya dan membanggakan orang-orang disekelilingnya.
Tidak terasa perjalanan mereka berdua disore hari ini sembari menikmati suasana perkotaan di sore hari sambil mengobrol hal-hal ringan diantar keduanya telah sampai ke tempat tujuan mereka didepan gedung yang kalau dilihat sekilas seperti asrama atau kos-kosan bertingkat.
Namun hal tersebut mengundang perhatian dari seorang gadis yang duduk dibalik kemudi mobil "Apakah selama ini Kamu tinggal dipanti asuhan ini ?".
"Hemm" jawab Ghali dengan anggukan "Bolehkah Aku mampir sebentar disini sekalian menyapa orang-orang yang ada didalamnya" lanjut perkataan Anisa "Apakah akan merepotkanmu ?" ujar Ghali, lalu kemudian Anisa menggelengkan kepalanya "Tentu saja itu tidak masalah untukku namun setelah ini kau harus melakukan sesuatu untukku" Anisa berkata sambil tersenyum manis ke arah Ghali, Ghali yang mendengar hal tersebut hanya bisa mengiyakan kemauan Anisa itu sendiri.
Mereka berdua pun keluar dari mobil dengan suasana langit yang kian menggelap, mereka melangkah memasuki dalam panti yang langsung saja disambut orang-orang yang ada disekitarnya termasuk anak-anak panti yang lainnya "Kakak" saut mereka bersamaan langsung menghamburkan pelukan ke tubuh Ghali.
Mereka itu bisa dikatakan adik-adik Ghali juga meskipun tidak sedara namun kondisi mereka yang hidup ditempat yang sama menimbulkan ikatan yang sangat erat diantara mereka. "Kalian yah baru Aku tinggal sebentar udah kayak begini" sapa Ghali sembari memeluk anak-anak yang ada dihadapannya.
"Kakak itu siapa pacar kakak kah ?" tanya anak kecil kembar bernama Mita dan Mira sambil menunjuk kearah nisa hal tersebut langsung saja mengundang reaksi dari Ghali dengan mencubit kedua hidung anak kembar tersebut sontak saja mita dan mira berteriak.
"Aaawww.... Kakak sakit bunda tolong kami, kak Ghali jahat" setelah melepaskan cubitan Ghali mereka lari ke belakang Ibu Ratna yang baru saja sampai keruangan tengah panti tersebut.
"Nak Kamu udah pulang?" saut Ibu Ratna kemudian menunjuk kearah Anisa "Itu siapa nak..... Pacarmu kah" sambil tersenyum Ibu Ratna menggoda Ghali "Apakah anak Ibu sudah sebesar ini" lanjut Ibu Ratna.
Sontak saja perkataan Ibu Ratna membuat pipi Ghali memerah menahan malu akibat digoda Ibu Ratna "Ah...anu Ibu kenalin ini Anisa teman Ghali" saut Ghali sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal.
Ibu Ratna pun menghampiri mereka berdua sembari menyuruh mereka duduk di ruang tamu "Silahkan nak duduk dulu" kemudian Ibu Ratna mendekatkan mulutnya ke telinga Ghali berbisik "Temen apa pacar jangan boong" goda kembali Ibu Ratna, yang seketika berhasil membuat pipi Ghali memerah kembali "Ahh... Ibu jangan seperti itu dong" jawab Ghali dengan sebal.
Kemudian Ghali berkata "Ibu bisa temani Anisa terlebih dahulu ? Ghali mau keatas sebentar mau bersih-bersih" langsung saja dijawab Ibu Ratna "Ya sudah Anisa biar Ibu temani disini Kamu silahkan bersihkan dulu badanmu" tidak sampai disitu saja Ibu Ratna lanjut berbisik kepada Ghali "Ehm... Ghali mandi yang bersih ya kan Kamu mau mengajak Anisa jalan-jalankan...." goda kembali Ibu Ratna kepada Ghali.
Dirinya yang digoda Ibunya itu tidak bisa berkata-kata lagi akibat diledek terus-terusan dari Ibu Ratna, Ghali hanya bisa menjawab dengan senyuman yang terkesan dipaksakan kepada Ibu Ratna kemudian dengan langkah setengah berlari menuju kamarnya.
Pada saat sampai dikamarnya Ghali langsung membersihkan tubuhnya dan merapikan peralatannya, usai membereskannya kemudian, 'Patriot' gumam Ghali.
[DING] 'Ada apa Tuan'
'Tampilkan status'
[DING]
-Status-
-IDENTITAS
Nama : Ghali Martin
Umur : 18 Tahun
Pekerjaan : Pelajar/-
Kekuatan : 10 (lemah)
Kecerdasan : 70 (sedang)
Kecepatan : 10 (lemah)
Intuisi : 0 (sangat lemah)
Ketampanan : 90 (kuat)
-ASET
Uang : Rp 100.540.000
-Bangunan : [Apartemen Sky Walk Bandung tipe president suit]
-Kendaraan : [Mobil Pajero Sport tipe ultimate 4x4 AT]
+Saham : -
-FITUR SISTEM
Poin : 0
- Skill : -
- Inventory : [Skill Book : Bela diri kuno, Atletik, Pialang] [surat kendaraaan mobil, kunci mobil] [surat kepemilikan apartemen, kunci apartemen] [asistant robot (non aktif) x2]
Misi Harian : -
+ Misi : -
[SHOP(lock)] [SCANNER (lock)]
___
'Patriot bagaimana cara mengambil barang dari dalam inventory ?'
[DING] 'Tuan tinggal menyebutkan saja barang yang akan diambil dari inventory sistem akan mengaturnya'
Kemudian Ghali bertanya kembali kepada sistem 'Patriot mengapa skill yang ku dapatkan tidak secara otomatis terpasang'
[DING] 'Tuan tinggal memerintahkan sistem untuk memasangnya. namun perlu Tuan ingat pemasangan skill-skill tertentu akan menimbulkan rasa sakit'
'Hemm... Begitu ya..' masih dalam lamunannya tiba-tiba suara sistem kembali muncul
[DING] '[Misi Harian Terpicu : lakukan Push up 100x Lari sejauh 2,5 Km, Pull up 30x| Hadiah : 1.000 Poin Sistem, Uang Rp. 10.000.000]'
[DING] '[Misi Bulanan Terpicu : Habiskan Uang Sebesar Rp 100.000.000 waktu -10 Hari |Hadiah: 2x Kartu Upgrade Sistem, Kotak Tingkat Besi | Hukuman: Sistem Akan Non aktif selama 1 Tahun]'
'Tidak kusangka ada misi seperti ini, hadiahnya pun sebesar ini luar biasa sistem ini... Baiklah mulai besok, fokusku akan menyelesaikan misi-misi yang diberikan' gumam Ghali kemudian memerintahkan sistem untuk memasang semua skill
'Patriot pasangkan seluruh skill book yang Aku miliki'
[DING] 'Memasangkan skill.............. silahkan tunggu beberapa saat harap untuk tetap menjaga kesadaran Anda Tuan !!'
[DING] 'Pemasangan skill bela diri kuno, skill atletik, skill pialang '
Process.......10%…20%…30%…50%…70%…
"Arghhhhh...... sakit" teriak Ghali yang tengah berguling-guling dilantai sembari memegang kepalanya bukan hanya kepalanya saja yang merasakan sakit, sekujur tubuhnya juga terasa sakit, namun Ghali tetap menahannya untuk tetap menjaga kesadarannya, Dirinya berusaha menahannya dengan sekuat tenaga.
Arghhhh.....ha...ha...ha
Dengan nafas yang terengah-engah
100% [DING] 'Pemasangan seluruh skill berhasil '
Usai mendapatkan notifikasi sistem seketika kepalanya dipenuhi dengan pengalaman-pengalaman efek dari skill yang telah Ia miliki.
'Hu...hu... Ini diluar perkiraanku, kenapa rasanya bisa sesakit ini'
[DING] 'Sebelumnya sistem sudah memberitahu Tuan'
'Ya Aku tidak mengajakmu bicara' sungut Ghali kepada sistem
'Baiklah Patriot tampilkan status' ujar Ghali
-Status-
- IDENTITAS
Nama : Ghali Martin
Umur : 18 Tahun
Pekerjaan : Pelajar/-
Kekuatan : 30 / 200
Kecerdasan : 72 / 300
Kecepatan : 40 / 200
Intuisi : 45 / 300
Kharisma : 95 / 100
- ASET
Uang : Rp 100.540.000
-Bangunan : [Apartemen Skywalk Bandung tipe president suit]
-Kendaraan : [Mobil Pajero Sport tipe ultimate 4x4 AT]
+Saham : -
-FITUR SISTEM
Poin : 0
- Skill : Bela Diri Kuno, Atletik, Pialang
- Inventory : [Surat kendaraaan mobil, kunci mobil] [Surat kepemilikan apartemen, kunci apartemen] [Asistant robot (non aktif) x2]
-MISI
◎ Misi Harian : [Lakukan Push up 100x Lari sejauh 2,5 Km, Pull up 30x| Hadiah : 1.000 Poin Sistem, Uang Rp. 10.000.000]
◎ Misi Bulanan: [Habiskan Uang Sebesar Rp 100.000.000 |Hadiah: 2x Kartu Upgrade Sistem, Kotak tingkat besi | Hukuman: Sistem Akan Non aktif selama 1 Tahun]
Progress : 0 / 100.000.000 — Waktu 9 H, 23 J, 55 M, 20 Detik
[SHOP(lock)] [SCANNER (lock)]
※selamat mengerjakan misi Tuan※
____
Ghali yang tengah menatap panel status dengan wajah yang berbinar bahagia melihat statistik meningkat daripada sebelumnya, dan kemudian melihat uang yang dia miliki yang semakin banyak panel status pun sedikit mengalami perubahan setelah pemasangan skill untuk pertama kalinya, sambil berjalan kearah depan kaca dikamarnya Ghali menatap tubuhnya sendiri yang mengalami perubahan otot-otot ditubuhnya yang kian membesar dan padat.
'Wah tidak kusangka adanya sistem membawa perubahan dalam diriku' seketika semangat hidupnya menggebu.
Ghali menolehkan pandangannya kearah jam dinding ternyata waktu yang dihabiskan dirinya didalam kamar selama 30 menit, setelah melihat jam dinding kamarnya langsung saja Ghali melangkah keluar kamar menuju lantai bawah untuk bertemu Anisa
Anisa tengah asik ngobrol dengan Ibu Ratna. Ibu Ratna yang melihat anaknya itu kemudian meninggalkan mereka diruang tamu "Ibu tinggal dulu ya nak Anisa" ujar Ibu Ratna sambil melangkahkan kaki menuju dapur. hal itu dijawab oleh Ghali dan Anisa dengan anggukan.
Ghali yang tengah menatap Anisa menyeru "Apakah Kamu sedang sibuk hari ini Nis ?".
"Ehm..." sambil mengingat-ingat Anisa kemudian menjawab "Tidak kok memangnya ada apa li ?".
"Aku bisa minta tolong gak ? temani Aku berbelanja barang untuk kebutuhan panti ke mall."
Anisa merespon dengan cepat "Bisa kok emangnya kau mau beli apa saja", "Paling beli beberapa pakaian buat adik-adik, kebutuhan sekolah mereka sama beli handphone" ujar Ghali maklum saja handphonenya sudah tidak bisa digunakan lagi karena ikut tenggelam pada saat tour wisata tadi.
Anisa langsung berdiri dari tempat duduk sambil berkata "Yasudah yuk, Kita berangkat kalau begitu" sembari mengajak Ghali keluar Ghali yang mau pergi bersama Anisa kemudian berpamitan dengan Ibu Ratna.
Ditengah perjalanan mereka menikmati pemandangan kota di malam hari tidak ada interaksi yang signifikan terjadi diantara mereka setelah 30 menit akhirnya mereka sampai di basement mall.
Mereka berdua pun berjalan menuju tempat yang menjual handphone dengan logo buah apel tersebut pada saat tengah memilih handphone yang akan dibelinya tiba tiba dari kejauhan muncul sosok pengganggu sekolah menuju kearah Ghali dan Anisa.
Dia adalah Gavin remaja yang sering melakukan perundungan kepada Ghali entah kesialan apa yang melekat pada dirinya begitulah pikiran yang terlintas dalam pikiran Ghali hingga pada akhirnya Gavin sampai dihadapan mereka
"Oho... Tidak kusangka bakal bertemu pemuda miskin disini sedang apa Kau kemari!!!... jangan-jangan Kau disini hanya sekedar untuk meminta sumbangan untuk panti mu ya...." sulut Gavin dengan kedua tangan dilipat didepan dada bidangnya.
"Hei...Gavin jaga bicaramu ini tempat umum tidak sepantasnya Kau menghina manusia seperti ini" ujar Anisa dengan nada marah, kemudian seringai Gavin nampak diwajahnya "Hei... manis tidak sepantasnya kau berjalan dengan pria miskin ini" jawab Gavin sembari menunjuk kearah Ghali "Jaga omonganmu Gavin!!!" pekik Anisa.
Ghali yang tengah jadi pembicaraan pun kemudian bersuara "Gavin tolong jangan ganggu ku kali ini.... Aku hanya ingin berbelanja, bukan mencari masalah denganmu" jawab Ghali dengan nada datar.
Sontak saja hal tersebut membuat Gavin tertawa dengan nada meremehkan
Puhft..... Wahahhahahahhaha
"Apakah Aku tidak salah dengar bocah tengik, apa Kau bilang mau berbelanja disini... Kau hanya melawak saja.... Hahaha... Baiklah kalaupun bisa membeli barang disini Aku akan bersujud didepanmu begitu juga sebaliknya" kata-kata Gavin memang sangat menyakitkan hati, sontak saja membuat Ghali menatap dingin Gavin.
"Baiklah kalaupun itu maumu Aku akan buktikan" kemudian Ghali berjalan menuju bagian kasir untuk membayar handphone yang telah dipilih sebelumnya, Gavin yang melihat hal tersebut nampak tenang sebaliknya Anisa yang menyaksikan kejadian tersebut nampak khawatir, ia takut Ghali akan dipermalukan nantinya.
Ghali yang sudah berdiri didepan kasir berbicara "Berapa total suluruhnya ?" kasir tengah menghitung kemudian memberitahu "Total belanja Anda untuk 1 buah handphone beserta aksesoris earphone wireless 1 set total nya Rp 37.200.000".
Tanpa berlama-lama Ghali langsung mengeluarkan kartu atm nya dari dalam dompetnya kemudian memberikan kepada kasir, kasir yang menerimanya langsung melakukan transaksi dan seketika mesin tersebut berbunyi
[ting] 'Transaksi berhasil '
Gavin yang tengah berdiri disana menyaksikan hal tersebut sontak kaget tidak percaya seketika keringat dingin memngucur dari kepalanya, Anisa yang juga melihat kejadian itu tersenyum bahagia.
Setelah beranjak dari kasir Ghali langsung menghampiri Gavin "Bagaimana Gavin apakah Kamu siap untuk melakukannya?."
Seringai Ghali nampak jelas terpancar "Jangan berpikir untuk menghindari kesepakatan yang telah kau buat Gavin karena hal tersebut akan menunjukanmu bahwa kau seorang pecundang" lanjut Ghali berkata.
Gavin yang tidak terima dirinya kalahpun langsung memberikan tatapan membunuh kearah Ghali "Tunggu saja pembalasanku Ghali Aku pastikan kedepannya, Dirimu tidak akan bisa melihat matahari lagi. Harga sangat mahal yang harus kau bayar karena telah mempermalukan Diriku !!."
Ghali yang mendengar hal tersebut nampak tenang saja melihat respon yang diberikan oleh Gavin "Ayolah Gavin laksanakan janjimu Aku tau bahwa kau masih seorang pria jantan bukan !" sulut Ghali.
Lalu dengan terpaksa Gavin bersujud sambil mencium kaki Ghali nampak rona kekesalan diwajahnya dengan rasa malu yang membuncah langsung saja pergi meninggalkan tempat tersebut.
Anisa yang melihat kejadiaan tersebut pun semakin mengagumi Ghali tanpa disadari.
Gavin yang telah sampai didalam mobilnya dengan tergesa merogoh kantong celananya untuk menelpon seseorang "Halo.... persiapkan anak buahmu malam ini karena Aku ingin memberi pelajaran kepada seseorang" pekik Gavin tanpa menunggu respon orang yang ada diseberang telepon langsung saja menutup teleponnya, sembari meremas dan mengacak-acak rambutnya karena rasa kesalnya.
HAAAAAAAAAAAAAAA !!!
Kembali lagi disisi Ghali dan Anisa yang terlihat sudah selesai berbelanja dengan penuh barang bawaan yang terlihat keduanya sedang menikmati hidangan.
Sambil menatap heran Ghali saat ini, Anisa pun bertanya kepada Ghali untuk menjawab rasa penasarannya "Ghali setauku Kau adalah orang yang paling hemat... Lalu untuk sekarang darimana kau mendapatkan uang ini, dan setauku barang-barang yang Kamu beli adalah barang bermerek" mendengar Anisa seketika membuat Ghali jadi gugup, namun sedapat mungkin dia beralasan agar keberadaan sistem tetap menjadi rahasianya.
"Ah... A... Aku sudah sejak lama menabung untuk semua ini dan selama 1 tahun terakhir Aku melakukan trading saham yang kebetulan aku mendapatkan untung yang lumayan disana".
Anisa yang mendengar perkataan Ghali mencoba percaya "Oke... Apapun itu asalkan Kamu mendapatkannya dengan cara yang benar tanpa melawan hukum Aku tidak akan khawatir kok" ujar Anisa.
Ghali yang mendengar hal tersebut tersenyum "Berhubung Kamu telah menemaniku berbelanja hari ini maka untuk makanannya Aku yang traktir ya..." Anisa yang ingin menolak hal tersebut pun langsung disanggah oleh Ghali.
"Sudahlah jangan menolak pemberianku ini anggap aja ini rasa terima kasihku karena Kamu telah menemaniku malam ini" seketika Anisa yang mendengar kata dari Ghali berhasil membuat wajah gadis tersebut memerah padam.
Ghali yang sedang beranjak dari tempat duduk kemudian mendatangi kasir
[ting] 'Transaksi berhasil saldo anda dikurangi 1.500.000 '
Tidak terasa dalam sehari ini Ghali melakukan pengeluaran terbanyak sepanjang hidupnya dari mulai membeli handphone, pakaian hingga makan direstoran yang keseluruhannya menghabiskan Rp 79.000.000.
Ghali yang sudah selesai membayar, langsung saja mengajak Anisa pulang karena jam juga sudah menunjukan pukul 21.00 WIB hingga sampailah mereka di panti kediaman Ghali.
Ghali dan Anisa pun turun dari mobil kemudian membawa barang belanjanya kedalam, Ibu Ratna yang nampak bingung dengan perubahan Ghali dengan wajah serIbu penasaran Ibu Ratna menatap kearah Ghali.
Namun ditengah-tengah tersebut Anisa yang seketika berbicara "Ghali, tante Aku izin pamit pulang dulu ya" mendengar hal itu Ibu Ratna menjawab "Iya nak Anisa terima kasih sudah menemani Ghali ya hati-hati dijalan."
"Iya tante, Aku pamit dah semuanya", "Dadah kakak" jawab para bocil serentak.
Belum lama Anisa pergi dari panti Ghali yang langsung ditarik Ibu Ratna kedalam kamarnya kemudian Ibu Ratna melipat kedua tangannya "Ghali... Bisakah kau jelaskan ini semua kepada Ibu" mendengar perkataan Ibu Ratna sudah diperkirakan dari Ghali sebelumnya "Ibu ini semua adalah hasil kerja kerasku trading saham selama ini tanpa Ibu ketahui, ini lah sebagian dari uang yang ku punya, yang sudah lama Aku berkeinginan membahagiakan orang-orang panti termasuk Ibu".
Ibu Ratna yang mendengar penuturan Ghali langsung saja memeluknya sembari mengusap punggung anaknya tersebut "Terima kasih nak... Ibu tidak menyangka Kau berjuang untuk membahagiakan kami semua."
Sembari melepas pelukannya Ibu Ratna kemudian menatap Ghali "Ibu bangga kepadamu nak... Ibu akan doa kan Kamu agar sukses kedepannya" mendengar hal tersebut Ghali hanya tersenyum dan membalasnya dengan anggukan
Tinggalah sekarang Ghali sendirian didalam kamar 'Setelah ini Aku akan menyelesaikan misi yang diberikan oleh sistem, Aku sangat penasaran dengan tujuan sistem memilihku' gumam Ghali seketika Dirinya terlelap.
.
.
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
putra
14 like
2022-11-16
2
Panggil Saya Boss
pialang saham
2022-09-23
1
Uchiha Zikato
79 juta(uang monopoli)🗿🗿
2022-09-18
1