SISTEM PATRIOT

SISTEM PATRIOT

Chapter 1 : Awal Mula Mendapatkan Sistem

"Ghali..... bekalnya jangan lupa dibawa" ujar Ibu Ratna dengan suara keras. "Iya...bu tunggu sebentar Ghali lagi beresin baju-baju" saut Ghali dari dalam kamar.

"Hadeuh..... Mana bangun kesiangan lagi !, mudah-mudahan gak ada yang ketinggalan" gumam Ghali dengan suara pelan sembari mengemasi barang bawaannya.

Setelah membereskan persiapannya yang kebetulan hari ini Ghali akan mengikuti tour wisata sekolahnya menjelang ujian akhir sekolahnya. iya itulah dia pria remaja berumur 18 tahun bernama lengkap Ghali Martin, anak yatim piatu yang ditinggalkan oleh orang tuanya akibat kecelakaan mobil 17 tahun silam yang saat itu Ghali baru berumur genap 1 Tahun.

Flashback On

Ghali satu satunya orang yang selamat di hari naas itu dibesarkan di panti asuhan Peduli Kasih yang pada saat itu dititipkan oleh pamannya Richard.

Hari demi hari Ghali menjalani kegidupannya di panti asuhan bersama dengan Ibu Ratna salah satu pengasuh disana sekaligus ibu susuan Ghali.

Ibu Ratna merawat Ghali dengan penuh kasih sayang yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.

Seluruh peninggalan harta kekayaan orang tua Ghali pun diberikan kepada panti asuhan untuk membiayai Ghali sampai dia beranjak dewasa dan Ghali secara ekonomi nantinya, kebetulan ayah Ghali adalah seorang pengusaha dan ibunya seorang dokter gigi... Dibesarkan tanpa kedua orang tua kandungnya menjadikan Ghali menjadi anak yang pendiam dan tidak bisa terbuka kepada setiap orang dan hanya orang-orang tertentu saja.

Sempat, beberapa kali Ibu Ratna mendapati Dirinya yang sedang melamun... Ibu Ratna yang sering melihat kejadian tersebut selalu menemani dan menyemangati Ghali didalam kesendiriannya.

Interaksi tersebutlah yang membuat antara Ghali dan Ibu Ratna menjadi dekat yang Ghali sendiri menganggap Ibu Ratna selayaknya seperti ibu kandung...

Flashback Off

Ghali yang tergesa-gesa setengah berlari menuju dapur tempat Ibu Ratna berada sambil memanggul tas besarnya "ibu aku datang.... ha...ha...ha...huft " sambil memegang dadanya yang nampak kelelahan. "baru begitu aja udah engap.... gimana, katanya mau jadi tentara" ujar Ibu Ratna sambil tersenyum "Ayo buruan sini nak... sarapan dulu, isi dulu perut mu sebelum pergi" lanjut Ibu Ratna. "Okey....siap bos" jawab Ghali.

Seketika Ghali sudah duduk dimeja makan dan mulai menghabiskan makanannya dan tidak lupa juga dia memasukan bekalnya kedalam tas, kemudian Ghali pamit kepada Ibu Ratna "Ibu...aku pergi dulu" sambil menyodorkan tangannya. "Iya nak hati-hati dijalan" jawab Ibu Ratna.

*

Sesampainya disekolah Ghali menuju rombongan yang akan berangkat dan berkumpul dengan teman sekelasnya.... "Hai...Ghali oke semuanya merapat... berhubung semuanya sudah lengkap silahkan masuk bis dengan tertib ya" Hendri memberikan arahan kepada teman-temannya.

Pada saat didalam bis Ghali yang duduk dengan Hendri sahabatnya sekaligus ketua kelasnya "Li...ngomong-ngomong lu udah pernah main kepantai gak?" tanya Hendri, Ghali hanya menjawab dengan gelengan kepalanya. "Ya elu... orang tanya malah gak jawab" saut Hendri sembari menyenggol bahu Ghali "Ya.... gua kan jawab tadi emangnya harus kek gimana !!!" saut Ghali dengan nada jengkel "Yaelah...gitu aja marah entar cepet keriput loe..." jawab Hendri mengejek tanpa terasa perjalanan mereka sudah berlalu 1 jam dan hampir sampai tujuan.

"Perhatian..... gais semuanya.... yuhuuuuuu" sambil menepuk tangan Hendri yang akan memberi pengarahan kepada teman-teman sekelasnya didalam bis "Ehem.... berhubung sebentar lagi sampai tujuan usahakan jangan berpisah terlalu jauh dan saling menjaga" lanjut instruksi dari Hendri.

Serentak semua yang ada didalam bis menjawab "Siap laksanakan !" Hendri hanya menanggapinya dengan tersenyum kemudian ia kembali duduk.

"Gak salah gua berteman sama elu yang mempunyai wibawa yang tinggi" mendengar kata-kata pujian dari Ghali sontak membuat Hendri kaget dan merespon "Aneh...lu gak biasanya muji orang, sempet kesamber ape lu..", "Ya elah biasa aja kali" Ghali berkata sambil tersenyum.

Hendri tetap merasa keheranan dengan temannya yang satu ini, karena seingatnya dari semenjak awal berteman ia mengenal Ghali belum pernah melihat sahabatnya memuji orang lain termasuk dirinya... Respon yang demikian sontak menimbulkan tanda tanya besar di kepala Hendri (nampak kening yang berkedut).

Akhirnya sampailah rombongan, di tempat tujuan nya, satu persatu orang keluar dengan tertib sebelum melanjutkan kegiatannya mereka dikumpulkan ditengah tanah lapang tidak jauh dari pantai kemudian kepala sekolah memberikan arahan kepada para murid untuk menjalani acara ini dengan tertib.

Setelah selesai memberi pengarahan kemudian kepala sekolah memberikan pengawasan kepada tiap-tiap guru yang sebelumnya sudah dibagi untuk mengawasi setiap siswa pada masing-masing kelas karena kegiatan ini melibatkan seluruh angkatan mulai dari kelas 10 sampai kelas 12. Masing-masing dari mereka mengikuti kegiatan yang sudah diagendakan.

1 Jam berlalu Ghali terlihat yang tengah duduk dipinggir pantai dihampiri oleh gadis seumurannya kemudian gadis itu berbicara "Ghali....kok sendirian aja" mendengar suara yang dikenalinya Ghali menolehkan pandangannya kearah datangnya suara "Anisa... iya nih nggak kok itu tadinya sendirian, sekarang kan nggak lagi karena udah ada kamu disini" ujar Ghali sedikit menggoda gadis tersebut.

Mendengar kata-kata Ghali sontak membuat pipi Anisa memerah mendengar kata yang keluar dari mulut Ghali, ya dialah Anisa Syifa Wiharja, gadis berparas cantik yang wajahnya sekelas artis ibu kota.

Gadis yang sudah sejak lama ditaksir Ghali namun Ghali selalu minder, sehingga mengurungkan niatnya untuk mengungkapkan perasaan yang sebenarnya, padahal tanpa Ghali sadari Anisa pun memiliki perasaan yang sama hanya saja sebagai wanita Anisa nggan untuk menjadi yang lebih dulu mengatakannya (biasa ego cewek mah begitu 😆)

"Woy.... Begitu ya kalau ada cewek temennya ditinggalin" teriak Hendri mengagetkan keduanya, seketika mengacaukan suasana romantis diantara kedua insan yang tengah kasmaran.

"Ya elah elu biasa aja kali, jangan pake teriak segala" saut Ghali dengan nada jengkel. "Hehe....daripada cuman duduk doang dipantai gimana kalau kita main yang lebih seru noh" ujar Hendri sambil menunjuk ke arah wahana banana boat.

"Anisa juga kalau mau ikut hayu bareng sama Ghali" tanpa menunggu respon dari Ghali, kemudian Anisa menjawab "Yuk" Ghali yang awalnya tidak mau ikut, mendengar jawaban dari anisa dirinya pun ikut juga mengiyakan ajakan dari temannya itu. Entah ada siluman apa yang merasukinya, seketika mendatangkan keberanian kepada Dirinya tersebut.

Sesampainya didepan wahana mereka Ghali,Hendri,Anisa, beserta 3 orang temannya tengah bersiap memakai life jacket (baju pelampung) kemudian naik diatas wahana tersebut melihat semunya sudah bersiap kemudian petugas wahana melajukan wahana perlahan yang semakin lama semakin menambah kecepatannya.

Namun hal yang tidak terduga terjadi seketika wahana tersebut yang menabrak gelombang yang lumayan tinggi dengan kecepatan laju yang tinggi wahana tersebut sontak membuat wahananya terangkat keatas setinggi hampir 3 meter, Ghali yang belum siap tadi seketika terpental dari wahana tersebut sejauh belasan meter.

Hal tersebut tentu mengundang kepanikan dari orang-orang yang tengah menaiki wahana tersebut "Ghali" teriak semua orang yang masih diatas wahana, hal tersebut mendorong petugas wahana untuk memutar balik boat yang dikemudikannya mendekati Ghali.

Namun disisi Ghali dengan setengah kesadarannya tiba-tiba suara asing muncul

[DING]

[SISTEM PATRIOT ACTIVATED]

[Sinkronisasi]

10%…20%…50%…70%…100%

[Sinkronisasi : Berhasil]

[Status : Aktif]

Ghali yang mendengar suara tersebut kaget namun tiba-tiba ia merasakan badannya ditarik oleh seseorang hanya bisa pasrah, sebab dirinya kini sudah tidak lagi bertenaga akibat dilanda kepanikan, setelah Ghali berhasil diangkat keatas boat setelahnya Ghali kehilangan kesadarannya seluruhnya...

Kemudian Ghali yang tengah pingsan langsung dievakuasi dari ketempat kejadian ke pos penjaga pantai untuk diberikan pertolongan hampir 10 menit setelah dilakukan pertolongan pertama dengan nafas buatan Ghali tak kunjung sadar yang membuat orang-orang disana yang menyaksikan dilanda kepanikan, namun diakhir kesempatan.

ughuk...ughuk…ughuk

Suara dari Ghali tersedak, yang sudah kembali tersadar dari pingsannya sembari memuntahkan air yang sebelumnya berada dimulutnya tersebut.

"Dimana Aku" pertanyaan Dirinya pertama kali. Seorang pria paruh baya yang berdiri didekat Ghali menjawab "Kamu sedang dipos penjaga pantai... Untuk sementara Kamu istirahatlah disini sampai benar-benar stamina mu pulih". Ghali hanya menjawab dengan anggukan kemudian semua orang keluar dari ruangan tersebut yang hanya menyisahkan Ghali,Anisa, dan Hendri.

"Ghali kamu tidak apa-apakan ?" tanya Anisa dengan suara lirih "Iya aku tidak apa-apa kok tadi itu kaki ku keram sehingga tidak dapat digerakkan sekarang udah tidak apa-apa kok" jawab Ghali dengan senyuman menenangkan Anisa yang tengah khawatir.

"Ya sudah kalau begitu Aku dan Hendri akan mengambil tasmu supaya kamu bisa membersihkan diri terlebih dahulu" perkataan Anisa dijawab Ghali dengan anggukan, kemudian mereka berdua pergi meninggalkan Ghali sendirian disana.

Dalam kesendiriannya Ghali mengingat kejadian yang baru dialaminya barusan 'Patriot ' gumam Ghali yang secara tiba-tiba, tak disangkanya memicu suara dari dalam kepalanya.

[DING] 'Ada apa tuan'

sontak saja suara tersebut membuat Ghali kaget setengah mati "Siapa Kamu ?" pekik Ghali dengan nada panik.

[DING] 'Saya adalah sistem tuan tepatnya saya sistem patriot'

"Tolong jelaskan dirimu" tiba-tiba panel hologram transparan muncul didepannya

[DING] 'Saya adalah sistem patriot yang selanjutnya Tuan telah terpilih untuk memiliki sistem ini, nantinya sistem akan membantu tuan untuk mencapai kekuatan dan kekayaan lewat misi dari sistem, maupun misi tersembunyi yang ada, sistem juga akan membantu tuan dengan fitur-fitur yang ada disistem saat ini mulai dari fitur : status,scanner,inventory,shop untuk fitur scanner akan terbuka di level sistem V.2, untuk shop sistem akan terbuka ketika level sistem sudah mencapai V.3, untuk sistem sendiri hanya bisa diupgrade dengan menggunakan kartu upgrade sistem atau menggunakan poin sistem, Poin sistem dan kartu upgrade bisa Tuan dapatkan melalui hadiah dari misi-misi yang sistem berikan. Perlu diketahui bahwa maksimal level sistem sampai dengan V.50, semakin tinggi versi sistem semakin tinggi pula kemampuan yang akan sistem berikan kepada Tuan, penambahan setiap poin kemampuan akan bertambah mengikuti versi sistem dan skill-skill yang Tuan miliki kedepannya.... sampai disini apa ada yang kurang jelas Tuan?'

Ghali yang mendengar perkataan sistem kemudian bertanya "Apa tujuanmu memilihku menjadi tuanmu"

'Mohon maaf Tuan untuk sementara sistem tidak bisa menjawab karena versi sistem kurang dari level V.50'

Mendengar jawaban sistem membuat Ghali kaget yang artinya dirinya harus mengupgrade sistem kelevel maksimal, namun hal tersebut membuat Ghali semakin penasaran dengan misteri yang sebenarnya mengapa sistem ini memilih dirinya sebagai pemiliknya.

Kini satu-satunya jalan untuk mengetahui jawaban tersebut adalah mengupgrade versi sistem ke versi tertingginya "Oke sistem mulai saat ini untuk mempersingkatnya kau akan ku panggil Patriot sekarang tampilkan statusku"

[DING]

-Status-

- IDENTITAS

Nama : Ghali Martin

Umur : 18 Tahun

Pekerjaan : Pelajar/-

Kekuatan : 10 (lemah)

Kecerdasan : 70 (sedang)

Kecepatan : 10 (lemah)

Intuisi : 0 (sangat lemah)

Ketampanan : 90 (kuat)

- ASET

Uang : Rp 540.000

+Bangunan : -

+Kendaraan : -

+Saham : -

- FITUR SISTEM

Poin : 0

+ Skill : -

+ Inventory : -

Misi Harian : -

+ Misi : -

[SHOP(lock)] [SCANNER (lock)]

________

Setelah melihat status yang ditampilkan sistem Ghali hanya bisa mengehela nafas 'Ternyata selain ketampanan dan kecerdasan semuanya hanya sampah'

[DING] 'Jangan khawatir Tuan sistem akan membantu meningkatkan statistik Tuan dengan skill yang akan Tuan peroleh nantinya'

'Ternyata Dia juga bisa merespon yang begituan' seringai Ghali. Baru saja mau beranjak dari atas tempat tidur tiba-tiba pintu dibuka menunjukan Anisa dan Hendri yang berjalan hampir bersamaan sambil meletakkan tas milik Ghali "kamu sudah mendingan".

"Sudah" jawab Ghali singkat "yasudah kamu bersihkan dulu dirimu dikamar mandi" ujar Hendri, tanpa menunggu lama Ghali pun membawa tasnya menuju kamar mGhali untuk berbilas, 15 menit berlalu kemudian Ghali keluar dari kamar mandi dengan penampilan yang sudah rapi, yang tentu saja kejadian tersebut tidak luput dari perhatian Anisa.

Pertama kalinya melihat sosok Ghali yang seperti ini, "Kenapa ada yang aneh" suara Ghali memecahkan tatapan kagum Anisa yang membuat dirinya salah tingkah dengan suara gagap "A..aa...anu ehh tidak apa-apa ayo Kita kembali ke bis sebentar lagi Kita akan pulang" ajak Anisa memecah kegugupannya.

Ghali dan Hendri pun beranjak pergi dari tempat itu sambil mengekori Anisa, tak lupa pula mereka berpamitan dengan penjaga pantai dan mengucapkan terima kasih atas pekerjaan mereka menyelamatkan Ghali.

Kemudian mereka pun sampai di Bis, Anisa yang berpisah dengan Hendri dan Ghali pun masuk kedalam Bis yang membawanya dikarenakan antara Ghali dan Anisa berbeda kelas meskipun satu angkatan.

Ditengah perjalanan Hendri yang terlebih dahulu buka suara berbicara kepada Ghali "Tadi lu seharusnya ngomong dulu kalau lu gak bisa renang, hampir aja Gua ketiban serangan jantung akibat ulah elu" perkataan Hendri dijawab Ghali dengan seringaian khas nya "Hehe... habis Gua malu nolak ajakan Anisa lagian lu sendiri yang punya ide ngapaiin ngajak gue yang gak bisa renang ya.... Meskipun udah pake baju pelampung tapi tetap aja kan, yang namanya orang gak bisa renang".

Hendri pasrah sambil menepak jidatnya mendengar respon yang dikeluarkan oleh sahabatnya sendiri "Gak nyangka Gua si...Ghali manusia jenius dikelas ternyata dalam sekejap bisa begok dihadapan cinta" kembali Ghali menampilkan wajah murungnya "apaan sih udah aahh gua mau istirahat dulu".

Hendri pun tertawa renyah melihat sahabatnya yang tengah kasmaran, Ghali yang menoleh ke arah jendela membelakangi Hendri bergumam 'Dasar temen gak punya akhlak tunggu aja lu nanti' seringai jahat ditampilkan oleh Ghali yang sudah terlanjur malu didepan sahabatnya sendiri.

Tidak terasa 1 jam lebih telah berlalu dan sampailah rombongan disekolah kemudian rombongan membubarkan diri kerumahnya masing-masing Ghali dan Hendri pun berpisah.

Ghali yang memang tidak punya kendaraan memilih berjalan kaki untuk sampai ke pantinya namun ditengah perjalanan suara sistem kembali muncul.

[DING] '[Hadiah pemasangan sistem mendapatkan kotak misteri [hadiah telah tersimpan didalam inventory]'

'Sudah lebih dari satu jam mendapatkan sistem kok baru sekarang dapet hadiahnya' gumam Ghali.

[DING] 'Itu dikarenakan tadi Tuan sedang tidak dalam kondisi tenang dan sistem juga tadi melakukan tindakan penyesuaian untuk tuan'

'Baiklah kalau begitu bagaimana cara membuka kotak misterinya?' tanya Ghali kepada sistem.

.

.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

S C H I Z O

S C H I Z O

singgah di akun gua

2023-01-04

3

putra

putra

12 like nyimak

2022-11-16

0

Bocah tua nakal™

Bocah tua nakal™

sepertinya menarik utk disimak

2022-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Awal Mula Mendapatkan Sistem
2 Chapter 2 : Membuka Kotak Misteri dan munculnya si pengganggu
3 Chapter 3 : Mengaktifkan Robot Pemberian Sistem
4 Chapter 4 : Berbelanja dan Datangnya Masalah Baru
5 Chapter 5 : Masa Lalu Rania dan Identitas Baru Rania
6 pengumuman : visual karakter
7 Chapter 6 : Pedang Pembantai dan Terpaksa Jujur
8 Chapter 7: Mengalahkan Preman Sekolah, Perang Urat Saraf
9 Chapter 8 : Pindah dan Renovasi Panti
10 Chapter 9 : Langkah Pertama Bidak Papan Catur
11 Chapter 10 : Makan Malam Keluarga Wiharja dan Rencana Untuk Anisa
12 Chapter 11 : Olympus Capital dan Rencana Expansi Bisnis
13 Chapter 12 : Keluarga Martin dan Deklarasi MW Group
14 Chapter 13 : Peresmian dan Mulai Terkenal
15 Chapter 14 : Informasi Dari Tigh
16 Chapter 15 : Masalah Datang Dari Keluarga Anggoro
17 Chapter 16 : Nancy Mulai Mengusik atau Terusik ?
18 Chapter 17 : Jalan-Jalan dan Bertemu Ibu Ratna
19 Chapter 18 : Saran dari Papa Syarif
20 Chapter 19 : Acara Kelulusan "You Are The Reason"
21 Chapter 20 : Bermain Dengan Kerugian
22 Chapter 21 : Naga jadi Cacing
23 Chapter 22 : V. 10 ++
24 Chapter 23 : H-5 Pernikahan Ambyar
25 Chapter 24 : Menuju Klinik Kecantikan NM Beauty
26 Chapter 25 : Salah Paham
27 Chapter 26 : Memuaskan Para Bidadari
28 Pengumuman : Visual Karakter II
29 Chapter 27 : 2M 2H
30 Chapter 28 : Menyerang
31 Chapter 29 : Penyiksaan dan Amarah
32 Chapter 30 : H-1 Pernikahan dan Marahnya Isel
33 Chapter 31 : Mencoba bahagia, Mampukah ?
34 Chapter 32 : Semuanya Tentang Cuan !
35 Chapter 33 : Bendera Putih
36 Chapter 34 : Deklarasi dan Kompensasi
37 Chapter 35 : Permintaan Khusus
38 Chapter 36 : Memberi Pelajaran
39 Chapter 37 : Rekrutmen Pasukan
40 Chapter 38 : Misi Pertama
41 Chapter 39 : Sapu Bersih dan Terbunuh
42 Chapter 40 : Akhir dari Sebuah Kartel
43 Chapter 41 : Sistem V.20
44 Chapter 42 : Rochdale Island
45 Chapter 43 : Misteri Pulau Rochdale
46 Chapter 44 : Bahagia dan Duka
47 Chapter 45 : Liburan ke Eropa
48 Chapter 46 : Menolong Orang Asing
49 Chapter 47 : Kabar dari Rochdale
50 Chapter 48 : Menuju Prancis
51 Chapter 49 : Persiapan Lelang
52 Chapter 50 : Pusat Lelang Barang Antik
53 Pengumuman
54 Chapter 51 : Persaingan
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Chapter 1 : Awal Mula Mendapatkan Sistem
2
Chapter 2 : Membuka Kotak Misteri dan munculnya si pengganggu
3
Chapter 3 : Mengaktifkan Robot Pemberian Sistem
4
Chapter 4 : Berbelanja dan Datangnya Masalah Baru
5
Chapter 5 : Masa Lalu Rania dan Identitas Baru Rania
6
pengumuman : visual karakter
7
Chapter 6 : Pedang Pembantai dan Terpaksa Jujur
8
Chapter 7: Mengalahkan Preman Sekolah, Perang Urat Saraf
9
Chapter 8 : Pindah dan Renovasi Panti
10
Chapter 9 : Langkah Pertama Bidak Papan Catur
11
Chapter 10 : Makan Malam Keluarga Wiharja dan Rencana Untuk Anisa
12
Chapter 11 : Olympus Capital dan Rencana Expansi Bisnis
13
Chapter 12 : Keluarga Martin dan Deklarasi MW Group
14
Chapter 13 : Peresmian dan Mulai Terkenal
15
Chapter 14 : Informasi Dari Tigh
16
Chapter 15 : Masalah Datang Dari Keluarga Anggoro
17
Chapter 16 : Nancy Mulai Mengusik atau Terusik ?
18
Chapter 17 : Jalan-Jalan dan Bertemu Ibu Ratna
19
Chapter 18 : Saran dari Papa Syarif
20
Chapter 19 : Acara Kelulusan "You Are The Reason"
21
Chapter 20 : Bermain Dengan Kerugian
22
Chapter 21 : Naga jadi Cacing
23
Chapter 22 : V. 10 ++
24
Chapter 23 : H-5 Pernikahan Ambyar
25
Chapter 24 : Menuju Klinik Kecantikan NM Beauty
26
Chapter 25 : Salah Paham
27
Chapter 26 : Memuaskan Para Bidadari
28
Pengumuman : Visual Karakter II
29
Chapter 27 : 2M 2H
30
Chapter 28 : Menyerang
31
Chapter 29 : Penyiksaan dan Amarah
32
Chapter 30 : H-1 Pernikahan dan Marahnya Isel
33
Chapter 31 : Mencoba bahagia, Mampukah ?
34
Chapter 32 : Semuanya Tentang Cuan !
35
Chapter 33 : Bendera Putih
36
Chapter 34 : Deklarasi dan Kompensasi
37
Chapter 35 : Permintaan Khusus
38
Chapter 36 : Memberi Pelajaran
39
Chapter 37 : Rekrutmen Pasukan
40
Chapter 38 : Misi Pertama
41
Chapter 39 : Sapu Bersih dan Terbunuh
42
Chapter 40 : Akhir dari Sebuah Kartel
43
Chapter 41 : Sistem V.20
44
Chapter 42 : Rochdale Island
45
Chapter 43 : Misteri Pulau Rochdale
46
Chapter 44 : Bahagia dan Duka
47
Chapter 45 : Liburan ke Eropa
48
Chapter 46 : Menolong Orang Asing
49
Chapter 47 : Kabar dari Rochdale
50
Chapter 48 : Menuju Prancis
51
Chapter 49 : Persiapan Lelang
52
Chapter 50 : Pusat Lelang Barang Antik
53
Pengumuman
54
Chapter 51 : Persaingan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!