Di ruangan keluarga, terlihat Anne dan Nala masih saja asyik bercerita karena mereka memang jarang bertemu. Jadi, sekalinya bertemu akan bercerita sampai lupa waktu.
" Bee ... Ayo tidur, " ajak Lean yang kini sudah duduk di samping istrinya dengan meletakkan dagunya di pundak Nala.
" Kak ..., malam ini biarkan Nala tidur denganku, ya?" izin Anne dengan wajah memohon.
" Tidak! Mana ada seperti itu," tolak Lean mentah-mentah. Mana bisa tidur dia jika tidak memeluk dan mencumbu istrinya lebih dulu.
" Astagfirullah ... pelit amat!" gerutu Anne.
" Iya, Bee ... Semalam saja, biarkan aku tidur sama Anne, ya?" Nala ikutan membujuk Lean. Namun, Lean tetap pada pendiriannya, sekalinya tidak ya tidak.
Karena tak mau mendengar rengekan dari kedua wanita itu, Lean segera menggendong Nala pergi menuju kamarnya. Sedangkan Anne hanya bisa cemberut menatap kepergian meraka.
"Dasar, Kakak pelit, menyebalkan, over posesif, bucin akut lagi!" gerutu Anne Sepeninggal Nala dan Lean. Dikarenakan ia tinggal sendiri, membuat Anne ikut beranjak pergi dari tempat duduknya, dan berjalan menuju kamarnya.
Selesai membersihkan diri, dan siap untuk tidur. Tiba-tiba ada notifikasi pesan masuk.
Brian
[ Anne, apakah sudah tidur?]
Anne
[ Belum, masih mau tidur. Memangnya ada apa, Kak?]
Brian
[ Oh, tidak ada. Hanya bertanya saja, kalau begitu selamat tidur dan mimpi indah]
Melihat balasan Brian yang hanya begitu saja, membuat Anne merasa bingung.
"Ada apa dengan orang ini? Masak iya menghubungiku hanya untuk menanyakan sudah tidur apa belum? Ah, tapi sudahlah ... Lagian Aku juga sudah sangat mengantuk dan besok harus ke tempat pameran lagi!"
Anne segera meletakkan ponselnya di atas nakas, lalu berbaring serta memejamkan matanya menuju alam mimpi.
...☘️☘️☘️...
Di ruangan lain, terlihat seorang pria tampan masih terjaga sembari terus menatap layar ponselnya. Di mana, ada foto terbaru Anne yang ia dapatkan saat masih berada di tempat pameran. Brian merasa sangat bahagia, akhirnya dia bisa bertemu dengan Anne kembali.
"Semoga, kamu bisa terus tersenyum dan hidup bahagia seperti ini Anne..." Brian bermonolog sambil menatap lurus ke arah layar ponselnya.
Di karenakan tak kunjung bisa tertidur, Brian mencoba untuk membaca buku. Siapa tahu, Ia akan segera mengantuk karena biasanya dia akan cepat tertidur dengan membaca.
Setelah membaca beberapa lembah, barulah Brian merasa mengantuk dan akhirnya tertidur juga.
...☘️☘️☘️...
Kini, pagi telah kembali menyapa. Lembaran baru juga sudah siap untuk menuliskan sebuah kisah hari ini. Anne sudah selesai bersiap-siap, saat membuka ponselnya. Ternyata ada sebuah email masuk dari semalam, namun ia belum membukanya.
Mata Anne membulat sempurna saat membaca apa isi dari email itu. Anne menutup mulutnya yang menganga dengan telapak tangan akibat terkejut sekaligus tidak percaya bahwa ia bisa mendapatkan hal itu.
" Ini serius, bukan mimpi atau halusinasi belaka, 'kan?" Anne bermonolog sembari mencubit pipinya agar dia tersadar jika ini bukan mimpi, dan ternyata apa yang ia lihat adalah nyata.
Saking senang dan terharunya, Anne sampai meneteskan air matanya. Dia segera berlari keluar kamar menuju meja makan untuk memberikan kabar bahagia ini pada keluarganya.
" Mama ... Papa ...," seru Anne seraya berlari kecil menuruni anak tangga. Karena kurang hati-hati, membuat Anne tersandung dan ...
Aaa ...
Brian yang baru saja keluar dari kamarnya, ikut terkejut saat melihat Anne hampir jatuh dari anak tangga. Ia segera mempercepat langkahnya menuruni anak tangga, namun sayang ia tetap kalah cepat dan Anne pun sudah terjatuh lebih dulu.
" Kamu gapapa, Anne?" tanya Brian cemas sembari membantu Anne untuk bangun.
Semua orang yang ada di meja makan pun ikut berlari tatkala melihat Anne terjatuh. Jujur, rasa sakit akibat jatuh tidak terlalu besar dibandingkan rasa malu yang Anne rasakan saat ini. Dalam hati, Anne merutuki dirinya sendiri yang begitu ceroboh dan tidak hati-hati sampai membuatnya jatuh seperti sekarang. Andai bisa, ia ingin menenggelamkan wajahnya ke dasar laut saja agar tidak menanggung rasa malu ini.
Tanpa berpikir panjang, Kean langsung menggendong Anne dan membawanya kembali ke kamarnya. Sedangkan yang lainnya mengikuti di belakang.
Setelah meletakkan Anne di atas ranjang, giliran Lean yang memeriksa kondisi Kaki Anne.
" Au!" rintih Anne ketika Lean mencoba menggerakkan pergelangan kakinya.
"Sepertinya keseleo! Makanya kalau jalan itu hati-hati, jangan lari-lari kayak anak sd. Gini 'kan jadinya?" nasehat Lean yang terdengar seperti omelan.
" Bisa nggak sih, gak usah ngomel kayak emak-emak," gumam Anne lirih. Namun, masih terdengar oleh indra pendengaran Lean.
" Au! " Anne kembali merintih saat Lean menggerakkan kakinya.
" Ada apa Lean? Apakah lukanya parah?" tanya Mama Dira dan Papa Ken yang terlihat sangat cemas tatkala mendengar Anne terus merintih kesakinya.
" Hanya keseleo, Ma, Pa," jawab Lean santai.
" Keseleo!" seru serentak semua orang.
" Keseleo kok hanya sih, bee!"protes Nala ketika mendengar suaminya yang terlihat begitu menyepelekan kondisi Anne.
" Ya ... setidaknya bukan patah tulang! "
" Lean ... "seru semua orang tak suka dengan ucapan yang Lean lontarkan.
Mama Dira juga ikutan duduk di sisi lain ranjang guna melihat kondisi Anne.
" Apakah sangat sakit sayang? "
Anne hanya menjawab dengan wajah memeles.
" Kasihan sekali, " Mama Dira mengusap puncak kepala putrinya. "Apa perlu kita bawa ke rumah sakit?" tawar Mama Dira yang masih sangat cemas dengan kondisi putrinya.
" Gak perlu, di gift sama kasih obat saja sudah cukup. Lagian, bukankah sudah ada dokter hebat yang menangani?" pungkas Lean yanb merasa seperti tak dianggap bisa mengobati luka Anne.
" Iya ... Iya ... Mama percaya kok sama Dokter Leanne. "
" Dasar! Dokter narsis!" gumam Anne dalam hati.
Selesai mengobati luka Anne, Lean segera pamit pergi karena ia ada shif pagi di rumah sakit. Sedangkan Kean dan yang lainnya juga harus kembali melanjutkan sarapan yang tertunda dan lanjut berangkat kerja. Hanya tinggal Mama Dira saja yang ada di kamar Anne.
"Mama keluar ikut lanjut sarapan saja, Anne sendirian aja gapapa."
" Kamu yakin?"
Anne mengangguk.
" Iya, Ma. Lagian, Papa pasti nungguin Mama turun untuk pamitan pergi kerja," ujar Anne yang tahu kebiasaan sang papa yang tak enak jika pergi kerja tak pamitan dengan istrinya.
" Yaudah, habis ini Mama akan suruh maid untuk anterin sarapan untuk kamu, oke!"
Anne mengangguk. Setelahnya, Mama Dira pun ikut pergi keluar dari kamar Anne. Sepeninggal Mama Dira, Anne langsung menghembuskan nafas panjangnya. Sebenarnya, sejak tadi Anne menahan rasa malu akibat kecerobohonnya sendiri.
" Ya Allah ... Kenapa malah jadi seperti ini? Niatnya mau memberikan berita bahagia, tapi kenapa justru jadi mala petaka seperti ini!" gerutu Anne dengan wajah cemberut.
...☘️☘️☘️...
Di meja makan, hanya tersisa Papa Ken dan Brian saja yang belum pergi. Sedangkan Kean sudah pergi duluan karena ia ada urusan.
" Loh Mom, kok sudah ke sini?terus Anne sama siapa? " tanya Brian yang masih terlihat cemas dengan kondisi Anne.
" Sendiri."
" Memangnya Anne sudah tidak apa-apa sayang?" Papa Ken ikut bertanya.
" Katanya sih sudah lebih baik, dan Mama pergi juga karena di suruh sama dia. "
" Oh, syukurlah kalau begitu."
Selepas menyelesaikan sarapannya Papa Ken segera pamit pergi ke kantor.
" Sayang ...," panggil Papa Ken.
"Iya, Mas."
" Mas, pamit berangkat ke kantor dulu, ya." Papa Ken berdiri mendekati Mama Dira, lalu mencium keningnya seperti biasanya.
" Oh ... Iya. Kalau gitu ati-hati di jalan, ya ..." Mama Dira mencium tangan Papa Ken.
" Bri, Kamu mau berangkat bareng? "tawar Papa Ken.
" Em..., " Brian terlihat bingung harus menjawab apa. Jujur, dia masih saja merasa canggung jika harus berduaan saja dengan Papa Ken tanpa ada teman.
" Sudah, berangkat bareng aja. Lagian tujuannya sama 'kan? "saran Mama Dira.
Di karenakan tak enak jika harus menolak tawaran baik di depan mommynya, terpaksa Brian mengiyakan. Setelahnya, kedua pria itu berangkat ke kantor bersama.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Aisyah
mana rela bininya tidur diluar kamarnya, kakakmu dh tegang gitu ne 🤣🤣🤣🥴
yasallam Annee blm pernah rasain sih 🙈😆
2022-09-22
1
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
nih kakaknya malah mendoakan adiknya patah tulang😁
2022-09-22
1
🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤
kan terlalu bersemangat mendapatka kabar bagahia
2022-09-22
0