The Queen Psycho

The Queen Psycho

01

'Praang!'

Suara botol yang dilempar begitu nyaring,membuat setiap penghuni rumah besar itu terkejut dan bergegas mendekati sumber suara.

"Apa yang terjadi?"tanya seorang wanita paruh baya.

"Nyo..Nyonya."

"Katakan ada apa ini?"

"No..Nona Amoora..Dia kembali membanting botol nyonya."

Mendengar itu sontak wanita paruh baya itu menatap perempuan muda bernama Amoora yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang.

"Apa kau masih belum puas setelah membanting hampir semua wine yang ada dirumah ini?Apa kau ingin membuatku gila,hah?"

Wanita paruh baya itu bernama Hana,dia adalah seorang simpanan yang kini telah menjadi nyonya,tepat 4 hari setelah ibu dari Amoora meninggal.

Seorang wanita simpanan yang sangat di sayangi oleh ayahnya,sehingga tidak butuh waktu lama ayahnya membawa dia kerumah,menikahinya dan menjadikannya nyonya baru dirumah yang seharusnya milik Amoora itu.

"Katakan padaku,apa kau belum puas?"tanya Hana lagi.

Amoora diam,hanya matanya yang melirik tajam kearah Hana.Seperti pisau kecil yang siap menancap tepat di dada wanita yang terus berteriak padanya.

Hana yang tadi berteriak-teriak menjadi diam dan gemetar melihat Amoora menatapnya dengan tatapan tajam seperti itu.

"A..Apa yang kau lihat?A...Apa kau.."

'Braaak!'

Belum selesai Hana berbicara,suara gebrakan meja terdengar sangat merdu.

"Jangan pernah menganggap kau adalah nyonya dirumah ini.Karena semua ini adalah milik ibuku,dan kau! Kau hanyalah seorang simpanan."

Ucapan Amoora begitu dingin dan tajam.Semua yang ada disana melihat Amoora yang tidak biasa,keanggunan dan kelembutan yang dulu Amoora sering perlihatkan kini entah kemana.

Semua bermula setelah ayah Amoora.Imanuel,membawa Hana kedalam rumah dan mengatakan jika Hana akan menjadi nyonya dirumah itu menggantikan ibunya.

Hampir setiap hari Amoora memecahkan botol wine yang harganya sangat mahal.Bukan hanya wine,Amoora juga tidak jarang memecahkan vas bunga atau benda yang lainnya.

Amoora berjalan melewati Hana yang masih mematung disana.

Tak lama Amoora keluar membawa sebuah koper dan ransel yang dia bawa di punggungnya.

"Kau..Kau mau kemana?"

Amoora tidak menggubris pertanyaan Hana.Dia terus berjalan keluar dari rumah yang cukup besar itu.

Di garasi mobil Amoora melihat beberapa mobil koleksinya.Setelah memutuskan dengan mobil apa dia akan pergi,Amoora menghubungi seseorang untuk datang kerumahnya.

Hana yang melihat Amoora memasukkan kopernya kedalam bagasi mobil segera menghubungi suaminya yang masih berada di perusahaan.

20 menit kemudian,sebuah mobil datang.Dari dalam mobil keluar 3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.

"Lumayan cepat."ucap Amoora pada teman-temannya.

"Ya itu sudah lumayan."ucap Boy,teman Amoora.

Amoora mengangguk.Dia mengambil dua buah kunci mobil lalu menyerahkannya pada dua temannya.

"Bantu aku membawa dua mobil itu."

Amoora menunjuk dua mobil yang berwarna hitam dan biru yang ada di belakangnya.

"Kau yakin dengan dua mobil itu?"

"Tentu.Mereka akan mendapatkan harga yang lumayan fantastic."

Teman-teman Amoora mengangguk.

Dua orang teman Amoora berjalan mendekati dua mobil itu.Tepat ketika mereka akan masuk kedalam mobil,sebuah mobil berwarna silver datang.

Amoora dan teman-temannya melihat mobil itu berhenti.

"Ayah."Gumam Amoora saat melihat orang yang ada didalam mobil keluar.

Imanuel menatap tajam Amoora,dia sudah diberitahu oleh Hana jika Amoora kembali memecahkan botol wine dan juga Amoora akan pergi dari rumah.

"Amoora,apa kau tahu apa yang kau lakukan?"Tanya Imanuel pada Amoora.

Amoora diam,dia hanya menatap balik Imanuel dengan tatapan yang sangat tidak suka.

"Aku sudah pernah berkata padamu,jika kau keluar dari rumah ini.Maka kau bukan lagi bagian dari keluarga ini."

Amoora hanya tersenyum kecut mendengar semua itu.

"Tuan Imanuel terhormat,atau apakah saya masih harus memanggil anda ayah?"

"Amoora!"

"Huft,anda tidak perlu berteriak seperti itu,saya bisa mendengar.Baiklah tuan Imanuel,saya juga pernah berkata kepada anda sebelumnya.Jika anda membawa wanita penghangat ranjang itu kerumah ini,maka sejak saat itu anda bukan lagi ayah saya."

Imanual tertegun atas penuturan Amoora.Gadis yang dulu begitu penurut,kini telah hilang.

"Saya tidak main-main dengan ucapan saya.Sekarang dirumah itu sudah tidak ada lagi wine yang ibu dan kakek saya simpan.Dan apakah anda tahu jika hari ini tepat satu tahun peringatan ibu?"

Imanuel yang tidak pernah ingat kapan istrinya meninggal sedikit terkejut.Amoora yang melihat itu hanya tersenyum,karena dia tahu jika ayahnya tidak akan pernah ingat akan hal itu.

"Aku keluar membawa apa yang menjadi milikku dan membawa barang-barang ibu."

"Barang-barang...."

Amoora tersenyum lebar pada Imanuel.

Imanuel menggelengkan kepalanya,dia sepertinya tahu maksud dari barang-barang yang Amoora katakan.

Dengan cepat Imanuel masuk kedalam rumah dan berlari ke ruang kerjanya.Dia mencari rubi berwarna biru yang di beli oleh istrinya dulu,dan dia simpan didalam laci meja kerjanya.

"Tidak ada.Sialan!Anak kurang ajar."

Imanuel keluar dari ruang kerjanya dan berjalan dengan cepat ke depan rumah untuk menemui Amoora.Tapi sayang,begitu dia keluar Amoora sudah tidak ada didepan rumah.Begitupun dengan dua mobil dan teman-temannya.

"Kemana anak itu pergi?"

Hana yang melihat Imanuel kesal segera menghampirinya untuk mencoba menenangkan.

"Sayang tenanglah,tenang sayang."ucap Hana sambil mengelus dada Imanuel.

"Bagaimana aku bisa tenang.Rubi senilai 8 miliyar dan beberapa berkas penting di bawa oleh Amoora."

Hana tersentak,dia ikut geram mendengar Amoora membawa surat-surat berharga dan rubi mahal yang selama ini dia inginkan.

Ya,tujuan Hana merayu dan masuk kedalam keluarga itu bukan hanya ingin mendapatkan Imanuel yang memang tampan,tapi dia juga menginginkan beberapa barang berharga yang ada didalam rumah.

Tapi setelah apa yang dia inginkan sudah di bawa oleh Amoora,dia harus menyusun rencana untuk mengambil kembali semua itu.

"Sialan gadis kecil itu.Kau membuat rencanaku berantakan."

Walau Hana masih harus menyusun rencana untuk mengambil apa yang dia inginkan dari tangan Amoora,dia tetap mencoba menenangkan Imanuel.

Melihat Imanuel yang sangat marah,Hana yakin jika Imanuel akan mengerahkan banyak orang untuk menangkap Amoora.

Hana membawa Imanuel masuk kedalam rumah.

"Tenanglah dulu,aku yakin dia tidak akan bisa pergi jauh.Aku sudah meminta orang untuk mengawasi Amoora."ucap Hana.

Imanuel hanya mengangguk.

Sementara itu didalam mobil Amoora dan temannya tertawa keras.

"Apa kali ini kau sungguh tidak akan kembali Moora?"tanya Cecil,teman Amoora.

"Iya,aku akan kembali.Tapi bukan untuk tinggal disana,melainkan untuk mengusir mereka dari rumah kakek ku."

"Hais,jika saja ayahmu tidak tergoda."

"Hahaha,laki-laki serakah seperti dia tidak tergoda?Aku justru akan terlejut."

"Hahaha kau benar."

Amoora dan Cecil kembali tertawa.

Tiba di sebuah vila yang cukup besar,Amoora dan Cecil keluar dari mobil.Di susul dengan 3 mobil di belakang mereka.

"Apa ayahmu tahu kau punya vila ini Moora?"tanya Sam,salah satu teman Amoora setelah keluar dari mobil.

Amoora menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada yang tahu,bahkan orang yang mengikutiku tidak mengetahuinya."

"Orang yang mengikuti?"

"Hmm,wanita itu meminta beberapa orang untuk mengikuti kemana pun aku pergi.Tapi mereka tidak akan pernah tahu dimana aku sekarang."

Semua teman-teman Amoora mengangguk.

"Ayo kita masuk."Ajak Amoora.

Amoora membuka pintu vila yang sehari sebelumnya telah di bersihkan oleh para pembersih yang dia sewa.

"Waw ini cukup besar."

"Ini cukup untuk aku tinggali."

"Tentu saja sangat cukup."

Mereka duduk di ruang tengah sambil menikmati kue yang mereka beli di tengah jalan menuju vila.

"Lalu apa rencanamu selanjutnya?"Tanya Cecil.

Amoora menatap temannya satu persatu.

"Kalian ingat aku pernh berkata jika aku ingin membangun sebuah kelompok mafia?"

Semua orang tercengang.

"A..Amoora,kau tidak mungkin kan.."

"Aku sudah membuatnya."

"Apa?"ucap semua teman Amoora bersamaan.

Amoora tersenyum lebar melihat semua temannya terkejut.

"Amoora jangan bercanda."ucap Kevin.

"Kevin benar,ini tidak lucu Moora."Sam membenarkan.

"Tapi aku serius.Aku benar-benar sudah membuatnya."

Semua saling bertatapan,mereka tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Amoora.

"Ayolah Amoora."

'Braak'

Amora mengeluarkan setumpuk foto keatas meja.Semua adalah foto-foto orang yang sedang berlatih menembak,ada juga yang sedang berlatih bela diri.

Kevin, Sam, Cecil dan Boy melihat foto-foto itu dengan perasaan yang tidak bisa di katakan.

"Kau...Benar-benar sudah..."

"Aku sudah katakan kalau aku serius."

"Sejak kapan?"

"Mungkin sekitar 8 bulan yang lalu?"

"Apa? 8 bulan?Dan kau baru mengatakan pada kami sekarang?"

"Aku hanya tidak mau merepotkan kalian."

"Jadi,dari mana semua orang-orang ini."Tanya Boy.

Amoora mengambil salah satu foto yang ada diatas meja.

"Mereka adalah orang-orang yang di anggap remeh,di hina karena miskin dan orang-orang yang tidak mempunyai tempat tinggal."

"Kau...Apa kau sudah yakin dengan ini?"Tanya Cecil.

"Tentu.Aku tidak pernah main-main dalam mengambil keputusan."

Semua mengangguk.

Mereka adalah teman-teman Amoora yang selalu membantu Amoora.Walaupun beberapa diantara mereka ada yang lebih tua,tapi mereka tidak membedakannya.

"Aku akan membawa kalian ke markas lain waktu."

"Baiklah,tapi kau harus berhati-hati."

"Iya."

"Oke,jadi bagaimana dengan mobil yang ada disana itu nona Amoora?"Tanya Sam.

"Hmmm jual yang berwarna biru.Untuk yang satunya mungkin aku akan membawanya ke markas nanti."

"Oke."

Amoora menatap teman-temannya,dia merasa sangat beryukur dan beruntung mempunyai teman-teman yang begitu baik padanya.

"Terima kasih."ucap Amoora.

"Untuk apa?Kita semua teman."Ucap Sam.

"Sam benar,kau tidak perlu terlalu sungkan."ucap Cecil.

Amoora mengangguk.Dia tahu jika tidak ada mereka entah bagaimana dia bisa berjalan melewati semua ini.

Terpopuler

Comments

@Intan.PS_Army🐨💜

@Intan.PS_Army🐨💜

mampir kak

2024-02-22

0

Mas Bos

Mas Bos

seru bikin penasaran
tuk lanjut baca kisahnya

2024-01-31

0

Oi Min

Oi Min

Amoora......keren

2024-01-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!