Setelah keluar dari rumah keluarga Imanuel,Amoora tinggal di vila yang dia beli 1 tahun yang lalu.
Walaupun ayahnya sudah menikah lagi,tapi kebutuhan dan keuangan Amoora selalu terpenuhi.
Selain itu,Amoora yang mempunyai kemampuan dalam berbisnis dan juga dalam mengatur strategi selalu membuat direktur di perusahaan tempat dia bekerja sangat puas. Sehingga setiap bulan Amoora akan mendapatkan bonus yang cukup banyak.
Sekarang ini dia tengah duduk didalam sebuah restoran keluarga,dia telah membuat janji dengan seseorang yang ingin membeli mobil sportnya.
Kemarin Sam berkata jika ada orang yang mau membeli mobilnya,tapi orang itu ingin bertemu langsung dengan Amoora.
"Selamat siang nona Amoora. Maaf saya terlambat."Sebuah suara yang cukup berat namun sangat lembut terdengar dari samping Amoora.
Amoora mendongakan kepalanya lalu berdiri dan tersenyum dengan ramah.
"Tidak apa-apa,saya juga baru saja sampai."
"Baguslah kalau begitu. Perkenalkan saya Alvaro Fernandez."Laki-laki bernama Alvaro Fernandez itu mengulurkan tangannya.
"Senang bertemu dengan anda tuan Fernandez. Tapi sepertinya anda sudah mengenal saya,jadi saya tidak perlu memperkenalkan diri saya kepada anda."
"Iya tentu saja. Mari silahkan duduk nona Amoora."
Amoora dan Alvaro pun duduk saling berhadapan.
Seorang pelayan mendekati mereka dan memberikan buku menu.
Setelah memesan beberapa makanan,pelayan itu meninggalkan meja mereka untuk menyampaikan penasanan pada koki.
"Baiklah tuan Fernandez,kemarin teman saya sudah memperlihatkan mobil yang ingin saya jual. Dan dia berkata jika anda ingin bertemu dengan saya."
Alvaro tersenyum lembut.
"Anda benar,saya sudah mencoba mobilnya dan saya menyukai mobil itu. Tapi karena mobil itu adalah edisi terbatas 3 tahun yang lalu,jadi saya penasaran dengan wanita pemilik mobil tersebut."
"Lalu?Anda sudah bertemu dengan orangnya. Apakah anda berniat membatalkan transaksi tuan Fernandez?"
"Hahaha tentu saja tidak. Saya tadi sudah berkata jika saya menyukai mobilnya."
"Saya senang mendengarnya."
"Anda terlihat masih muda,tapi anda sudah mempunyai mobil itu. Apakah itu hadiah dari orang tua anda?"
Belum sempat Amoora menjawab,pelayan datang dan menyajikan makanan dan minuman yang mereka pesan.
"Selamat menikmati tuan dan nyonya."Ucap pelayan itu dengan ramah.
"Terima kasih."Amoora membalas sambil tersenyum lembut.
"Jadi?"Tanya Alvaro.
"Jadi, itu adalah salah satu mobil koleksi saya. Dan itu saya dapatkan setelah 2 tahun menabung."
"Wow really?"
"Hmm iya."
"Amazing.You still young,but..."
"Untuk mendapatkan apa yang kita inginkan,usia bukanlah penghalang selama kita berusaha."
"Ya anda benar nona Amoora."
"Makanlah dulu tuan,jika tidak makanannya akan dingin."
Alvaro sedikit tertegun,itu karena selama ini para wanita yang mendekatinya akan menunggunya untuk memulai makan. Tapi sekarang,seorang wanita yang usianya lebih muda dari dirinya berani mengatakan hal itu padanya.
"Wanita ini,sepertinya dia sudah mengalami hal yang membuatnya menjadi lebih dewasa sebelum waktunya,dan menjadi sedikit dingin kepada orang lain."
Alvaro tersenyum dan mengangguk.
Mereka berdua mulai menikmati makanan yang mereka pesan dengan tenang.
Selesai menikmati makanan,mereka kembali melanjutkan pembicaraan yang sempat tertunda tadi.
"Baiklah nona Amoora,ini adalah cek pembelian mobil anda."
Alvaro memberikan sebuah cek kepada Amoora.
Amoora melihat nominal yang tertulis pada cek itu.
"Terima kasih untuk kerjasamanya tuan Fernandez."
"Tentu nona Amoora."
Amoora memasukan cek tadi kedalam tas dan berniat untuk pergi.
"Apakah anda akan langsung pergi nona?"
"Tentu. Saya mempunyai banyak urusan,jadi maaf saya tidak bisa menemani anda lebih lama."
"Baiklah kalau begitu."
Amoora tersenyum tipis lalu berjalan pergi meninggalkan Alvaro dengan segala pertanyaan dalam kepalanya.
Keluar dari restoran Amoora berjalan menuju mobilnya. Dia berniat ke bank untuk mencairkan cek yang dia terima dari Alvaro Fernandez tadi.
"400 juta,cukup bagus. Ternyata dia orang yang pintar dalam menilai barang."ucap Amoora dalam mobil.
Sementara itu,setelah Amoora keluar Alvaro yang tidak tahu akan melakukan apa lagi disana berdiri dan memutuskan untuk ke perusahaan.
Dia berjalan menuju kasir untuk membayar karena dia tidak melihat ada pelayan yang mendatangi mejanya.
"Untuk meja nomor 4."Ucap Alvaro pada petugas kasir.
"Maaf tuan bill untuk meja itu sudah di bayar oleh perempuan yang tadi duduk bersama anda."
Alvaro tercengang. Dia kembali dibuat tertegun oleh Amoora.
"Dia benar-benar."Gumam Alvaro.
"Maaf tuan,ada yang bisa saya bantu lagi?"
"Tidak,terima kasih."
Alvaro berjalan keluar dari restoran,melihat ke kanan dan kiri.
"Kearah mana tadi dia pergi?"
Alvaro yang berniat ingin mencari Amoora mengurungkan niatnya karena dia tidak tahu kemana dia harus mencarinya.
Amoora sudah mendapatkan uangnya,dia langsung memindahkan uangnya ke nomor rekeningnya.
"Hmm,besok aku akan ke markas. Lebih baik belanja lebih banyak hari ini."
Amoora menyalakan mobilnya lalu melaju menuju salah satu mall yang ada di kota itu.
Dia sudah terbiasa kemana-mana sendiri dan melakukan semuanya sendiri,itu karena semua pelayan di rumah harus melayani Hana dan kedua anaknya yang manja.
Sampai didepan mall,Amoora memarkirkan mobilnya lalu turun.
Berjalan dengan santai Amoora masuk kedalam mall itu. Dia tidak peduli dengan orang-orang yang menatapnya.
Dengan roli belanja Amoora berjalan menuju rak makanan ringan,dia mengambil beberapa biskuit,coklat dan beberapa snack lainnya.
Selesai dengan makanan ringan,dia beralih ke tempat sayur dan daging.
Amoora mengambil beberapa sayuran dalam jumlah yang cukup banyak,dia juga mengambil daging dengan jumlah cukup untuk beberapa hari kedepan.
'drrrrrrrrrtttt'
Ponsel Amoora bergetar dengan kuat didalam tas kecilnya.
"Kevin. Pas sekali."gumam Amoora senang.
Amoora mengangkat telfon dari Kevin dan mengatakan kalau dia berada di mall. Dia juga meminta Kevin untuk datang membantunya.
Selesai mengambil semua yang dia butuhkan,Amoora mendorong rolinya menuju kasir.
Hari ini mungkin bagi Amoora adalah hari yang tidak baik,itu karena dari jauh dia melihat salah satu saudara tirinya yang sepertinya tengah berselisih dengan beberapa karyawan mall itu.
Amoora yang malas dengan saudara tirinya itu memilih untuk pura-pura tidak melihat.
Setelah selesai membayar Amoora menunggu Kevin datang,karena tadi Kevin berjanji akan datang untuk membantunya.
Sungguh sial,saat Amoora sedang menunggu Kevin. Saudara tirinya menunjuk-nunjuk dirinya dari jauh.
"Hah,masalah yang tidak bisa di hindari akhirnya datang."Gumam Amoora.
Saudara tiri Amoora dan beberapa karyawan mall berjalan mendekati Amoora.
"Dia kakak ku. Dia akan membayar semua yang aku katakan."
Amoora menatap saudara tirinya dengan tatapan dingin.
Melihat itu para karyawan mall merasa curiga,jika memang bersaudara kenapa orang yang di tunjuk diam saja.
"Maaf nona,apa anda mengenal wanita ini?"Tanya salah seorang karyawan.
"Ah,dia? hmm dia adalah anak dari wanita simpanan ayahku. Apa ada masalah dengannya?"Ucap Amoora dengan datar.
Mendengar itu saudara tiri Amoora,Bella meradang. Dia tidak pernah di permalukan seperti itu oleh orang lain.
Tapi meskipun dia sangat marah pada Amoora,dia berusaha untuk menutupinya.
Bella berjalan mendekati Amoora lalu memeluk lengan Amoora dengan erat.
"Kakak kenapa kau berkata seperti itu? Kita adalah saudara,bagaimana bisa kau mengatakan hal yang memalukan itu."
"Jika kau tahu itu memalukan,maka katakan pada ibumu untuk meninggalkan rumah peninggalan ibu dan kakek ku."
Bella terperanjat,dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.
"Sudahlah,kau bayar saja semua baju yang aku inginkan di toko baju itu. Jika tidak,aku akan melaporkannya pada ayah."Ancam Bella.
Amoora menghempaskan tangan Bella dari lengannya.
"Jika kau tidak mempunyai uang,tinggalah dirumah baik-baik. Jangan membuat dirimu dan ibumu malu,benar-benar keterlaluan.Bahkan anak dari wanita simpanan saja berani mengancam anak dari istri sah."
Amoora berjalan meninggalkan Bella dan beberapa karyawan mall itu.
Bella yang tidak tahan di permalukan menarik rambut Amoora dari belakang.
"Aku tidak akan membiarkanmu pergi setelah mempermalukan ku!"
Para karyawan yang ada disana terkejut melihat perbuatan Bela kepada Amoora. Mereka pun mencoba membantu Amoora menarik tangan Bella agar melepaskan rambut Amoora.
Amoora berhenti karena rambutnya ditarik dengan kuat oleh Bella. Dia memegang tangan Bella dengan kuat.
Bella yang tidak bisa menahan tangannya lagi akhirnya mendorong tubuh Amoora.
Amoora jatuh ke lantai,dia menatap Bella dengan tajam.
"Aku hanya memintamu untuk membayar, jika kau menurut aku juga tidak akan menarik rambutmu."
Bella tersenyum lalu berdiri. Dia berjalan mendekati Bella.
"Jangan pernah menyentuh ku dengan tangan kotormu."
Amoora menatap Bella dengan tajam. Para karyawan tadi diam, mereka tidak berani bergerak untuk membantu Bella.
"Kau hanya anak seorang wanita simpanan. Jangankan tubuhku,sepatuku saja kau tidak layak untuk menyentuhnya."Amoora mengucapkan kata-kata itu penuh dengan penekanan.
Amoora berbalik dan berjalan meninggalkan Bella yang terdiam disana.
"Kau sangat hebat."
Amoora menoleh ke belakang setelah mendengar seseorang bicara padanya.
"Cih,kau hanya menonton tanpa membantuku saat wanita gila itu menarik rambutku."
Kevin,orang yang bicara dengan Amoora hanya tertawa menanggapi ucapan temannya itu.
"Aku hanya tidak ingin terlibat dalam perkelahian antar dua saudara. Apalagi kau tahu bagaimana dia bersikap padaku."
Amoora tertawa mengingat bagaimana sikap Bella pada Kevin.
Ya,Bella menyukai Kevin.
Bagi Bella,Kevin adalah laki-laki yang sangat sempurna,jadi dia selalu bersikap manis didepan Kevin.
"Hah sudahlah,bantu aku bawa ini."
Kevin menerima roli dari Amoora dan menggantikan Amoora mendorong roli itu.
"Apa kau sungguh akan membawa kita ke tempat itu?"
"Tentu, tapi aku pikir aku harus mencari mansion yang besar."
"Mansion? Untuk apa?"
"Sekarang sudah lebih dari 150 orang yang ikut denganku. Jadi aku membutuhkan tempat yang lebih besar untuk mereka."
Kevin menatap Amoora. Wanita bertubuh kecil dan tampak seperti malaikat menjadi seorang ketua mafia,sungguh diluar dugaan.
Kehidupan yang sangat keras yang sudah dilalui oleh Amoora.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
jhon teyeng
bagus
2023-05-04
0