NovelToon NovelToon

The Queen Psycho

01

'Praang!'

Suara botol yang dilempar begitu nyaring,membuat setiap penghuni rumah besar itu terkejut dan bergegas mendekati sumber suara.

"Apa yang terjadi?"tanya seorang wanita paruh baya.

"Nyo..Nyonya."

"Katakan ada apa ini?"

"No..Nona Amoora..Dia kembali membanting botol nyonya."

Mendengar itu sontak wanita paruh baya itu menatap perempuan muda bernama Amoora yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang.

"Apa kau masih belum puas setelah membanting hampir semua wine yang ada dirumah ini?Apa kau ingin membuatku gila,hah?"

Wanita paruh baya itu bernama Hana,dia adalah seorang simpanan yang kini telah menjadi nyonya,tepat 4 hari setelah ibu dari Amoora meninggal.

Seorang wanita simpanan yang sangat di sayangi oleh ayahnya,sehingga tidak butuh waktu lama ayahnya membawa dia kerumah,menikahinya dan menjadikannya nyonya baru dirumah yang seharusnya milik Amoora itu.

"Katakan padaku,apa kau belum puas?"tanya Hana lagi.

Amoora diam,hanya matanya yang melirik tajam kearah Hana.Seperti pisau kecil yang siap menancap tepat di dada wanita yang terus berteriak padanya.

Hana yang tadi berteriak-teriak menjadi diam dan gemetar melihat Amoora menatapnya dengan tatapan tajam seperti itu.

"A..Apa yang kau lihat?A...Apa kau.."

'Braaak!'

Belum selesai Hana berbicara,suara gebrakan meja terdengar sangat merdu.

"Jangan pernah menganggap kau adalah nyonya dirumah ini.Karena semua ini adalah milik ibuku,dan kau! Kau hanyalah seorang simpanan."

Ucapan Amoora begitu dingin dan tajam.Semua yang ada disana melihat Amoora yang tidak biasa,keanggunan dan kelembutan yang dulu Amoora sering perlihatkan kini entah kemana.

Semua bermula setelah ayah Amoora.Imanuel,membawa Hana kedalam rumah dan mengatakan jika Hana akan menjadi nyonya dirumah itu menggantikan ibunya.

Hampir setiap hari Amoora memecahkan botol wine yang harganya sangat mahal.Bukan hanya wine,Amoora juga tidak jarang memecahkan vas bunga atau benda yang lainnya.

Amoora berjalan melewati Hana yang masih mematung disana.

Tak lama Amoora keluar membawa sebuah koper dan ransel yang dia bawa di punggungnya.

"Kau..Kau mau kemana?"

Amoora tidak menggubris pertanyaan Hana.Dia terus berjalan keluar dari rumah yang cukup besar itu.

Di garasi mobil Amoora melihat beberapa mobil koleksinya.Setelah memutuskan dengan mobil apa dia akan pergi,Amoora menghubungi seseorang untuk datang kerumahnya.

Hana yang melihat Amoora memasukkan kopernya kedalam bagasi mobil segera menghubungi suaminya yang masih berada di perusahaan.

20 menit kemudian,sebuah mobil datang.Dari dalam mobil keluar 3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan.

"Lumayan cepat."ucap Amoora pada teman-temannya.

"Ya itu sudah lumayan."ucap Boy,teman Amoora.

Amoora mengangguk.Dia mengambil dua buah kunci mobil lalu menyerahkannya pada dua temannya.

"Bantu aku membawa dua mobil itu."

Amoora menunjuk dua mobil yang berwarna hitam dan biru yang ada di belakangnya.

"Kau yakin dengan dua mobil itu?"

"Tentu.Mereka akan mendapatkan harga yang lumayan fantastic."

Teman-teman Amoora mengangguk.

Dua orang teman Amoora berjalan mendekati dua mobil itu.Tepat ketika mereka akan masuk kedalam mobil,sebuah mobil berwarna silver datang.

Amoora dan teman-temannya melihat mobil itu berhenti.

"Ayah."Gumam Amoora saat melihat orang yang ada didalam mobil keluar.

Imanuel menatap tajam Amoora,dia sudah diberitahu oleh Hana jika Amoora kembali memecahkan botol wine dan juga Amoora akan pergi dari rumah.

"Amoora,apa kau tahu apa yang kau lakukan?"Tanya Imanuel pada Amoora.

Amoora diam,dia hanya menatap balik Imanuel dengan tatapan yang sangat tidak suka.

"Aku sudah pernah berkata padamu,jika kau keluar dari rumah ini.Maka kau bukan lagi bagian dari keluarga ini."

Amoora hanya tersenyum kecut mendengar semua itu.

"Tuan Imanuel terhormat,atau apakah saya masih harus memanggil anda ayah?"

"Amoora!"

"Huft,anda tidak perlu berteriak seperti itu,saya bisa mendengar.Baiklah tuan Imanuel,saya juga pernah berkata kepada anda sebelumnya.Jika anda membawa wanita penghangat ranjang itu kerumah ini,maka sejak saat itu anda bukan lagi ayah saya."

Imanual tertegun atas penuturan Amoora.Gadis yang dulu begitu penurut,kini telah hilang.

"Saya tidak main-main dengan ucapan saya.Sekarang dirumah itu sudah tidak ada lagi wine yang ibu dan kakek saya simpan.Dan apakah anda tahu jika hari ini tepat satu tahun peringatan ibu?"

Imanuel yang tidak pernah ingat kapan istrinya meninggal sedikit terkejut.Amoora yang melihat itu hanya tersenyum,karena dia tahu jika ayahnya tidak akan pernah ingat akan hal itu.

"Aku keluar membawa apa yang menjadi milikku dan membawa barang-barang ibu."

"Barang-barang...."

Amoora tersenyum lebar pada Imanuel.

Imanuel menggelengkan kepalanya,dia sepertinya tahu maksud dari barang-barang yang Amoora katakan.

Dengan cepat Imanuel masuk kedalam rumah dan berlari ke ruang kerjanya.Dia mencari rubi berwarna biru yang di beli oleh istrinya dulu,dan dia simpan didalam laci meja kerjanya.

"Tidak ada.Sialan!Anak kurang ajar."

Imanuel keluar dari ruang kerjanya dan berjalan dengan cepat ke depan rumah untuk menemui Amoora.Tapi sayang,begitu dia keluar Amoora sudah tidak ada didepan rumah.Begitupun dengan dua mobil dan teman-temannya.

"Kemana anak itu pergi?"

Hana yang melihat Imanuel kesal segera menghampirinya untuk mencoba menenangkan.

"Sayang tenanglah,tenang sayang."ucap Hana sambil mengelus dada Imanuel.

"Bagaimana aku bisa tenang.Rubi senilai 8 miliyar dan beberapa berkas penting di bawa oleh Amoora."

Hana tersentak,dia ikut geram mendengar Amoora membawa surat-surat berharga dan rubi mahal yang selama ini dia inginkan.

Ya,tujuan Hana merayu dan masuk kedalam keluarga itu bukan hanya ingin mendapatkan Imanuel yang memang tampan,tapi dia juga menginginkan beberapa barang berharga yang ada didalam rumah.

Tapi setelah apa yang dia inginkan sudah di bawa oleh Amoora,dia harus menyusun rencana untuk mengambil kembali semua itu.

"Sialan gadis kecil itu.Kau membuat rencanaku berantakan."

Walau Hana masih harus menyusun rencana untuk mengambil apa yang dia inginkan dari tangan Amoora,dia tetap mencoba menenangkan Imanuel.

Melihat Imanuel yang sangat marah,Hana yakin jika Imanuel akan mengerahkan banyak orang untuk menangkap Amoora.

Hana membawa Imanuel masuk kedalam rumah.

"Tenanglah dulu,aku yakin dia tidak akan bisa pergi jauh.Aku sudah meminta orang untuk mengawasi Amoora."ucap Hana.

Imanuel hanya mengangguk.

Sementara itu didalam mobil Amoora dan temannya tertawa keras.

"Apa kali ini kau sungguh tidak akan kembali Moora?"tanya Cecil,teman Amoora.

"Iya,aku akan kembali.Tapi bukan untuk tinggal disana,melainkan untuk mengusir mereka dari rumah kakek ku."

"Hais,jika saja ayahmu tidak tergoda."

"Hahaha,laki-laki serakah seperti dia tidak tergoda?Aku justru akan terlejut."

"Hahaha kau benar."

Amoora dan Cecil kembali tertawa.

Tiba di sebuah vila yang cukup besar,Amoora dan Cecil keluar dari mobil.Di susul dengan 3 mobil di belakang mereka.

"Apa ayahmu tahu kau punya vila ini Moora?"tanya Sam,salah satu teman Amoora setelah keluar dari mobil.

Amoora menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada yang tahu,bahkan orang yang mengikutiku tidak mengetahuinya."

"Orang yang mengikuti?"

"Hmm,wanita itu meminta beberapa orang untuk mengikuti kemana pun aku pergi.Tapi mereka tidak akan pernah tahu dimana aku sekarang."

Semua teman-teman Amoora mengangguk.

"Ayo kita masuk."Ajak Amoora.

Amoora membuka pintu vila yang sehari sebelumnya telah di bersihkan oleh para pembersih yang dia sewa.

"Waw ini cukup besar."

"Ini cukup untuk aku tinggali."

"Tentu saja sangat cukup."

Mereka duduk di ruang tengah sambil menikmati kue yang mereka beli di tengah jalan menuju vila.

"Lalu apa rencanamu selanjutnya?"Tanya Cecil.

Amoora menatap temannya satu persatu.

"Kalian ingat aku pernh berkata jika aku ingin membangun sebuah kelompok mafia?"

Semua orang tercengang.

"A..Amoora,kau tidak mungkin kan.."

"Aku sudah membuatnya."

"Apa?"ucap semua teman Amoora bersamaan.

Amoora tersenyum lebar melihat semua temannya terkejut.

"Amoora jangan bercanda."ucap Kevin.

"Kevin benar,ini tidak lucu Moora."Sam membenarkan.

"Tapi aku serius.Aku benar-benar sudah membuatnya."

Semua saling bertatapan,mereka tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Amoora.

"Ayolah Amoora."

'Braak'

Amora mengeluarkan setumpuk foto keatas meja.Semua adalah foto-foto orang yang sedang berlatih menembak,ada juga yang sedang berlatih bela diri.

Kevin, Sam, Cecil dan Boy melihat foto-foto itu dengan perasaan yang tidak bisa di katakan.

"Kau...Benar-benar sudah..."

"Aku sudah katakan kalau aku serius."

"Sejak kapan?"

"Mungkin sekitar 8 bulan yang lalu?"

"Apa? 8 bulan?Dan kau baru mengatakan pada kami sekarang?"

"Aku hanya tidak mau merepotkan kalian."

"Jadi,dari mana semua orang-orang ini."Tanya Boy.

Amoora mengambil salah satu foto yang ada diatas meja.

"Mereka adalah orang-orang yang di anggap remeh,di hina karena miskin dan orang-orang yang tidak mempunyai tempat tinggal."

"Kau...Apa kau sudah yakin dengan ini?"Tanya Cecil.

"Tentu.Aku tidak pernah main-main dalam mengambil keputusan."

Semua mengangguk.

Mereka adalah teman-teman Amoora yang selalu membantu Amoora.Walaupun beberapa diantara mereka ada yang lebih tua,tapi mereka tidak membedakannya.

"Aku akan membawa kalian ke markas lain waktu."

"Baiklah,tapi kau harus berhati-hati."

"Iya."

"Oke,jadi bagaimana dengan mobil yang ada disana itu nona Amoora?"Tanya Sam.

"Hmmm jual yang berwarna biru.Untuk yang satunya mungkin aku akan membawanya ke markas nanti."

"Oke."

Amoora menatap teman-temannya,dia merasa sangat beryukur dan beruntung mempunyai teman-teman yang begitu baik padanya.

"Terima kasih."ucap Amoora.

"Untuk apa?Kita semua teman."Ucap Sam.

"Sam benar,kau tidak perlu terlalu sungkan."ucap Cecil.

Amoora mengangguk.Dia tahu jika tidak ada mereka entah bagaimana dia bisa berjalan melewati semua ini.

02

Setelah keluar dari rumah keluarga Imanuel,Amoora tinggal di vila yang dia beli 1 tahun yang lalu.

Walaupun ayahnya sudah menikah lagi,tapi kebutuhan dan keuangan Amoora selalu terpenuhi.

Selain itu,Amoora yang mempunyai kemampuan dalam berbisnis dan juga dalam mengatur strategi selalu membuat direktur di perusahaan tempat dia bekerja sangat puas. Sehingga setiap bulan Amoora akan mendapatkan bonus yang cukup banyak.

Sekarang ini dia tengah duduk didalam sebuah restoran keluarga,dia telah membuat janji dengan seseorang yang ingin membeli mobil sportnya.

Kemarin Sam berkata jika ada orang yang mau membeli mobilnya,tapi orang itu ingin bertemu langsung dengan Amoora.

"Selamat siang nona Amoora. Maaf saya terlambat."Sebuah suara yang cukup berat namun sangat lembut terdengar dari samping Amoora.

Amoora mendongakan kepalanya lalu berdiri dan tersenyum dengan ramah.

"Tidak apa-apa,saya juga baru saja sampai."

"Baguslah kalau begitu. Perkenalkan saya Alvaro Fernandez."Laki-laki bernama Alvaro Fernandez itu mengulurkan tangannya.

"Senang bertemu dengan anda tuan Fernandez. Tapi sepertinya anda sudah mengenal saya,jadi saya tidak perlu memperkenalkan diri saya kepada anda."

"Iya tentu saja. Mari silahkan duduk nona Amoora."

Amoora dan Alvaro pun duduk saling berhadapan.

Seorang pelayan mendekati mereka dan memberikan buku menu.

Setelah memesan beberapa makanan,pelayan itu meninggalkan meja mereka untuk menyampaikan penasanan pada koki.

"Baiklah tuan Fernandez,kemarin teman saya sudah memperlihatkan mobil yang ingin saya jual. Dan dia berkata jika anda ingin bertemu dengan saya."

Alvaro tersenyum lembut.

"Anda benar,saya sudah mencoba mobilnya dan saya menyukai mobil itu. Tapi karena mobil itu adalah edisi terbatas 3 tahun yang lalu,jadi saya penasaran dengan wanita pemilik mobil tersebut."

"Lalu?Anda sudah bertemu dengan orangnya. Apakah anda berniat membatalkan transaksi tuan Fernandez?"

"Hahaha tentu saja tidak. Saya tadi sudah berkata jika saya menyukai mobilnya."

"Saya senang mendengarnya."

"Anda terlihat masih muda,tapi anda sudah mempunyai mobil itu. Apakah itu hadiah dari orang tua anda?"

Belum sempat Amoora menjawab,pelayan datang dan menyajikan makanan dan minuman yang mereka pesan.

"Selamat menikmati tuan dan nyonya."Ucap pelayan itu dengan ramah.

"Terima kasih."Amoora membalas sambil tersenyum lembut.

"Jadi?"Tanya Alvaro.

"Jadi, itu adalah salah satu mobil koleksi saya. Dan itu saya dapatkan setelah 2 tahun menabung."

"Wow really?"

"Hmm iya."

"Amazing.You still young,but..."

"Untuk mendapatkan apa yang kita inginkan,usia bukanlah penghalang selama kita berusaha."

"Ya anda benar nona Amoora."

"Makanlah dulu tuan,jika tidak makanannya akan dingin."

Alvaro sedikit tertegun,itu karena selama ini para wanita yang mendekatinya akan menunggunya untuk memulai makan. Tapi sekarang,seorang wanita yang usianya lebih muda dari dirinya berani mengatakan hal itu padanya.

"Wanita ini,sepertinya dia sudah mengalami hal yang membuatnya menjadi lebih dewasa sebelum waktunya,dan menjadi sedikit dingin kepada orang lain."

Alvaro tersenyum dan mengangguk.

Mereka berdua mulai menikmati makanan yang mereka pesan dengan tenang.

Selesai menikmati makanan,mereka kembali melanjutkan pembicaraan yang sempat tertunda tadi.

"Baiklah nona Amoora,ini adalah cek pembelian mobil anda."

Alvaro memberikan sebuah cek kepada Amoora.

Amoora melihat nominal yang tertulis pada cek itu.

"Terima kasih untuk kerjasamanya tuan Fernandez."

"Tentu nona Amoora."

Amoora memasukan cek tadi kedalam tas dan berniat untuk pergi.

"Apakah anda akan langsung pergi nona?"

"Tentu. Saya mempunyai banyak urusan,jadi maaf saya tidak bisa menemani anda lebih lama."

"Baiklah kalau begitu."

Amoora tersenyum tipis lalu berjalan pergi meninggalkan Alvaro dengan segala pertanyaan dalam kepalanya.

Keluar dari restoran Amoora berjalan menuju mobilnya. Dia berniat ke bank untuk mencairkan cek yang dia terima dari Alvaro Fernandez tadi.

"400 juta,cukup bagus. Ternyata dia orang yang pintar dalam menilai barang."ucap Amoora dalam mobil.

Sementara itu,setelah Amoora keluar Alvaro yang tidak tahu akan melakukan apa lagi disana berdiri dan memutuskan untuk ke perusahaan.

Dia berjalan menuju kasir untuk membayar karena dia tidak melihat ada pelayan yang mendatangi mejanya.

"Untuk meja nomor 4."Ucap Alvaro pada petugas kasir.

"Maaf tuan bill untuk meja itu sudah di bayar oleh perempuan yang tadi duduk bersama anda."

Alvaro tercengang. Dia kembali dibuat tertegun oleh Amoora.

"Dia benar-benar."Gumam Alvaro.

"Maaf tuan,ada yang bisa saya bantu lagi?"

"Tidak,terima kasih."

Alvaro berjalan keluar dari restoran,melihat ke kanan dan kiri.

"Kearah mana tadi dia pergi?"

Alvaro yang berniat ingin mencari Amoora mengurungkan niatnya karena dia tidak tahu kemana dia harus mencarinya.

Amoora sudah mendapatkan uangnya,dia langsung memindahkan uangnya ke nomor rekeningnya.

"Hmm,besok aku akan ke markas. Lebih baik belanja lebih banyak hari ini."

Amoora menyalakan mobilnya lalu melaju menuju salah satu mall yang ada di kota itu.

Dia sudah terbiasa kemana-mana sendiri dan melakukan semuanya sendiri,itu karena semua pelayan di rumah harus melayani Hana dan kedua anaknya yang manja.

Sampai didepan mall,Amoora memarkirkan mobilnya lalu turun.

Berjalan dengan santai Amoora masuk kedalam mall itu. Dia tidak peduli dengan orang-orang yang menatapnya.

Dengan roli belanja Amoora berjalan menuju rak makanan ringan,dia mengambil beberapa biskuit,coklat dan beberapa snack lainnya.

Selesai dengan makanan ringan,dia beralih ke tempat sayur dan daging.

Amoora mengambil beberapa sayuran dalam jumlah yang cukup banyak,dia juga mengambil daging dengan jumlah cukup untuk beberapa hari kedepan.

'drrrrrrrrrtttt'

Ponsel Amoora bergetar dengan kuat didalam tas kecilnya.

"Kevin. Pas sekali."gumam Amoora senang.

Amoora mengangkat telfon dari Kevin dan mengatakan kalau dia berada di mall. Dia juga meminta Kevin untuk datang membantunya.

Selesai mengambil semua yang dia butuhkan,Amoora mendorong rolinya menuju kasir.

Hari ini mungkin bagi Amoora adalah hari yang tidak baik,itu karena dari jauh dia melihat salah satu saudara tirinya yang sepertinya tengah berselisih dengan beberapa karyawan mall itu.

Amoora yang malas dengan saudara tirinya itu memilih untuk pura-pura tidak melihat.

Setelah selesai membayar Amoora menunggu Kevin datang,karena tadi Kevin berjanji akan datang untuk membantunya.

Sungguh sial,saat Amoora sedang menunggu Kevin. Saudara tirinya menunjuk-nunjuk dirinya dari jauh.

"Hah,masalah yang tidak bisa di hindari akhirnya datang."Gumam Amoora.

Saudara tiri Amoora dan beberapa karyawan mall berjalan mendekati Amoora.

"Dia kakak ku. Dia akan membayar semua yang aku katakan."

Amoora menatap saudara tirinya dengan tatapan dingin.

Melihat itu para karyawan mall merasa curiga,jika memang bersaudara kenapa orang yang di tunjuk diam saja.

"Maaf nona,apa anda mengenal wanita ini?"Tanya salah seorang karyawan.

"Ah,dia? hmm dia adalah anak dari wanita simpanan ayahku. Apa ada masalah dengannya?"Ucap Amoora dengan datar.

Mendengar itu saudara tiri Amoora,Bella meradang. Dia tidak pernah di permalukan seperti itu oleh orang lain.

Tapi meskipun dia sangat marah pada Amoora,dia berusaha untuk menutupinya.

Bella berjalan mendekati Amoora lalu memeluk lengan Amoora dengan erat.

"Kakak kenapa kau berkata seperti itu? Kita adalah saudara,bagaimana bisa kau mengatakan hal yang memalukan itu."

"Jika kau tahu itu memalukan,maka katakan pada ibumu untuk meninggalkan rumah peninggalan ibu dan kakek ku."

Bella terperanjat,dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Sudahlah,kau bayar saja semua baju yang aku inginkan di toko baju itu. Jika tidak,aku akan melaporkannya pada ayah."Ancam Bella.

Amoora menghempaskan tangan Bella dari lengannya.

"Jika kau tidak mempunyai uang,tinggalah dirumah baik-baik. Jangan membuat dirimu dan ibumu malu,benar-benar keterlaluan.Bahkan anak dari wanita simpanan saja berani mengancam anak dari istri sah."

Amoora berjalan meninggalkan Bella dan beberapa karyawan mall itu.

Bella yang tidak tahan di permalukan menarik rambut Amoora dari belakang.

"Aku tidak akan membiarkanmu pergi setelah mempermalukan ku!"

Para karyawan yang ada disana terkejut melihat perbuatan Bela kepada Amoora. Mereka pun mencoba membantu Amoora menarik tangan Bella agar melepaskan rambut Amoora.

Amoora berhenti karena rambutnya ditarik dengan kuat oleh Bella. Dia memegang tangan Bella dengan kuat.

Bella yang tidak bisa menahan tangannya lagi akhirnya mendorong tubuh Amoora.

Amoora jatuh ke lantai,dia menatap Bella dengan tajam.

"Aku hanya memintamu untuk membayar, jika kau menurut aku juga tidak akan menarik rambutmu."

Bella tersenyum lalu berdiri. Dia berjalan mendekati Bella.

"Jangan pernah menyentuh ku dengan tangan kotormu."

Amoora menatap Bella dengan tajam. Para karyawan tadi diam, mereka tidak berani bergerak untuk membantu Bella.

"Kau hanya anak seorang wanita simpanan. Jangankan tubuhku,sepatuku saja kau tidak layak untuk menyentuhnya."Amoora mengucapkan kata-kata itu penuh dengan penekanan.

Amoora berbalik dan berjalan meninggalkan Bella yang terdiam disana.

"Kau sangat hebat."

Amoora menoleh ke belakang setelah mendengar seseorang bicara padanya.

"Cih,kau hanya menonton tanpa membantuku saat wanita gila itu menarik rambutku."

Kevin,orang yang bicara dengan Amoora hanya tertawa menanggapi ucapan temannya itu.

"Aku hanya tidak ingin terlibat dalam perkelahian antar dua saudara. Apalagi kau tahu bagaimana dia bersikap padaku."

Amoora tertawa mengingat bagaimana sikap Bella pada Kevin.

Ya,Bella menyukai Kevin.

Bagi Bella,Kevin adalah laki-laki yang sangat sempurna,jadi dia selalu bersikap manis didepan Kevin.

"Hah sudahlah,bantu aku bawa ini."

Kevin menerima roli dari Amoora dan menggantikan Amoora mendorong roli itu.

"Apa kau sungguh akan membawa kita ke tempat itu?"

"Tentu, tapi aku pikir aku harus mencari mansion yang besar."

"Mansion? Untuk apa?"

"Sekarang sudah lebih dari 150 orang yang ikut denganku. Jadi aku membutuhkan tempat yang lebih besar untuk mereka."

Kevin menatap Amoora. Wanita bertubuh kecil dan tampak seperti malaikat menjadi seorang ketua mafia,sungguh diluar dugaan.

Kehidupan yang sangat keras yang sudah dilalui oleh Amoora.

Visual

...Amoora Steve (26 tahun)...

...Anak pertama dari Imanuel Steve dan Angelina Thomson...

...Mempunyai otak yang cerdas, cantik, keras kepala, dan bersikap dingin kepada orang yang tidak di kenalnya....

...Menjadi ketua mafia "Dark Angel" dan mempunyai lebih dari 300 anak buah....

...Cecilia Dominic / Cecil (26 tahun)...

...Dia adalah putri bungsu dari keluarga Dominic, kelurga terkaya nomor 3 di negra Z....

...Cecil adalah salah satu teman baik Amoora....

...Bella Steve (23 tahun)...

...Adik tiri Amoora....

...Sangat tidak menyukai Amoora, selalu membuat Amoora mendapat masalah dan selalu di bela oleh ayah Amoora....

...Dia menyukai Kevin (teman baik Amoora)...

...Claudia Damian (23 tahun)...

...Adik sepupu Amoora yang sangat menyayangi Amoora....

...Menguasai tekwondo dan sangat hebat dalam berenang dan menari....

...Sangat membenci Hana (ibu tiri Amoora) dan anak-anak Hana....

...Hana Roberto (51 tahun)...

...Istri kedua Imanuel Steve...

...Selalu menghasut Imanuel agar membenci Amoora...

...Ingin menjadi orang terpandang dengan menjadi simpanan Imanuel yang akhirnya menggantikan posisi ibu Amoora....

...Maura Gilberto (25 tahun)...

...Teman baik Bella...

...Model terkenal di negara Z, satu-satunya anak perempuan di keluarga Gilberto....

...Mempunyai dendam pada Amoora sejak sekolah menengah....

Menyukai Alvaro Fernandez sejak bertemu di pesta ulang tahun temannya.

...Imanuel Steve (56 tahun)...

...Ayah Amoora....

...Berubah menjadi tidak peduli dengan Amoora setelah menikahi Hana (ibu tiri Amoora)...

...Pemilik perusahaan baju terkenal di negara Z....

...Sangat ingin menjalin kerja sama dengan perusahaan yang di pimpin oleh Alvaro Fernandez....

...Alvaro Fernandez (31 tahun) ...

...Seorang CEO....

...Mempunyai perusahaan besar yang bergerak dalam bidang perhotelan, styles dan hiburan, orang terkaya di negara Z....

...Satu-satunya penerus keluarga Fernandez....

...Dia membeli mobil sport milik Amoora....

...Tidak menyukai wanita yang suka bergelayutan, dan manja....

...Dia di kenal dengan CEO tangan besi. Itu karena dia tidak pernah bersikap lunak kepada lawan bisnisnya, dan siapapun orang yang membuatnya tidak senang....

...Kevin Hilton (25 tahun)...

...Salah satu teman baik Amoora....

...Selalu bersikap acuh kepada Bella....

...Pemilik 4 buah bar dan 2 mall besar di negara Z....

...Samuel Wilson / Sam (27 tahun)...

...Salah satu teman baik Amoora...

...Pemilik perusahaan mobil sport di negara Z....

...Tidak pernah menyukai hal yang merepotkan....

...Boy S. (26 tahun)...

...Salah satu teman baik Amoora...

...Seorang Ceo di perusahaan perhotelan....

...Tidak pernah ambil pusing masalah pekerjaan...

...Mempunyai otak yang cerdas, mengusai pasar saham perhotelan sejak berusia 22 tahun....

...Pengusaha termuda kedua yang berhasil mengusai pasar saham di negara Z....

...Daniel Steve (25 tahun) ...

...Kakak laki-laki Bella, adik tiri Amoora ...

...Dia tidak menyukai sikap Bella yang kekanak-kanakan...

...Tidak pernah suka dengan keributan di rumah....

...Tidak membenci Amoora ataupun menyukai Amoora...

...Tidak menyukai Jack (laki-laki yang menyukai Bella) ...

...Jackson Keller / Jack (25 tahun)...

...Laki-laki yang menyukai Bella...

...Dia selalu membantu Bella dalam menghadapi Amoora....

...Pemimpin perusahaan entertainment dan pemilik dua club besar di negara Z....

Itu adalah Visual yang saya pakai dalam novel ini

Maaf jika tidak sesuai dengan ilustrasi para readers semua 😊😊

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!