Gue tau gue jahat, tapi walaupun begitu gue tetap gak bakal berubah jadi baik.. karena kebaikan gue dulu udah disia-siakan!
-Hera yang paling keren sedunia-
Happy reading~~~
"Guys berita baru!!!" Teriak Rio membuat heboh seluruh siswa yang berada dikelas X ipa 1. "Apaan sih lo curut ganggu gue tidur aja!" Ujar Wina melemparkan kotak pensil kearah Rio dan berhasil dihindari oleh Rio.
"Kak Rendy.. lagi ada disini sambil bawa 5 pengacara.." jelasnya dengan nada yang sedikit didramatisir, sontak perkataan Rio membuat Henry yang tadi santai-santai aja sekarang malah melongo.
"Kak Rendy? Siapa?"
"Masa lo gak tau? Noh! Kakaknya si Henry.. Rendy Zia Devano anak pertama dari HN grub" jelas Rio sambil menunjuk kearah Henry yang setia dengan ekspresi terkejutnya.
"Gila! Kak Rendy yang penyanyi itu kan? Wah gue mau liat sekalian minta foto plus tanda tangan... kapan lagi ketemu cowok ganteng mirip oppa-oppa Korea." Tambah seorang siswi perempuan yang terlihat sangat antusias.
Mati gue.. ngapain juga kak Rendy dipanggil segala.. nasib amat gue punya adek kyak si Hera! Batin Henry.
Sementara itu Hera sedang dalam keadaan sangat-sangat terkejut. Pertama karena kakaknya datang dengan sangat cepat secepat kilat! Kedua, Rendy bawa pengacara segala! Dan ketiga, dia datang dengan dandanan lengkap untuk manggung!
"Re-rendy.." ucap Cessy kangum ketika melihat Rendy masuk dengan didampingi para pengacara setianya. Ya tak dapat dipungkiri bahwa Cessy terdaftar secara resmi sebagai salah satu anggota dari fanclub Rendy.
"Maaf pak, boleh saya tanya apa yang terjadi?" Tanya Rendy dengan sopan kepada pak kepala sekolah yang tampaknya masih saja terkejut.
"Kamu siapanya anak ini?" Tanya ibu dari Cessy dengan cetus.
"Saya kakaknya.."
"Oh nak Rendy.. jadi Hera adik kamu? Begini, dia tadi baru saja ngebanting Cessy dikantin, terus menyiram kuah bakso keCessy." Jelas pak kepala dan Cessy terlihat mengangguk mengiyakan semua perkataan pak kepala sesekali dia tersenyum kemenangan kepada Hera.
"Gak ada yang patahkan?" Tanya Rendy, dia sebenarnya trauma dengan masalah-masalah yang dilakukan Hera disekolah lamanya.
"Lo napa diam aja? Cepat minta maaf!" Perintah Rendy.
"Cessy duluan yang nyiram gue! Liat nih, rambut gue basah.." ujarnya memperlihatkan rambutnya yang memang sudah basah. Rendy mengutuk dirinya sendiri karena kebodohannya, seharusnya dia lebih mempercayai adiknya.
"Udah lo selese in dulu.. gue capek!" Hera langsung pergi meninggalkan ruangan itu.
😬😬😬
Hera sedang berjalan menuju kelasnya terlihat semua mata memandangnya dengan banyak arti. Sampai sesuatu menghentikan langkah Hera. Henry menarik tangan Hera dan membuat Hera sangat terkejut.
"Lo gak pa pa? Mana yang sakit? Rambut lo kok basah? Siapa yang bikin lo kyak gini? Biar gue hajar sekalian!!!" Henry mengapit pipi Hera dengan kedua tangannya. Ekspresinya tergambar jelas kekhawatiran disana.
"Lo apa-apaan sih!?" Hera menapis tangan Henry lalu mengusap pipinya sendiri.
"Gue dengar lo dibully, lo tau gimana khawatirnya abang lo ini? Gue takut lo jadi pembunuh karena lo dendam sama Cessy trus bunuh lo ngebunuh dia! Mau bilang apa gue punya kembaran pembunuh, mau taruh dimana muka ganteng gue ini! Ck.ck.ck"
Huffttt....
"APA LO BILANG!?? MAU MATI LO!!!!" Hera langsung melancarkan tinjunya kepada kembarannya ini. Lalu ditahan oleh Henry dan seterusnya pergulatan antara kembaran dengan jenis beladiri campuran!
Sampai tiba-tiba ada yang menarik telinga mereka dari belakang. "Kalian ngapain~~" tanya Rendy dengan nada menakutkan seperti ingin menerkam mangsa. Tangan kanannya menjewer telinga Henry dan tangan kirinya menjewer telinga Hera.
"Ampun kak!!!" Seru mereka serentak sambil menyatukan kedua tangannya.
🙏🙏🙏
Hera Pov
Kadang rasanya menyesakkan, kadang ini membuat ku tenang, dan terkadang ini membuatku jadi orang paling jahat didunia.
Aku punya harapan, tapi tidak punya mimpi, dan aku punya sebuah keinginan.
Harapanku adalah bisa menjadi manusia yang normal, bukan seorang monster seperti ini..
Aku punya mimpi, mimpiku adalah 'Aku ingin mimpi semua anggota keluargaku jadi kenyataan!'... itu semua karena aku tidak punya mimpi, jadi aku berharap mimpi mereka menjadi nyata...
Keinginanku hanya satu! Aku ingin bisa tertawa, menangis, patah hati, punya teman, dan bahkan jatuh cinta!
Apa kah sesulit itu bagi monster sepertiku untuk menjadi normal!?
Angin membawa masuk semua kenangan burukku, semua kenangan yang ingin kulupakan.. atau aku memang sama sekali tidak punya kenangan indah? Akan ku coba mengingatnya..
Aku takut, aku ingin menangis, aku ingin meluapkan semuanya, tapi semua itu malah menjadi lebih buruk!
Dan sekarang aku sangat yakin bahwa aku adalah monster sebenarnya!
😞😞😞
"Wahhh.."
Hera menatap sebuah pagar yang menjulang tinggi dihadapannya. Pagar itu terletak dibelakang sekolah yang jarang didatangi oleh siswa. Namun bagi Hera ini adalah satu-satunya jalan untuknya kabur dari sekolah.
Hera memutuskan untuk melompati pagar itu, dan sialnya kaki nya keseleo saat mendarat. Hera mengaduh kesakitan sambil mengusap pergelangan kakinya pelan.
"Wah wah siapa ini?" Hera baru sadar bahwa sekarang dia berada ditempat yang berbahaya, sangat-sangat bahaya... bagaimana tidak! Jika bisa diibaratkan maka ini adalah 'Sarang Mafia'.
Bau rokok memenuhi indra penciuman Hera. Banyak preman dengan tampilan bak preman gang siap menerkam dirinya.
Satu per satu preman mulai mendekati Hera. Sekarang jumlah preman menjadi lebih banyak. Hera sedang berpikir cara untuk kabur, jika bukan karena kakinya keseleo mereka pasti sudah K.O semua.
Hera membalikkan badannya ingin menaiki kembali pagar itu, berniat kembali kesekolahnya yang tenang.
Grepp!
Sebuah tangan penuh tato menghentikan langkah kaki Hera, dengan segera Hera langsung membantinya. Ya itu karena hal yang paling dibenci oleh gadis itu adalah kalau ada yang memengangnya tampa izinnya.
"Wah.. kuat juga ya!" Seringai preman yang lainnya.
"Anggap aja kalian beruntung kali ini!"
Hera melanjutkan langkah kakinya, semula baik-baik saja.. tapi mereka mulai menyerang lagi, kali ini kroyokan. Tak tinggal diam Hera melawan mereka, gadis itu menendang, melompat, dan meninju wajah para preman itu. Hera merasa dirinya sudah mencapai batas, gadis itu tidak bisa leluasa karena kakinya keseleo dan terdapat luka ditubuhnya.
Seorang preman mengunci Hera dengan memegang tangan Hera kebelakang, seorang lainnya sibuk menampar wajah Hera. Dan ada seorang preman yang tampaknya adalah bos mereka hanya tersenyum-senyum gak jelas.
"Wah.. kenapa baru sadar ya lo itu cantik.. ah tidak! Sangat cantik malahan!" Ujarnya pria yang seperti pemimpin, preman itu mencengkram pipi Hera yang sudah memar kerena ditampar.
"AGRHHTT!!!" pria yang mencengkram pipi Hera berteriak sampai melepaskan cengkramannya, itu semua kerana tiba-tiba ada seorang cowok tampan yang tinggi mencengkram pergelangan tangan pria yang dipikir oleh Hera adalah pemimpin para preman itu. Cowok ganteng itu lalu memutar tangan preman itu hingga terdengar bunyi antara tulang yang bergesek. Cowok misterius itu melepaskan cengkramannya lalu menatap dingin kearah preman yang sedang memegang tangan Hera. Mereka yang bisa merasakan bahaya dari tatapan itu langsung melepaskan tangan Hera.
"MAAFKAN KAMI BOS!!" ujar mereka serentak sambil menunduk.
"Kami tidak tahu kalau cewek ini pacarnya bos!" Ujar mereka lirih, dan hanya dibalas dengan lambaian tangan mengisyaratkan mereka untuk pergi.
Apa?? bos!! Wih gila, anak SMA bisa jadi bos mafia.. triple WOW! Tapi tunggu.. apa mereka bilang!?? PACAR!??
"ikut gue" ujarnya dingin dan memecah lamunan Hera. Namun yang lebih anehnya Hera mengikuti cowok misterius yang gentengnya kebangetan itu dengan patuh.
Apaan sih cowok ini! Tapi gue kayak pernah liat dah! Au ah bodo!
Cowok bos gangster itu berhenti disebuah kursi taman, dia menarik tangan Hera hingga terduduk diatas kursi itu, FYI mereka udah ada disekolah tepatnya taman belakang sekolah, ok back to story!
Hera menatap bingung kepada cowok itu, dan sebenarnya dia lebih bingung dengan dirinya sendiri yang begitu mudahnya menuruti apa yang dikatakan pria misterius ini.
"Lo siswa disini juga?" Tanya Hera baru menyadari bahwa seragam yang dikenakan cowok itu sama seperti seragamnya, hanya saja cowok itu memakai seragam yang agak dipermak.. tidak terlihat seperti berandal tapi tidak juga terlihat seperti siswa teladan.
Tampa mengatakan sepatah kata pun cowok itu memberikan sebuah plaster luka dan sebuah salep. Hera yang bingung hanya mengambilnya dengan canggung.
"Untuk gue?" Tanya Hera bingung. Namun bukannya menjawab cowok itu malah menunjuk kearah lutut Hera yang terluka, dan Hera sendiri baru tahu kalau dirinya terluka. Dengan segera Hera langsung memakai plester itu.
Ni cowok suka ya sama gue?
"Jangan kegeeran gue kayak gini bukan karena gue suka sama lo.." Hera langsung melongo dengan pernyataan yang baru saja dikatakan cowok misterius itu, apa dia baru saja membaca pikiran Hera?
"Lo..." kalimat Hera terhenti.
"Sean" ujar cowok itu dingin
"Hah? Sean siapa?"
"Nama gue.. Sean! Bukan 'ni cowok', 'cowok aneh', atau apapun yang ada dipikiran lo." Ujar Sean lalu meninggalkan Hera yang masih melongo, bingung dengan apa yang terjadi.
Tiga detik kemudian Hera baru mendapat kesadarannya kembali, dan langsung heboh gak jelas sambil terus memarahi angin.
"GILA LO YA!??? SIAPA YANG KEGEERAN! LO KATE GUE SUKA GITU SAMA ES BATU PORORO KAYAK LO!? TRUS EMANG NAPA KALO NAMA LO SEAN KEK, MAIL KEK! BODO AMAT GUE GAK PEDULI!!! IHHHH!!!" Hera heboh sendiri dan terus memarahi angin yang ada didepannnya. Mimpi apa Hera sampai dia sial banget hari ini, kesialan terus mendatanginya tampa henti.. pertam dibully dihari pertamanya sekolah, langsung dipanggil keruang Kepsek, keseleo, ketemu preman, nah sekarang ketemu sama cowok kutub nyembelin?
-TBC-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Cowok ini Sean kan temennya Henry??
2023-09-27
0
Siti Ainaa
Sebenere lo itu mau khawatir sama adek lo ap nasib ketenaranlo sih henryyyy
2022-09-01
0
Siti Ainaa
Ampun deh heraaa
2022-09-01
0