ketiga

Gue yakin pendapat gue tentang lo itu benar!

-Sean-

S E L A M A T  M E M B A C A

Stop baby don't stop!

Hera sedang mendengarkan lagu NCT U yang berjudul baby don't stop melalui headset-nya, dan dia juga sedang sibuk menyantap bakso pesanannya. Semuanya terasa sempurna bagi Hera  sampai sebuah suara cempreng menganggu konsenterasinya saat makan.

"Woi, Prince udah datang!" seru seorang gadis yang berpenampilan seperti cabe dan disambung oleh cabe lainnya.

"Etdah! Gue mau makan pun salah! Apaan sih tu cabe kiloan?" ujar Hera kesal lalu melanjutkan makannya lagi. Namun perhatian gadis 17 tahun itu teralihkan kembali kepada suatu kejadian yang menurutnya menarik.

Bagaimana tidak, seluruh siswi berbaris dengan rapi di sepanjang koridor depan kantin itu. Sebenarnya apa yang terjadi?

Karena rasa penasaran Hera yang tak bisa terelakkan lagi, akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke dalam kerumunan orang itu. Tapi di luar dugaan, sepertinya Hera tidak bisa masuk karena kerumunan orang itu ternyata sangat padat!

"Yang berdiri di depan gue cepat minggir!" perintah Hera, tapi mereka malah menatap aneh kepadanya. Hera masih terbiasa dengan sekolah lamanya, disana tidak perlu Hera suruh minggir mereka langsung minggir malahan lari ketakutan.

"Gue bilang minggir!" seru Hera penuh penekanan, namun mereka tetap tidak peduli dengan ultimatum yang Hera berikan. Sampai sebuah suara membuat Hera menjadi makin tidak sabaran.

"Ini cewek songong banget sih?"

Hera langsung melemparkan tatapan membunuh pada pemilik suara itu, namun siswa itu mengabaikannya. Lo main-main sama gue! Dengan cepat Hera langsung menendang kaki kanan siswa itu hingga dia terjatuh dan mengaduh kesakitan. Pemandangan itu membuat seluruh siswa yang melihatnya bergidik ngeri, bagaimana tidak? Hera baru saja menjatuhkan laki-laki yang bobotnya dua kali lipat dibanding dengan bobot tubuhnya sendiri. Dengan sekali kedipan mata, sebuah jalan terbuka di hadapan Hera .... Sekarang lo taukan siapa Hera Herlina Devana? batin Hera.

Sesampainya di barisan paling depan kerumunan itu, Hera makin dibuat takjub karena ternyata kerumunannya lebih ramai dari ekspetasi Hera. Sebenarnya siapa prince yang mereka sebut itu?

Tak berselang lama, datanglah lima pria yang diakui Hera tampan, ralat sangat tampan! Sedang berjalan ditengah kerumunan.. sontak kerumunan itu menjadi histeris, saking ributnya Hera bahkan sampai menutup kedua telinganya. Dan Hera lebih terkejut lagi karena dia mengenal salah seorang dari  lima pangeran yang mereka bicarakan tadi. Cowok tampan berkulit putih bersurai coklat dengan iris mata coklat terang yang berjalan di antara ke empat pria tampan lainnya. Yang tidak lain adalah kakaknya, lebih tepatnya kembarannya! Henry!

"Lo ngapain di sini?" tanya Hera kepada kembarannya itu dengan bisikan yang hanya bisa di dengar seekor semut. Dan entah mengapa pertanyaan yang tidak bersuara itu dapat dijawab oleh lawan bicaranya, "Lo yang ngapain di sini?"

Keduanya saling bicara tanpa mengeluarkan suara sama sekali. Saking serunya beradu argumen tampa suara, sampai-sampai Hera tidak menyadari bahwa sedari tadi tepat di hadapannya berdiri cowok lain yang lebih tampan dengan tatapan dingin, sepertinya cowok itulah pemimpin mereka.

Semua tatapan iri itu akhirnya mulai mengusik Hera, dia heran sebenarnya kenapa semua orang menatap iri kepadanya? Ya ... ya ... gue tau gue itu super cantik tapi bisa gak sih matanya dikondisikan! Kesel deh gue?! By the way ini perasaan gua aja, apa suasana nya emang makin dingin? batin Hera.

Akhirnya dia melihat ke arah depannya dan melihat seoarang cowok ganteng sedang menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. ini kulkas berjalan kenapa yak? pikir Hera. ya gadis itu mengakui bahwa pria itu ganteng banget! Rambut hitam kecoklatan, kulit putih, tatapan yang tajam ... benar-benar terlihat bak ukiran patung Yunani.

"Lo bisa minggir gak?" Sontak pertanyaan Hera yang singkat, padat dan jelas itu membuat semua orang terkejut. Maklum saja belum ada yang pernah mengatakan seperti itu kepadanya.

"Gak," jawabnya tampa intonasi, namun bisa membuat siapa saja yang mendengarnya dibikin kesal!

"Ya udah serah lo aja!" ujar Hera kembali lalu meninggalkan pria itu dan Henry serta kerumunan orang itu.

                            ***

"Ke kelas ada Reza? Kalo pulang bakal ketemu sama Kak Riana terus dimarahin ..., kalo gue jalan-jalan nanti bakal ketemu si curut Henry, kalo bolos ... paling nanti dimarahin sama Kak Rendy! Oke, pilihan terbaik adalah nongkrong di kantin!" Hera terus beragumen dengan dirinya sendiri.

Tak butuh waktu lama untuknya sampai di kantin. Dengan segera dia langsung memesan mie bakso sama lemon tea kesukaannya. Untuk mengisi kebosanannya dia memutuskan untuk memainkan handphone-nya.

Tak berselang lama pesanannya telah tersaji rapi diatas meja makan. Hera mengambil sendok dan garpu, bersiap untuk makan.

Tapi aktifitas Hera terganggu karena adanya benda cair yang membasahi rambutnya bahkan seragamnya. Hera sama sekali tidak berkutik, dia bagaikan patung yang tidak bisa bergerak. Sekarang gue dibully!? batinHera.

"Lo itu cuma murid baru di sini. Jangan songong deh! Baru sehari udah berani deket-deket sama Kak Sean! Dasar cabe lo!" ujar salah seorang dari mereka. Mereka mungkin gak punya cermin di rumah? Yang kayak cabe siapa, yang dikatain cabe siapa? Dari seragam yang dipermak hingga menampakkan paha mereka, baju ketat kayak bungkusan sosis ... terlihat jelas ciri-ciri para cabe!

Cari gara-gara mereka! Lagian siapa sih Sean!? Perasaan gue gak kenal sama tu orang!

Hera langsung berdiri dan memeras dengan asal rambutnya yang telah basah semua! Lalu dia mulai tersenyum dengan lembut. Hera juga menambah kesan sosok cewek cupu yang lagi di-bully dan tak lupa dia mengeluarkan air mata buaya.

"A-apa s-salah gue ... hiks ... hiks ...."

"Salah lo? Lo itu keganjengan tau gak?!"

Cewek yang sepertinya pemimpin gerombolan para cabe-cabean itu, menarik rambut Hera.

"T-tolong lepasin ...," rintih Hera.

"Apa?! Gue gak denger tuh ... hahaha ...."

"Gue bilang lepasin!" Sekarang Hera mulai serius, dia melempar tatapan mautnya kepada cewek sok cantik itu. Namun sepertinya itu belum cukup untuk membuat cewek itu melepaskan jambakkannya. Dengan kecepatan secepat kilat Hera langsung membating cewek itu hingga tersungkur di lantai. Cewek itu bahkan terus mengaduh kesakitan.

Tapi hukuman dari Hera belum berakhir di sini, seperti kata pepatah! Mata dibayar mata! Hera langsung mengambil mangkuk mie bakso yang tadi dipesannya namun belum dimakannya, lalu dia menuangkan bakso itu keatas cewek yang telah terjatuh tak berdaya itu. Sontak perpuatan yang Hera lakukan langsung mendapatkan sorotan tajam oleh siswa lainnya, tapi apa yang bisa mereka lakukan? Jika mereka melawan maka mereka akan bernasib seperti gadis itu.

Tak ingin berlama-lama mendapat sorotan, Hera memutuskan untuk langsung meninggalkan tempat itu dan kembali kekelasnya. Hera sibuk bersenangdung ria diperjalanan. Kini mulai tampak suasana yang biasa Hera dapatkan! Memang kekuatan gosib sangat cepat, seperti kecepatan cahaya. Mereka mulai menjahui Hera bagaikan sedang bertemu seorang monster yang siap menerkam mereka ..., atau Hera memang monster sebenarnya?

From : Kembaran kampret

Woi lo ngapain hah? Lo jadi bahan bicaraan tau! Ini baru hari pertama ... jangan buat masalah, awas lo!

Hera memiringkan kepalanya sambil membaca pesan yang dikirimkan kembarannya. Dia terus menghela napas sebanyak dua kali.

"Apa salah gue?" ujarnya sambil mengetik balasan untuk Henry.

To : kembaran kampret

Bukan urusan lo!

Hanya pesan singkat itu yang dia kirimkan, walau dalam hatinya dia ingin mengatakan semuanya ..., tapi begitulah sikap Hera, dia selalu memendam apapun sendirian. Dan apapun yang dia rasakan dia tidak boleh sampai berlebihan.

Sementara itu disisi Henry, dia sedang duduk sambil mendengarkan ocehan Rio teman sekelasnya yang tiada henti-hentinya berbicara.

"Oh ya barusan gue dengar kalo sebenarnya bukan Hera yang cari masalah, tapi Cessy!" ujarnya setelah banyak bercerita tentang hal yang tidak berguna. Begitu mendengar itu Henry langsung berubah menjadi serius, awalnya yang Henry dengar kalo Hera menyerang Cessy ... tapi apa? Cessy menyerang Hera duluan?!

"Maksud lo?" tanya Henry mulai penasaran.

"Si Cessy nyiram si anak baru di kantin, terus si anak baru ngelawan!" jelasnya.

Henry mengepal tangannya, dia benar-benar marah kalau adiknya diperlakukan seperti ini. Amarahnya sudah mencapai ubun-ubun dan seperti dia siap meledak sekarang.

"Kok jadi panas ya?" Rio berjalan pelan-pelan meninggalkan Henry yang terlihat dipenuhi api kemarahan. Henry berniat menemui adiknya, namun baru saja dia berjalan satu langkah keluar kelas, langsung ada berita panggilan.

"Kepada Hera Herlina Devani harap menjumpai Kepala sekolah." Pengumuman itu menggema hingga keseluruh sekolah, dan tentunya itu menjadi buah bibir di antara siswa sekolah itu.

                            ***

"Ada apa pak? Perasaan saya baru datang ke sini tadi pagi deh Pak!" ujar Hera sok polos. Tak berselang lama dari jeda pertanyaan yang disampaikan Hera lalu datang tamu yang tak diundang, siapa lagi kalo bukan Cessy si gadis pembuat onar yang barusan dihajar sama Hera. Kali ini dia masuk didampingi oleh seorang wanita dewasa yang nampaknya adalah ibu dari Cessy.

"Oh jadi ini ya anak kurang ajar yang buat my baby jadi kayak gini?!" cetus wanita itu. Tampak wajah kemenangan terlukis jelas diwajah gadis 17 tahun itu.

Hera hanya diam seribu bahasa, dia tidak ingin menanggapi semua pertanyaan yang tidak henti-hentinya ngerocos keluar dari bibir wanita itu.

"Kamu tau kamu sedang berhadapan dengan siapa, hah? Ayah Cessy itu CEO Oliva tau gak?" Perkataan ibu Cessy terdengar seperti ancaman, dimana Hera seperti diancam untuk tidak macam-macam lagi dengan anaknya. Bahkan Pak kepala sekolah tampak diam seribu bahasa, dia terlihat terlalu takut untuk berhadapan dengan pihak yang lebih berkuasa.

Hera hanya tersenyum sinis dengan kejadian yang sedang dihadapinya sekarang.

"Oliva corp ya? Oke ...," ujar Hera santai. Dia sebenarnya sangat mengetahui tentang perusahan yang disebutkan oleh keluarga Cessy. Hera sebagai pewaris yang akan mewarisi HN grup tentu sangat mengetahui tentang perusahan lain yang menjadi mintra kerja perusahaannya. Gini-gini Hera sangat menguasai tentang menejemen perusahan. Ya bagaimanapun hanya dia harapan satu-satunya untuk mewarisi perusahaan. Kak Rendy adalah seorang idola, kak Riana penulis, sedangkan Henry bermimpi menjadi dokter ... hanya Hera yang tidak memiliki mimpi dan memutuskan untuk mengambil alih perusahaan.

"Nona Hera sebaiknya kamu memanggil walimu ...." Akhirnya Pak kepala sekolah membuka suaranya.

"Wahh ... Pak gak bisa! Keluarga saya tuh orang sibuk semua, mana bisa luangin waktu buat kejadian yang gak penting kayak begini. Lagian walaupun saya bawa wali saya Bapak tetap memihak anak dari CEO Oliva corp, kan?" sindir Hera dengan kata-kata sopan namun sangat menusuk.

"Tuh kamu sadar! Makanya jangan cari gara-gara sama orang yang salah!" bentak ibu Cessy.

"Anak anda yang cari masalah sama orang yang salah!"

"Apa? Siapa kamu berani ngejawab?!"

Plak!

Satu tamparan keras berhasil mendarat mulus di pipi kanan Hera. Hera tersenyum sinis kepada wanita yang menamparnya.

"Awalnya gue gak mau perpanjangin masalah tapi kalian cari gara-gara duluan." Tatapan Hera langsung berubah menjadi lebih mengerikan dari biasanya. Dengan segera dia merogoh sakunya untuk mencari smartphone-nya.

"Bang! Bantuin gue, gue buat masalah ... cepat!" Hera mematikan kembali smartphone-nya. Lalu tersenyum polos ke arah tiga orang yang sedari tadi setia mengawasinya.

"Bentar lagi wali saya datang."

                               ***

Tiga mobil impor keluaran terbaru terparkir tepat di depan gerbang sekolah SMA Harapan. Sebuah mobil laborgini berwarna silver  yang terparkir paling depan, dan diikuti dua mobil lainnya. Seorang pemuda tampan dengan menggunakan topi tampak turun dari mobil itu. Seketika semua gadis yang melihatnya berteriak histeris, jika kalian menebak itu Rendy maka itu benar!

Rendy berjalan masuk kedalam perkarangan sekolah itu dangan diikuti lima orang pengacara top ibu kota. Maklum saja terakhir Hera menelpon Rendy untuk datang kesekolah karena dia mematahkan tangan anak orang.. dan itu sangat merepotkan, jadi untuk berjaga-jaga dia membawa pengacara sekalian untuk membereskan masalahnya.

-TBC-

Terpopuler

Comments

Uma Hidayah

Uma Hidayah

wuahhh kerenn..

2023-01-03

0

Selvinahaechan

Selvinahaechan

jadi ingt NCT Taeyong Ten my bias💚

2022-12-31

0

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Gilaaa karya mu thorbagus banget..pertama kali aku baca yg ada kembaran satu skolah,bakal seruu habis nih cerita..👋👋👋👋👋👋

2022-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 pertama
2 kedua
3 ketiga
4 ketiga
5 keempat
6 kelima
7 keenam
8 ketujuh
9 kedelapan
10 kesembilan
11 kesepuluh
12 kesebelas
13 keduabelas
14 ketigabelas
15 keempatbelas
16 kelimabelas
17 keenambelas
18 ketujuhbelas
19 kedelapanbelas
20 kesembilanbelas
21 keduapuluh
22 keduapuluhsatu
23 keduapuluhdua
24 keduapuluhtiga
25 keduapuluhempat
26 keduapuluhlima
27 keduapuluhenam
28 keduapuluhtujuh
29 keduapuluhdelapan
30 keduapuluhsembilan
31 ketigapuluh
32 ketigapuluhsatu
33 ketigapuluhdua
34 ketigapuluhtiga
35 ketigapuluhempat
36 ketigapuluhlima
37 ketigapuluhenam
38 ketigapuluhtujuh
39 ketigapuluhdelapan
40 ketigapuluhsembilan
41 keempatpuluh
42 keempatpuluhsatu
43 keempatpuluhdua
44 keempatpuluhtiga
45 keempatpuluhempat
46 keempatpuluhlima
47 keempatpuluhenam
48 keempatpuluhtujuh
49 keempatpuluhdelapan
50 keempatpuluhsembilan
51 kelimapuluh
52 kelimapuluhsatu
53 kelimapuluhdua
54 kelimapuluhtiga
55 kelimapuluhempat
56 kelimapuluhlima
57 PENGUMUMAN
58 kelimapuluhenam
59 kelimapuluhtujuh
60 kelimapuluhdelapan
61 kelimapuluhsembilan
62 keenampuluh
63 keenampuluhsatu
64 keenampuluhdua
65 keenampuluhtiga
66 PENGUMUMAN 2
67 keenampuluhempat
68 keenampuluhlima
69 Ayo Pilih Cover^^
70 keenampuluhenam
71 keenampuluhtujuh
72 keenampuluhdelapan
73 keenampuluhsembilan
74 ketujuhpuluh
75 ketujuhpuluhsatu
76 ketujuhpuluhdua
77 ketujuhpuluhtiga
78 ketujuhpuluhempat
79 ketujuhpuluhlima
80 ketujuhpuluhenam
81 ketujuhpuluhtujuh
82 ketujuhpuluhdelapan
83 ketujuhpuluhsembilan
84 kedelapanpuluh
85 kedelapanpuluhsatu
86 kedelapanpuluhdua
87 kedelapanpuluhtiga
88 kedelapanpuluhempat
89 kedelapanpuluhlima
90 Kelas kepenulisan
91 kedelapanpuluhenam
92 kedelapanpuluhtujuh
93 kedelapanpuluhdelapan
94 Pengumuman
95 kedelapanpuluhsembilan
96 kesembilanpuluh
97 kesembilanpuluhsatu
98 kesembilanpuluhdua
99 kesembilanpuluhtiga
100 kesembilanpuluhempat
101 kesembilanpuluhlima
102 kesembilanpuluhenam
103 NEW PROJECT!
104 kesembilanpuluhtujuh
105 kesembilanpuluhdelapan
106 kesembilanpuluhsembilan
107 keseratus
108 BonChap 1 (Wendy-Brian)
109 BonChap2 (Helena-Henry)
110 BonChap3 (Andrew-Siska)
111 BonChap4 (Chandra-Gina)
112 BonChap5 (Sean-Hera) END
113 Cuma Nanya
114 KEJUTAN!
115 Sequel 1
116 Sequel 2
117 Sequel 3
118 Sequel 4
119 sequel 5
120 PO Bad Girl Vs Ice Boy
Episodes

Updated 120 Episodes

1
pertama
2
kedua
3
ketiga
4
ketiga
5
keempat
6
kelima
7
keenam
8
ketujuh
9
kedelapan
10
kesembilan
11
kesepuluh
12
kesebelas
13
keduabelas
14
ketigabelas
15
keempatbelas
16
kelimabelas
17
keenambelas
18
ketujuhbelas
19
kedelapanbelas
20
kesembilanbelas
21
keduapuluh
22
keduapuluhsatu
23
keduapuluhdua
24
keduapuluhtiga
25
keduapuluhempat
26
keduapuluhlima
27
keduapuluhenam
28
keduapuluhtujuh
29
keduapuluhdelapan
30
keduapuluhsembilan
31
ketigapuluh
32
ketigapuluhsatu
33
ketigapuluhdua
34
ketigapuluhtiga
35
ketigapuluhempat
36
ketigapuluhlima
37
ketigapuluhenam
38
ketigapuluhtujuh
39
ketigapuluhdelapan
40
ketigapuluhsembilan
41
keempatpuluh
42
keempatpuluhsatu
43
keempatpuluhdua
44
keempatpuluhtiga
45
keempatpuluhempat
46
keempatpuluhlima
47
keempatpuluhenam
48
keempatpuluhtujuh
49
keempatpuluhdelapan
50
keempatpuluhsembilan
51
kelimapuluh
52
kelimapuluhsatu
53
kelimapuluhdua
54
kelimapuluhtiga
55
kelimapuluhempat
56
kelimapuluhlima
57
PENGUMUMAN
58
kelimapuluhenam
59
kelimapuluhtujuh
60
kelimapuluhdelapan
61
kelimapuluhsembilan
62
keenampuluh
63
keenampuluhsatu
64
keenampuluhdua
65
keenampuluhtiga
66
PENGUMUMAN 2
67
keenampuluhempat
68
keenampuluhlima
69
Ayo Pilih Cover^^
70
keenampuluhenam
71
keenampuluhtujuh
72
keenampuluhdelapan
73
keenampuluhsembilan
74
ketujuhpuluh
75
ketujuhpuluhsatu
76
ketujuhpuluhdua
77
ketujuhpuluhtiga
78
ketujuhpuluhempat
79
ketujuhpuluhlima
80
ketujuhpuluhenam
81
ketujuhpuluhtujuh
82
ketujuhpuluhdelapan
83
ketujuhpuluhsembilan
84
kedelapanpuluh
85
kedelapanpuluhsatu
86
kedelapanpuluhdua
87
kedelapanpuluhtiga
88
kedelapanpuluhempat
89
kedelapanpuluhlima
90
Kelas kepenulisan
91
kedelapanpuluhenam
92
kedelapanpuluhtujuh
93
kedelapanpuluhdelapan
94
Pengumuman
95
kedelapanpuluhsembilan
96
kesembilanpuluh
97
kesembilanpuluhsatu
98
kesembilanpuluhdua
99
kesembilanpuluhtiga
100
kesembilanpuluhempat
101
kesembilanpuluhlima
102
kesembilanpuluhenam
103
NEW PROJECT!
104
kesembilanpuluhtujuh
105
kesembilanpuluhdelapan
106
kesembilanpuluhsembilan
107
keseratus
108
BonChap 1 (Wendy-Brian)
109
BonChap2 (Helena-Henry)
110
BonChap3 (Andrew-Siska)
111
BonChap4 (Chandra-Gina)
112
BonChap5 (Sean-Hera) END
113
Cuma Nanya
114
KEJUTAN!
115
Sequel 1
116
Sequel 2
117
Sequel 3
118
Sequel 4
119
sequel 5
120
PO Bad Girl Vs Ice Boy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!