BAB 4 Menetap di Gunung

Sejak peristiwa berdarah itu, Sabil melangkahkan kakinya ke kaki gunung, dia mendirikan pondok di dekat dangau,

Hatinya telah jadi baja untuk membalas dendam kematian keluarganya, dia perlu melakukan latihan terhadap pemakaian senjata baru ini, walaupun sistem sudah memberikan tentang pengunaan senjata samurai dia hanya paham teorinya bukan prakteknya.

Selama berbulan bulan dia melatih diri dan berada di kaki gunung, dia melatih gerakan gerakan samurai yang beredar dalam pikirannya

Langkah pertama adalah melatih mencabut dan memasukan samurai, dia paham teorinta tapi prakteknya luar biasa susah, beberapa bagian tangannya sering terluka untuk belajar ini saja, untungnya dia berada di hutan gunung, sangat mudah menemukan daun daunan yang bisa dijadikan obat untuk luka.

Setelah lancar mencabut samurai dan memasukan kembali ke sarungnya, Sabil kemudian mengembangkan jurus lain mencabut samurai sambil menyerang musuh dan memasukan samurai kembali kesarangnya dengan kecepatan kilat. Untuk jurus ini dia mengunakan pohon sebagai target, bukan mudah sangat sulit tetapi hatinya pantang menyerah.

Dia yakin jika beradu samurai dengan tentara jepang dia masih kalah, masih sedikit yang bisa dia pelajari, sementara gerakan samurai kuno dan baru sudah diberi oleh sistem dalam pikirannya cuma teori kadang berbeda dengan praktek, lebih susah.

Setelah terbiasa dengan dua jurus yang di latih, dia kembali melatih jurus baru yaitu menyerang dengang dua, tiga, empat sabetan, dia membuat orang orangan dari kayu dan kemudian menyerang bagian bagian tertentu pada tubuh dari kayu tersebut. Untuk latihan ini dia melakukan rutin selama dua minggu tanpa henti

Bagian tangannya sudah mengepal keras karena sering terluka sembuh dan terluka lagi sehingga sudah mengeras secara alami, sudah tiga bulan dia berada di kaki gunung dia khatam dengan tiga jurus yang sudah dia latih

Bagian keempat adalah bertahan dari serangan, melatih jurus ini harus punya fisik yang kuat, serangan samurai tidak mudah ditangkis perlu kuda kuda yang kokoh, gengaman tangan yang kuat dan legan yang kuat.

Kuda kuda yang kuat akan membuat samurai tidak akan bergeser dari posisi jika diserang oleh samurai lain, dengan dia beporos pada satu sisi tidak ada celah bagi samurai lain untuk menyerangnya

Gengaman yang kuat berfungsi agar samurai tidak mudah lepas jika beradu dengan samurai lain, ini yang paling krusial jika samurai telepas dari gengaman tangan anda sudah di pastikan tewas.

Lengan yang kuat berfungsi untuk ayunan atau bacokan yang dilakukan, semakin kuat lengan semakin kuat ayunan samurai, jika ayunan samurai kuat maka bisa membuat samurai musuh menjadi lepas bahkan patah jika beradu sehingga memudahkan membantai dan mengalahkan musuh.

Selama latihan dia tidak perlu takut kelaparan jika lapar dia berburu kujang atau menangkap ikan di dangau, selama tiga bulan ini dia sudah hafal betul seluk beluk hutan yang ada di kaki gunung.

Terjadi kesepakatan antara dia dan binatang buas, saling tidak mengangu dan hidup berdampingan, kesepakatan alam ini dimulai ketika dia berkelahi dengan harimau dimana kepala harimau lepas dan tubuhnya terbelah dua, sejak saat itu tak ada binatang buas yang mencoba coba mengangunya sebagai pendatang baru di hutan.

Ada perasaan rindu untuk turun. ke bawah melihat desa desa yang terlihat dari kaki gunung, tapi dia sadar dia belum bisa kemampuannya belum bisa dibilang sebagai seorang master ,bahkan semi master pun belum

Tiada hari tanpa latihan, baik pagi, siang dan malam, dia hanya berhenti latihan untuk makan dan tidur, mungkin diseluruh dunia saat ini dia yang paling keras latihan samurai bahkan di jepang sekalipun.

Setelah dia yakin dengan kecepatan, kekuatan dan pertahanan samurai, dia melatih dirinya dengan pernafasan, sistem mengajarkan dia bertahan dalam berbagai cuaca, baik dingin, panas dan hujan, dia hanya perlu mengolah nafas sesuai dengan ajaran sistem.

Di dangau yang jernih dia melihat dirinya sendiri yang sudah brewokan dan berambut panjang, memang dia sudah meminum pil yang diberi oleh sistem sehinga bentuk tubuhnya sempurna dan kulit yang putih bersih tetapi ada hukum alam yang tidak bisa dia tolak seperti kumis, jengot dan rambut yang panjang.

Dia mencukur kumis dan jengot dengan samurainya, rambutnya di biarkan panjang tergerai, wajahnya terlihat tampan dengan tubuh ideal tapi matanya sayu.

Dia sudah berencana untuk turun dari kaki gunung, sebelum turun dia sudah mempersiapkan segala sesuatu dia perlu mengubah bentuk samurainya dari panjang melengkung menjadi sedikit lebih pendek dan lurus, dia akan membuat sarung seperti tongkat untuk berjalan sebagai kamuflase dari samurai

Tidak mungkin ke tengah masyarakat sambil membawa samurai bisa bisa dia dituduh sebagai perampok dan pembawa onar, dengan modal perhiasan dan uang yang berasal dari keluarganya dia turun dari kaki gunung sewaktu matahari sudah terbit dari timur.

Keadaan masih telihat sama di desanya persis sebagaimana waktu dia naik ke kaki gunung, desa itu sangat sunyi dan sisa sisa kehancuran sudah mulai di makan oleh lumut dan tumbuhan yang menjalar.

Dia membersihkan kuburan yang sudah tidak lagi berbentuk waktu itu dia membuat kuburan secara asal saja yang penting mayat keluarga dan penduduknya sudah tertanam dengan baik, dia bertekad membersihkan kuburan dan membentuknya lebih bagus, bagaimanapun orangtuanya terkubur di sini jangan sampai tak ada tanda nantinya, bagaimana jika dia rindu pada keluarga dan kakaknya

Setelah dua hari membereskan kuburan, dia mengambil pakaian yang tersisa dirumahnya dan kemudian masuk kedalam rumah penduduk lain mencari barang barang berharga seperti uang dan perhiasan.

" Maafkan saya..." dia bergumam dalam hati meminta maaf atas kelancangannya, dia sadar bahwa dia memerlukan banyak biaya untuk mencari sigemuk membalas dendam, bahkan jika tak ada di Indonesia dia akan mencari sampai ke Jepang dan itu memerlukan biaya yang banyak.

Setelah mendapatkan apa yang dia inginkan dia melangkah dengan hati yang haru biru, tujuannya adalah ke markas tentara jepang yang terdekat.

Sabil tentu tidak akan bertindak bodoh dengan menyerang maskar militer jepang, sehebat hebatnya dia memainkan samurai tentara jeoang juga punya senjata api yang tidak bisa di lawan dengan samurai.

Dia akan melakukan taktik gerilya dengan membunuh tentara jepang satu persatu ketika mereka tidak berada dalam markas militer, untuk itu Sabil perlu mencari tempat tingal disekitar markas militer Jepang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!