Defresi

Sesampainya dirumah resyah melihat seluruh sisi rumahnya yang besar dan megah itu,dan mengingat kembali kenangan-kenangannya bersama kakeknya. Dia menahan agar tidak menangis.

Devan yang melihat resyah hanya berdiri di pintu masuk pun berucap "ada apa" resyah tidak menjawab apapun lalu pergi memasuki kamarnya.sementara Devan hanya mengikutinya saja.

Resyah duduk di ranjangnya sedangkan Devan duduk di sofa memperhatikan resyah.

"Syah apa kamu lapar? Mau aku pesanin makanan"

"Pergilah keruang tamu dan beristirahatlah disana"

"Kalau ada sesuatu panggil aku" ucap devano lalu keluar dari kamar resyah dan beristirahat di ruang tamu. Sementara resyah hanya diam dengan tatapan kosong.

-------

Devano pun terbangun dari tidurnya dia melihat jam di handphone dan ternyata sudah pukul satu siang. "Ya ampun kok jadi kesiangan kayak gini sih" lalu segera mandi.Sehabis mandi dia menelepon papanya untuk menghandle pekerjaannya dikantor karena dia tidak mungkin meninggalkan resyah.

"Hallo,pa.tolong gantiin aku rapat hari ini,soalnya aku ngak yakin bisa berangkat ke kantor hari ini"

"Kamu tenanglah.papa akan atur semuanya,kamu jagalah resyah dengan baik"

"Iya pa" telepon pun terputus. Devano pun langsung pergi ke kamar resyah. Disana dia melihat resyah duduk di balik ranjang dengan memeluk kedua lututnya. Devano pun langsung menghampirinya.

"Syah ngapain duduk disini.ayo duduk di ranjangmu"

Namun tidak ada gerakan apapun yang dilakukan resyah. Devano yang memperhatikan resyah yang begitu pucat dan lingkaran hitam di matanya pun berucap "apa kamu duduk disini sepanjang malam dan ngak tidur" resyah hanya diam.

"Resyah,,,jawab aku" ucap devano dengan nada tinggi lalu mengguncang-guncangkan tubuh resyah.namun tetap tidak ada reaksi apapun dari resyah yang ada hanyalah tatapan kosong.devan mengangkat tubuh resyah keatas kasur mendudukkannya disana.

"Syah kalo kamu mau nangis,nangis aja.ngak apa-apa kok. Jangan kayak gini.kalo kamu kayak gini kamu hanya akan membuat dirimu menderita syah.dan kakek ngak akan senang melihat ini kalo dia tahu".resyah tetap tidak bergeming.

Dengan kesal devano pun berucap dengan penuh penekanan "aku akan pergi mencari makanan.sebaiknya nanti kamu habiskan makanan itu. Kamu harus dengarkan aku karena aku sekarang suami kamu kalau ngak aku ngak akan peduli lagi sama kamu"

"Devano" teriak Sarah

"Kamu ngomong apaan sih"

"Mah,coba lihat keadaan resyah sekarang. Aku pusing mah dia Ngak ngomong sepatah kata pun.dan hanya diam seperti patung. Dia juga ngak tidur semalaman dan duduk di balik ranjang sepanjang malam"

"Yasudah kalau gitu kamu makan dulu ini mama bawain makanan dan ini cincin pernikahan kalian kamu berikan padanya nanti setelah keadaannya membaik".

"Kapan mama membeli cincin ini"

"Ini sudah lama papa dan mana belikan sewaktu mengurus berlibur ke Kanada dulu"

"Itu udah lama banget,sekitar 2 atau 3 tahun yang lalu"Devano pun mengambil makanan dan cincin itu dari mamanya lalu duduk di sofa dan melahap makanannya.

Sedangkan Sarah dan Delia duduk disamping kanan dan kirinya resyah.

"Sayang,kamu makan dulu ya mama tadi masakin bubur untuk kamu,kamu pasti dari kemaren belum makan kan" ucap Sarah lalu mengeluarkan bubur dari rantang yang tersusun rapi dan berbagai jenis makanan lainnya"

"Kak makan dulu ya.atau mau aku suapin" ucap Delia

"Mama aja ya yang suapin"

"Aku bisa sendiri" ucap resyah lalu mengambil alih makanan yang berada di tangan Sarah dan memakan bubur yang masih sangat hangat itu dengan cepat. Sarah yang melihat itu pun panik lalu merebut mangkuk bubur dari tangan resyah

"Resyah itu masih panas,mulut kamu bisa terbakar sayang"

Terlihat kedua bibir atas dan bawah resyah kemerahan karena memakan bubur panas itu.

Devano pun menyudahi makannya dan menghampiri resyah.

"Apa kamu ngak ngerasa bubur itu hangat. Kenapa menyiksa diri sendiri seperti ini. Lihat sekarang mulut kamu hampir terbakar" ucap Devan lalu mengelap mulut resyah dengan tangannya dan meniup kedua bibirnya resyah.

"Sekarang kamu makan nasi goreng ini udah dingin". Resyah pun mengambil sepiring nasi goreng itu Lalu menelannya dengan sangat cepat tanpa mengunyahnya. Devan yang geram melihat tingkah kesyah pun langsung merebut dan membuang piring nasi goreng itu kelantai.

Sarah yang kaget dengan perlakuan devano pun marah "devano kenapa kasar kayak gini sih"

"Mama lihat, dia makan aja udah kayak orang gila"

"Kak devan" teriak Delia

Devan pun menggenggam tangan resyah lalu berucap "Syah,lihat aku,lihat aku Syah lihat.please"

Resyah pun natap lekat kedua mata devano.

"lebih baik kamu nangis aja sekencang-kencengnya,jangan nyiksa diri kayak gini.jangan kamu pendam semuanya. Bukan hanya kamu yang menderita kalo kamu kayak gini tapi kita semua,please"

"Kalian keluarlah dulu,aku mandi"ucap resyah lalu melepaskan pegangan dari devano kemudian beranjak ke kamar mandi

"Akhirnya dia ngomong juga" ucap devano.

"Lebay,,,kayak ngak pernah dengar kak resyah ngomong aja"

"Aku hampir depresi lihat dia hanya diam kayak patung,aku udah kayak orang gila mah ngomong tapi ngak direspon"

"Kak resyah kan memang gitu sifatnya"

"Itu kalo sama kalian,tapi kalo sama aku ini pertama kalinya"

"Yasudah ayo kita keluar dulu nanti keburu resyah selesai mandi"

Merekapun menunggu resyah di ruang tamu

"Kak disini ngak ada pembantu ya"

"Dulu sih ada, namun setelah kakeknya resyah masuk rumah sakit semua pembantu di pecat oleh dia.soalnya dia Ngak suka ada orang asing di rumahnya"

"Kakak udah tau semua karakter kak resyah jadi ngak berat dong menjalani rumah tangga kedepannya".goda Delia

"Apaan sih.kalo kamu ngak ngomong rumah tangga tadi aku juga udah lupa kalo aku udah nikah sama dia"

"Bilangnya aja tadi lupa,pas aku sama mama baru masuk ke kamar kak resyah kak devan bilang sekarang aku ini suami kamu" ucap resyah mengejek devano

"Nih anak kecil ya benar-benar" lalu menggelitik Delia.

"Ampun ampun ampun kak iya iya ngak lagi" ucap Delia mengeliat-liat menahan geli

Sarah yang melihat kelakuan kedua anaknya pun hanya menggeleng-gelengkan kepala.

Tak lama kemudian resyah pun datang menghampiri mereka. Celingak-celinguk mencari sesuatu.

"Kamu lagi nyari apa sayang" ucap Sarah

"Hp aku lupa naruhnya dimana"

"Memangnya kamu mau nelpon siapa"

"Reyhan,soalnya ada rapat penting 30 menit lagi aku takut dia lupa"

"Ini nih kalo udah pekerja keras sejak dini,yang di ingat pertama kali kerjaan" ucap devano

"Yaudah kak ini pakai hp aku aja nelpon kak Rey nya" ucap Delia lalu memberi hp nya kepada resyah.namun Delia ngak punya nomor Reyhan.

"Del,kamu ngak punya nomornya Reyhan"

"Ngak kak,emang kakak ngak hapal gitu nomornya kak Reyhan" resyah hanya menggeleng

"Yaudah nih pakai hp aku aja,gitu aja ribet"resyah pun mengambil hp dari devano dan menelpon reyhan

Tak lama kemudian telpon pun terhubung

"Hallo Van,tumben banget kamu nelpon ada apa"

"Rey ini aku"

"Oh,resyah.ada apa"

"Kamu ngak lupakan hari ini ada rapat 30 menit lagi"

"Ini aku lagi otw ke lokasinya"

"Baguslah kalau gitu, setelah rapat datanglah kerumah ada sesuatu yang ingin aku katakan"

"Baiklah" telepon pun terputus.

Resyah mengembalikan hp kepada devano "terimakasih".devano hanya mengangguk

"Kalau gitu mama sama delia pulang dulu ya udah sore,kalau ada apa-apa kabari mama segera"

"Biar aku antar kalian pulang sekalian aku mau ambil barang-barang ku" ucap devano

"Ya ampun mama lupa tadi bawa kopermu kesini karena tadi mama buru-buru. Padahal tadi malam udah mama kemasi semua barang-barangmu."

"Gimana nanti aku aja yang bawa barang-barang kakak kesini."

"Ide bagus"

"Kami pulang dulu jaga diri kalian baik-baik" Devan dan resyah hanya mengangguk.

Episodes
1 hari kelulusan
2 pacaran
3 Kepergian dan pernikahan
4 Defresi
5 Perjanjian Dan Kepura-puraan
6 Mabuk
7 Merepotkan!
8 pertemuan Tak Tersuga
9 Mantan Pacar
10 cerita
11 Menolak Tinggal Bersama
12 Mulai dekat
13 party
14 Rencana Berhasil
15 kejadian tak mengenakkan di lagi hari
16 Rencana Berhasil
17 Menyibukkan diri
18 Sakit
19 Khawatir
20 Merawat
21 Reyhan
22 Membantu Malah Merepotkan
23 Warisan
24 Ancaman
25 Masalah Besar
26 Menjual
27 Leon
28 Tidak ingin pergi
29 pindah Kuliah
30 3 Pekerjaan sekaligus
31 Penyakit Resyah?
32 kecurigaan hamil
33 Hari pengembalian uang
34 memberitahu
35 DI Tangkap Polisi
36 Jangan Sentuh Dia, DIA ISTRIKU!
37 Penjelasan Gilang
38 Dia Akan Tetap Di Sini Jika Kau Menjaganya
39 Merasa Ada Yang Aneh
40 Seperti Dalam Penjara
41 Kemping
42 Ternyata Begini Rasanya Di Tinggalkan
43 Pingsan
44 HAMIL
45 Ancaman gilang
46 Janji Resyah
47 Tidak Ingin Cerai
48 Ancaman Lea
49 setuju tinggal bersama
50 PINDAH
51 Membeli Kembali
52 Penawaran
53 Membangun Caffe
54 DR.G CAFFE
55 Sibuk
56 Frislya
57 Kamar Mendiang Orangtua Resyah
58 Mengusir Lea
59 Pacar Pura-pura
60 Pertengkaran
61 Menemui Leon
62 Bercerita
63 ketahuan Berbohong
64 Selagi Kita Bersama
65 Menyusul Ke New York
66 Gadis Kecil Pemberani
67 Kembali
68 Akhirnya Menemukanmu
69 Mantan Kekasih
70 Cerita Masa Lalu
71 Saran Reyhan
72 Menolak Dinikahkan
73 Resign kerja
74 Ke kesasalan Delia
75 Pertemukan Aku Dengan Tunanganmu
76 Lelah Bekerja Di Dua Tempat
77 Nona Bukan Boss
78 Saling Curhat 1
79 Saling Curhat 2
80 Saling Curhat 3
81 Mabuk
82 Kesalahan
83 Pingsan
84 Trauma RS
85 Ancaman Leon
86 Tidak Sengaja
87 Kau Cemburu?
88 Rencana Jahat Lea
89 Gagal
90 Tunangan?
91 Pasangan Mana Yang Menikah Lebih Dulu
92 Menjalankan Rencana
93 Kembali ke Perusahaan
94 Drama Leon
95 Melamar mu
96 Rencana lea
97 Hampir keguguran
98 Kepergian Leon
99 Awal Mula masalah
100 Boronan wartawan
101 Nama untuk calon bayi
102 Dugaan demi dugaan
103 Klasifikasi Pernikahan
104 Ancaman lea
105 Postingan Lea
106 Leon yang di ragukan
107 Gilang yang di salah pahami
108 Kembalinya leon
109 calon istri
110 Di PIhak Kalian
111 kemesraan Hubungan Pura-pura
112 Di Perbudak Cinta
113 Rasa sakit yang beda
114 Di larikan ke rumah sakit
115 ibu atau anak
116 Anak kita
117 Perkara Kalung
118 Tidak perlu di anggap serius
119 Triple date
120 Berjanjilah akan baik-baik saja
121 Penjelasan
122 kemarahan leon
123 Restu
124 Kemarahan leon
125 Sangat Kecewa
126 Ingin keduanya
127 Gagal Mendidik
128 Menjenguk leon
129 Akan menjauhi kami
130 Lea menghilang
131 Kepergian Reyhan
132 Pasar malam
133 Bab 132
134 Bab 133
135 Bab 134
136 BAB 135
137 BAB 136
138 BAB 137
139 BAB 138
140 BAB 139
141 BAB 140
142 BAB 141
143 BAB 142
144 BAB 143
145 BAB 144
146 BAB 145
147 BAB 146
148 BAB 147
149 BAB 148
150 BAB 149
151 BAB 150
152 BAB 151
153 BAN 152
154 BAB 153
155 BAB 154
156 BAB 155
157 BAB 156
158 BAB 157
159 BAB 158
Episodes

Updated 159 Episodes

1
hari kelulusan
2
pacaran
3
Kepergian dan pernikahan
4
Defresi
5
Perjanjian Dan Kepura-puraan
6
Mabuk
7
Merepotkan!
8
pertemuan Tak Tersuga
9
Mantan Pacar
10
cerita
11
Menolak Tinggal Bersama
12
Mulai dekat
13
party
14
Rencana Berhasil
15
kejadian tak mengenakkan di lagi hari
16
Rencana Berhasil
17
Menyibukkan diri
18
Sakit
19
Khawatir
20
Merawat
21
Reyhan
22
Membantu Malah Merepotkan
23
Warisan
24
Ancaman
25
Masalah Besar
26
Menjual
27
Leon
28
Tidak ingin pergi
29
pindah Kuliah
30
3 Pekerjaan sekaligus
31
Penyakit Resyah?
32
kecurigaan hamil
33
Hari pengembalian uang
34
memberitahu
35
DI Tangkap Polisi
36
Jangan Sentuh Dia, DIA ISTRIKU!
37
Penjelasan Gilang
38
Dia Akan Tetap Di Sini Jika Kau Menjaganya
39
Merasa Ada Yang Aneh
40
Seperti Dalam Penjara
41
Kemping
42
Ternyata Begini Rasanya Di Tinggalkan
43
Pingsan
44
HAMIL
45
Ancaman gilang
46
Janji Resyah
47
Tidak Ingin Cerai
48
Ancaman Lea
49
setuju tinggal bersama
50
PINDAH
51
Membeli Kembali
52
Penawaran
53
Membangun Caffe
54
DR.G CAFFE
55
Sibuk
56
Frislya
57
Kamar Mendiang Orangtua Resyah
58
Mengusir Lea
59
Pacar Pura-pura
60
Pertengkaran
61
Menemui Leon
62
Bercerita
63
ketahuan Berbohong
64
Selagi Kita Bersama
65
Menyusul Ke New York
66
Gadis Kecil Pemberani
67
Kembali
68
Akhirnya Menemukanmu
69
Mantan Kekasih
70
Cerita Masa Lalu
71
Saran Reyhan
72
Menolak Dinikahkan
73
Resign kerja
74
Ke kesasalan Delia
75
Pertemukan Aku Dengan Tunanganmu
76
Lelah Bekerja Di Dua Tempat
77
Nona Bukan Boss
78
Saling Curhat 1
79
Saling Curhat 2
80
Saling Curhat 3
81
Mabuk
82
Kesalahan
83
Pingsan
84
Trauma RS
85
Ancaman Leon
86
Tidak Sengaja
87
Kau Cemburu?
88
Rencana Jahat Lea
89
Gagal
90
Tunangan?
91
Pasangan Mana Yang Menikah Lebih Dulu
92
Menjalankan Rencana
93
Kembali ke Perusahaan
94
Drama Leon
95
Melamar mu
96
Rencana lea
97
Hampir keguguran
98
Kepergian Leon
99
Awal Mula masalah
100
Boronan wartawan
101
Nama untuk calon bayi
102
Dugaan demi dugaan
103
Klasifikasi Pernikahan
104
Ancaman lea
105
Postingan Lea
106
Leon yang di ragukan
107
Gilang yang di salah pahami
108
Kembalinya leon
109
calon istri
110
Di PIhak Kalian
111
kemesraan Hubungan Pura-pura
112
Di Perbudak Cinta
113
Rasa sakit yang beda
114
Di larikan ke rumah sakit
115
ibu atau anak
116
Anak kita
117
Perkara Kalung
118
Tidak perlu di anggap serius
119
Triple date
120
Berjanjilah akan baik-baik saja
121
Penjelasan
122
kemarahan leon
123
Restu
124
Kemarahan leon
125
Sangat Kecewa
126
Ingin keduanya
127
Gagal Mendidik
128
Menjenguk leon
129
Akan menjauhi kami
130
Lea menghilang
131
Kepergian Reyhan
132
Pasar malam
133
Bab 132
134
Bab 133
135
Bab 134
136
BAB 135
137
BAB 136
138
BAB 137
139
BAB 138
140
BAB 139
141
BAB 140
142
BAB 141
143
BAB 142
144
BAB 143
145
BAB 144
146
BAB 145
147
BAB 146
148
BAB 147
149
BAB 148
150
BAB 149
151
BAB 150
152
BAB 151
153
BAN 152
154
BAB 153
155
BAB 154
156
BAB 155
157
BAB 156
158
BAB 157
159
BAB 158

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!