Si Ulet Bulu

Satu bulan berlalu, sekarang sudah tersisa enam bulan lagi. Aku sudah tidak sabar pergi dari sini. Ana membatin sambil menyetrika jas Erlon.

"Bawa sini jasku, aku mau berangkat ke kantor," teriak Erlon seperti biasa.

"Sebentar dulu tuan, ini masih belum rapi!" seru Ana. Yang semakin mempercepat gerakan tangannya untuk menyetrika jas Erlon.

Erlon yang hari ini ada rapat penting di perusahaan tidak bisa menunggu terlalu lama. "Kau sekarang jadi lebih lelet dari keong, juga kura-kura," ucap Erlon yang sudah berdiri di belakang Ana. "Sana ambilkan aku jas yang lain saja," perintah Erlon. Membuat Ana yang terkejut spontan mengarahkan setrika itu ke wajah Erlon.

"Kau mau membuat wajahku yang mulus ini menjadi cacat," geram Erlon. Kemudian ia mengambil setrika itu dan menaruhnya sembarangan.

"Ma-maaf tuan, bukan begitu. Saya tadi hanya kaget," ujar Ana sambil memperlihatkan dua jarinya yang berbentuk huruf V.

"Dasar gadis aneh, sekarang sana ambilkan aku jas yang warna hitam ingat itu, kemarin kau malah mengambilkanku jas yang warnanya abu tua," ketus Erlon.

"Itu karena saya salah ambil tuan, di tambah Anda yang tidak bisa bersabar dalam hal me--"

"Alesan saja, bilang saja kau buta warna," cetus Erlon, Saat meraka masih mempermasalahkan warna tiba-tiba, tidak lama tercium bau gosong. Erlon yang menyadari dari mana bau itu berasal dengan cepat mengangkat jasnya yang sudah bolong karena setrika. "Jas kesayangan ku, dasar tidak becus," geram Erlon.

Ana yang mendapat tatapan tajam dari Erlon, mundur beberapa langkah. Ia takut Erlon akan melakukan hal yang gila, mengingat Erlon anak dari Kenzo sang psikopat. "Tu-tuan, bu-bukankah. An-anda sendiri yang me-menaruhnya ta-tadi," ucap Ana terbata-bata.

"Kau yang menaruhnya, jangan membuat alasan." Erlon tidak mengingat bahwa dirinya lah yang meletakkan setrika itu.

"Sa-saya berkata, jujur tuan."

"Aku tidak mau tahu, pokoknya kau harus mengganti jasku yang mahal ini."

Ana yang takut, langsung memberikan Erlon gaji satu bulannya bekerja di cafe dengan tangan berkeringat dingin. "Ini saya ganti Tuan, sisanya nanti saya tam–"

"Ini masih kurang, kau tahu harga jas ini bisa membeli harga dirimu." Erlon mengambil uang itu, kemudian melemparnya ke wajah Ana. Dari mana dia bisa mendapatkan uang, padahal selama ini. Aku tidak pernah memberikannya uang sepeserpun.

Saat Erlon melempar uang itu, Ana dengan cepat memungutnya karena ia tahu cari uang tidaklah mudah. "Tuan, kenapa Anda malah melemparnya. Bukankah Anda sendiri yang meminta ganti rugi?"

Erlon berdecak pinggang. "Aku tidak mau menerima uang haram, itu uang dari papamu 'kan, katakan!" bentak Erlon. Ternyata Erlon mengira uang itu pemberian dari Darel.

"Bukan tuan, ini uang saya sendiri. Ambilah … ." Ana tetap tersenyum, meski Erlon memperlakukannya dengan buruk

Raut wajah Ana yang memancarkan ketulusan membuat hati Erlon merasa ada debaran halus yang masuk ke relung hatinya. "Kes, bukan malah begini." Erlon pergi begitu saja setelah mengatakan itu semua.

—-

Erlon yang baru saja selesai meeting, akan masuk ke dalam ruangannya. Tapi tiba-tiba seorang wanita menarik pergelangan tangannya, Erlon yang tau siapa wanita itu langsung mengibaskan tangannya. "Mau apa lu Mila?" tanya Erlon yang melihat Mila datang dengan membawa secarik kertas.

Ternyata yang datang itu si Mila, dengan membawa hasil USG lengkap dengan tespek, sedangkan Erlon yang tidak mengerti dengan hal begituan tidak terlalu menghiraukannya.

"Kita bicara di dalam, diluar banyak orang," ucap Mila yang takut didengar oleh karyawan Erlon.

Erlon mengira mungkin ada sesuatu hal yang penting, maka ia tanpa ragu menyuruh Mila untuk masuk ke dalam ruangannya. Sedangkan Mila mulai memperlihatkan raut kesedihan di kedua bola matanya.

"Katakan, apa maksud dan tujuan lu, sampai rela datang jauh-jauh ke kantor gue?" tanya Erlon ketika mereka berdua sudah duduk di sopa.

"Gw hamil," ucap Mila lirih. "Ini tespek, dan juga hasil USG calon anak kita," sambung Mila.

Erlon seketika melempar gelas yang ada di depannya, sambil mendobrak meja ia tidak terima atas apa yang telah di dengar. "Lu jangan coba-coba nipu gue Mil," kata Erlon.

"Nipu … gue punya rekaman waktu itu Erlon. Jadi lu gak usah ngelak." Dengan sejumlah bukti yang ada Mila dengan sangat mudah bisa membuat Erlon percaya.

"Gue belum percaya, lu yakin cuma gue yang ngelakuin itu semua."

"Iya hanya lu, laki-laki yang pernah nyentuh gue Er. Jadi lu harus tanggung jawab dengan cara nikahin gue secepatnya."

"Gue tidak bisa Mil," kata Erlon yang kini terbayang-bayang wajah Zizi dan juga Kenzo yang akan marah padanya.

"Gua tidak mau tau, waktu lu hanya dua minggu kalau lewat dari itu, gue sendiri yang akan datang kerumah lu."

Nyawaku saat ini sedang berada di tangan daddy, sial … sedangkan Mommy akan langsung mengutukku jadi malin kundang.

(Salah babang Erlon, itu malin mah durhaka. Salah server🤧🤧 Author sentil juga nih ginjal babang tampan).

Sorry thor, terlalu mendalami peran. Jadi kebawa suasana.

(Udah deh bang, jangan begitu. Para readers jadi ikut senyum-senyum yang tadi udah pada greget sama tuh ulat bulu).

Kalau begitu lanjut thor!!

"Oke, gue akan tanggung jawab. Tapi bukan dengan cara nikahin lu. Sekarang keluar dari sini sebelum kak Erlan datang."

Mila mengusap air matanya, ia tersenyum puas ternyata rencananya berhasil, setelah beberapa kali di mandiin kembang sama Gus Samsudin.

"Gue gak mau anak gue, gak. Punya Bapak, jadi kita harus menikah Erlon."

"Beban pikiran gue udah penuh dengan drama korea yang berjudul Big mouth, yang sampai sekarang belum gua tau siapa tuh mouthnya lu jangan nambah-nambahin deh. Mil," ucap Erlon.

"Gue akan datang tiap hari ke kantor lu."

Mila pergi sambil membawa sebuah harapan.

—-

Ana tersenyum di depan cermin, karena malam ini ada acara makan malam dirumah sang kakak. Tadi ia sengaja meminta izin ke Bimo supaya pulang lebih awal.

Kenapa aku terlihat aneh, memakai make up seperti ini.

Ana masih betah berada di depan kaca riasnya, mengingat beberapa hari yang lalu Aurora mengirimkan alat make up yang lengkap untuk dirinya sebagai oleh-oleh. Tanpa sepengetahuan Erlon.

"Sudah cantik, sekarang aku keluar dulu. Tuan mungkin sudah lama menunggu ku di mobil."

Saat Ana, keluar dari kamarnya ia mematung ketika melihat Erlon sedang memeluk seorang wanita. Baru kali ini jantung Ana berdetak lebih kencang dari sebelumnya.

Apa itu wanita yang tuan Erlon maksud, memang benar dia sangat cantik. Pantas saja tuan Erlon suka padanya.

Erlon yang mendengar suara pintu kamar Ana terbuka dengan cepat melepas pelukannya dari Mila. Erlon terkesima melihat Ana yang malam ini begitu terlihat berbeda. Jauh lebih cantik.

Terpopuler

Comments

Maya●●●

Maya●●●

masuk daftar fav ya kak.
semangat menghalu😊

2022-10-06

1

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

Jalan meneju bucin nih kayaknya

2022-10-05

3

teti kurniawati

teti kurniawati

wah.. jalan ceritanya bagus.. sampe ga bisa berhenti

2022-10-05

2

lihat semua
Episodes
1 Teman Waktu Di Panti Asuhan
2 Di Jebak
3 Pergi Ke Bar
4 Si Ulet Bulu
5 Bertemu Di Cafe
6 Erlon Mulai Bertingkah
7 Kekasih Lama Aurora Telah Kembali
8 Memiliki Kepribadian Ganda
9 Erlon Ternyata Sama Seperti Kenzo
10 Aurora Di Culik
11 Morgan Si Paling Terobsesi
12 Minta Bantuan Erlon
13 Menemui Pasangan Mesum
14 Rencana Zizi Dan Kenzo
15 Menyamar Demi Membawa Ana Kabur
16 Roti Jepang
17 Mulai Ada Rasa
18 Salah Sasaran
19 Apakah Akan Berakhir
20 Malam Panas
21 Berduka
22 Erlon Ingin Menceraikan Ana
23 Bertahan Atau Harus Pergi
24 Ana Tidak Bisa Menolak
25 Apakah Ana Cemburu?
26 Ana Bertemu Firman
27 Apkah Erika Tewas Karna Bunuh Diri?
28 Aurora Bertemu Gio
29 Terulang Lagi
30 Pilihan Yang Sangat Sulit
31 Gagal Gara-Gara Bunyi Bel
32 Di Perusahaan ZK Community
33 Ungkapan Isi Hati Ana
34 Cinta Yang Tak Terbalas (Bagi Ana)
35 Ternyata Laki-laki Itu ... .
36 Aurora Berterus Terang
37 Gagal Kabur
38 Erlan Menerima Aurora Apa Adanya
39 Morgan Ada Di Mana-mana
40 Pertemuan Nyonya Olive Dan Pak Erwin
41 Penyakit Libido
42 Bimo Berubah Derastis
43 Morgan Menemui Aurora
44 Pagi Yang Panas
45 Sebuah Kejutan
46 Perpisahan
47 Perkara Ana Muntah
48 Di Klinik
49 Positif
50 Mengintip
51 Kehamilan Ektopik
52 Mendapat Hukuman
53 Membangunkan, Macan yang Tertidur
54 Terbunuh
55 Ketika Benci Berubah Menjadi Cinta
56 Ana Meminta Tolong
57 Musuh Tetap Musuh
58 Morgan Si Licik
59 Ana Selamat
60 Kenzo Murka
61 Sama-Sama Suka
62 Kenyataan yang Menyakitkan
63 Bayi yang Malang
64 Season 3 Alra Dan Danesh
65 Season 3 Erlan Sembuh
66 PENGUMUMAN
67 Season 3 Alra Tidak Terima
68 Season 3 Kebenaran yang Terungkap
69 Season 3 Alra dan Erlon Bertengkar
70 Season 3 Erlan ke Indonesia
71 Season 3 Erlon Cemburu
72 Erlan Bertemu Alena
73 Season 3 Happy Ending
74 Promosi
75 Promosi
76 Promosi Novel Baru Netes
77 Promosi
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Teman Waktu Di Panti Asuhan
2
Di Jebak
3
Pergi Ke Bar
4
Si Ulet Bulu
5
Bertemu Di Cafe
6
Erlon Mulai Bertingkah
7
Kekasih Lama Aurora Telah Kembali
8
Memiliki Kepribadian Ganda
9
Erlon Ternyata Sama Seperti Kenzo
10
Aurora Di Culik
11
Morgan Si Paling Terobsesi
12
Minta Bantuan Erlon
13
Menemui Pasangan Mesum
14
Rencana Zizi Dan Kenzo
15
Menyamar Demi Membawa Ana Kabur
16
Roti Jepang
17
Mulai Ada Rasa
18
Salah Sasaran
19
Apakah Akan Berakhir
20
Malam Panas
21
Berduka
22
Erlon Ingin Menceraikan Ana
23
Bertahan Atau Harus Pergi
24
Ana Tidak Bisa Menolak
25
Apakah Ana Cemburu?
26
Ana Bertemu Firman
27
Apkah Erika Tewas Karna Bunuh Diri?
28
Aurora Bertemu Gio
29
Terulang Lagi
30
Pilihan Yang Sangat Sulit
31
Gagal Gara-Gara Bunyi Bel
32
Di Perusahaan ZK Community
33
Ungkapan Isi Hati Ana
34
Cinta Yang Tak Terbalas (Bagi Ana)
35
Ternyata Laki-laki Itu ... .
36
Aurora Berterus Terang
37
Gagal Kabur
38
Erlan Menerima Aurora Apa Adanya
39
Morgan Ada Di Mana-mana
40
Pertemuan Nyonya Olive Dan Pak Erwin
41
Penyakit Libido
42
Bimo Berubah Derastis
43
Morgan Menemui Aurora
44
Pagi Yang Panas
45
Sebuah Kejutan
46
Perpisahan
47
Perkara Ana Muntah
48
Di Klinik
49
Positif
50
Mengintip
51
Kehamilan Ektopik
52
Mendapat Hukuman
53
Membangunkan, Macan yang Tertidur
54
Terbunuh
55
Ketika Benci Berubah Menjadi Cinta
56
Ana Meminta Tolong
57
Musuh Tetap Musuh
58
Morgan Si Licik
59
Ana Selamat
60
Kenzo Murka
61
Sama-Sama Suka
62
Kenyataan yang Menyakitkan
63
Bayi yang Malang
64
Season 3 Alra Dan Danesh
65
Season 3 Erlan Sembuh
66
PENGUMUMAN
67
Season 3 Alra Tidak Terima
68
Season 3 Kebenaran yang Terungkap
69
Season 3 Alra dan Erlon Bertengkar
70
Season 3 Erlan ke Indonesia
71
Season 3 Erlon Cemburu
72
Erlan Bertemu Alena
73
Season 3 Happy Ending
74
Promosi
75
Promosi
76
Promosi Novel Baru Netes
77
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!