Kedatangan Loius

"Hmm..., begini nyonya." Jordan menggaruk alisnya yang sebenarnya tidak gatal "Aku tidak tahu saran ku akan nyonya terima atau tidak?"

"Cepat katakan Joe" ucap marlen tak sabar.

"Malam ini Tuan besar akan berkunjung ke pasta perayaan ulang tahun Tuan Johnson sahabatnya."

"Iya kau benar, aku pun datang ke pesta itu bersama suamiku."

"Saat Tuan besar sudah berangkat pergi, aku akan mengeluarkan Tuan muda melalui jendela kamar."

"Apa! jendela kamar? apa aku tidak salah dengar? jendela kamar Louis sangat tinggi! Bagaimna mungkin ia bisa loncat, kau ingin anak ku mati!" seru Marlen melototi Jordan dengan wajah tak berdosa.

"Aku akan memberikan tali untuk Tuan Louis. Tentu saja Tuan akan turun melalui tali itu, aku akan berjaga dibawah jendela. Hanya itu jalan satu-satunya membawa Tuan muda keluar dari mansion ini. Nyonya lihat sendiri pengawasan sangat ketat untuk Tuan muda."

Marlene mengerutkan keningnya dan ia mulai berpikir keras "Baiklah baik, aku setuju dengan ide gila mu itu, akan aku beritahu Louis nanti malam. Kau harus membawanya keluar dari mansion, tapi ingat! kau bawa kembali Louis setelah bertemu dengan Ellena. jangan sampai saat suami ku pulang, Louis belum kembali!"

"Ya Tuhan, nyawaku adalah taruhannya" gerutu Jordan dalam hati.

"Sekarang keluarlah, sebelum ada yang curiga!"

"Baik Nyonya, saya permisi!"

*

*

Marlen berjalan kearah pintu kamar Louis bersama dua orang pelayan.

"Tolong kalian buka pintunya, aku ingin bertemu dengan anakku! perintah Marlen pada dua orang bodyguard, yang berjaga didepan pintu kamar.

"Apa yang mereka bawa?! tanya dua orang bodyguard, melihat pelayan membawa sebuah keranjang.

"itu hanya sebuah sprai, aku ingin mengganti sprai kasur anakku, jadi izinkan aku masuk bersama pelayan!" tukas Marlen dingin.

Dua orang bodyguard itu saling bersitatap "Baiklah silakan Nyonya!"

Marlene masuk kedalam kamar Louis bersama dua orang pelayan kepercayaannya.

"Louis"

"Mama!

Louis berjalan menghampiri Marlen "Bagaimna mah, apa mama sudah menemukan orang untuk membantuku?"

"Kalian berdua kluarlah" perintah Marlen pada kedua pelayannya. Setelah kepergian dua pelayan itu, Marlen berbicara penuh hati-hati.

"Malam ini Jordan akan membantu mu keluar lewat jendela kamar."

"Apa?! jendela kamar? Louis terkejut.

"Dengarkan mama dulu, lihat itu! Marlen menunjuk sebuah keranjang yang tadi di bawa oleh pelayan "Dalam Keranjang itu ada tali panjang untuk kau turun, Mama sudah mempersiapkannya dan Jordan akan menunggumu dibawah."

"Ahh! iya Louis paham, baiklah aku akan turun lewat jendela nanti malam."

"Tapi kau turun setelah mobil Mama dan Papa pergi dari mansion."

"Mama dan papa akan pergi kemana?"

"Pesta perayaan ulang tahun sahabat Papamu. mama akan membuat papamu melupakan dirimu sementara. Setelah bertemu dengan Ellena kau harus secepatnya kembali, jangan sampai Papamu murka!"

"Iya Mah, aku akan menemui istriku dan memberikannya pengertian, setelah amarah Papa mereda aku akan hidup bersama istri dan anakku." kaca-kaca mulai terlihat dimata Louis.

"Iya Louis semoga saja, doa Mama selalu menyertaimu." Marlen mengusap airmata Louis yang mulai menetes.

"Terima kasih Mah, kau adalah mama yang terbaik" Louis memeluk Marlen dan terisak di bahunya.

"Sabar sayang, semua akan indah pada waktunya. Kalau begitu mama keluar dulu, jangan sampai papa mu curiga." Marlen mengurai pelukannya dan melangkah pergi dari kamar.

*

*

Malam yang ditunggupun tiba. Louis sudah bersiap-siap dengan tali yang ia ikatkan ditiang tempat tidur. Jordan sudah menunggu di bawah jendela kamar. Setelah kepergian mobil Alexander dari mansion. Jordan mulai menghubungi Louis.

"Hallo!"

"Tuan muda bersiaplah. aku menunggu dibawah jendela kamar, tapi berhati-hatilah. Banyak Penjaga disekitar mansion."

"Baik, aku akan turunkan talinya dulu!"

Louis mulai mengulurkan talinya ke bawah jendela, ia mulai turun melalui tali itu dengan penuh hati-hati, sampai dibawah ia bertemu dengan Jordan.

"Jordan terimakasih." Louis memeluk tubuh Jordan, orang kepercayaan keluarganya yang usianya dua tahun diatas umur Louis.

"Tuan muda pakailah jaket ini dan tutup Wajah anda dengan masker, agar para penjaga tidak curiga."

"Oke jordan!

"Ayo lewat gerbang belakang, mobil aku taruh disamping mansion."

Mereka berdua berjalan kearah gerbang belakang. Beruntung pengawasan tidak terlalu ketat hingga mereka berhasil melewati gerbang itu. Setelah mereka masuk ke dalam mobil, Jordan melajukan mobilnya dan meninggalkan mansion menuju pinggiran kota London yang berada di kota Britania raya.

Perjalanan menuju Britania menempuh perjalanan sangat jauh, jalanan berbukit dan berbelok-belok tidak menghentikan langkah Louis untuk menemui istrinya yang sedang mengandung buah cintanya bersama Ellena. Lima jam perjalanan hingga mereka sampai ditempat tujuan. Sebuah rumah sederhana yang terbuat dari kayu terlihat sangat redup. Hanya lampu tempel yang berada didepan teras untuk penerangan cahaya dari dalam rumah.

"Tuan muda, saya tidak ikut kedalam. Saya akan menunggu di luar."

"Baiklah Joe, aku sudah tidak sabar ingin menemui istriku! ada rona bahagia dari wajah tampan Loius.

"Pergilah tuan, saya akan berjaga jaga disini!"

Louis keluar dari dalam mobil, menatap sedih rumah kayu itu. ia berjalan kearah rumah kayu dengan perasaan tak sabar, rasa rindu menyeruak dalam dadanya hingga langkahnya terhenti didepan pintu rumah.

"Ellena....!!

"Tok, tok, tok,

"Ellena, ini aku Louis!"

"Ceklek, krekkkk...

"Louis! seru Zelda terkejut, ia sudah berdiri diambang pintu sambil mengucek-ngucek bola matanya yang masih mengantuk.

"Bii, aku ingin bertemu dengan Ellena, aku sangat merindukannya." ucapnya tak sabar.

"Masuk lah Louis."

Louis masuk kedalam rumah itu dan mencari keberadaan istrinya.

"Dimana Ellena?

"Ellena berada dilantai atas!"

Louis menaiki tangga kayu itu, tangannya langsung membuka pintu kamar. Louis mengedarkan pandangannya dan melihat Ellena tertidur pulas diatas ranjang kayu.

"Ellena sayang, ini aku Louis..." Louis mencium kening istrinya.

Ellena membuka matanya perlahan, ia melihat bayangan wajah Louis yang tersenyum padanya.

"Louis kau kah itu?!

"Iya sayang! ini aku.."

Ellena bangun dari tidurnya dan memeluk erat tubuh suaminya. Mereka saling berpelukan untuk melepas rindu, Ellena menangis pilu dalam dekapan tubuh Louis.

"Louis aku sangat merindukan mu, kemana saja kau? aku sangat takut kehilanganmu" hiks, hiks, hiks...

"Ellena maafkan aku, Ayahku mengetahui pernikahan kita, mereka menentang keras hubungan kita. Aku berjanji akan perjuangkan cinta kita. kau tidak usah khawatir ya."

Louis mengusap lembut airmata Ellena yang terus berjatuhan. Perasaan tak tega melihat tangisan istrinya, Louis pun ikut menangis.

"Bagaimana dengan kondisi kandunganmu? anak kita baik-baik saja bukan?" Louis mengelus lembut perut Ellena "ku harap anak kita sehat, kelak ia akan jadi orang hebat dan sukses" Louis mencium perut istrinya.

"Dua bulan lagi anak kita akan lahir sayang." Ellena menatap sedih pada suaminya, disaat hamil tua Louis tidak ada di sisinya.

"Semoga Anak ku laki laki, dengan begitu aku bisa membawa kalian pergi dari sini. Aku akan bangga membawa mu dan anak kita ke mansion. Pasti papa akan menerima cucu laki-laki sebagai penerus pewaris Alexander Graham."

Wajah Ellena berubah pias saat Louis meminta anak laki-laki "Bagaimna bila aku melahirkan anak perempuan? apa kau akan pergi dan meninggalkan ku?! tanya Ellena khawatir, binar kesedihan terlihat jelas dari raut wajahnya.

"Kau jangan berkata seperti itu Ellena? walaupun kau akan melahirkan anak perempuan, aku akan tetap mencintaimu dan menerimanya. Kita akan menjaga anak kita bersama-sama, dan tidak akan tinggal di mansion. Aku akan buatkan tempat tinggal untuk kita hidup bersama, jauh dari London."

"Apakah perkataan mu tidak berdusta Louis?

Louis meraih tangan Ellena dan menciumnya "Apakah kau meragukan ketulusan suamimu, Ellena?" Louis menatap dalam wajah istrinya yang masih terlihat sedih.

💜💜💜

Jangan lupa terus dukung karya Bunda dengan cara: Like, Vote/gift, Rate bintang 5 dan sertakan komentar kalian 😍😘

Follow IG Bunda 😍 @bunda. eny_76

@Bersmbung..

Terpopuler

Comments

Anya🌱🐛

Anya🌱🐛

sakit bgt jd elena

2022-11-22

0

Femy Pantow

Femy Pantow

sedih banget smg sehat selalu elena dan babynya

2022-10-10

3

Yunia Afida

Yunia Afida

anak nya perempuan ya

2022-08-22

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!