anak anak pagi itu telah berdandan dengan rapih berharap merekalah yang terpilih, bisa mendapatkan orang tua angkat ialah sebuah kebahagiaan tersendiri bagi mereka.
"umi , umi teman umi mau datang jam berapa " tanya Lia yang duduk di bangku kelas 3 SD
"teman umi sekarang lagi di jalan menuju ke sini " jawab safiya
seketika itu anak- anak berubah menjadi diam tidak ada suara.
Dewi duduk paling belakang karena hanya Dewi saja yang paling tua umurnya di panti itu.
"assalamualaikum "ucap seseorang yang berada di luar. yang sudah memarkirkan mobil mewahnya bersama sang sopir di dalam nya.
"waalaikumsalam " jawab safiya sambil berjalan membukakan pintu.
" silahkan masuk pak Hadi Wicaksono " ucap safiya yang berjalan menuju ke ruang di mana anak -anak telah berkumpul.
"anak- anak beri salam pada temen umi " suruh safiya pada anak- anak
anak -anak pun menuruti perintah safiya mereka berdiri bersalaman dengan Hadi Wicaksono secara bergantian
setelah itu safiya dan Hadi meninggalkan anak -anak mereka pindah ke ruangan sebelah yang biasa digunakan untuk menyambut tamu.
saat safiya pergi , anak -anak berbisik " temen nya umi kok jutek ya, gak ada senyum nya sama sekali " ucap Andien berbisik pada Lena
"hust jangan kayak gitu " ucap Dewi menenangkan anak -anak yang berisik sejak dari tadi
safiya dan Hadi pun kini datang menemui anak -anak kembali
"anak- anak dengarkan umi ya , om Hadi sudah memilih satu di antara kalian " ucap safiya
"siapa umi " tanya Lena dengan penasaran
umi pun tersenyum melihat tingkah anak anak yang seperti Nya sudah tidak sabar mengetahui siapa diantara mereka yang terpilih
"om Hadi memilih .... .... Dewi Anjani " ucap safiya dengan suara lantang.
"hah ... " suara anak -anak kaget dan mata mereka teralihkan menatap Dewi membuat ruangan menjadi ramai
"Dewi ikut umi " safiya menyuruh Dewi membereskan barang -barang miliknya yang akan di bawa
"Dewi , kata om Hadi kalau masalah pakaian kamu tidak usah membawa Nya, karena om Hadi sudah menyiapkan Nya, bawa saja barang -barang yang mempunyai kenangan untuk kamu, oh iyaa umi juga mau memberikan kamu sesuatu " ucap safiya yang pergi ke kamar nya hendak mengambil barang yang di janjikan untuk Dewi .
" inih , "safiya menyodorkan barang itu ke Dewi
"apa ini umi " tanya Dewi heran.
"ini adalah barang berharga milik kamu sewaktu umi temukan kamu di depan pagar rumah , selimut biru ,gelang emas dan surat yang meminta kamu di beri nama Dewi Anjani " terang safiya sambil meneteskan air mata
"lalu, apa tidak ada tanda siapa orang tua Dewi , umi " tanya Dewi sedih
"tidak ada Dewi , hanya itu yang umi temukan " safiya menjawab dengan sedih karena akan berpisah dengan Dewi.
"kamu yang nurut sama om Hadi ya, dia akan menunjukkan orang tua angkat mu "pesan safiya.
"Iyah umi, Dewi akan berusaha sebaik mungkin agar orang tua baru Dewi menyukai Dewi" balas Dewi.
"yaudah sana om Hadi sudah menunggu dari tadi " suruh safiya
Dewi berpamitan pada adik -adik nya ruangan pun pecah dengan tangisan mereka berat berpisah dengan Dewi, Dewi pun memeluk erat tubuh umi safiya " umi , Dewi janji nanti akan sering main ke panti " ucap nya sambil sesenggukan.
safiya pun mengangguk angguk kan kepalanya dengan air mata berderai
"iya Dewi , umi percaya sama kamu " ucap safiya
Dewi melangkah kan kakinya dengan berat , jalan Nya sedikit melambat membelakangi umi, dan adik -adik kecil nya .
sebuah uluran tangan Hadi sudah menunggu Dewi cepat cepat pergi dari panti tempat ia besar dan tumbuh menjadi Dewi yang sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Srie Didit
hai kak..ku mampir
2020-12-18
1