Menikah Dengan Tuan Muda Yang Jahat
Dewi Anjani
Nama itulah yang tersemat di dalam kertas saat dia di temukan oleh pemilik panti tepat di depan pintu gerbang panti asuhan .
tubuh mungilnya kedinginan saat hujan besar ia tergeletak di atas kardus di balut dengan selimut berwarna biru, terus menangis berharap ada yang menolong lewat tangisan yang begitu kencang , saat tengah malam ibu safiya terbangun karena mendengar suara tangisan
"terdengar seperti ada suara bayi yang menangis " ucap ibu safiya sambil membelalak kan mata Nye ke seluruh penjuru arah , ia buka pintu rumahnya
"astaghfirullah , suara tangisan itu berasal dari depan " ucap nya merasa kaget kemudian berlari masuk ke dalam tetesan air hujan yang begitu deras , safiya mengambil kotak kecil yang di dalamnya seperti bayi yang terbungkus rapat, safiya masuk ke dalam rumah , membuka bungkusan yang baru ia temukan di depan dan membersihkan badan nya yang terkena rintikan hujan.
di samping tubuh bayi itu terdapat surat dan gelang emas yang dengan hiasan love di tengah nya. isi surat tersebut.
tolong rawat lah bayi ini , berikan nama Dewi Anjani
begitu lah isi surat yang safiya temukan, tidak menerangkan apa pun tentang identitas bayi, surat dan gelang tersebut ia simpan.
safiya membuat kan susu hangat , Lalu meminum kan nya secara perlahan pada bayi yang sejak dari tadi tidak mau berhenti menangis. setelah mendapat susu formula, bayi itu pun kini sudah tidak menangis lagi.
beberapa tahun kemudian setelah peristiwa penemuan bayi itu.
Kini bayi tersebut telah tumbuh dewasa dan menjadi anak sangat mandiri. bersama anak -anak panti lainnya Dewi menghabiskan waktunya.
Dewi tumbuh menjadi gadis cantik dan manis. usianya menginjak 19 tahun dan sedang mencari pekerjaan . setelah lulus SMA , Pagi itu Dewi telah rapih mengenakan kemeja putih dan rok hitam hendak melamar pekerjaan
"Dewi hati hati ya sayang " pesan ibu safiya saat Dewi berdiri di depan pintu gerbang menunggu angkutan umum.
"iya ummi "jawab Dewi yang kemudian mengangkat kakinya masuk ke dalam angkutan umum tersebut.
Dewi menyusuri jalanan ibukota bersama teman nya, bernama Susi . melihat - lihat kantor yang menempel kan pengumuman lowongan pekerjaan. dan menaruh surat lamaran nya .
setelah surat lamaran yang ia bawa sudah habis , ia pun kembali pulang berpisah dengan Susi sahabat nya yang memiliki kehidupan normal, memiliki seseorang ayah dan ibu yang lengkap juga tinggal di rumah yang sederhana.
Dewi telah sampai di depan panti asuhan ibu safiya dan di sambut teman -teman anak panti.
"bagaimana kak , apa kakak diterima bekerja " tanya Andien anak kecil yang berusia 10 tahun
Dewi tersenyum mendengar pertanyaan dari adik nya
"Andien sayang, kak Dewi hari ini baru menaruh surat lamaran nya , dan kalau di terima, nanti kaka di hubungi oleh pihak perusahaan " ucap Dewi menerangkan kepada adiknya itu.
"Dewi kamu sudah pulang nak " tanya safiya yang sedang merapikan buku - buku yang berantakan setelah di baca anak- anak panti.
"udah umi " jawab Dewi yang kemudian masuk dan membantu ibu safiya membereskan buku.
"Dewi , kamu tidak usah membantu ibu, lebih baik sekarang kamu pergi makan" umi sudah menyiapkan di meja makan " suruh safiya
"baik umi , tapi Dewi mau sholat Maghrib Dulu, baru setelah itu Dewi makan " ucap Dewi
" setelah kamu selesai makan nanti kita kumpul di ruang belajar ya , mau ada yang umi omongin bersama anak -anak yang lain juga " seru umi kemudian meninggalkan Dewi
Dewi sudah selesai sholat dan makan, Dewi pun bergegas menuju ke ruang belajar anak. tempat mereka berkumpul , sudah terdapat 10 orang anak panti yang duduk dan menunggu Dewi.
jumlah anak panti hanya sebelas anak dan semuanya peremuan panti yang di miliki safiya beserta suaminya memisahkan antara anak laki laki dan perempuan
anak laki laki di asuh oleh suami safiya bernama Fikri.
"anak- anak ayo kumpul semua " ucap safiya yang berdiri di depan
"anak -anak dengerin umi ya , besok teman umi mau datang dia adalah donatur tetap di panti umi beliau juga ingin mengambil di satu diantara kalian untuk tinggal bersamanya , jadi umi minta kalian harus jadi anak pintar. Teman umi ini menginginkan rumah nya menjadi ramai dengan adanya kalian " ucap safiya yang berdiri dengan jelas dapat melihat ekspresi anak -anak saat mendengar nya.
"kalian tidak perlu khawatir, karena teman umi ini orang Nya sangat baik sekali , berdoa lah semoga kalian yang di pilih teman umi itu " tambah nya lagi safiya menerangkan dengan jelas
anak -anak pun saling berbisik satu sama lain setelah safiya selesai menjelaskan, anak anak pun kembali ke kamar mereka yang menjadi satu , tempat tidur itu berjejer di lorong kamar .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Nanik Karima
👍👍🤲🏻🤲🏻🤲🏻
2020-09-23
0
Ms. Oh
klo berkenan mampir lah kak ke novelku "between hate and love" bantu vote atau like di episode 26 dan 27 aja...
saran aja kaka... setelah tanda petik pertama dalam dialog diusahakan pakai kapital yaa
2020-05-11
1