Berangkat sekolah, Reina di antar oleh Rico. Pukul 6.15 Rico sudah membangunkan istri nya.
"Aduh, selain om banyak bacot, ternyata om bawel banget. Ini masih jam 6.15 dan aku harus bangun!"
Rico tersenyum menatap istrinya yang sedang mengomel tidak jelas seperti itu.
Di mata Rico istri nya semakin hari semakin cantik, tingkahnya semakin lucu dan menarik.
"Honey, jarak sekolah mu itu sangat jauh dari rumah kita. Jadi kamu harus bangun pagi dan bersiap ke sekolah agar tidak terlambat."
"Tapi ini terlalu pagi om!"
"Tidak sayang, ini sudah tepat untuk kamu bangun. Sudah pergi mandi sana!"
Reina merenggut kesal, ia berjalan malas masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah selesai mandi, Reina pun segera memakai seragam sekolah nya, lalu turun ke bawah.
Reina menarik kursi meja makan di depan Rico, lalu menduduki nya.
Raut wajah Reina masi di tekuk masam.
"Ini non, sarapan nya" ucap bi nana.
"Makasih bi"
Tanpa bersuara Reina memakan nasi goreng kesukaan nya.
Sedangkan Rico hanya minum kopi dan roti lapis.
"Gak makan nasi?" tanya Reina dengan suara datarnya. Walaupun terpaksa menikah, tetap aja Reina harus memperhatikan Rico. Apalagi sekarang status pria itu adalah suaminya.
"Aku gak biasa sarapan nasi, Roti saja sudah cukup" jawab Rico.
Reina hanya mengangguk pelan aja, ia tidak bersuara lagi.
"Kamu udah siap?" tanya Rico. Jam sudah menunjukkan pukul 7.15.
"Sudah"
"Yaudah yuk!"
Rico berjalan lebih dulu ke depan rumah, ia menyapa supir pribadinya yang tengah memanaskan mesin mobil dengan senyuman.
"Pagi pak" sapa supir itu sopan.
"Pagi juga pak Harto" balas Rico. Ia masuk ke dalam mobil lebih dulu, menunggu istri nya di dalam.
Sementara Reina malah sibuk mengantar piringnya ke dapur lalu berpamitan pada bi nana.
"BI aku berangkat dulu yah, itu piring sama gelas nya udah aku taro, bi nana bisa langsung cuci aja"
"Aduh, biar bi nana aja yang ambil non, kenapa non malah mengantarnya"
Bi nana merasa tidak enak, majikan muda nya ini selalu seperti ini. Sama seperti mami nya, selalu membantu pekerjaan nya jika dia ada di rumah.
"Gak papa lah bi, belajar jadi wanita" kekeh Reina.
"Yaudah ah, aku mau berangkat ke sekolah dulu yah"
"Iya non, hati hati yah"
"ok bi...."
Wanita paru baya itu menatap kepergian non mudanya dengan senyum hangat. Majikan nya berhasil mendidik putri tunggal mereka menjadi anak yang baik hati dan rendah hati. Tak ada kesombongan dalam diri Reina.
"Pasti sangat bangga memiliki anak seperti nona muda"
...----------------...
Reina berjalan santai keluar rumah, melihat mobil Rico sudah terparkir di depan rumah menunggu kedatangan nya.
"Cepat honey, nanti kamu bisa terlambat!" seru Rico.
"Iya iya bawel deh!"
Reina masuk ke dalam mobil, ia menaruh tas nya di atas pangkuan nya.
Mobil pun melaju meninggalkan rumah besar yang terlihat seperti istana.
Dalam perjalanan, Reina sama sekali tidak mengeluarkan suara, sama seperti saat makan tadi.
"Sayang" panggil Rico.
"Hmm..."
"Kok diem sih"
"Karena gak ngomong "
Rico mendengus kesal, ia menarik lengan istri nya pelan agar istri nya lebih dekat dengan nya.
"Aduhh...Om apaan sih, kenapa narik narik sih!"
"Yah abisnya, kamu ngeselin banget!" kata Rico.
Pak supir mengendarai mobil dengan sangat pelan, ia takut jika ia lebih laju nanti boss nya jadi terganggu.
"Pak kok jalan nya pelan banget!" protes Reina.
"Ini udah laju non, soalnya lagi macet"
Reina melihat ke luar jendela, sama sekali tidak padat. Ia mulai curiga, ini pasti kerjaan suaminya.
"Kalian bersekongkol kan!" tuding Reina menatap Rico dan pak supir bergantian.
"Enggak non, ini emang lagi macet kok" kila pak supir.
Reina menghempaskan tubuh nya kesal ke sandaran jok mobil.
Sebentar lagi mereka akan sampai di sekolah Reina.
"Nanti berhentinya agak jauh dari gerbang sekolah yah" kata Reina.
"Loh, kenapa non?" tanya pak supir.
"Iya sayang, kenapa gak sekalian di depan kelas aja?" sambung Rico.
"Enak aja, entar teman teman aku mikir apa???"
"Yah pasti mereka berpikir bagaimana menjadi seperti kamu, di antar oleh pria tampan seperti ku" sahut Rico narsis.
"Narsis kmu om"
"Ih beneran tahu sayang, lihat aja kalo gak percaya."
Reina menggelengkan kepala, ia tidak mau jika Rico mengantarnya sampai ke gerbang sekolah.
"Udah berhenti di sini saja!!!" titah Reina.
"Loh ini masih jauh sayang"
"Gak papa, aku turun di sini saja"
Pak supir pun menepikan mobil dan berhenti sesuai yang di inginkan Reina.
"Tunggu Sayang!" tahan Rico saat Reina ingin membuka pintu.
"Apa lagi? nanti keburu ada yang lihat Lo"
"Kamu pulang jam berapa? aku harus tahu dan harus jemput kamu"
"Gak papa, aku bisa pulang naik taxi nanti" tolak Reina.
"Gak boleh, kalo aku meeting, maka pak Harto yang akan menjemput kamu"
"Yaudah deh terserah" balas Reina.
"Tunggu beb"
"Aduh apa lagi sih, om mau buat aku terlambat huh? ini udah jam berapa coba" Reina menggeram suaminya ini benar-benar membuatnya naik darah.
"Kamu lupa yah honey, bagaimana caranya berpamitan dengan suami?"
"Maksudnya?" Reina malah bingung.
"Tadi sebelum berangkat kerja, istri aku mengecup tangan ku dan juga pipi ku" ujar pak Harto menceritakan rutinitas suami istri.
Reina yang mendengar cerita pak Harto malah bergidik geli
"Udah tua masih aja gitu" sindir Reina.
"Dari pada masih baru, gak ada gitu" balas pak Harto.
Lama lama supir Rico Reina ceburkan ke dalam kolam renang. Sejak tadi tingkah nya ngeselin banget.
"Biarin wek!!!"
Reina buru buru keluar dari dalam mobil lalu berlari masuk ke dalam lingkungan sekolah.
"Yah, gak dapat deh!" lenguh Rico kecewa.
"Sabar ajalah pak, nama nya juga nikah sama anak muda"
"Maksud kamu apa pak Harto, saya sudah tua gitu?"
Pak Harto langsung menggeleng cepat.
"Bukan begitu maksud saya pak. Maksud nya sama anak SMA, kan masih labil pak"
"Ngeles aja terus yah" dengus Rico.
Fyuu...
Pak Harto menghembuskan nafas lega, beruntung ia bisa menjawab dengan tepat. Jika tidak mati lah dia.
Setelah memastikan Reina masuk ke dalam sekolah, Barulah Rico menyuruh supirnya untuk pergi.
3 hari bersama mu, membuat ku merasa berbeda Reina. Kamu memang bukan tipe ku, tapi kamu mampu membuat aku nyaman dan ingin selalu di dekat mu.
Wanita yang sebelum nya sangat aku cintai, sekarang mulai tak terlihat di benak ku, bahkan aku merasa tak lagi memiliki rasa padanya.
Kau harus menjadi milik ku selamanya sayang.
Rico tersenyum, matanya melihat kearah luar kaca mobil, tapi pikiran nya melayang ke wanita yang sudah sah menjadi istri nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
MommyAtha
hei Jun mampir
2022-09-14
0
zhA_ yUy𝓪∆𝚛z
tersungging dia😂😂
2022-09-05
0
zhA_ yUy𝓪∆𝚛z
wwkwkwk
2022-09-05
0