Kriiing...
Handphone Yura berdering. Nomor yang tidak dia kenal meneleponnya.
"Halo, selamat siang", kata Yura lembut.
"Satu minggu lagi kamu harus sudah bekerja di Kantor Pusat Jerryan Corps", balas seseorang dari ujung telepon dan langsung menutup teleponnya.
"Hah.. siapa dia? tiba-tiba berkata seperti itu" batin yura.
"Eh, tunggu. Satu Minggu? Kantor Pusat? Jangan-jangan dia si pria galak itu" Yura berbicara sendiri.
Tok..tok..tokk..
"Permisi Pak, Bapak memanggil saya?" Yura bertanya kepada Pak Frans.
"Oh iya, Yura, kemarilah. Saya tadi lupa memberitahumu ketika di kantin, bahwa Pak Jerry tadi pagi meminta nomor ponsel kamu kepada saya. Saya tidak punya pilihan lain, selain memberikannya. Apakah kalian belum bertukar nomor sebelumnya? Bukankah kalian akan menikah? Heemmmpph.. Ahh sudahlah, itu juga bukan urusan saya. Mungkin ada yang ingin dibicarakan Pak Jerry kepadamu, Yura" kata Pak Frans memborong percakapan.
"Ini nomor Pak Jerry, barangkali nanti dia akan menghubungimu, jadi kamu tidak bingung lagi itu nomor siapa" tambah pak Frans sambil memberi kartu nama Jerry.
Tanpa banyak bicara, Yura menerima kartu nama itu dan keluar dari ruang Pak Frans. "Terimakasih, Pak" kata Yura.
Dan benar saja, ternyata nomor yang tercantum di kartu nama itu sama dengan yang menelepon Yura tadi.
"hemm benar, tadi si pria galak itu yang berbicara. Dasar tidak sopan" batin Yura.
Enam hari kemudian..
"Nak, sudah siap semua keperluanmu? Papa dan Mama akan menghantarmu ke bandara ya" kata Pak Bram.
"Baik-baik disana ya, sayang. Mungkin Jerry ingin lebih dekat denganmu, itu sebabnya dia memintamu pindah kesana agar sekantor dengan dia" tambah Bu Sinta sambil tersenyum.
"Iya Pa, Ma. Doakan Yura ya" Jawab Yura dengan lembut.
Sesampainya di kota Makassar..
"Halo, Yura sayang. Ini Tante Mery. Tante tadi minta nomor kamu sama Jerry. Kamu sudah sampai di Bandara kan? Tante jemput ya. Kamu tunggu sebentar disana ya" kata Bu Mery yang menelepon Yura.
"Oh iya, Tante.. terimakasih", sahut Yura.
Lima belas menit kemudian Yura bertemu dengan Bu Mery dan Pak Yudo.
"Hai, sayang, calon menantu tante, kamu semakin cantik, nak." Kata Bu Mery ketika bertemu Yura di bandara.
"Om, Tante. Maaf Yura merepotkan" balas Yura sambil mencium punggung tangan calon mertuanya.
"Oh tidak Yura, tidak sama sekali. Kami justru sangat senang menjemput kamu. Mari sekarang kita ke rumah Om dan Tante dulu ya," tambah Pak Yudo.
Yura hanya mengangguk sambil tersenyum manis.
Sesampainya di rumah Pak Yudo..
"Loh Ma, itukan mobil Jerry, itu juga mobil mama ada di garasi, dan itu Pak Ujang (Supir Pribadi Bu Mery) sedang duduk di Pos Satpam sama Pak Anton" kata Pak Yudo heran.
Karena tadi Jerry menelepon papanya, berkata bahwa dia tidak bisa menjemput Yura di bandara karena ada meeting. Jerry juga menelepon mamanya mengatakan bahwa Pak Ujang harus menghantar berkas penting ke kantor Jerry karena tertinggal di rumah. Maka dari itu Bu Mery menelepon suaminya yang sedang dikantor (untung hari ini Pak Yudo tidak begitu sibuk di kantor) untuk menjemput dia di rumah, agar mereka ke bandara menjemput Yura. Padahal tadi Pak Ujang masih ada di rumah, tapi karena Bu Mery percaya bahwa dia akan ke kantor Jerry, makanya Bu Mery tidak menanyakan Pak Ujang. Oh iya, Pak Yudo memang selalu membawa mobil sendiri ke kantor, tidak pernah dihantar supir.
"Hemmph,, jadi ini akal-akalan Jerry saja, Pa" kata Bu Mery sambil menggelengkan kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments