Sekarang, Gavino sudah kaya. Dia tidak akan kekurangan uang untuk kehidupannya. Karena sistem yang dia miliki, juga memberinya kekayaan. Dengan hadiah uang.
Kekuatan sudah dia aktifkan. Sistem kekayaan, ikut mengiringi sistem kekuatan tersebut.
*****
( Sistem mengirim hadiah )
( Ting )
Tak lama kemudian, ada pemberitahuan pesan dari ponsel model lama, yang dimilki oleh Gavino. Yang saat ini ada di saku celananya.
Di layar ponsel tersebut, diberitahukan bahwa, ada sejumlah uang yang baru saja masuk ke dalam rekening miliknya.
Padahal selama ini, hanya uang beasiswa untuk kehidupannya sendiri, selama satu tahun. Yang di kirim oleh pihak yayasan sekolah.
"Apa ini?" tanya polisi yang datang, tepat di saat Gavino pingsan tadi.
Polisi itu mengambil ponsel milik Gavino, kemudian melihat pesan yang baru saja masuk.
Polisi tersebut kaget, di saat melihat nominal uang yang masuk ke dalam rekening tabungan orang, yang saat ini sedang pingsan di depannya. Dan dikerubungi orang banyak.
"Dia bukan orang sembarangan. Lihat, jika dia hanya gembel, tidak mungkin punya uang sebanyak ini!"
Di pesan tersebut, ada uang masuk sebesar 1 juta euro. **Kira-kira 1 euro sama dengan 15 ribu rupiah.
Orang-orang yang tadi menyebutnya pengacau, atau orang gila, sama terkejutnya dengan polisi tadi. Terutama pihak keamanan kota.
Sekarang, mereka membawa Gavino ke rumah sakit terdekat, untuk mendapatkan perawatan medis terbaik.
Pengaruh uang, memang tidak ada tandingannya. Dan orang bisa dengan cepat, berbalik jadi begitu peduli dengan keadaan Gavino. Di saat mereka tahu, bagaimana keadaan jumlah uang yang ada di dalam rekening tabungan Gavino saat ini.
Akhirnya, Gavino mendapatkannya pelayanan yang baik. Dan ini juga termasuk dari pengaruh sistem.
Yaitu adanya aura yang berbeda, karena sekarang ini, Gavino sudah mengaktifkan sistem mafia yang ada di dalam otaknya.
Dia bisa mengendalikan apa saja, yang bisa membuat dirinya menjadi lebih kuat. Disegani dan dihormati. Diperlakukan sebagaimana seorang pemimpin. Dan itu, tanpa disadari oleh orang lain.
Gavino dengan cepat mempelajari, bagaimana sistem mafia yang dia terima. Tidak seperti di awal. Karena dia sempat meragukan kemampuan dari sistem yang tiba-tiba muncul dan dia terima.
Tapi ternyata, keadaan fisiknya tidak bisa menerima begitu saja sistem yang masuk.
Sekarang, dia harus bisa mengendalikan keadaan tubuhnya. Supaya fisiknya bisa kuat menerima sistem mafia tersebut.
Hanya dirinya sendiri, yang bisa melakukan semuanya. Mengendalikan sesuai dengan apa yang dia hadapi dan inginkan.
Dokter yang menangani Gavino mengeleng beberapa kali. Dia tidak melihat adanya luka atau cidera, di bagian-bagian tertentu dari tubuhnya Gavino.
Semuanya baik-baik saja. Karena sistem mafia memang sudah mengembalikan kondisi tubuhnya menjadi seperti sedia kala. Sebelum mendapatkan gangguan fisik dari geng Alano.
Tapi tetap saja, prosesnya tadi membuat tubuhnya tidak baik-baik saja. Sehingga dirinya pingsan.
"Ya sudah, biarkan dia tidur. Karena sebenarnya, saat ini dia sudah tidak dalam keadaan pingsan. Tapi tertidur."
Beberapa saat kemudian, Gavino terbangun dari tidurnya. Setelah satu jam kemudian. Dia tampak baik-baik saja, tanpa kekurangan apapun. Bahkan, saat dia melihat keadaannya sendiri, pakaian dan juga sepatunya, tidak lagi terlihat kotor dan lusuh seperti tadi.
Melihat perubahan pada tubuh dan penampilannya, Gavino ingin menyakinkan dirinya sendiri. Jika sistem mafia yang dia miliki saat ini memang benar-benar ada. Bukan hanya sekedar mimpi atau ilusi belaka.
Untungnya, tidak ada seorangpun yang berada di dalam ruang rawat inapnya.
Dia turun dari atas brangkar, kemudian mencoba untuk menendang kursi, yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri.
Brakkk!
Kursi tersebut hancur berkeping-keping, di saat salah satu dari kakinya menendang.
"Hah! Ini benar-benar terjadi? Aku... Aku kuat?"
Gavino masih tidak mempercayai dengan apa yang dia alami ini.
Tapi setidaknya, dia sudah mulai bisa mengendalikan diri dan mengerti, bagaimana sistem mafia tersebut mengubah dirinya.
Clek!
"Ad_ada apa ini?"
Security rumah sakit, masuk ke dalam kamar rawatnya Gavino. Dia merasa sangat terkejut, melihat keadaan kursi yang sudah tidak berbentuk lagi.
"Apakah terjadi sesuatu?" tanya security lagi. Karena Gavino bungkam.
"Tidak ada. Aku hanya ingin pulang."
Jawaban yang terkesan datar, tapi penuh tekanan itu, membuat security rumah sakit terdiam. "Ambillah. Semua sedang di urus. Barang-barang milik Anda, ada di kantor bagian administrasi," jawab security tersebut sopan.
'Apa ini juga pengaruh sistem?' tanya Gavino membatin.
"Mari Tuan!"
Gavino tampak terkejut mendengar ajakan security tersebut. Tapi dia hanya menurut, untuk di antar menuju ke arah kantor administrasi rumah sakit.
Dan setelah selesai melakukan segala sesuatu di kantor administrasi, Gavino berniat untuk pulang.
"Kami antar Tuan," tawar pihak rumah sakit.
"Tidak perlu. Terima kasih."
Gavino berjalan sendiri menuju rumah kontrakannya, yang ada di daerah padat penduduk. Karena uang kompensasi dari pihak yayasan untuk biaya hidupnya, harus dia atur sedemikian rupa.
Pada saat Gavino berjalan di jalan yang sepi. Ternyata Alano sudah menunggunya. Tapi tidak bersama dengan geng yang tadi.
Tapi bersama dengan dua orang preman, yang berperawakan tinggi besar.
Awalnya, Gavino merasa ciut. Dia takut jika ternyata tidak bisa menghadapinya mereka. Karena secra fisik, dia kalah besar dibanding dengan kedua preman itu.
"Ternyata Kamu baik-baik saja. Tapi tidak dengan teman-temanku. Jadi... Kamu harus mendapatkan ganjarannya!"
Alano memberikannya kode pada salah satu preman tersebut, untuk bergerak maju.
Bugh!
Satu diantara preman, dengan cepat meninju perut Gavino. Hingga dia terhuyung sambil membungkuk. Karena memegangi perutnya yang terasa sakit.
Tapi pada saat preman tersebut ingin memukul lagi, tangan Gavino sudah siap dan menangkisnya.
Begitu juga pada saat preman tersebut mengayunkan kakinya untuk menendang, Gavino dengan cepat menghindar ke samping. Sehingga kaki preman itu, hanya menendang angin, kemudian dia sendiri yang terdorong ke depan.
Melihat kejadian ini, satu preman yang lainnya juga bergerak maju. Dia melakukan kuda-kuda, untuk menakut-nakuti Gavino.
Perkelahian antara Gavino dan dua preman tersebut, disaksikan langsung oleh Alano. Dia merasa sangat terkejut, mendapati pemuda lemah dan miskin itu, sekarang bisa melawan
Bahkan, kedua preman tersebut mendapatkan banyak luka. Meskipun perlawanan Gavino tidak bisa disebut sebagai sebuah serangan. Dan hanya sebatas mempertahankan diri saja.
Tubuh kurus nan tipis milik Gavino, seakan-akan terbang dengan ringan. Melakukan pergerakan-pergerakan untuk menangkis dan mengelak dari serangan kedua lawannya.
Akhirnya, dua preman tersebut kabur. Dan Alano juga ikut kabur setelah sadar, jika tidak mungkin dirinya melawan Gavino sendirian.
( Ting )
( Melawan \= kekuatan bertambah 1 level )
"Hah, ini benar?"
( Benar good father )
"Tapi tadi kata petugas rumah sakit, ada sejumlah uang yang masuk ke rekening tabungan. Tapi Aku tidak tahu dari siapa. Apakah ini juga dari sistem?"
( Benar )
( Setiap menyelesaikan tugas, hadiah diberikan )
"Tugas?"
( Melawan, membela diri dan orang lain yang tidak bersalah )
"Apakah Aku juga akan mendapat hadiah, setelah ini?"
"Aku selesai melawan mereka tadi."
( Benar )
"Tapi, mana hadiahnya?"
( Sudah masuk ke rekening good father )
Gavino mendelik tidak percaya dengan semuanya. Dan dengan cepat, dia memeriksa ponselnya, yang berada di dalam tas.
Ternyata memang benar. Uang yang ada di dalam rekening tabungan bertambah lagi 1 juta euro.
Dan dengan uang yang dia miliki, kini Gavino akan memiliki pengaruh besar. Dia tidak akan diremehkan lagi, sama seperti kemarin-kemarin.
Dia menjadi pemuda yang kaya setelah ini. Dia tidak akan direndahkan orang lain lagi karena miskin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Nwonsystem
wkwk ga ada akhlak kursi orang di ancurin 🗿
2022-12-31
2
Nwonsystem
eh 15 ribu rupiah ?
2022-12-31
1
Bening 💫~^-^
semangat kkak 🥰
2022-12-19
0