Sepersekian detik kemudian.
Wushhh...
Wushhh...
Wushhh...
"Ehhh..."
"Aghhh..."
( Selamat datang good father )
( Klik level yang anda inginkan )
"5."
( Anda memilih level 5 )
Bugh!
Bugh!
Angin kencang yang tiba-tiba muncul, dibarengi dengan gerakan Gavino yang tidak pernah disangka sebelumnya.
Geng yang dipimpin oleh Alano, satu persatu jatuh tersungkur tanpa bisa melawan.
Alano yang masih berdiri, memang dibiarkan begitu saja tanpa disentuh oleh Gavino.
"Woiii bangun!"
"Damn it!"
"****!"
"Ahhh sial!"
Alano terus mengumpat, saat melihat kawan-kawannya jatuh, saru persatu. Tanpa dia bisa atasi.
Dia tidak melihat pergerakan Gavino yang begitu cepat. Berputar dan memukul seperti gerakan angin. Sama seperti sebuah bayangan saja.
Cardi, Jeffrie, dan Dante, telah tumbang tak jauh dari tempat Alano berdiri.
"Ck! Siallllan..."
Alano terus mengumpat, karena dia tidak tahu, siapa orang yang sudah membuat teman-temannya itu tidak berdaya. Karena dia masih melihat Gavino yang tergeletak di tempatnya yang tadi.
"Siapa yang berani menantang Alano? Keluar Kamu!"
Satu persatu temannya mengaduh. Merasakan kesakitan pada tubuh mereka, yang terkena pukulan Gavino. Luka mereka juga tampak nyata. Dengan darah dan juga bekas membiru pada bagian tubuh tertentu yang terkena serangan tak terduga tadi.
"Hai! Kalian kenapa?" tanya Alano bingung.
"Gavin. Gavino memukuli tanganku tadi."
"Ahhhh... ****!"
"Iya, dia juga memukul kepalaku."
"Hah! Membual kalian semua!"
Tapi tentu saja, Alano tidak percaya dengan semua ocehan teman-temannya itu. Apalagi, dia juga masih melihat keberadaan Gavino, yang tetap pada posisinya yang tadi. Yaitu berbaring dengan posisi telungkup, dengan beberapa luka yang cukup parah di badannya.
Rasa heran yang ada pada Alano sebagai ketua geng, belum hilang. Di saat pihak keamanan kota, yang sedang berpatroli. Memergoki mereka semua.
Semua orang, yang sedang berada di tempat kejadian, langsung kabur. Termasuk Alano.
Mereka semua lari mencari aman, dan meninggalkan Gavino yang tergeletak di tempatnya sendirian.
"Gelandangan mana ini, yang mereka pakai untuk samsak?" tanya petugas keamanan tersebut, yang sudah paham bagaimana perilaku anak-anak bandel tadi.
Tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Karena geng yang tadi dia pergoki, adalah geng Alano. Yang terkenal dengan sebutan anak-anak borjuis.
Yaitu anak-anak orang kaya, dengan semua kemewahan, aset perekomian dan jabatan yang dimiliki oleh orang tua mereka.
Sehingga apapun yang mereka lakukan, tetap aman dan bisa dikendalikan oleh orang tua mereka. Seandainya mereka sampai di amankan oleh pihak kepolisian, atau keamanan kota.
Tubuh Gavino dibalik oleh petugas keamanan tadi. Dia ingin melihat keadaan korban, yang dijadikan bulan-bulanan geng Alano tadi.
Dan pada saat dia tidak mengenali siapa orang tersebut, petugas tadi juga kembali berdiri dari jongkoknya. Kemudian segera berlalu. Dia tidak mau ada urusan dengan gelandangan yang tidak punya identitas. Karena di kota ini, akan lebih rumit, jika harus menolong orang yang tidak memiliki identitas pasti.
Dalam keadaan terluka parah, Gavino sendirian. Tanpa ada orang yang mau menolongnya.
Tapi semuanya juga tidak tahu, jika dalam keadaan seperti ini. Gavino sedang menerima sistem alam, yang memberinya sebuah pilihan untuk bisa mengatasi semua permalasahan yang dia miliki.
Termasuk semua luka-luka yang ada pada tubuhnya saat ini.
Dalam suasana malam, Gavino berada di ruang dimensi lain. Di mana dia merasa ada di alam mimpi. Hal yang selama ini datang ke dunia mimpinya. Bahkan dia sendiri tidak tahu, jika semuanya itu bisa mengubah dirinya. Menjadi lebih kuat, dan di takuti oleh orang lain.
( Ting )
( Selamat datang Good father )
( Pilih sembuh atau mati )
Tentu saja Gavino tidak mau mati sia-sia di kota asing ini. Karena di kota Roma ini, dia sendirian. Tidak ada sanak keluarga yang lainnya.
Dan lagi, mimpinya untuk bisa mengubah nasibnya belum tercapai.
"Aku memilih hidup."
( Ting )
( Pilihan di proses )
1%
5%
10%
25%
50%
75%
100%
( Sempurna )
Dan tidak diketahui bagaimana caranya, Gavino bisa berdiri dengan tegap. Tak ada satupun luka yang membekas dalam tubuhnya.
"Apa ini nyata? Atau Aku sedang ada di dunia mimpi?"
"Atau jangan-jangan, Aku sudah berpindah alam?"
Gavino bertanya-tanya seorang diri, dengan keadaan yang dia tidak ketahui.
( Ting )
( Anda mendapatkan hadiah good father )
( Silahkan pilih )
( Senjata atau kekuatan )
"Tidak. Aku tidak memerlukan semua itu."
( Ting )
( Hadiah harus diambil. Jika tidak, Anda akan mati )
"Gila! Apa ini? Kenapa pilihannya sulit sekali?"
"Tidak adakah yang memberikan hadiah uang?"
Gavino justru meminta yang lain. Bukan sesuatu yang tadi dipilihkan oleh sistem tersebut.
( Waktu Anda 1 detik )
Sebenarnya, Gavino ragu dengan semua hal yang dia alami ini. Karena semua ini dia anggap tidak nyata.
Hatinya ragu untuk menentukan pilihan. Tapi, dia juga tidak mau kehilangan kesempatan. Untuk bisa mewujudkan cita-cita yang ada sedari dulu. Yaitu mengubah nasib keluarganya, agar lebih baik.
Supaya tidak diremehkan, dan diabaikan begitu saja oleh pihak-pihak tertentu. Yang memuja kekayaan dan kedudukan. Sebagai tolok ukur sebuah tatanan kehidupan masyarakat. Karena kecerdasan tanpa adanya kekayaan dan kekuasaan, tidak diperhitungkan oleh manusia-manusia di jaman sekarang.
Dengan membuang rasa ragu yang ada di dalam hatinya, Gavino memutuskan untuk menerima hadiah yang ditawarkan.
Dia memilih kekuatan. Karena jika senjata, dia tidak tahu, senjata apa yang akan dia terima.
"Aku memilih kekuatan."
Dengan yakin, akhirnya Gavino menentukan pilihan.
( Ting )
( Kekuatan di proses )
1%
10%
50%
80%
100%
( Sempurna )
Tapi di saat proses penyaluran kekuatan sistem tersebut, Gavino mengalami kejang-kejang.
Dia juga berteriak kesakitan. Karena merasakan tubuhnya yang seperti ditusuk dengan ribuan jarum.
"Eh, ada orang kesurupan!"
"Orang gila itu!"
"Hah! Bukannya dia tadi yang terluka di sana?"
Beberapa orang yang secara kebetulan melihat keadaan Gavino berpikir bahwa, Gavino adalah orang gila atau sedang kesurupan.
Sedangkan keamanan yang tadi mengabaikan keberadaannya, justru kaget. Karena di tubuh Gavino yang tadi ada begitu banyak luka. Sekarang ini tampak bersih. Dan tidak ada satupun luka di tubuh tersebut.
Tapi keadaan Gavino yang sedang berteriak-teriak saat ini, juga membuat mereka yang melihatnya berpikir sama.
"Dia gila! Cepat panggil pihak kepolisian atau rumah sakit!"
"Iya, jangan sampai dia melakukan hal-hal yang mengancam keselamatan orang lain."
Dengan sangat terpaksa, keamanan tadi menelpon polisi. Meminta pada mereka untuk segera datang ke tempat kejadian.
Dia melaporkan jika, ada seseorang yang membuat kekacauan dan mengancam keselamatan orang lain.
Sayangnya, pada saat itu juga. Gavino jatuh tak sadarkan diri. Tubuhnya lemah, saat menerima kekuatan yang diberikan oleh sistem. Terutama untuk kekuatan sistem mafia.
Gavino pingsan, tepat di saat polisi datang ke tempat tersebut.
Dan mulai saat ini, Gavino akhirnya tahu. Bagaimana cara sistem yang dia miliki itu aktif.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Rasul
tanda bacanya gak terlalu banyak tuh?
2024-10-05
0
SweetiePancake
dikasih sistem gamau, dipaksa mau, dikasih hadiah sistem gamau lagi. MC kon
2024-02-01
1
Izhar Assakar
dia tdak perlu senjata dan kekuatan,yg dia perlukan adlah doa,,,dan kenaifan
2023-03-31
1