4. Thanks FOR Always be here with me

Setelah pingsan selama hampir lima jam. Akhirnya Farel sadar juga. Cansu yang saat itu tengah mengelap badan Farel yang terus berkeringat dingin merasa sangat senang.

"Akhirnya kau sadar, bagaimana perasaan kamu sekarang?" tanya Cansu sambil mengambil minum untuk Farel.

"Berapa lama aku pingsan?" Farel berusaha untuk bangun, dan duduk, namun kesusahan karena tubuhnya masih lemah.

"Lima jam." Farel meminum air putih yang di sodorkan oleh Cansu. Kepalanya masih pusing.

"Maafkan aku selalu merepotkan kamu, sejak kita bertemu kamu selalu mengurusku dan kamu pasti lelah bukan?" Farel menatap Cansu dengan sendu.

"Jangan berkata begitu. Kita dipertemukan, berarti ada jodoh bukan? Sebagai manusia kita harus saling menolong. Sudah jangan pikiran aku. Kamu istirahat saja. Kesehatan kamu lebih penting." Cansu menyelimuti tubuh Farel, lalu mengupas apel untuk Farel.

Farel menatap Cansu yang selalu telaten merawat dirinya. Ada perasaan haru yang terbit di hatinya.

" Thanks for always be here with me." ucap Farel sambil memegang tangan Cansu.

Cansu yang saat itu memegang pisau seketika membeku. Pegangan tangan Farel begitu hangat. Tatapan mata itu menghipnotis dirinya. Sungguh luar biasa. "Kenapa dia makin ke sini makin ganteng ya? Aduh.. apa kabar hatiku ya?" Cansu mengeluh dalam hatinya.

Pasalnya, selama Farel pingsan tadi. Cansu iseng-iseng browser tentang Farel. Di beritakan bahwa pria di hadapannya ini sedang dalam persiapan pertunangan dengan anak konglomerat di negeri ini. Arini Suganda. Wanita yang sangat cantik dan menawan. Seketika hati Cansu merasa pilu.

"Ada apa? Apa ada masalah?" tanya Farel heran. Melihat Cansu yang menatapnya dengan sendu. Ada air mata yang menetes tanpa permisi.

"Tidak apa-apa, kamu makan apelnya ya. Ini sudah aku kupas dan potong-potong." Cansu memberi piring yang berisi apel ke pada Farel.

"Suapin ya, masa kamu tega sama aku? Aku lagi sakit loh!" Farel pasang wajah memelas nya. Cansu terbahak-bahak melihat tampang Farel yang sendu dan semakin membuat wajahnya ganteng maksimal.

Hati Cansu berdenyut nyeri. Entah kenapa, melihat foto Farel bersama Arini di berita online, hati Cansu terasa sakit dan pilu.

"Dia sudah mau bertunangan, aku gak boleh kaya gini. Bisa bahaya kalau nanti makin mendalam perasaanku kepadanya." Cansu terus mensugesti dirinya sendiri untuk tidak berharap pada Farel.

"Kamu kenapa? Dari tadi aneh banget. Ada masalah sama aku?" Farel mencoba membawa Cansu ke pelukan dia. Tapi Cansu segera menarik diri dan berpamitan pada Farel.

"Aku harus pergi sekarang, ada hal mendesak di kantor. Kamu istirahat baik-baik ya." Cansu mengambil tas tangannya, dan bersiap pergi.

"Bisakah kamu di sini saja? Aku kesepian kalau sendirian. Masa kamu gak kasihan sama aku?" pinta Farel sambil menggenggam tangan Cansu.

"Tapi aku ada keperluan di kantor. Kamu juga butuh istirahat loh." Cansu mencoba tersenyum.

"Kamu telpon sekretaris kamu saja. Pinta dia yang handle dulu kerjaan kamu. Aku mau kamu temani aku disini." Farel ngotot tidak mau Cansu pergi.

"Ya sudah, sebentar ya. Aku telpon sekretaris aku dulu." Farel mengangguk dan memberikan waktu untuk Cansu menyelesaikan urusannya.

Cansu yang sebenarnya hanya membuat alasan untuk bisa pergi dari ruangan Farel. Memilih untuk duduk di kursi depan kamar Farel.

"Aku gak boleh terlalu dekat dengan Farel. Bisa bahaya kalau sampai aku jatuh cinta sama Dia. Arini sangat cantik. Bisa saja mereka saling mencintai." Cansu melihat ke sekeliling yang masih ramai dengan pengunjung. Kebetulan saat itu adalah jam besuk pasien.

"Kamu lagi apa? Kok malah melamun di sana sih?" tiba-tiba Farel sudah di depan pintu dengan mendorong infus di tangannya.

"Kamu kenapa bangun dari bed kamu?" Cansu yang kaget langsung memapah Farel agar kembali berbaring di ranjangnya.

"Aku nungguin kamu lama sekali. Kalau aku gak nekat turun, kamu pasti gak bakal masuk ke sini. Keasyikan melamun. Melamunin apa sih? Sampai aku yang lagi sakit kamu tega tinggalkan." Farel merajut karena melihat Cansu yang masih sendu tatapannya.

"Aku hanya sedang memikirkan perusahaan saja. Beberapa bulan terakhir team rahasia yang aku bentuk, menemukan berbagai kecurangan yang dilakukan oleh Paman ku. Hal itu memberikan dampak negatif ke perusahaanku." Cansu dusta tentu saja. Walaupun memang benar apa yang dia sampaikan adalah kebenaran. Tapi di luar sana, yang dipikirkan oleh Cansu adalah mengenai Farel bukan perusahaan.

"Kalau aku sudah sembuh dan keluar dari sini, aku pasti akan membantu kamu. Percayalah padaku." Janji Farel dengan semangat 45.

"Kamu kalau sembuh dan keluar dari sini, pasti balik ke keluarga kamu. Gak mungkin kamu ingat sama aku." Cansu mengalihkan pandangannya melihat jendela. Tidak mau kalau Farel melihat kesedihan hatinya saat ini.

"Cansu bodoh! Dia itu sudah punya tunangan. Kendalikan dirimu Ok!" Perintah hati Cansu.

"Kalau aku sudah keluar dari sini. Aku gak mau kembali ke keluargaku. Fakta bahwa mobilku di sabotase, itu adalah bukti bahwa ada seseorang yang ingin melenyapkan nyawaku. Aku gak bisa gegabah dengan nyawaku dengan kembali ke sana." Cansu menatap Farel tidak percaya.

"Apa kamu yakin dengan keputusan kamu?"

"Setidaknya sampai aku ingat masa laluku. Aku harus memastikan kalau semua aman kalau aku balik ke keluarga aku." Farel menatap mata Cansu yang kini berbinar. Ada kebahagiaan di sana.

"Apa kamu bahagia aku tidak pergi?" Farel tersipu karena pertanyaannya sendiri.

"Aku senang kalau kamu ada di sisiku." Cansu merona wajahnya karena menahan malu.

"Katakanlah kalau kamu ingin aku untuk tinggal di sisimu. Aku pasti menuruti apapun mau kamu." Farel membawa tangan Cansu ke pelukannya.

"Tolong jangan seperti ini." Cansu menarik tangannya dan bangkit dari tepi ranjang Farel. Tapi Farel malah menarik tangan Cansu dan tangan satunya memegang leher Cansu.

Dalam hitungan detik, Farel sudah mencium bibir merah Cansu. Cansu yang terkejut dengan hal itu hanya diam, ciuman Farel semakin dalam dan menuntut Cansu untuk membalas.

Cansu yang kembali sadar, langsung melepaskan dan pergi keluar dari ruangan Farel. Jantungnya yang berdetak sangat kencang membuat dia merasa harus menjauh dari Farel.

"Dia sudah mo tunangan. Aku gak boleh terjatuh dalam pesona Farel. Saat dia kembali dengan ingatan masa lalunya, di saat itu dia pasti akan ninggalin Aku." Cansu bermonolog terus, memberikan sugesti terhadap dirinya sendiri. Agar jangan sampai jatuh cinta pada Farel.

Farel yang kini hanya sendirian di kamarnya, merenung kembali hari-harinya belakangan ini. Sejak dia kecelakaan dan bertemu dengan Cansu. Hatinya selalu bahagia, dunianya terasa berwarna.

Ada ketidak relaan dalam hatinya untuk meninggalkan Cansu. Tapi dia sendiri merasa bingung dengan identitas dirinya. Kalau benar yang dikatakan oleh Pak Arifin bahwa dirinya seorang CEO Bramantyo Groups, maka dia punya tanggung jawab besar terhadap perusahaan miliknya. Tetapi pikirannya untuk berpisah dengan Cansu juga menyakitkan hatinya.

Sudah hampir satu jam, Cansu belum juga kembali. Tadinya Farel akan melihat ke luar. Siapa tahu Cansu melamun lagi seperti tadi. Tapi dia urungkan niatnya tersebut. Bagaimana Cansu pasti merasa terkejut dengan kelakuan dirinya yang tiba-tiba menciumnya.

"Dasar bodoh!! Cansu pasti sekarang berpikir bahwa aku pria mesum." Farel menjambak rambutnya frustasi. Karena mengantuk akhirnya Farel memutuskan untuk tidur saja. Pengaruh obat yang tadi di suntikan oleh perawat mulai bekerja sepertinya.

Episodes
1 1. Kecelakaan
2 2. Kebersamaan
3 3. Terungkapnya Misteri
4 4. Thanks FOR Always be here with me
5 5. Masalah
6 6. Farel memilih Cansu
7 7. Aksi Farel Bramantyo
8 8. Bingung
9 9. Kabur
10 10. Farel sakit
11 11. Farel kembali ke rumahnya
12 12. Mas Farel pulang
13 13. Kembali ke hidupku
14 14. Farel Melamar
15 15. Perjanjian
16 16. Cansu di permalukan keluarga Suganda
17 17. Arini dan Reynaldi
18 18. Perjuangan Reynaldi
19 19. Arini di kurung
20 20. Arini dan Bejo tidur seranjang
21 21. Pesona Siska dan Bejo
22 22. Keusilan Farel
23 23. Sah
24 24. Serangan Farel
25 25.Bulan Madu
26 Pengumuman
27 26. Season Dua Gala Asmara Cinta Segi Enam
28 27. Daddy & Mommy Hot
29 28. Reynaldi menemui Arini
30 29. Cansu Melahirkan
31 30. Kehidupan Arini bersama Bejo
32 31. Kunjungan Reynaldi Di Tengah Malam
33 32. Bejo oh bejo
34 33. Terkuaknya Sebuah Misteri
35 34. Menyambutnya
36 35. Reynaldi kabur
37 36. Arini Menolong Reynaldi
38 37. Mengejar Reynaldi
39 38. Persidangan perceraian
40 39. Undangan Makan Malam
41 40. Kebesaran Hati Natalia
42 41. Reynaldi Goyah?
43 42. Natalia Bunuh Diri
44 43. Mencari Kebenaran Kematian Natalia
45 44. Bejokah?
46 45. Bejo di panggil oleh Polisi
47 46. Penemuan Orang Tua Natalia
48 47. Reynaldi Sadar
49 48. Permohonan maaf Reynaldi
50 49. Acara Lamaran
51 50. Kedua Orangtuanya Natalia Di Amerika
52 51. Keputusan Armando
53 52. Ditariknya Tuntutan
54 53. Armando Menemui Kedua Orang Tua Natalia
55 54. Berkunjung Ke Makam Natalia
56 55. Kembali Ke Amerika
57 56. Pernikahan
58 57. Malam Pertama
59 58. Haruskah?
60 59. Keputusan
61 60. Kembali Terpuruk
62 61.Kesakitan
63 62. Strategi!
64 63. Baiklah
65 64. Menyerah
66 65. Kecelakaan
67 66. Jenazah
68 67. Tahlilan
69 68. Ziarah
70 69. Cansu hamil?
71 70. Bertemu Arwah Reynaldi
72 71. Penjelasan sang Kakek
73 72. Keputusan Prabowo
74 73. Menikah
75 74. Malapetaka
76 75. Rumah Baru
77 76. Kemarahan Bejo
78 77. Beraninya!
79 78. Rencana
80 79. Tidak!
81 80. Lucu!
82 81. Menikah juga
83 82. Bejo Berjuang
84 83. Penyesalan
85 84. Laporan Detektif
86 85. Perjodohan
87 86. usaha penolakan perjodohan
88 87. Pupus Sudah Harapan
89 88. Ayu oh Ayu!
90 89. Aksi Cantik Amanda Dalam Balas Dendam
91 90. Lamaran herman
92 91. Pendapat Orang Tua Herman
93 92. Pusing
94 93. Pernikahan Amanda dan Suganda
95 94. Cemburu
96 95. Amanda bertemu dengan Prawira
97 96. Penjelasan
98 97. pembicaraan yang gagal
99 98. Prawira mengamuk
100 99. Pahami saja
101 100. Memaafkan?
102 101. Memaafkan???
103 102. Ending
104 Pengumuman novel baru Author
105 Promo dan pengumuman novel terbaru author
106 Pengumuman novel baru author
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Kecelakaan
2
2. Kebersamaan
3
3. Terungkapnya Misteri
4
4. Thanks FOR Always be here with me
5
5. Masalah
6
6. Farel memilih Cansu
7
7. Aksi Farel Bramantyo
8
8. Bingung
9
9. Kabur
10
10. Farel sakit
11
11. Farel kembali ke rumahnya
12
12. Mas Farel pulang
13
13. Kembali ke hidupku
14
14. Farel Melamar
15
15. Perjanjian
16
16. Cansu di permalukan keluarga Suganda
17
17. Arini dan Reynaldi
18
18. Perjuangan Reynaldi
19
19. Arini di kurung
20
20. Arini dan Bejo tidur seranjang
21
21. Pesona Siska dan Bejo
22
22. Keusilan Farel
23
23. Sah
24
24. Serangan Farel
25
25.Bulan Madu
26
Pengumuman
27
26. Season Dua Gala Asmara Cinta Segi Enam
28
27. Daddy & Mommy Hot
29
28. Reynaldi menemui Arini
30
29. Cansu Melahirkan
31
30. Kehidupan Arini bersama Bejo
32
31. Kunjungan Reynaldi Di Tengah Malam
33
32. Bejo oh bejo
34
33. Terkuaknya Sebuah Misteri
35
34. Menyambutnya
36
35. Reynaldi kabur
37
36. Arini Menolong Reynaldi
38
37. Mengejar Reynaldi
39
38. Persidangan perceraian
40
39. Undangan Makan Malam
41
40. Kebesaran Hati Natalia
42
41. Reynaldi Goyah?
43
42. Natalia Bunuh Diri
44
43. Mencari Kebenaran Kematian Natalia
45
44. Bejokah?
46
45. Bejo di panggil oleh Polisi
47
46. Penemuan Orang Tua Natalia
48
47. Reynaldi Sadar
49
48. Permohonan maaf Reynaldi
50
49. Acara Lamaran
51
50. Kedua Orangtuanya Natalia Di Amerika
52
51. Keputusan Armando
53
52. Ditariknya Tuntutan
54
53. Armando Menemui Kedua Orang Tua Natalia
55
54. Berkunjung Ke Makam Natalia
56
55. Kembali Ke Amerika
57
56. Pernikahan
58
57. Malam Pertama
59
58. Haruskah?
60
59. Keputusan
61
60. Kembali Terpuruk
62
61.Kesakitan
63
62. Strategi!
64
63. Baiklah
65
64. Menyerah
66
65. Kecelakaan
67
66. Jenazah
68
67. Tahlilan
69
68. Ziarah
70
69. Cansu hamil?
71
70. Bertemu Arwah Reynaldi
72
71. Penjelasan sang Kakek
73
72. Keputusan Prabowo
74
73. Menikah
75
74. Malapetaka
76
75. Rumah Baru
77
76. Kemarahan Bejo
78
77. Beraninya!
79
78. Rencana
80
79. Tidak!
81
80. Lucu!
82
81. Menikah juga
83
82. Bejo Berjuang
84
83. Penyesalan
85
84. Laporan Detektif
86
85. Perjodohan
87
86. usaha penolakan perjodohan
88
87. Pupus Sudah Harapan
89
88. Ayu oh Ayu!
90
89. Aksi Cantik Amanda Dalam Balas Dendam
91
90. Lamaran herman
92
91. Pendapat Orang Tua Herman
93
92. Pusing
94
93. Pernikahan Amanda dan Suganda
95
94. Cemburu
96
95. Amanda bertemu dengan Prawira
97
96. Penjelasan
98
97. pembicaraan yang gagal
99
98. Prawira mengamuk
100
99. Pahami saja
101
100. Memaafkan?
102
101. Memaafkan???
103
102. Ending
104
Pengumuman novel baru Author
105
Promo dan pengumuman novel terbaru author
106
Pengumuman novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!